Judical Review (Hak Uji Materiil) Merupakan kewenangan lembaga peradilan untuk menguji kesahihan dan daya jual produk- produk hukum yang dihasilkan oleh eksekutif, eksekutif, dan yudikatif di hadapan konstitusi yang berlaku. Pengujian terhadap legislative dan eksekutif adalah konsekuensi dari dianutnya prinsip (checks and balance), berdasarkan doktrin pemisahan kekuasaan (separation of power). Hal ini digunakan agar pembuat undang-undang tidak semena-mena, kostitusi harus dijadikan dasar untuk menguji undang-undang tersebut karena dalam konstitusilah prinsip-prinsip dasar negara diatur. Pada amandemen ketiga UU 1945 telah menetapkan kewenangan untuk mereview undang- undang yang terdapat di Mahkamah Konstitusi (MK), sedangkan kewenangan mereview peraturan undang-undang di bawah UU diserahkan ke Mahkamah Agung (MA). Dalam melakukan proses judicial review, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. 1. Setelah mengidentifikasi permasalahan yang ada mengenai regulasi terkait, surat permohonan judicial review dapat diajukan kepada ketua MK 2. Menyusun materi judicial review 3. Jika dalam 90 hari setelah putusan diberikan kepada tergugat dan mereka tidak melaksanakan kewajibannya, maka peraturan perundang-undangan yang dimaksud batal demi hukum.
Dasar Hukum Keuangan Publik di Indonesia
A. Dasar Hukum Keuangan Negara 1. Undang-undang No. 17 Tahun 2003 (Tentang Keuangan Negara) Hal-hal yang diatur dalam undang-undang ini diantaranya: a. Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara b. Penyusunan dan Penetapan APBN c. Penyesununa dan Penetapan APBD d. Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Bank Sentral, Pemerintah Daerah, serta Pemerintah/Lembaga Asing e. Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Perusahaan Negara, Perusahaan Daerah, Perusahaan Swasta, serta Badan Pengelolaan Dana Masyarakat. f. Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN dan APBD 2. Undang-undang No. 1 Tahun 2004 (Tentang Perbendaharaan Negara) Yang dimaksud dengan perbendaharaan negara dalam uu ini adalah pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara, termasuk investasi serta kekayaan yang dipisahkan yang ditetapkan dalam APBN dan APBD. Dalam hal-hal yang diatur dalam undang-undang ini diantaranya: a. Ruang lingkup dan asas umum perbendahaaran negara b. Kewenangan pejabat perbendaharaan negara c. Pelaksanaan pendapatan dan belanja negara d. Pengelolaan uang negara/daerah e. Pengelolaan piutang dan utang negara/daerah f. Pengelolaan investasi dan barang milik negara/daerah g. Dsb. 3. Undang-undang No. 15 Tahun 2004 (Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara) Pemeriksaan keuangan negara meliputi pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara dan pemeriksaan atas tangunggung jawab keuangan negara. BPK melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. 4. Undang-undang No. 25 Tahun 2004 (Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional) Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah salah satu kesatuan dari tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, jangka tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggaraan negara serta masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah. 5. Peraturan Presiden Republik Indonesia No.32 Tahun 2005 Tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Dalam peraturan presiden ini, masalah pengadaan barang dan pendistribusian logistic pemilihan Kepada Daerah dan Wakil Kepala Daerah, yang penanganannya memerlukan pelaksanaan secara cepat yang diatur dalam undang-undang. B. Dasar Hukum Keuangan Daerah Pada pasal 18 Undang-undang dasar 1945, disebutkan bahwa negara kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi, kabupaten dan kota. Dalam rangka penyelenggaraan daerah otonomi, Pasal 18 A (2) UUD 1945 menjelaskan bahwa hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sda dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan daerah diatur serta dilaksanakan secara adil dan selaras. C. Dasar Hukum Keuangan Organisasi Publik Lainnya IAI menerbitkan pernyataan PSAKP No.45 tentang organisasi nirlaba. PSAK ini berisi prinsip ini harus diikuti dalam membuat laporan keuangan. Selain itu UU No.16 Tahun 2001 tentang yayasan juga mengatur masalah organisasi public yang berbentuk yayasan serta UU No.2 Tahun 2008 yang mengatur tentang Partai Politik.
Permasalahan Regulasi Keuangan Publik Indonesia
1. Regulasi yang berfokus pada manajemen 2. Regulasi belum bersifat teknik 3. Perbedaan interpretasi antara Undang-undang dan Regulasi di Bawahnya 4. Pelaksanaan regulasi yang bersifat transisi berdampak pemborosan anggaran 5. Pelaksanaan regulasi tanpa sanksi