Anda di halaman 1dari 7

Rangkuman Materi Kelas XII

1. Membuat surat lamaran pekerjaan


2. Menikmati cerita sejarah Indonesia
3. Memahami isu teknik lewat editorial
4. Novel
5.Artikel
MEMBUAT SURAT LAMARAN PEKERJAAN
1. Mengidentifikasi Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan
• Isi surat meliputi bagian-bagian yang terdapat di dalam surat lamaran pekerjaan dan hal-hal yang
harus ada di dalam surat lamaran pekerjaan.
• Sistematika adalah klasifikasi atau penggolongan atas isi atau bagian-bagian yang terdapat di
dalam surat lamaran pekerjaan.
•Isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan meliputi tempat dan tanggal pembuatan surat,
lampiran dan perihal, alamat surat, salam pembuka, alinea pembuka, isi, penutup, tanda tangan, dan
nama terang. Isi surat terdiri atas unsur nama, tempat dan tanggal lahir, pendidikan, alamat, serta
beberapa hal yang dilampirkan.
2. Menyajikan simpulan sistematika dan unsur-unsur isi surat lamaran baik secara lisan maupun tulis
• Menyimpulkan adalah mengikhtisarkan (menetapkan, menyarikan pendapat, dan sebagainya)
berdasarkan apa-apa yang diuraikan (https://kbbi.kata.web.id/menyimpulkan/).
• Menyimpulkan isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan adalah mengikhtisarkan atau
menetapkan isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan berdasarkan identifikasi isi surat lamaran
Pekerjaan.
3. Mengidentifikasi Unsur Kebahasaan Surat Lamaran Pekerjaan
• Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam surat lamaran pekerjaan terkait dengan
bahasa yang digunakan adalah sebagai Berikut.
a. Bahasa surat adalah bahasa yang baik dan benar.
b. Bahasa surat menggunakan kata-kata yang sopan.
c. Bahasa surat berisi kata pengantar yang jelas, singkat, padat, informative, dan tepat sasaran.
d. Bahasa surat tampak dari tulisan yang bersih, mudah dibaca, sesuai dengan kaidah ejaan.
e. Melengkapi bagian-bagian surat dengan norma bahasa surat (seperti penulisan unsur hal,
tempat/tanggal, alamat, salam pembuka, isi surat, salam penutup, tanda tangan, dan nama terang).
4. Menyusun Surat Lamaran Pekerjaan dengan memperhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan
•Berikut disajikan tips dalam membuat surat lamaran pekerjaan.
1. Menggunakan bahasa yang baik dan benar.
2. Menulis dengan susunan format rapi.
3. Melengkapi data sesuai dengan keperluan.
4. Melampirkan surat pendukung seperti sertifikat pengalaman kerja.

MENIKMATI CERITA SEJARAH INDONESIA


1. Pengertian Novel / Teks Cerita Sejarah
Novel / teks cerita sejarah adalah novel yang di dalamnya menjelaskan dan menceritakan tentang
fakta kejadian masa lalu yang menjadi asal-muasal atau latar belakang terjadinya sesuatu yang
memiliki nilai kesejarahan, bisa bersifat naratif atau deskriptif, dan disajikan dengan daya khayal
pengetahuan yang luas dari pengarang.
2. Struktur Teks Cerita/Novel Sejarah
a. Pengenalan situasi cerita (ekspostion, orientasi)
Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan latar cerita baik waktu, tempat maupun peristiwa.
Selain itu, orientasi juga dapat disajikan dengan mengenalkan para tokoh, menata adegan, dan
hubungan antartokoh.
b. Pengungkapan peristiwa
Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan,
ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya.
c. Menuju konflik (rising action)
Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan berbagai situasi yang
menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh
d. Puncak konflik (turning point, komplikasi)
Bagian ini disebut pula sebagai klimaks. Inilah bagian cerita yang paling besar dan mendebarkan.
Pada bagian ini pula, ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya. Misalnya, apakah dia
kemudian berhasil menyelesaikan masalahnya atau gagal.
e. Penyelesaian (Evaluasi, resolusi)
Sebagai akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan ataupun penilaian tentang sikap ataupun
nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Pada bagian ini pun
sering pula dinyatakan wujud akhir dari kondisi ataupun nasib akhir yang dialami tokoh Utama.
f. Koda
Bagian ini berupa komentar terhadap keseluruhan isi cerita, yang fungsinya sebagai penutup.
Komentar yang dimaksud bisa disampaikan langsung oleh pengarang atau dengan mewakilkannya
pada seorang tokoh. Hanya saja tidak setiap novel memiliki koda, bahkan novel-novel modern lebih
banyak menyerahkan kesimpulan akhir ceritanya itu kepada para pembacanya. Mereka dibiarkan
menebak-nebak sendiri penyelesaian ceritanya.
3. Ciri Kebahasaan Novel Sejarah
Beberapa ciri kebahasaan novel sejarah adalah sebagai Berikut a. Menggunakan banyak kalimat
bermakna lampau

b. Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis, temporal),
seperti: sejak saat itu, setelah itu, mula-mula, kemudian.
c. Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu tindakan (kata kerja material).
d. Banyak menggunakan kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung sebagai cara
menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang. Misalnya, mengatakan bahwa, menceritakan
tentang, menurut, menggungkapkan, menanyakan, menyatakan, menuturkan.
e. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh
tokoh (kata kerja mental). Misalnya, merasakan, mengingikan, mengharapkan, mendambakan,
menganggap.
f. Menggunakan banyak dialog. Hal ini ditunjukkan oleh tanda petik ganda (‘..”) dan kata kerja yang
menunjukkan tuturan langsung.
3. Menyusun Novel Sejarah
Langkah-langkah menyusun novel sejarah adalah sebagai berikut.
a. Menentukan peristiwa sejarah yang akan menjadi bahan penceritaan
Menulis novel sejarah berarti mengemas fakta sejarah dengan rekaan penulis. Wujudnya dapat
berupa peristiwa yang berkaitan dengan hidup orang banyak atau hidup seseorang.
b. Menyusun kerangka atau gambaran singkat cerita sejarah yang akan ditulis
Dasar penyusunan kerangka novel sejarah dapat berupa perjalanan waktu (misalnya. masa kecil,
masa remaja, masa sekolah, masa kuliah, masa dewasa); latar tempat (di desa, di sekolah, di kota, di
luar negeri).
Kerangka karangan dapat berisi tokoh, waktu dan tempat kejadian, , ilustrasi visual setiap tokoh, apa
yang dipermasalahkan, dan sebagainya.
c. Mengumpulkan bahan-bahan cerita
Pada tahap ini penulis mengumpulkan rangkaian peristiwa dari berbagai rujukan dan sumber (orang,
buku, dan sebagainya).
d. Mengembangkan kerangka atau draf awal menjadi novel atau teks cerita sejarah
Pada tahap ini, penulis merangkai cerita berdasarkan daya khayal atau imajinasi. Sudut pandang
yang paling mudah adalah sudut pandang orang pertama “ aku”.
TEKS EDITORIAL
1. Pengertian teks editorial
Editorial adalah artikel utama yang ditulis oleh redaktur koran yang merupakan pandangan redaksi
terhadap suatu peristiwa (berita) aktual (sedang menjadi sorotan), fenomenal, dan kontroversial
(menimbulkan perbedaan pendapat).
2. Fungsi Teks Editorial
Fungsi teks editorial di antaranya sebagai Berikut.
1) Menjelaskan fakta atau peristiwa dan akibatnya kepada masyarakat

2) Mengisi latar belakang dari isu dengan kenyataan sosial dan faktor yang mempengaruhinya.
3) Memberikan pandangan kepada pembaca terhadap isu yang sedang berkembang. 4)
Memberikan penilaian moral tentang isu tersebut.
5) Mengajak pembaca untuk ikut berpikir tentang masalah (isu/topik) yang sedang hangat terjadi di
kehidupan sekitar
3. Ciri-ciri teks editorial :
• Tema tulisannya selalu hangat (sedang berkembang dibicarakan secara luas
oleh masyarakat), aktual dan faktual
• Bersifat sistematis dan logis
• Tajuk rencana merupakan Opini / pendapat yang bersifat argumentative
• Menarik untuk dibaca karna penggunaan kalimatnya yang singkat, padat dan
jelas
4. Struktur Teks Editorial
• Pernyataan pendapat (tesis): bagian berisi sudut pandang penulis mengenai masalah yang
dibahas. Biasanya sebuah teori yang akan diperkuat oleh argumen.
• Argumentasi: alasan atau bukti yang digunakan guna memperkuat pernyataan dalam tesis, walau
secara umum argumentasi diartikan untuk menolak suatu pendapat. Argumen bisa berbentuk
pertanyaan umum/data hasil penelitian, pernyataan para ahli, maupun fakta-fakta berdasarkan
referensi yang bisa dipercaya.
• Penyataan/Penegasan ulang pendapat (Reiteration): bagian berisi penegasan ulang pendapat yang
didorong oleh fakta di bagian argumentasi guna memperkuat/menegaskan.
5. Kaidah Kebahasaan Teks Editorial
•Adverbia: ditujukan agar pembaca meyakini teks yang dibahas, dengan menegaskan menggunakan
kata keterangan (adverbia frekuentatif). Kata yang biasa digunakan yaitu: selalu, biasanya, sering,
kadang-kadang, sebagian besar waktu, jarang, dan lainnya.
• Konjungsi: kata penghubung pada teks, contoh nya: bahkan.
• Verba Material: verba yang menunjukkan perbuatan fisik/peristiwa.
• Verba Relasional: verba yang menunjukkan hubungan intensitas (pengertian
A adalah B), dan milik (mengandung pengertian A mempunyai B).
• Verba Mental: verba yang menerangkan persepsi (misalnya melihat, merasa),
afeksi (misalnya suka, khawatir), dan kognisi (misalnya berpikir, mengerti). Pada verba mental
terdapat partisipan pengindra (senser) dan fenomena.
NOVEL
1. Pengertian Novel
Novel berasal dari bahasa Italia yaitu novella yang artinya "baru", "cerita pendek mengenai sesuatu
yang baru", "berita", dan kata itu sendiri berasal dari bahasa
Latin novella, bentuk jamak dari novellus, yang disingkat novus, yang artinya "baru". novel adalah
suatu bentuk dari sebuah karya sastra yang merupakan kisah atau cerita fiksi dalam bentuk
tulisan/kata-kata dan memiliki unsur intrinsik dan juga unsur ekstrinsik.
2. Unsur dalam novel
a. Unsur intrinsik :
Tema : Gagasan atau ide utama dari seuah novel
Tokoh dan penokohan : tokoh adalah pelaku dalam novel, penokohan merupakan watak/karakter
dari pelaku dalam novel
Alur/plot : urutan jalan cerita yang disampaikan penulis dalam novel Latar/setting : gambaran
peristiwa mengacu pada tempat, waktu, suasana yang terjadi
Sudut pandang : cara pandang pengarang dalam menyampaikan cerita Gaya bahasa : tatanan bahasa
yang digunakan dalam novel
Amanat : pesan moral yang ingin disampaikan penulis dalam novel
b. Unsur ekstrinsik
3. Struktur teks novel
• Biografi dan latar belakang penulis : Latar belakang pendidikannya, lingkungannya, keluarganya,
tempat tinggalnya dan lain sebagainya.
• Kisah dibalik layar : Biasanya didasari oleh pengalaman, kesan atau harapan dan juga cita-cita sang
penulis novel.
•Nilai yang ada dalam masyarakat : Nilai-nilai yang sering diangkat oleh penulis dalam ceritanya.
•Abstrak : Inti/ringkasan dari novel yang menjadi gambaran awal sebuah cerita.
•Orientasi : Bagian penjelas berkaitan dengan waktu, tempat dan suasana.
• Komplikasi : Bagian yang berisi urutan kejadian yang dihubungkan dengan
sebab dan akibat.
•Evaluasi : Bagian dimana konflik yang terjadi pada tahap kompikasi terarah
menuju suatu titik tertentu.
• Resolusi : Bagian yang memunculkan solusi atas konflik yang terjadi.
• Koda : Bagian akhir cerita atau penutup dalam novel
4. Jenis-jenis novel
•Novel Berdasarkan Genre
Novel Romantis : Novel yang menceritakan kisah-kisah percintaan.
Novel Misteri : Novel yang menceritakan kisah-kisah mister dan membuat pembaca menjadi
enasaran karena ceritanya penuh dengan teka-teki.
Novel Komedi : Novel yang memuat unsur humor, guyonan sehingga pembaca menjadi terhibur.
Novel Horor : Novel yang mempunyai efek menegangkan bagi pembaca. Cerita yang diangkat
biasanya kisah-kisah seram, hal-hal ghaib atau mistis. Novel Inspiratif : Novel yang memuat kisah-
kisah inspiratif. Novel jenis ini ditujukan untuk memberikan pesan moral dan membangkitkan
motivasi para pembaca.
 Novel Berdasarkan Isi dan Tokohnya
Novel Teenlit : Novel yang dibuat untuk para remaja.

Novel Chicklit : Novel ini menceritakan mengenai wanta muda dan segala permasalahan yang
dihadapinya.
Novel Songlit : Novel yang dibuat dari sebuah lagu/musik.
Novel Dewasa : novel yang ditujukan untuk orang-orang dewasa (18+)
•Novel Berdasarkan Kebenaran Cerita
Novel Fiksi : Novel yang berisi tentang hal fiktif atau khayalan saja.
Novel non-Fiksi : Novel yang bercerita mengenai kejadian nyata dari kisah sejarah ataupun
pengalaman pribadi seseorang.
5. Ciri-ciri novel
Ciri-ciri novel yang paling utama adalah sebagai berikut.
•Ceritanya panjang daripada cerpen, tapi banyak kalimat yang diulang-ulang.
• Sebuah novel memiliki jumlah kata lebih dari 35 ribu kata.
• Novel terdiri dari setidaknya 100 halaman.
• Memiliki alur/plot yang kompleks.
• Tema dalam novel tidak hanya satu, tetapi muncul tema-tema sampingan.
•Tokoh/karakter tokoh dalam novel bisa banyak.
•Ceritanya lebih dari satu impresi, emosi, dan efek.
• Alur cerita dari novel cukup kompleks.
• Seleksi cerita novel luas.
• Novel ditulis dengan narasi kemudian didukung dengan deskripsi untuk
menggambarkan suasana yang ada didalamnya.
6. Kaidah kebahasaan novel
• Diksi, bahasa dalam novel pada umumnya penuh makna dan menimbulkan efek estetik.
•Idiom, yakni konstruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna unsurnya
•Berusaha untuk menghidupkan perasaan atau menggugah emosional pembaca.
•Biasanya berbentuk tulisan karya ilmiah dan ilmiah populer, laporan,
artikel,skripsi, makalah dan lain sebagainya.
•Dipengaruhi oleh subjektivitas penulisnya.
•Karangan nonfiksi berusaha mencapai taraf objektivitas yang tinggi, berusaha
untuk menarik dan menggugah pikiran pembaca.
•Bahasa bermakna denotatif (makna sebenarnya) juga konotatif, asosiatif
(makna tidak sebenarnya), ekspresif (memberi bayangan suasana pribadi penulis), sugestif
(memengaruhi pembaca), dan plastif (menggugah perasaan pembaca).
• Bahasa bersifat denotatif dan menunjuk pada pengertiannya yang sudah terbatas dan tidak
bermakna ganda.
•Melibatkan gaya bahasa sindiran atau ironi.
•Melibatkan gaya bahasa sinisme, sindiran lebih kasar dari ironi untuk
mencemooh.
•Melibatkan gaya bahasa sarkasme, sindiran yang sangat tajam dan kasar
bahkan sampai menyakitkan hati seseorang yang menerimanya.
•Penggunaan bahasa asing yang telah memiliki padanan kata dalam bahasa
Indonesia.

ARTIKEL
1.Pengertian artikel
Artikel adalah karya tulis lengkap, misalnya laporan berita, surat kabar, dan sebagainya (KBBI 2002:
66), atau bisa juga sebuah karangan/prosa yang di muat dalam media massa, yang membahas isu
tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas. Dalam arti lain,
Artikel juga merupakan karya tulis atau karangan, karangan non fiksi, karangan tak tentu
panjangnya, karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur, sarana
penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan lainnya. wujud karangan berupa berita atau
“kharkas”.
2.Ciri ciri artikel
• Isi tulisan didasari oleh fakta bukan sekedar mitos yang belum terjamin kebenaranya
• Versi fiat faktual dan informative, mengungkapkan informasi yang berdasarkan hasil – hasil
penelitian yang telah dilakukan, dan dapat di pertanggung jawabkan kebenaranya.
• Artikel ilmiah juga memiliki opini atau analisa pemikiran – pemikiran penulis. Akan tetapi,
pemikiran itu dikuatkan / didasari oleh data valid berupa hasil penelitian sebelumnya,teori,maupun
fakta yang ditulis ke dalam artikel.
• Menggunakan metode penulisan yang sistematis. Dengan tujuan agar semua informasi dalam
arikel dapat di terima oleh masyarakat luas.
• Menggunakan ragam bahasa yang resmi dan baku. Hal ini dikarenakan dengan menggunakan
bahasa resmi yang bercirikan lugas, logis, denotatif, dan efektif, akan membuat bahasa artikel ilmiah
terasa padat, dan berisi.
3.Jenis jenis artikel
Narasi
Secara sederhana narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam
satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Narasi
dapat berisi fakta atau fiksi.
Deskripsi
Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/ keadaan sehingga pembaca seolah- olah melihat,
mendengar, atau merasakan hal tersebut.
Argumentasi
Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta
sebagai alasan/ bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari
pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.
Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang
mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh
pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
Ciri Ciri Penulisa Artikel Ilmiah

•Reproduktif, maksud yang ditulis oleh penulis diterima dengan makna yang sama oleh pembaca.
Maka dari itu penulis harus menggunakan bahasa yang bermakna denotatif agar terdapat satu
pemahaman dengan pembaca.
•Menggunakan bahasa baku dalam ejaan, kata, kalimat dan paragraf.
•Menggunakan Istilah Keilmuan. Artinya, penulis harus menggunakan bahasa keilmuwan dalam
bidang tertentu sebagai bukti penguasaan penulis terhadap lmu tertentu yang dikuasai.
•Rasional. Artinya, penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis, alur pemikiran yang
lancar dan kecermatan penulisan.
• Bersifat straightforward atau langsung kesasaran.
• Menggunakan kalimat yang efektif.

Selain itu, ada pula langkah untuk menulisnya. Karakteristik menulis karya ilmiah atau artikel ilmiah
adalah sebagai berikut:
1. Menguji gagasan
Prinsip paling dasar dari melakukan kegiatan menulis adalah menentukan atau memastikan topik
atau gagasan apa yang hendak di bahas. Jika, sudah di tentukan gagasannya, kita bisa melakukan
sejumlah pengujian.
•Pola penggarapan artikel: Ketika hendak menulis artikel, kita tidak hanya diperhadapkan pada satu
kemungkinan. Soesono memaparkan setidaknya lima pola yang bisa di gunakan untuk menyajikan
artikel tersebut.
•Pola pemecahan topic: Pola ini untuk memcah topik yang masih berada dalam lngkup pembicaraan
yang menjadi subtopic atau bagian yang lebih sempit ligkupnya kemudian di analisa. Pola dan
pemecahannya: pola ini lebih dahulu mengemukakan masalah yang masih berada dalam lingkup
pokok bahasan yang diberi dengan jelas. Kemudian menganalisa pemecahan masalah yang di
kemukakan.
•Pola kronologi: Pola ini menggambarkan topik yang menurut urut-urut dan peristiwa yang terjadi.
•Pola pendapat: Pola ini bisa di pakai jika penulis yang bersangkutan hendak mengemukakan
pendapatnya sendiri tentang topik yang di kerjakan.
Pola perbandingan: Pola ini dua aspek atau lebih dari suatu topik dan menunjukkan persamaan dan
perbedaannya. Pola pembandingan paling sering di gunkan untuk menyusun tulisan.
2.Menulis bagian pendahuluan
Dengan dari tujuh bentuk pendahuluan dapat menjadi alternatif untuk mengawali penulisan artikel
.
•Ringkasan
Pendahuluan yang berbentuk ringkasan mengemukakan isi tulisan secara garis besar.
• Pernyataan yang menonjol. Pertanyaan yang berisi tentang ketertarikan atau kekaguman agar
bertujuan untuk membuat pembaca merasa tertarik.
•Pelukisan
Pendahuluan yang melukiskan suatu fakta, kejadian, atau hal untuk membuat pembaca ingin tahu
atau ikut membayangkan bersama penilisan apa-apa yang hendak disajikan dalam artikel.
•Anekdot
Pembukaan jenis ini menawan karena memberi selingan kepada non fiksi seolah- olah menjadi fiksi.
•Pertanyaan
Pendahuluan ini memberikan rangsangan keingintahuan sehingga dianggap pendahuluan yang bagus
/ baik.
•Kutipan orang lain Pendahuluan berupa kutipan seseorang dapat langsung menyentuh rasa si
pembaca, sekaligus membawanya ke pokok bahasan yang akan dikemukakan dalam artikel itu
•Amanat langsung Pendahuluan berbentuk amanat langsung kepada pembaca agar akan terasa
lebih akrab karena seolah-olah tertuju kepada perorang-orangan.
3.Menulis bagian pembahasan atau tubuh utama
Untuk ini disarankan bagiannya dipecah menjadi beberapa bagian, masing-masing dibatasi dengan
subjudul-subjudul. Selain memberi kesempatan agar pembaca beristirahat sejenak. Sub judul itu
juga bertugas sebagai penyegar, pemberi semangat baca yang baru. Oleh karena itu, ada baiknya
sub judul tidak ditulis secara kaku.
4.Menutup artikel
Dalam sebuah artikel bagian yang menentukan adalah penutup. Bagian ini biasanya memuat
simpulan dari isi tulisan secara keseluruhan, bisa saja berupa saran, imbalan, ajakan dan sebagainya.
5.Pemeriksaan isi artikel
Ketika selesai menulis artikel, hal selanjutnya yang perlu harus dilakukan ialah melakukan
pemeriksaan menyeluruh. Untuk memastikan bahwa tulisan yang kita hasilkan kita baik, kita harus
rajin memeriksa tulisan kita. Untuk memudahkan mengoreksikan artikel, beberapa pertanyaan dapat
membantu kita dalam menjawab. Untuk pembukaan, misalnya apakah kalimat pembuka bisa
menarik pembaca? Dapatkah pembaca mulai mengerti ide yang kita tuangkan? Jika tulisan kita
cenderung serius, adakah kata-kata yang tidak sepantasnya dikatakan?

Anda mungkin juga menyukai