Anda di halaman 1dari 3

pengasuhan anak

merupakan sebuah proses interaksi yang terus menerus antara orangtua dengan
anak yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan anak secara
optimal, baik secara fisik, mental maupun sosial.
Pola asuh orangtua merupakan segala bentuk dan proses interaksi yang terjadi
antara orangtua dan anak yang dapat memberi pengaruh terhadap perkembangan
kepribadian anak (Baumrind dalam Rakhmawati, 2015).

Kekuatan pada pasangan bahagia yaitu :


1. Mereka merasa puas dengan cara pengasuhan yang dibagi
2. Mereka focus pada pernikahannya dan anak-anak mereka
3. Sepakat mengenai pendisiplinan pada anak
4. Pasangan suami istri mengatakan bahwa mereka merasa lebih dekat sejak memiliki anak
5. Mereka juga mengatakan bahwa mereka sangat puas dalam pernikahan sejak memiliki anak.

Tantangan Dalam Pengasuhan


1. Adanya beberapa mitos yang dipercayai sebelum menikah dan mendapatkan realitas yang tidak
sesuai harapan beberapa pasangan. Misalnya dalam mengasuh anak adalah kesenangan, yang
nyatanya pengasuhan anak juga merupakan pekerjaan yang menguras tenaga. Maka dari itu
orang tua harus memilih untuk membuat pengasuhan anak yang menyenagkan.
2. Transisi Menjadi Orang Tua
Ketika pasangan yang baru memiliki bayi, sebagian pasangan menganggap keadaan tersebut
sebagai keadaan yang krisis karena mengalami proses kekecewaan ketika mereka memiliki anak.
Sebuah penelitiaan menemukan bahwa pasangan yang memiliki anak pertama menghadapi
banyak masalah dalam pernikahan. Transisi meningkatkan tingkat stres pasangan, meningkatkan
jumlah perbedaan di antara pasangan, dan menurunkan kepuasan pernikahan mereka.
3. Masalah Keuangan
Analisis biaya membesarkan anak, berdasarkan data dari Family Economics Research Group di
Departemen Pertanian AS yaitu biaya perumahan, makanan, transportasi, pakaian, perawatan
kesehatan, dan pendidikan.

Gaya pengasuhan

1. Gaya Demokratis
orang tua menetapkan aturan dan harapan yang jelas dan mendiskusikannya dengan anak.
Meskipun mereka mengakui perspektif anak, mereka menggunakan akal dan kekuatan untuk
menegakkan standar mereka.
Anak-anak dari orang tua bergaya demokratis menunjukkan apa yang digambarkan Baumrind
sebagai perilaku ramah energik. Anak-anak ini sangat mandiri dan ceria. Mereka mengatasi stres
dengan baik dan berorientasi pada pencapaian.
2. Gaya otoriter
orang tua menetapkan aturan dan harapan yang kaku dan menegakkan aturan-aturan dengan
ketat. Orang tua pada pola pengasuhan ini sangat mengharapkan dan menuntut kepatuhan dari
seorang anak.
anak-anak dari orang tua yang bergaya otoriter seringkali berkonflik dan mudah tersinggung
dalam perilaku: murung, tidak bahagia, rentan stres, dan tidak ramah.
3. Gaya permisif
dilakukan dengan memberikan kebebasan terhadap anak. Anak bebas melakukan
apapun sesuka hatinya. Sedangkan orang tua kurang peduli terhadap perkembangan
anak.
anak-anak dari orang tua dengan gaya permisif umumnya menunjukkan perilaku impulsif-
agresif. Anak-anak ini sering memberontak, mendominasi, dan kurang berprestasi.
4. Menolak Pola Asuh
Dalam penolakan pola asuh, orang tua tidak terlalu memperhatikan kebutuhan anak dan jarang
memiliki ekspektasi tentang bagaimana seharusnya anak bersikap.
anak-anak dari keluarga ini seringkali belum dewasa dan memiliki masalah psikologis.
5. Tidak terlibat dalam pengasuhan
orang tua sering mengabaikan anak, membiarkan preferensi anak menang selama preferensi itu
tidak mengganggu aktivitas orang tua.
Anak-anak dari orang tua yang tidak terlibat sering kali menyendiri, menarik diri, dan kurang
berprestasi.

theorie of childrearing

1. Teori psikodinamik oleh Freud


Teori ini menekankan pentingnya menyediakan lingkungan emosional yang positif bagi anak,
yang perlu percaya bahwa dunia adalah tempat yang aman dan baik dan bahwa orang tua dapat
dipercaya untuk bersikap baik dan konsisten.
2. teori perkembangan kognitif oleh Piaget
Piaget berpendapat bahwa pikiran berkembang melalui berbagai tahap selama masa kanak-
kanak dan remaja. anak-anak berpikir sangat berbeda dari orang dewasa. Pikiran anak itu
primitif dan mistis; anak kecil hanya memiliki permulaan penalaran logis. Proses berpikir
berkembang perlahan menuju bentuk yang lebih tinggi hingga dewasa.
3. Teori behavioris
Teori ini menunjukkan adanya reinforcement (penguat) positif. Sebaiknya jika anak melakukan
sesuatu yang baik atau positif, lebih baik kita hadiahi sesuatu yang dapat menyenagkan anak
tersebut. Tugas orang tua adalah menjadi kreatif dalam mengembangkan penguat baru.

Peran orang tua pada pengasuhan anak


1. Ibu
Peran ibu penting untuk kebutuhan biologis anak

2. Ayah
Peran ayah pada anak bergantung pada aturan budaya
Secara umum, ayah dan ibu memiliki peran yang sama dalam
pengasuhan anak-anaknya. Namun, ada sedikit perbedaan dalam
sentuhan dari apa yang ditampilkan oleh ayah dan ibu (Verauli, 2009).
- Peran Ibu, antara lain: Menumbuhkan perasaan sayang, cinta, melalui nkasih sayang
dan kelembutan seorang ibu, Menumbuhkan kemampuan berbahasa dengan baik
kepada anak, Mengajarkan anak perempuan berperilaku sesuai jenis kelaminnya
dan baik. Peran
- Ayah, antara lain: Menumbuhkan rasa percaya diri dan berkompeten kepada anak,
Memumbuhkan untuk anak agar mampu berprestasi, Mengajarkan anak untuk
tanggung jawab.

Lamb,dkk (dalam Veronika,2011) membagi keterlibatan ayah dalam 3 komponen yaitu ;


1. Paternal engagement: pengasuhan yang melibatkan interaksi langsung antara ayah
dan anaknya, misalnya lewat bermain, mengajari sesuatu, atau aktivitas santai
lainnya.
2. Aksesibiltas atau ketersediaan berinteraksi dengan anak pada saat dibutuhkan saja.
Hal ini lebih bersifat temporal.
3. Tanggung jawab dan peran dalam hal menyusun rencana pengasuhan bagi anak.
Pada komponen ini ayah tidak terlibat dalam pengasuhan (interaksi) dengan
anaknya.

Daftar Pustaka

Veronika, D. (2011). Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak. Jurnal Psikologi, 9(1), 1-10.

Rakhmawati, I. (2015). Peran Keluarga dalam Pengasuhan anak. Jurnal Bimbingan Konseling
Islam, 6(1), 1-18. Doi: http://dx.doi.org/10.21043/kr.v6i1.1037

Anda mungkin juga menyukai