3. Kebijakan peralatan
3.1. Peralatan laboratorium harus memenuhi spesifikasi dan standar yang
ditentukan serta berada memenuhi syarat pengujian.
3.2. Perawatan dan kalibrasi peralatan dilakukan secara berkala, melalui
perawatan harian, perawatan mingguan, perawatan bulanan yang dilakukan oleh
petugas yang ditunjuk, sedangkan pihak penyedia alat melakukan perawatan
sesuai jadwal (dilakukan setiap 3 bulan sekali).
3.3. Sebelum digunakan, peralatan harus dilakukan pengujian dengan
menjalankan pemantapan mutu internal, pemeriksaan dapat dilanjutkan jika hasil
kontrol tidak ada kriteria penolakan
3.4. Dilakukan pemantapan mutu external terhadap alat yang digunakan
dengan mengikuti program PME dari LPMLKI dan EQAS sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan
3.5. Setiap peralatan diletakkan pada posisi yang sesuai, dan dilengkapi
dengan instruksi penggunaan alat dan daftar perawatan alat.
4. Kebijakan Reagensia
4.1. Memilih vendor penyelenggara reagensia yang kredibel, memiliki stok barang
yang cukup dan pengiriman cepat (maksimal 1 hari dikirim)
4.2. Reagensia yang digunakan memiliki kualifikasi baik
4.3. Pemeriksaan stok reagen dilakukan oleh semua petugas analis pada saat
mengambil reagen.
4.4. Analis yang mendapati jumlah reagen sudah tinggal sedikit menulis pada papan
reagen dan disampaikan ke bagian reagensia untuk segera dipesan
4.5. Pemesanan reagen dilakukan jika keadaan reagan tidak cukup untuk kebutuhan
selama 15 hari kerja.
4.6. Pemesanan reagen harus dengan prsetujuan kepala laboratorium
4.7. Reagen disimpan sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada brosur reagen.
4.8. Pemeriksaan suhu kulkas tempat penyimpanan reagen dilakukan dua kali dalam
sehari yaitu pada pagi hari jam 07.00-09.00 WIB dan sore hari jam 14.00-15.00
WIB, dicatat pada status pencatatan suhu.
4.9. Peggunanan dan penyimpanan reagensia/ bahan-bahan laboratorium mengacu
pada FIFO (First in first out) dan FEFO (first expired first out).
4.10. Bahan / reagen yang sudah tidak memenuhi persyaratan ( exp date ), atau
sudah rusak (terjadi perubahan warna) dikeluarkan dari lemari penyimpanan dan
ditampung dalam jerigen limbah medis.
7.4. Melakukan upaya keselamatan kerja dalama masa pandemi yang meliputi:
7.4.1. Melakukan modifikasi pada ruang kerja dan sarana prasarana lainnya
untuk meningkatkan keaman kerja pada masa pandemi seperti:
- Membuat sekat transparan yang memisahkan antara pasien dengan
petugas yang ada di ruang adaministrasi dan ruang flebotomi
- Membuat bilik swab khusus yang dilengkapi sarana penunjang
keamanan kerja seperti exhaust fan dan air purifier.
- Membuat gagang pintu khusus yang dapat dibuka tutup
menggunakan kaki
7.4.5. Aktif melakukan pelaporan hasil antigen dan scan pengunjung pada
aplikasi Peduli lindungi
7.4.6. Memperbanyak exhaust fan pada semua ruangan. Baik ruang tunggu
pasien maupun ruangan pemeriksaan
7.4.7. Merancang bilik swab seaman mungkin dengan membuat chamber swab
yang dilengkapi exhaust fan dan hepafilter, air purifier yang selalu bekerja
pada saat jam kerja, sterilisasi ruangan dengan sinar UV pada saat
peragntian shift, desinfeski chamber swab dengan mengelap
menggunakan tisu yang dibasahi larutan hipoklorid
7.4.8. Melakukan sterilisasi secara berkala tiap ganti shift pada ruangan swab,
ruang pemeriksaan dan ruang flebotomi
7.4.10. Membuat tempat khusus untuk proses sentrifugasi yang tertutup dan
dilengkapi exhaust fan