Anda di halaman 1dari 4

RESUME

KONSEP GENDER DALAM KESEHATAN REPRODUKSI

DISUSUN OLEH :
NAMA : DEITRA ALIFIA
NIM : PO.71.24.3.20.008
TINGKAT : II A

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PRODI DIII KEBIDANAN MUARA ENIM
2021/2022
A. Pengertian gender,sex,seksualitas,dan bias gender
Kata “Gender” berasal dari bahasa inggris, gender yang berarti “jenis kelamin”.
Dalam Webster’s New World Dictionary, jender diartikan sebagai perbedaan yang
tampak antara laki-laki dan perempuan dilihat dari segi nilai dan tingkah laku.
Gender adalah perbedaan yang tampak pada laki-laki dan perempuan apabila
dilihat dari nilai dan tingkah laku. Gender merupakan suatu istilah yang
digunakan untuk menggambarkan perbedaan antara laki-laki dan perempuan
secara sosial. Gender adalah kelompok atribut dan perilaku secara kultural yang
ada pada laki-laki dan perempuan.
Sex adalah perbedaan organ biologis antara perempuan dan laki-laki terutama
pada bagian reproduksi.
Seksualitas adalah totalitas pribadi, tampil ketika berdiri,
tersenyum,berpakaian,tertawa dan menangis, menunjukan siapa diri kita.
Bias Gender adalah suatu pandangan yang membedakan peran, kedudukan, serta
tanggung jawab laki-laki dan perempuan dalam kehidupan keluarga, masyarakat
dan pembangunan.

B. Diskriminasi Gender
Diskriminasi adalah pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu di
mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu
tersebut diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam
masyarakat ini disebabkan karena kecenderungan manusia untuk membeda-
bedakan yang lain inti dari diskriminasi adalah perlakuan yang berbeda akibat
perlekatan sifat-sifat gender tersebut timbul masalah ketidakadilan atau
diskriminasi gender yaitu marjinalisasi atau peminggiran Supardi Nasir atau
penomorduaan pandangan stereotip atau Citra berupa kekerasan atau violence
beban ganda atau double door.Pada dasarnya adalah keyakinan bahwa salah satu
jenis kelamin dianggap lebih penting atau lebih utama dibandingkan jenis kelamin
lainnya :
1. Stereotype
pelabelan atau penandaan yang sering kali bersifat negatif secara umum yang
sering kali melahirkan ketidakadilan.
2. Subordinasi
Pada dasarnya adalah keyakinan bahwa salah satu jenis kelamin dianggap lebih
penting atau lebih utama dibandingkan jenis kelamin lainnya
3. Marginalisasi
Proses marginalisasi (pemiskinan) yang mengakibatkan kemiskinan
4. Beban Ganda
5. Kekerasan

C. Peran Gender
Peran Gender adalah perilaku yang dipelajari di dalam suatu
masyarakat/komunitas yang dikondisikan bahwa kegiatan, tugas-tugas atau
tanggung jawab patut diterima baik oleh laki-laki maupun perempuan. Peran
gender dapat berubah, dan dipengaruhi oleh umur, kelas, ras, etnik, agama dan
lingkungan geografi, ekonomi dan politik. Baik perempuan maupun laki-laki
memiliki peran ganda di dalam masyarakat. Perempuan kerap mempunyai peran
dalam mengatur reproduksi, produksi dan kemasyarakatan. Laki-laki lebih
terfokus pada produksi dan politik kemasyarakatan.

D. Budaya Yang Berpengaruh Terhadap Gender:


1. Peraturan perundang-undangan yang diskriminatif terhadap laki-laki dan
perempuan.
2. Kekerasan fisik dan non fisik didalam dan di luar rumah tangga.
3. Perdagangan dan penipuan perempuan.
4. Eksploitasi bentuk tubuh alasan seni dan pariwisata
5. Kawin muda, cerai tinggi, poligami.
6. Mas kawin dan antara perkawinan yang mahal.
7. Salah dalam menafsirkan dan memahami ajaran agama.
8. Diskriminasi dalam kesempatan dan peluang pendidikan dan kesempatan
kerja.
9. Paksaan dalam KB beserta kurangnya jaminan pengayoman pada pelayanan
Sumber:
Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik
Indonesia. (t.thn.). GLOSARY GENDER. Dipetik Oktober 14, 2021, dari
https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/view/20
Umar, N. (2010). Argumen Kesetaran gender. Dipetik Oktober 14, 2021, dari
http://repository.uin-suska.ac.id/20488/7/7.%202018205TMPI_BAB
%20II.pdf
https://www.youtube.com/watch?v=LFrV3ipKqrM
https://www.youtube.com/watch?v=XjEqioXOoEI

Anda mungkin juga menyukai