merupakan sebuah proses interaksi yang terus menerus antara orangtua dengan
anak yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan anak secara
optimal, baik secara fisik, mental maupun sosial.
Pola asuh orangtua merupakan segala bentuk dan proses interaksi yang terjadi
antara orangtua dan anak yang dapat memberi pengaruh terhadap perkembangan
kepribadian anak (Baumrind dalam Rakhmawati, 2015).
Gaya pengasuhan
1. Gaya Demokratis
orang tua menetapkan aturan dan harapan yang jelas dan mendiskusikannya dengan anak.
Meskipun mereka mengakui perspektif anak, mereka menggunakan akal dan kekuatan untuk
menegakkan standar mereka.
Anak-anak dari orang tua bergaya demokratis menunjukkan apa yang digambarkan Baumrind
sebagai perilaku ramah energik. Anak-anak ini sangat mandiri dan ceria. Mereka mengatasi stres
dengan baik dan berorientasi pada pencapaian.
2. Gaya otoriter
orang tua menetapkan aturan dan harapan yang kaku dan menegakkan aturan-aturan dengan
ketat. Orang tua pada pola pengasuhan ini sangat mengharapkan dan menuntut kepatuhan dari
seorang anak.
anak-anak dari orang tua yang bergaya otoriter seringkali berkonflik dan mudah tersinggung
dalam perilaku: murung, tidak bahagia, rentan stres, dan tidak ramah.
3. Gaya permisif
dilakukan dengan memberikan kebebasan terhadap anak. Anak bebas melakukan
apapun sesuka hatinya. Sedangkan orang tua kurang peduli terhadap perkembangan
anak.
anak-anak dari orang tua dengan gaya permisif umumnya menunjukkan perilaku impulsif-
agresif. Anak-anak ini sering memberontak, mendominasi, dan kurang berprestasi.
4. Menolak Pola Asuh
Dalam penolakan pola asuh, orang tua tidak terlalu memperhatikan kebutuhan anak dan jarang
memiliki ekspektasi tentang bagaimana seharusnya anak bersikap.
anak-anak dari keluarga ini seringkali belum dewasa dan memiliki masalah psikologis.
5. Tidak terlibat dalam pengasuhan
orang tua sering mengabaikan anak, membiarkan preferensi anak menang selama preferensi itu
tidak mengganggu aktivitas orang tua.
Anak-anak dari orang tua yang tidak terlibat sering kali menyendiri, menarik diri, dan kurang
berprestasi.
theorie of childrearing
2. Ayah
Peran ayah pada anak bergantung pada aturan budaya
Secara umum, ayah dan ibu memiliki peran yang sama dalam
pengasuhan anak-anaknya. Namun, ada sedikit perbedaan dalam
sentuhan dari apa yang ditampilkan oleh ayah dan ibu (Verauli, 2009).
- Peran Ibu, antara lain: Menumbuhkan perasaan sayang, cinta, melalui nkasih sayang
dan kelembutan seorang ibu, Menumbuhkan kemampuan berbahasa dengan baik
kepada anak, Mengajarkan anak perempuan berperilaku sesuai jenis kelaminnya
dan baik. Peran
- Ayah, antara lain: Menumbuhkan rasa percaya diri dan berkompeten kepada anak,
Memumbuhkan untuk anak agar mampu berprestasi, Mengajarkan anak untuk
tanggung jawab.
Daftar Pustaka
Veronika, D. (2011). Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak. Jurnal Psikologi, 9(1), 1-10.
Rakhmawati, I. (2015). Peran Keluarga dalam Pengasuhan anak. Jurnal Bimbingan Konseling
Islam, 6(1), 1-18. Doi: http://dx.doi.org/10.21043/kr.v6i1.1037