Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Menurut Sikula (2015 : 57) prestasi kerja adalah evaluasi yang sistematis
terhadap pekerjaan yang telah dilakukan oleh karyawan dan ditujukan untuk
persepsi aktual bawahan dengan standar yang ditetapkan dalam langkah pertama,
243) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan prestasi kerja adalah kinerja yang
dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang
diberikan kepadanya.
kerja biasanya dikaitkan dengan usaha penentuan nilai suatu pekerjaan. Dengan
pegawai yang akan menjadi salah satu pertimbangan dasar bagi pemimpin dalam
8
9
mutlak harus dilakukan untuk mengetahui prestasi yang dapat dicapai setiap
karyawan. Apakah prestasi yang dicapai karyawan baik, sedang, atau kurang.
selanjutnya.
mereka bergairah bekerja, asalkan proses penilaiannya jujur dan objektif serta ada
dikembangkan, dan atas balas jasanya dinaikkan. Jadi dapat di ambil kesimpulan
menurut Hasibuan (2015 : 87) prestasi kerja adalah menilai rasio hasil kerja nyata
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya, hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya itulah yang
suatu pendekatan dalam melakukan penilaian kerja para pegawai dimana terdapat
oleh manajemen untuk dinilai akan berpengaruh besar pada apa yang dikerjakan
1. Disiplin
Menurut Hasibuan (2015 : 95) kedisiplinan karyawan dalam memenuhi
peraturan-peraturan yang ada dan melakukan pekerjaannya sesuai dengan
instruktur yang diberikan kepadanya. Sementara itu Hadiwiryo (2014 :
230) mendefinisikan sebagai suatu sikap menghormati, menghargai,patuh
dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis
maupun tidak tertuls serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak
untuk menerima sanksi-sanksinya apabila melanggar tugas dan wewenang
yang diberikan kepadanya.
2. Pelatihan
Menurut Ranupandojo dan Husnan (2011 : 86) Pelatihan adalah suatu
kegiatan untuk memperbaiki kemampuan kerja seseorang dalam kaitannya
dengan aktivitas ekonomi.Kegiatan tersebut termasuk kegiatan untuk
meningkatkan pengetahuan umum dan peningkatan penguasaan teori dan
12
tugas para pegawai serta membandingkan realisasi nyata dengan standar yang
dicapai oleh pegawai yang dilaksanakan oleh manajer terhadap bawahannya dan
1. Untuk mengukur prestasi kerja yaitu sejauh mana pegawai bisa sukses
dalam pekerjaan
2. Untuk melihat seberapa jauh kemajuan dalam latihan kerja
3. Sebagai data yang dipergunakan sebagai bahan pertimbangan apabila ada
promosi bagi pegawai yang bersangkutan
15
Menurut Notoatmojo ( 2016 : 140) untuk mencapai tujuan ini maka ada 3
adalah :
sumber daya manusia itu terdiri dari perencanaan (planning) pendidikan dan
makin besar untuk menyesuaikan diri dengan persyaratan yang sangat bebas dari
masa kemasa.
sebagai berikut :
pengembangan itu sangat penting bagi sebuah perusahaan, dimana dengan adanya
1. Faktor Internal
Faktor internal di sini mencakup keseluruhan kehidupan organisasi yang dapat
dikendalikan baik oleh pimpinan maupun organisasi yang bersangkutan.
Secara terinci faktor-faktor tersebut antara lain:
a. Misi dan tujuan organisasi
Setiap organisasi mempunyai misi dan tujuan yang ingin dicapainya.
Untuk mencapai tujuan ini diperlukan perencanaan tersebut secara tepat.
Pelaksanaan kegiatan atau program organisasi dalam rangka mencapai
tujuan ini diperlukan kemampuan tenaga (Sumber Daya Manusia) dan ini
hanya dapat dicapai dengan pengembangan Sumber Daya Manusia dalam
organisasi tersebut.
b. Strategi pencapaian tujuan
Misi dan tujuan suatu organisasi mungkin mempunyai persamaan dengan
organisasi lain, tetapi strategi untuk mencapai misi dan tujuan tersebut
berbeda. Oleh sebab itu setiap organisasi mempunyai strategi yang
tertentu. Untuk itu maka diperlukan kemampuan karyawannya dalam
memperkirakan dan mengantisipasi keadaan di luar yang dapat
mempunyai dampak terhadap organisasinya. Sehingga strategi yang
disusunnya sudah memperhitungkan dampak yang akan terjadi di dalam
organisasinya.
19
dilakukan.
mana materi yang diberikan itu dapat dikuasai atau diserap oleh peserta
diklat. Cara melakukan evaluasi ini dapat secara formal dalam arti dengan
mengedarkan kuisioner yang harus diisi oleh para peserta diklat. Tetapi
juga dapat dilakukan secara informal, yakni melakukan diskusi antara
peserta dengan panitia.
2. Kegiatan Non-Diklat.
Ada banyak kegiatan pengembangan yang dapat dilakukan atau diikuti
baik secara mandiri maupun secara organisasi oleh instansinya atau
pihak luar instansinya. Kegiatan pengembangan sumber daya manusia
secara mandiri dapat berupa :
a. Membaca buku teks, referensi dan media cetak lainnya
b. Menonton program pendidikan dan pelatihan melalui TV, Video, atau
media proyeksi lainnya
c. Mendengar siaran radio, kaset, atau media terekam lainnya
d. Melalui komputer atau internet
e. Menulis buku, referensi ataupun artikel
2.1.3 Kompetensi
merujuk pada keadaan pada kualitas mampu dan sesuai. Kamus bahasa Inggris
kualitatif dari perilaku yang tampak sangat berarti, dengan kata lain kompetensi
mendasar yang dimiliki seseorang yang berpengaruh langsung terhadap atau dapat
kompetensi mengacu kepada dimensi prilaku dari sebuah peran atau prilaku
dimiliki.
berperilaku atau berpikir, yang berlaku dalam cakupan situasi yang sangat luas
dan bertahan untuk waktu yang lama. Kompotensi merujuk kepada karakteristik
khas), konsep diri, nilai-nilai, pengetahuan atau keahlian yang dibawa seseorang
dari:
1. Pengetahuan
Pengetahuan merujuk pada informasi dan hasil pembelajaran, seperti
pengetahuan seorang ahli bedah tentang anatomi manusia.
2. Keterampilan
Keahlian merujuk pada kemampuan seseorang untuk melakukan suatu
kegiatan, seperti keahlian bedah untuk melakukan operasi.
3. Konsep diri dan nilai-nilai
Konsep diri dan nilai-nilai merujuk pada sikap, nilai-nilai dan citra
diri seseorang. Contohnya adalah kepercayaan diri, kepercayaan seseorang
bahwa dia bisa berhasil dalam suatu situasi, seperti kepercayaan diri ahli
bedah dalam melaksanakan operasi yang sulit.
4. Karakteristik pribadi
Karakteristik pribadi merujuk pada karakterisrik fisik dan konsistensi
tanggapan terhadap situasi atau informasi. Penglihatan yang baik
merupakan karakteristik pribadi yang diperlukan ahli bedah, seperti juga
pengendalian diri dan kemampuan untuk tetap tenang di bawah tekanan.
5. Motif
Motif merupakan emosi, hasrat, kebutuhan psikologis, atau dorongan-
dorongan lain yang memicu tindakan. Contohnya, ahli bedah dengan
orientasi antar pribadi yang tinggi mengambil tanggung-jawab pribadi
untuk bekerja sama dengan anggota lain dalam tim operasi.
kompetensi yaitu :
1. Akuisisi Kompetensi
2. Pengembangan Kompetensi
3. Penyebaran Kompetensi
27
maka semakin meningkat pula prestasi kerja pada Penyuluh Badan Keluarga
semakin baik kompetensi maka semakin meningkat pula prestasi kerja pada
yang perlu lebih dioptimalkan berkenaan dengan daya tanggap terhadap masalah;
kompetensi maka semakin meningkat pula prestasi kerja pada Penyuluh Badan
Dinas Pariwisata Kota Batu”. Hasil penelitian dan pembahasan yang telah
manusia dan motivasi secara parsial dan signifikan berpengaruh terhadap prestasi
sumber daya manusia dan Motivasi berpengaruh secara simultan dan signifikan
terhadap prestasi kerja yang ada di lingkungan Dinas Pariwisata Kota Batu.
Adapun dengan menggunakan uji F dapat disimpulkan, jika Fhitung dan nilai
signifikansi < 0,05, maka Ho2 ditolak dan Ha2 diterima, artinya ada pengaruh
antar variabel, begitu juga sebaliknya. Dari hasil analisa diatas Diperoleh F-
hitung = 4.494 dan nilai p-value = 0,015. Sehingga diperoleh nilai Fhitung =
4,494 dengan signifikansi 0,015 < 0,05. Maka Ho2 ditolak dan Ha2 diterima,
yang berarti pengembangan sumber daya manusia dan motivasi secara simultan
instrument variabel dinyatakan reliabel karena memiliki Croanbach Alpha > 0,60.
Dilihat dari gambar Tabel dengan menggunakan Uji Independent Sample T test
dapat diketahui bahwa nilai t hitung adalah sebesar 4.035 dengan sig 0.000
30
(p˂0,05) maka dapat disimpulkan bahwa Ho di tolak. Hal ini menunjukan bahwa
ada perbedaan prestasi kerja antara karyawan tetap dan karyawan tidak tetap.
Hasil pengujian melalui Uji Independent Sample test menunjukan bahwa ada
perbedaan yang signifikan antara Prestasi karyawan tetap dan karyawan tidak
tetap. Perbedaan Prestasi karyawan tetap dan karyawan tidak tetap diukur dengan
indikator-indikator yaitu kualitas kerja, kuantitas kerja, disiplin kerja, inisiatif dan
Diri Dan Budaya Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Dinas Tenaga Kerja Dan
bahwa korelasi dari masing-masing item terhadap jumlah skor total untuk masing
masing 8 untuk variabel X1, 8 pernyataan untuk variabel X2, dan 8 pernyataan
masing variabel adalah: X1 (2.109) dan X2 (2,109) menunjukkan nilai VIF < 5
oleh motif (motives), sifat (traits), konsep diri (self concepts), pengetahuan
dengan Prestasi Kerja yang “sangat kuat”. Artinya bahwa semakin naik
Tabel II.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
Judul
No Peneliti Persamaan Perbedaan Hasil penelitian
Penelitian
1. Mulyasari Pengaruh Variabel Variabel Hasil analisis
(2018) kecerdasan dependen : indenpenden membuktikan
emosional dan prestasi kerja : kecerdasanKecerdasan
kompetensi Variabel emosional emosional dan
Terhadap indenpenden : Lokasi dan kompetensi
Prestasi Kerja Kompetensi Sampel berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap prestasi
kerja pegawai
2. Bayu Pengaruh Variabel Variabel Pengembangan
(2017) Pengembangan dependen : indenpende sumber daya
Sumber Daya kinerja n : motivasi manusia dan
Manusia Dan Variabel Lokasi dan Motivasi
Motivasi indenpenden : Sampel berpengaruh secara
Terhadap Pengembangan simultan dan parsial
Prestasi Kerja Sumber Daya signifikan terhadap
Dinas Manusia prestasi kerja
Pariwisata pegawai yang ada
Kota Batu di lingkungan
Dinas Pariwisata
Kota Batu
32
Gambar II.1
Kerangka Pemikiran
Pengembangan
Sumber Daya Manusia
(X1)
H1
Prestasi Kerja
(Y)
H2
Kompetensi
(X2)
H3
Nagan Raya