Anda di halaman 1dari 14

KONTRIBUSI KESTABILAN EMOSI DAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI

TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA


“INSYAF’ MEDAN

SANI SUSANTI
Dosen Jurusan PLS FIP UNIMED

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap: (1) kinerja pegawai di Panti Sosial Pamardi
Putra Insyaf Medan; (2) kontribusi kestabilan emosi, kemampuan berkomunikasi, terhadap kinerja
pegawai di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post
facto yang bersifat deskriptif. Subjek penelitian ini adalah seluruh pegawai Panti Sosial Pamardi
Putra Insyaf Medan berjumlah 51 orang. Pengumpulan data menggunakan angket model rating
scale dengan 5 alternatif jawaban. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif,
analisis korelasi parsial dan analisis regresi ganda.
Kata kunci: Kontribusi Kestabilan Emosi, Kemampuan Berkomunikasi, Kinerja

ABSTRACT
This study aims to reveal: (1) employees’ performance at Panti Social Pamardi Putra
Insyaf Medan; (2) contribution of emotional stability, and communication skill of the employeers
performance at Panti Social Pamardi Putra Insyaf Medan. This study was a descriptive ex-post
facto study. The subjects were all 51 employeers’ at Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan.
The data on employees’ performance, emotional stability, and communication skill were collected
using open inquiry employing the rating scale model with 1-5 scale model, and a brief interview
with leader and some employees. The data were analyzed using the descriptive analysis, partial
correlation analysis, and multiple regression analysis.
Keyword: contribution of emotional stability, communication skill, performance

PENDAHULUAN dapat berupa revitalisasi strategi


Sumber daya manusia sangat organisasi, mendesain kembali struktur
penting peranannya dalam perusahaan, organisasi, maupun penciptaan perilaku
organisasi, instansi swasta maupun ataupun kompetensi sumber daya
instansi pemerintah. Setiap bangsa yang manusia.
ingin mengembangkan daya saing Pergeseran dalam memandang
internasional dituntut untuk sumber daya manusia telah terjadi dalam
mengembangkan kualitas sumber daya kurun waktu beberapa tahun terakhir ini.
manusianya. Melakukan perubahan Pada awalnya, sumber daya manusia
terhadap organisasi dan sumber daya tidak lebih dari fokus produksi yang
manusia merupakan salah satu strategi lain, sementara kini sumber daya
untuk dapat beradaptasi dengan manusia dipandang sebagai faktor
lingkungan agar organisasi tetap dapat strategis dan sangat menentukan dalam
bertahan dan berkelanjutan. Perubahan merealisasikan visi dan misi organisasi
terhadap organisasi sekaligus merupakan dibanding dengan faktor yang lain.
refleksi bahwa organisasi itu bagaikan Pergeseran ini menimbulkan
organisme yang harus merespon konsekuensi perubahan atau pergeseran
rangsangan atau stimulus dari dalam perspektif pemikiran maupun
lingkungan eksternal. Perubahan itu praktik pengelolaan sumber daya

28
manusia, baik itu di lingkungan kinerjanya di dalam organisasi adalah:
organisasi publik maupun organisasi 1) integritas dan kejujuran; 2) kendali
bisnis. diri dan kesadaran diri; 3)
Dalam kancah regional dan pengembangan diri; 4) orientasi
global seperti pada tahun 2000-an telah berprestasi; 5) keyakinan diri; 6)
terjadi perubahan besar yang komitmen organisasi; 7) inisiatif dan
mempengaruhi masyarakat proaktif; 8) kreatif dan inovatif; 9)
internasional. Kemajuan ilmu dan kemampuan kognitif; 10) kemampuan
teknologi yang berkembang demikian mengelola perubahan; 11) orientasi
pesat telah mengakibatkan pola pelayanan; 12) kepemimpinan; 13)
kehidupan antar bangsa yang berubah kemampuan manajerial; 14) membangun
jika diperhatikan dari berbagai aspek. kerja sama; dan 15) mengelola konflik,
Salah satu faktor penentu 16) keterampilan akan berkomunikasi,
keberhasilan/kegagalan suatu organisasi 17) kestabilan emosional, 18)
adalah faktor Sumber Daya Manusia keterampilan berbahasa, 19)
(SDM). Keunggulan mutu bersaing keterampilan berkelompok, 20)
suatu organisasi sangat ditentukan oleh memiliki etika dan moral, 21) santun,
mutu sumber daya manusianya. 22) keterampilan spiritual, 23) percaya
Penanganan sumber daya manusia harus diri, 24) cepat, smart serta keterampilan
dilakukan secara menyeluruh dalam mendengar (Sudarmanto; 2009: 76-158).
kerangka sistem pengelolaan sumber Keterampilan-keterampilan seperti itu
daya manusia yang bersifat strategis, dapat membantu seorang
terintegrasi, saling berhubungan dan karyawan/pegawai dalam mendapatkan
persatuan. Organisasi sangat posisi pekerjaan seperti yang diinginkan
membutuhkan sumber daya manusia serta dapat membantu setiap
yang kompeten, memiliki kompetensi karyawan/pegawai dalam melaksanakan
tertentu yang dibutuhkan untuk pekerjaannya. Mereka juga mengatakan
menunjang keberhasilan pelaksanaan bahwa ada 9 karakter dominan yang
pekerjaannya. diperlukan dalam dunia kerja yaitu:
Banyak faktor yang inisiatif, etika/integritas, berpikir kritis,
menyebabkan sumber daya manusia kemauan belajar, komitmen, motivasi,
memiliki kinerja unggul, sehingga bersemangat, komunikasi lisan, dan
mampu mendorong keberhasilan kreatif.
organisasi. Faktor-faktor yang dapat Berdasarkan penelitian yang
menentukan kinerja individu dalam dilakukan oleh Negara Inggris, Amerika
berbagai literatur misalnya; motivasi dan Kanada terdapat 23 atribut soft
kerja, kepuasan kerja, desain pekerjaan, skills/kompetensi yang mendominasi
komitmen, kepemimpinan, partisipasi, lapangan kerja. Dan ke 23 atribut
fungsi-fungsi manajemen, kejelasan arah tersebut diurut berdasarkan prioritas
karier, kompetensi, budaya organisasi kepentingan di dunia kerja, yaitu:
dan sistem penghargaan. Disamping itu, inisiatif, etika/integritas, berpikir kritis,
dari berbagai hasil penelitian juga kemauan belajar, komitmen, motivasi,
menjelaskan bahwa faktor-faktor bersemangat, dapat diandalkan,
kompetensi yang berpengaruh terhadap kemampuan berkomunikasi, kreatif,
kinerja individu dalam melaksanakan kemampuan analitis, kestabilan emosi
tugas yang pada akhirnya mendorong (dapat mengatasi stress), manajemen

29
diri, menyelesaikan persoalan, dapat berkaitan dengan mental, sosial dan
meringkas, berkooperasi, fleksibel, kerja fisik. Sehingga dalam pelaksanaan tugas
dalam tim, mandiri, mendengarkan, atau pekerjaannya para pegawai
tangguh, berargumentasi logis, dan diharapkan memiliki keterampilan
manajemen waktu (Les Giblin dan Illah berkomunikasi yang baik disamping itu
Saila dalam Nyoman Sucipta; 2009:12). juga diharapkan memiliki kestabilan
Akan tetapi dalam tulisan ini, emosi yang baik. Tetapi dari hasil pra
dengan berbagai pertimbangan dan observasi yang dilakukan dapat
pemikiran, penulis hanya akan diketahui bahwa dalam mengelola
menjelaskan beberapa kompetensi atau kearsipan, pegawai masih kesulitan
indikator soft skill yang dianggap untuk memperoleh data-data yang
penting dan berpengaruh terhadap dibutuhkan oleh pimpinan termasuk
kinerja pegawai di Panti Sosial Pamardi dokumen-dokumen dari laporan
Putra “Insyaf” Medan yaitu: 1) kestabiln pelaksanaan pekerjaan yang telah lalu.
emosi; 2) Kemampuan berkomunikasi; Disamping itu peneliti juga melihat
Selain itu, aspek ini menjadi salah satu adanya kesalah-pahaman atau perbedaan
aspek penunjang yang dapat membantu pendapat dalam menyelesaikan tugas-
karyawan/pegawai agar dapat terus tugas yang diberikan oleh atasan kepada
berkarya di masa yang akan datang. suatu tim yang telah dibentuk untuk
Panti Sosial Pamardi Putra menyelesaikan suatu program. Hal ini
Insyaf Medan atau yang dikenal dengan terjadi karena komunikasi yang kurang
PSPP “Insyaf” Medan merupakan salah efektif dan kemampuan mereka untuk
satu Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) dari menyerap informasi yang disampaikan
Direktorat Jenderal Pelayanan dan juga kurang efektif. Dapat juga dilihat
Rehabilitasi Sosial Departemen Sosial bahwa emosi pegawai masih kurang
RI yang mempunyai tugas stabil. Karena masih banyak pegawai
melaksanakan Pelayanan dan yang belum mampu mengelola emosi-
Rehabilitasi Sosial bagi korban emosi yang ada di dalam diri mereka
penyalahgunaan Narkoba yang meliputi: seperti mudah marah dan mudah
Bimbingan mental, sosial, fisik, dan tersinggung, baik menghadapi rekan
pelatihan keterampilan praktis, agar sejawat maupun klien yang ada di Panti.
mereka mampu berperan aktif dalam Dengan adanya emosi yang tidak stabil
kehidupan bermasyarakat, rujukan dalam diri pegawai akan mempengaruhi
regional, pengkajian, dan penyiapan proses pelaksanaan pekerjaannya.
standart pelayanan, pemberian Dalam hal ini pegawai
informasi, serta koordinasi dan dikatakan mempunyai kinerja yang baik,
kerjasama dengan instansi terkait sesuai antara lain bila mematuhi segala aturan
dengan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan dalam suatu
yang berlaku. organisasi. Pegawai akan berusaha
Dalam hal ini dapat dikatakan mencapai kinerja tertentu sesuai yang
bahwa pegawai yang bekerja di Panti telah dikehendaki organisasi, mereka
Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan merasa senang dan puas dengan
cenderung menghadapi orang-orang pekerjaannya, karena pagawai yang
yang memiliki perilaku yang berbeda merasa puas akan bekerja pada tingkat
dari masyarakat lain pada umumnya kapasitas penuh sebab kepuasan itu tidak
karena mereka memiliki masalah yang diukur oleh adanya pengakuan dari

30
atasan atau kemajuan karier saja namun kebutuhan itu, salah satu sistem
juga dapat berwujud benda atau bukan pelayanan sosial adalah melalui Panti.
benda. Pegawai akan selalu berusaha Panti artinya tempat, sarana atau rumah.
menyelesaikan tugas dengan cepat, Sedangkan pelayanan adalah usaha
tepat, bekerja secara kreatif dan inovatif, pemberian bantuan atau pertolongan
tekun dan tidak tergantung pada atasan, kepada orang lain baik materi maupun
mempunyai andil yang lebih dari yang non materi. Jadi pelayanan Panti berarti
diharapkan, percaya diri, pantas bentuk pelayanan dengan
memperoleh penghargaan, mempunyai mempergunakan Panti sebagai sarana
hubungan yang kondusif dengan atasan dalam usaha memberikan pelayanan
dan teman sejawat, dapat berkomunikasi kesejahteraan sosial kepada kliennya
secara efektif dan selalu memuaskan sehingga mereka dapat mengatasi
orang lain. Untuk mengetahui sejauh masalahnya. Dengan demikian mereka
mana keberadaan, peran, dan kontribusi dapat berperan sosial sepenuhnya. Panti
sumber daya manusia dalam mencapai berfungsi sebagai tempat pemulihan
keberhasilan organisasi tentu diperlukan fungsi sosial yang terganggu, pengadaan
pengukuran kinerja (performance sumber-sumber dan pencegahan
measurement). Tanpa adanya evaluasi terhadap disfungsi sosial. Sesuai dengan
atau pengukuran kinerja dalam hakekat pembangunan nasional yaitu
mencapai tujuan organisasi, maka tidak pembangunan manusia Indonesia
dapat diketahui penyebab ataupun seutuhnya dan pembangunan seluruh
kendala-kendala kegagalan organisasi masyarakat Indonesia, maka hakekat
dalam mencapai tujuan. pelayanan Panti menyangkut aspek
Berdasarkan latar belakang kehidupan dan penghidupan
masalah di atas maka dapat dirumuskan penghuninya.
masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) Dari uraian di atas dapat
Bagaimanakah deskripsi kinerja disimpulkan bahwa Panti sosial
pegawai yang ada di Panti Sosial merupakan suatu tempat yang berfungsi
Pamardi Putra Insyaf Medan (2) untuk memberikan
Bagaimanakah kontribusi kestabilan santunan/rehabilitasi sosial kepada
emosi terhadap kinerja pegawai yang penyandang masalah kesejahteraan
ada di Panti Sosial Pamardi Putra sosial agar dapat memerankan fungsi
“Insyaf Medan (3) Bagaimanakah sosial.
kontribusi kemampuan berkomunikasi
terhadap kinerja pegawai di Panti Hakikat Rehabilitasi dan Pelayanan
Sosial Pamardi Putra Insyaf Medan. Rehabilitasi merupakan suatu
upaya yang ditujukan untuk
KAJIAN PUSTAKA mengintegrasikan penyandang masalah
Hakikat panti sosial dan rehabilitasi ke dalam kehidupan masyarakat dengan
Hakikat Panti Sosial cara membantunya menyesuaikan diri
Panti sebagai lembaga sosial dengan keluarga, komunitas dan
merupakan tempat dimana terdapat pekerjaan. Rehabilitas sosial merupakan
kebutuhan yang beraneka ragam dari kegiatan pelayanan sosial secara utuh
para penghuninya. Kebutuhan ini dan terpadu melalui pendekatan fisik,
merupakan konsekuensi adanya mental, dan sosial agar penyandang
tanggung jawab Panti untuk memenuhi masalah dapat melaksanakan fungsi

31
sosialnya secara optimal. Sedangkan memahami emosi dan pengetahuan
pelayanan adalah setiap hasil kerja yang emosi; kemampuan untuk mengakses
bermanfaat yang tidak bisa diraba atau atau menghasilkan perasaan manakala
suatu bentuk barang. mereka memfasilitasi kegiatan kognitif
dan tindakan adaptif; dan kemampuan
Hakikat Kestabilan Emosi untuk mengatur emosi dalam diri sendiri
Emosi dapat dipandang sebagai dan orang lain.
bagian intrapersonal seperti perasaan, Emotion intelligence represents the
gairah, atau aktivasi dari motorik ability to perceive, appraise, and
tertentu. Emosi bukan rasa malu atau express emotion accurately and
bagian yang menolak dalam jiwa adaptively; the ability to
manusia melainkan esensi/hakikat dari understand emotion and emotional
kehidupan sosial manusia dan moralitas. knowledge; the ability to access
Hal ini tidak baik dan bertentangan and/or generate feelings when they
dengan akal, tetapi harus dipertahankan. facilitate cognitive activities and
Istilah lain misalnya kecemburuan, dapat adaptive action;and the ability to
dipahami sebagai perasaan tertentu, regulate emotions in oneself and
seperti marah, perasaan tertekan dan others (Salovey, Mayer, Caruso,
keinginan untuk melakukan sesuatu 2004: 62).
(Frijda, 2000: 61-62). Sebagai manusia, diakui tidak
Emosi adalah perasaan kuat akan dapat dipisahkan dengan emosi.
yang diarahkan keseseorang atau Goleman (1995: 331-332) menyebutkan
sesuatu. Emosi adalah reaksi terhadap emosi dasar manusia meliputi marah,
obyek, sifat kepribadian seperti senang sedih, takut, perasaan nyaman, cinta,
terhadap sesuatu, marah terhadap terkejut, jijik, dan malu. Dengan
sesuatu, atau takut terhadap sesuatu perasaan-perasaan tersebut, manusia
(Robbins, 2008: 143). Dari pendapat di akan mengekspresikannya dalam sikap
atas dapat dijelaskan bahwa emosi dan tingkah laku misalnya terbuka,
merupakan salah satu faktor yang antusias, ramah, apatis, tidak percaya,
mempengaruhi tingkah laku manusia. bermusuhan, bersahabat dan lain
Kemampuan seseorang dalam sebagainya. Orang yang mampu untuk
mengarahkan dan menyesuaikan emosi mengekspresikan emosi-emosi tersebut
terhadap suatu situasi akan berpengaruh dengan baik akan dapat hidup dengan
pada perilaku dan hubungan sosial. tenang dan bahagia.
Emosi yang dihayati oleh seseorang Thorndike dan Hagen
diekspresikan dalam perilakunya, (Chaturvedi, Chander, 2010:2)
terutama dalam ekspresi roman muka mengatakan bahwa kestabilan emosi
dan suara/bahasa. Ekspresi emosi juga seseorang ditandai dengan
dipengaruhi oleh pengalaman, belajar keseimbangan suasana hati, maksud,
dan kematangan. kepentingan, optimis, keceriaan,
Menurut Salovey, Mayer, ketenangan, merasa sehat, bebas dari
Caruso (2004: 62) Kecerdasan perasaan bersalah, khawatir atau
emosional merupakan kemampuan kesepian, tidak melamun, memiliki ide
untuk memahami, menilai, dan dan suasana hati yang tenang. Dari
mengekspresikan emosi secara akurat definisi di atas dapat dijelaskan bahwa
dan adaptif; kemampuan untuk emosi juga mengacu kepada suatu

32
perasaan dan pikiran-pikiran yang khas, memiliki kepribadian yang tidak dewasa
suatu keadaan biologis dan psikologis, (immature personality). Individu yang
dan serangkaian kecenderungan untuk kepribadiannya tidak dewasa ditandai
bertindak. Emosi adalah sebuah signal dengan ketidakmampuan individu
yang terbentuk dari rasa haru, sedih, mengontrol diri, tidak mampu bersikap
kecewa, marah atau bahagia, ketika objektif terhadap suatu masalah tugas
suara hati kita mengalami singgungan sehingga tidak mampu membedakan
terhadap berbagai kejadian yang terjadi antara masalah pribadi dan masalah
secara spontan. tugas pekerjaan, cenderung emosional,
Kestabilan emosi adalah konsep menyimpan dendam dan mudah
psikologis multi sifat bukan kognitif. tersinggung.
Kestabilan emosi adalah proses dimana Berdasarkan beberapa uraian
kepribadian terus berupaya untuk dan pendapat para ahli, dapat
meningkatkan kesehatan emosi baik disimpulkan bahwa kestabilan emosi
secara psikis maupun pribadi. adalah kemampuan seseorang untuk
Pemahaman, penerimaan diri akan dapat memahami emosi diri dan orang
suasana emosi, mengetahui secara jelas lain, dapat menanggapi secara objektif
makna dari perasaan, mampu peristiwa dan permasalahan di
mengungkapkan perasaan secara sekitarnya dan mampu mengelola
konstruktif merupakan hal-hal yang emosi-emosi yang dirasakannya.
mendorong tercapainya kesejahteraan Kestabilan emosi merupakan suatu hal
psikologis, kebahagiaan, dan kesehatan yang sangat penting dalam berbagai
jiwa individu. Orang yang mampu sendi kehidupan manusia
memahami emosi yang sedang mereka bermasyarakat, berkeluarga, ataupun
alami, akan lebih mampu dalam dalam melaksanakan tugas dan tanggung
mengelola emosinya secara positif. jawab di tempat kerja. Pegawai
Smithons (Chaturvedi, Chander, 2010:2) merupakan profesi yang bersinggungan
Kestabilan emosi tidak akan dengan manusia. Setiap manusia
terlepas dari apa yang dinamakan Daniel memiliki kepribadian yang berbeda-beda
Goleman sebagai Kecerdasan Emosi dan dapat merasakan serta menanggapi
(Emotional intelligence). Dalam suatu kejadian dengan emosi yang
kecerdasan emosi terdapat kesadaran bermacam-macam. Oleh karena itu
diri dan pemahaman akan emosi di seorang pegawai dituntut untuk
dalam diri sendiri (knowing one’s memiliki kestabilan emosi.
emotions), pengelolaan emosi-emosi
(managing emotions), memotivasi diri Hakikat Kemampuan Berkomunikasi
(self motivation), memahami emosi Dalam kehidupan sehari-hari
orang lain (recognizing emotions in apapun pekerjaan kita dimanapun kita
others), serta kemampuan berhubungan melakukan aktivitas, di kampus, di
dengan orang lain (handling kantor, di lingkungan rumah sekalipun,
relationship) (Goleman, 1995: 46-47). komunikasi merupakan bagian penting
Kestabilan emosi sering kali dikeseharian kita yang digunakan
menunjukkan tingkat kedewasaan sebagai proses penyampaian informasi.
kepribadian (maturity personality) Ketika manusia dilahirkan, ia tidak serta
seseorang. Emosi yang tidak stabil merta dibekali dengan kemampuan
menunjukkan bahwa orang tersebut berkomunikasi secara efektif, yaitu

33
komunikasi saat makna yang ditangkap baik dan terdapat umpan balik atau
oleh penerima pesan sama dengan respon dari penerima pesan setelah
makna yang diinginkan oleh pengirim pesan terkirim atau tersampaikan kepada
pesan. penerima pesan. Komunikasi yang baik
Keterampilan dalam adalah komunikasi yang dapat
berkomunikasi bukanlah merupakan memberikan umpan balik dari penerima
bawaan melainkan harus dipelajari agar pesan.
manusia dapat menjalin hubungan Unsur-unsur komunikasi yaitu;
dengan orang lain secara berkualitas. adanya konteks atau lingkungan dimana
Manusia sering tidak menyadari bahwa komunikasi terjadi; adanya pengirim dan
dirinya turut andil dalam menciptakan penerima pesan; adanya pesan yang
kegagalan komunikasi, yaitu terkait disampaikan baik berupa pesan verbal
perannya sebagai pengirim ataupun atau nonverbal; dan adanya saluran yang
penerima pesan. Butuh kepekaan dan digunakan dalam berkomunikasi berupa
keterampilan untuk dapat berkomunikasi media. Komunikasi tidak akan dapat
secara efektif. Dengan mempelajari terjadi jika tidak ada penerima dan
proses komunikasi dan adanya pemberi pesan. Karena dalam proses
kesadaran akan apa yang dirinya dan komunikasi harus melibatkan dua orang
orang lain lakukan ketika sedang atau lebih baik sebagai penerima
berkomunikasi, maka diharapkan dapat maupun pemberi pesan. Pesan
meningkatkan kualitas komunikasi merupakan isi komunikasi yang
antara dua individu atau lebih. disampaikan oleh komunikator kepada
Menurut Deddy Mulyana komunikan. Tanpa adanya pesan maka
(2008:3) komunikasi adalah proses proses komunikasi tidak akan dapat
berbagi makna melalui perilaku verbal terjadi. Proses komunikasi juga banyak
dan nonverbal. Segala perilaku dapat menggunakan saluran atau media untuk
disebut komunikasi jika melibatkan dua mengirim pesan (Dian Wisnuwardhani,
orang atau lebih. Dalam proses Sri Fatmawati Mashoedi, 2012: 38-40).
komunikasi harus melibatkan dua orang Komunikasi adalah tindakan
atau lebih yaitu orang yang memberi penyampaian informasi. Komunikasi
pesan dan orang yang menerima pesan. efektif adalah bagian penting yang
Kominikasi adalah bentuk interaksi dilakukan oleh seorang manajer. Setiap
manusia yang saling mempengaruhi satu fungsi manajemen seperti perencanaan,
sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan pengorganisasian, staf, kepemimpinan,
tidak terbatas pada bentuk komunikasi dan pengendalian, membutuhkan
verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi keterampilan komunikasi yang efektif.
wajah, lukisan, seni, dan teknologi. Komunikasi dalam organisasi dapat
Menurut Devito (Dian terjadi dalam berbagai bentuk; mulai
Wisnuwardhani, Sri Fatmawati dari tatap muka yang melibatkan
Mashoedi, 2012: 38) komunikasi ekspresi wajah dan gerakan tubuh; untuk
merupakan tingkah laku satu orang atau komunikasi tertulis dalam bentuk memo,
lebih yang terkait dengan proses surat dan laporan; melalui jaringan
mengirim dan menerima pesan. dimana orang dengan orang dan orang
Pengalihan pesan baik verbal maupun dengan peralatan berinteraksi secara
non verbal dari satu sumber kepada langsung (Rue, Byars, 2000: 46).
penerima agar dapat dipahami dengan

34
Dalam praktek, terdapat empat know what their associates are
arus komunikasi dalam suatu organisasi doing, management cannot recive
yaitu; Pertama: komunikasi vertikal information inputs, and
kebawah, merupakan wahana bagi management cannot give
manajemen untuk menyampaikan instructions. Coordination of work
berbagai hal kepada para bawahannya, is impossible, and the organization
seperti perintah, instruksi, kebijaksanaan will collapse for lack of it.
baru, pengarahan, pedoman kerja, Cooperation also becomes
nasihat dan teguran; Kedua: komunikasi impossible, because people cannot
vertikal ke atas, keinginan para anggota communicate their needs and
organisasi untuk menyampaikan feelings to others. We can say with
berbagai hal seperti laporan hasil some confidence that every act of
pekerjaan, masalah yang dihadapi baik communication influences the
yang sifatnya kedinasan maupun yang organization in some way (Davis,
sifatnya pribadi, saran-saran yang 1987: 459).
menyangkut pelaksanaan tugas masing- Sebagai kesimpulan,
masing; Ketiga: komunikasi horizontal, komunikasi adalah suatu proses
berlangsung antara orang-orang yang penyampaian informasi yang berperan
berada pada tingkat yang sama dalam penting dalam kehidupan
hirarki organisasi, akan tetapi bermasyarakat. Seiring kebutuhan
melaksanakan kegiatan yang berbeda- perkembangan zaman kita dituntut tidak
beda; Keempat: komunikasi diagonal, hanya untuk mengetahui tentang media
komunikasi yang berlangsung antara dua komunikasi tetapi dituntut untuk
satuan kerja yang berada pada jenjang mempunyai kemampuan berkomunikasi
hirarki organisasi yang berbeda, tetapi melalui media teknologi apa saja. Agar
menyelenggarakan kegiatan yang sejenis kita mampu untuk bersaing dalam
(Siagian, 2011: 307-309). mengikuti perkembangan teknologi dan
Menurut Davis (1987: 459) arus kumonikasi.
organisasi tidak dapat eksis tanpa Kemampuan berkomunikasi
komunikasi. Apabila tidak ada yang dimaksud oleh peneliti adalah
komunikasi, pegawai tidak tahu apa kemampuan yang meliputi upaya
yang dilakukan koleganya, manajemen penyampaian pesan dan informasi baik
tidak dapat menerima input informasi, yang tertulis, tidak tertulis (verbal
dan manajemen tidak dapat memberikan maupun non verbal); kemampuan
instruksi. Koordinasi kerja tidak akan seseorang dalam mengemukakan
terjadi, dan organisasi akan gagal tanpa maksud dalam berkomunikasi,
komunikasi. Kerjasama juga menjadi kemampuan menerima pesan dari orang
tidak mungkin, karena orang-orang tidak lain, kepribadian dalam menyampaikan
dapat mengkomunikasikan kebutuhan pesan kepada orang lain yang meliputi
dan perasaan mereka. Jadi, kita dapat kerama-tamahan, kesopanan, kejujuran
menyimpulkan bahwa setiap tindakan serta kejelasan pesan yang disampaikan
komunikasi memperngaruhi organisasi atau yang diterima dari orang lain.
dengan cara apapun.
Organizations cannot exist without Pekerja Sosial
communication. If there is no Pekerjaan sosial adalah salah
communication, employees cannot satu bidang ilmu sosial terapan yang

35
mempelajari tentang aktivitas-aktivitas Hakekat Kinerja
pertolongan dengan menggunakan Kinerja yang merupakan
prinsip dan metodologi yang dapat penampilan kerja menuntut adanya
diukur. Dalam hal ini kegiatan pekerjaan pengekspresian potensi seseorang, dan
sosial berfokus pada interaksi manusia pengekspresian ini menuntut adanya
dengan lingkungan sosialnya (Endang pengambilan tanggung jawab atau
Moerdopo, 2009: 1). kepemilikan menyeluruh terhadap
Seorang pekerja sosial adalah pekerjaannya. Secara kontekstual,
seseorang yang telah memiliki dasar dikenal dengan istilah performa yang
pengetahuan, keterampilan dan nilai- berarti hasil dari suatu proses
nilai pekerjaan sosial yang bertujuan pembentukan aktivitas. Dengan
untuk memberikan pelayanan demikian, kinerja atau performansi dapat
kesejahteraan sosial. Melalui kegiatan diartikan sebagai prestasi kerja,
ini maka perorangan, keluarga dan pelaksanaan kerja, pencapaian kerja,
masyarakat dapat memanfaatkan sumber hasil kerja atau unjuk kerja.
yang terdapat di masyarakat untuk Menurut Armstrong dan Baron
memenuhi kebutuhan mereka. Setiap (Wibowo, 2010: 2) Performance sering
pekerja sosial harus mengetahui tentang diartikan sebagai kinerja, hasil atau
praktek pekerjaan soaial secara umum, prestasi kerja. Kinerja mempunyai
walaupun pada kenyataan sehari-hari makna yang lebih luas, bukan hanya
bentuk operasionalnya yang konkrit menyatakan sebagai hasil kerja, tetapi
berbeda dan bersifat spesifik karena juga bagaimana proses kerja
disesuaikan dengan jenis masalah, berlangsung. Kinerja adalah tentang
keadaan klien, situasi yang berbeda melakukan pekerjaan atau proses dalam
dengan tingkatan-tingkatan sistem melakukan pekerjaan dan hasil yang
target-target yang telah ditentukan. dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja
Dalam Keputusan Menteri adalah tentang apa yang dikerjakan dan
Sosial Republik Indonesia (2008: 2) bagaimana cara mengerjakannya.
Pekerja sosial adalah Pegawai Negeri Menurut Suyadi Prawirosentono
Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, (2008: 2) Performance atau kinerja
wewenang dan hak secara penuh oleh adalah hasil kerja yang dapat dicapai
pejabat yang berwenang untuk oleh seseorang atau sekelompok orang
melaksanakan pelayanan kesejahteraan dalam suatu organisasi, sesuai dengan
sosial di lingkungan instansi pemerintah wewenang dan tanggung jawab masing-
maupun badan/organisasi lainnya. masing, dalam rangka upaya mencapai
Sedangkan pekerjaan sosial adalah suatu tujuan organisasi bersangkutan secara
profesi yang ditujukan untuk membantu legal, tidak melanggar hukum dan sesuai
orang baik individu, kelompok atau dengan moral maupun etika. Kinerja
masyarakat dalam memperbaiki atau merupakan suatu kondisi yang harus
meningkatkan kemampuannya mencapai diketahu dan dikonfirmasikan kepada
keberfungsian sosial secara penuh serta pihak tertentu untuk mengetahui tingkat
mengupayakan kondisi-kondisi pencapaian hasil suatu instansi
kemasyarakatan tertentu yang dihubungkan dengan visi yang diemban
menunjang pencapaian fungsi sosial. suatu organisasi serta untuk mengetahui
dampak positif dan negatif dari suatu
kebijakan operasional. Sedangkan

36
menurut Simanjuntak (2011: 1) Kinerja diharapkan. Hasil kerja yang telah
adalah tingkat pencapaian hasil atas dicapai oleh seorang pegawai harus
pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja bersifat konkrit atau nyata dan dapat
perusahaan adalah tingkat pencapaian diukur keberhasilannya. Tingkat
hasil dalam rangka mewujudkan tujuan keberhasilan yang dicapai seorang
perusahaan. pegawai dapat dilihat dari perbandingan
Desseler (2002: 169) hasil kerjanya dengan standar yang telah
menyatakan bahwa ada enam dimensi ditetapkan.
kinerja yang dapat diukur: 1) Quality Berdasarkan uraian tersebut di
(akurasi, penampilan kerja yang dapat atas dapat diartikan bahwa kinerja
diterima), 2) productivity adalah prestasi yang diperlihatkan
(kualitas/volume kerja, efisiensi kerja pegawai dalam melaksanakan tugas dan
yang dihasilkan), 3) job knowledge kewajibannya menurut ukuran yang
(keterampilan teknis, praktis dan berlaku atau yang ditetapkan untuk
informasi yang digunakan dalam pekerjaan yang bersangkutan. Kinerja
bekerja), 4) reliability (penyelesaian pegawai adalah prestasi atau hasil yang
tugas-tugas, upaya dan tindak lanjut), 5) diperlihatkan oleh pegawai dalam
availability (istirahat kerja, periode melaksanakan tugas, tanggung jawab,
makan, catatan kehadiran keseluruhan), dan wewenangnya sesuai dengan tujuan
6) independence (penampilan kerja yang dan ukuran yang berlaku atau yang
tidak tergantung pada supervisi). ditetapkan untuk pekerjaan yang
Pendapat-pendapat di atas bersangkutan. Kinerja yang dimaksud
memberikan gambaran yang sama dalam penelitian ini adalah proses dalam
bahwa kinerja yang baik berkenaan melakukan pekerjaan dan hasil yang
dengan ciri-ciri kualitas, kuantitas kerja, dicapai dari pekerjaan tersebut yang
keterampilan, kapabilitas, inisiatif dan meliputi; kemauan untuk bekerja keras,
kerjasama. Ciri-ciri inilah yang akan disiplin, dan kerjasama, sedangkan
memberi indikasi pada setiap individu kinerja yang berorientasi pada hasil
untuk menuangkan segala meliputi; orintasi pada pelayana yaitu
kemampuannya dalam membangun satu pendekatan awal, pengungkapan dan
sistem kerja yang baik. pemahaman masalah, penyusunan
Menurut Sedarmayanti (2011: rencana pemecahan masalah,
260) ada beberapa kata kunci dari pelaksanaan pemecahan masalah, dan
defenisi kinerja yaitu; 1) hasil kerja; 2) bimbingan dan pembinaan lanjutan.
pekerja, proses atau organisasi; 3) Dessler (2002: 165)
terbukti secara konkrit; 4) dapat diukur; menyebutkan bahwa penilaian kinerja
5) dibandingkan dengan standar yang dapat diartikan sebagai evaluasi pada
telah ditentukan. Hasil kerja adalah tenaga kerja pada saat sekarang atau
objek berwujud atau tak berwujud yang yang telah lampau terhadap standar
merupakan hasil pelaksanaan proyek, pekerjaan mereka. Meskipun penilaian
sebagai bagian dari suatu kewajiban. kinerja menggunakan seperangkat
Pekerja merupakan kesediaan seseorang peralatan yang spesifik, tetapi hal itu
atau sekelompok orang untuk hanya bagian dari proses evaluasi.
melakukan suatu kegiatan dan Penilaian kinerja juga berlandaskan pada
menyempurnakannya sesuai dengan standar yang harus dicapai, hal ini
tanggung jawabnya dengan hasil yang digunakan sebagai umpan balik untuk

37
membantu para pegawai dalam Subjek Penelitian
meningkatkan efisiensi atau melanjutkan Penelitian ini dikelompokkan
kinerja yang telah dicapai. atas penelitian populasi, dimana
Penilaian kinerja merupakan penelitian populasi merupakan
bagian penting dari seluruh proses penelitian yang mempelajari seluruh
kekaryaan pegawai yang bersangkutan. anggota kelompok sasaran (Silalahi,
Pentingnya penilaian kinerja yang 2010: 36). Subjek penelitian ini adalah
rasional dan ditetapkan secara objektif seluruh pegawai yang ada di Panti Sosial
terlihat pada dua kepentingan, yaitu Pamardi Putra Insyaf Medan yang telah
kepentingan pegawai dan kepentingan berstatus Pegawai Negeri Sipil
organisasi. Bagi pegawai penilaian berjumlah 51 orang. Subjek ini
kinerja berperan sebagai umpan balik merupakan populasi dengan
tentang berbagai hal seperti kemampuan, pertimbangan bahwa seluruh subjek
kekurangan, dan potensi yang nantinya tersebut dapat terjangkau dalam
bermanfaat untuk pengembangan pengambilan data penelitian.
kariernya. Bagi organisasi penilaian
kinerja memberikan mekanisme yang Teknik Pengumpulan Data
penting bagi manajemen untuk Pengumpulan data penelitian
digunakan dalam menjelaskan tujuan, dilakukan dengan menggunakan 2
standar kinerja, dan motivasi kinerja teknik, yaitu kuesioner (angket), dan
individu. wawancara. Teknik wawancara
digunakan sebagai metode pelengkap
METODE PENELITIAN guna memudahkan peneliti
Jenis Penelitian mengumpulkan data yang dibutuhkan.
Jenis penelitian ini
dikategorikan ke dalam penelitian ex Teknik Analisis Data
post facto, yang mengungkap fakta-fakta Teknik analisis data yang
yang telah lalu dan tidak diberikan digunakan dalam penelitian ini adalah
perlakuan terhadap variabel-variabel analisis korelasi prsial dan analisis
yang diteliti. Fenomena variabel terikat regresi ganda. Pada analisis korelasi
diamati dan ditelusuri untuk mencari parsial akan dilihat hubungan atau
penyebabnya. Menurut Suryabrata korelasi antara variabel independen
(Purwanto, 2010: 181) penelitian secara parsial dengan variabel dependen.
noneksperimen atau penelitian setelah Analisis regresi digunakan untuk
terjadi fakta (ex post facto) adalah meramalkan atau memprediksi variabel
penelitian dimana variabel yang hendak dependen jika variabel independen
diteliti telah ada pada saat penelitian diketahui. Hal ini karena didasari oleh
dilakukan. Jadi ex post facto merupakan hubungan yang fungsional atau
penelitian dimana variabel-variabel hubungan sebab akibat variabel
bebas telah terjadi ketika peneliti mulai independen terhadap variabel dependen.
dengan pengamatan variabel terikat
dalam suatu penelitian. Sedangkan PEMBAHASAN
ditinjau dari statistik, data dan teknik a. Kinerja Pegawai
analisis, jenis penelitian ini adalah Temuan penelitian ini
deskriptif kuantitatif. menunjukkan bahwa kinerja pegawai di
Panti Sosial Pamardi Putra “Insyaf”

38
Medan berada dikategori kurang baik. pegawai berada dalam kategori tidak
Hal ini terlihat dari hasil analisis dari baik. Hal ini dapat diketahui bahwa
persentase jawaban responden diketahui 56,86% pegawai memiliki kestabilan
52,95% pegawai memiliki kinerja yang emosi yang tidak baik, 29,41% pegawai
kurang baik, 5,89% pegawai memiliki memiliki kestabilan emosi yang kurang
kinerja yang sangat baik, 17,64% baik, 7,84% pegawai memiliki
pegawai memiliki kinerja yang baik, dan kestabilan emosi yang baik, dan 5,89%
23,52% pegawai memiliki kinerja yang pegawai memiliki kestabilan emosi yang
tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa
secara umum kinerja pegawai yang secara umum kestabilan emosi pegawai
meliputi kinerja yang berorientasi pada yang meliputi dapat memahami emosi
proses yaitu kemauan untuk bekerja diri dan orang lain, mampu menanggapi
keras, disiplin, taat pada peraturan, secara objektif peristiwa dan
kerjasama sedangkan kinerja pegawai permasalahan disekitarnya, mampu
yang berorientasi pada hasil yaitu mengelola emosi-emosi yang dirasakan
orientasi pada pelayanan yang meliputi: termasuk dalam kategori tidak baik yang
pendekatan awal, pengungkapan dan ditunjukkan oleh persentase terbesar dari
pemahaman masalah, penyusunan perolehan skor tersebut. Berkenaan
rencana pemecahan masalah, dengan kestabilan emosi merupakan
pelaksanaan pemecahan masalah dan faktor yang sangat mempengaruhi
bimbingan, dan pembinaan lanjutan kemampuan seseorang dalam
termasuk dalam kategori kurang baik melaksanakan pekerjaannya maka
yang ditunjukkan oleh persentase sangat perlu dilakukan pembinaan-
terbesar dari perolehan skor tersebut. pembinaan terhadap para pegawai yang
Kurang baiknya kinerja pegawai berkenaan dengan kestabilan emosi yang
tersebut mencerminkan bahwa secara merupakan salah satu indikator soft skill.
umum pegawai di Panti Sosial Pamardi Karena dari hasil analisis dapat
Putra “Insyaf” Medan masih belum diketahui bahwa kestabilan emosi
mampu menjalankan semua kebijakan mempunyai pengaruh yang positif
yang ada di Panti, belum mampu terhadap kinerja pegawai.
menjalakan tugas dan fungsi pokok yang
mengacu pada Keputusan Menteri 2) Kemampuan Berkomunikasi
Sosial. Melihat kondisi tersebut maka Hasil analisis mengungkapkan
diperlukan upaya dalam rangka bahwa kemampuan berkomunikasi
pembinaan dan strategi pelaksanaan pegawai berada dalam kategori kurang
tugas pegawai antara lain melalui baik. Hal ini dapat diketahui bahwa
pelatihan yang relevan dengan tugas dan 39,22% pegawai memiliki kemampuan
indikator tersebut di atas. Hal ini berkomunikasi yang kurang baik,
bertujuan untuk meningkatkan 29,41% pegawai memiliki kemampuan
pengatahuan, keterampilan dan sikap berkomunikasi yang baik, 9,8% pegawai
yang selama ini diperlukan oleh pegawai memiliki kemampuan berkomunikasi
dalam pelaksanaan tugas. yang sangat baik, dan 21,57% pegawai
a. Faktor Pendukung Kinerja Pegawai memiliki kemampuan berkomunikasi
1) Kestabilan emosi yang tidak baik. Hal ini menunjukkan
Hasil analisis data bahwa secara umum kemampuan
mengungkapkan bahwa kestabilan emosi berkomunikasi pegawai yang meliputi

39
kemampuan menyampaikan pesan, kinerja. Karena kestabilan emosi
kemampuan menerima pesan, merupakan faktor yang berkontribusi
kepribadian, kejelasan pesan termasuk terhadap kinerja pegawai. Kemampuan
dalam kategori kurang baik yang berkomunikasi merupakan faktor yang
ditunjukkan oleh persentase terbesar dari turut mempengaruhi kinerja pegawai.
perolehan skor tersebut. Berkaitan Bila kemampuan berkomunikasi
dengan rendahnya kemampuan pegawai positif atau cenderung baik
berkomunikasi pegawai yang merupakan maka kinerja pegawai tersebut akan
sebagai bagian yang sangat penting cenderung positif. Sebaliknya jika
dalam melaksanakan pekerjaannya kestabilan emosi dan kemampuan
dalam upaya peningkatan kinerja maka berkomunikasi negatif atau tidak baik
perlu dilakukan pelatihan yang relevan maka kinerjanya juga akan cenderung
dan terkait langsung dengan kemampuan negatif atau kurang baik. Besarnya
menyampaikan pesan, kejelasan pesan, kontribusi yang diberikan oleh masing-
kepribadian dalam menyampaikan pesan masing variabel dapat dibandingkan
dan kemampuan menerima pesan. Hal dengan besarnya jumlah beta yang
ini dilakukan untuk meningkatkan mereka miliki. Dari hasil analisis yang
kemapuan berkomunikasi pegawai yang telah dilakukan diketahui bahwa nilai
selama ini menjadi kegiatan rutin beta yang paling besar adalah beta dari
pegawai. variabel kestabilan emosi yaitu sebesar
0,530; Nilai beta untuk variabel
PENUTUP kemampuan berkomunikasi sebesar
Hasil penelitian ini menunjukkan 0,332.
adanya kontribusi yang positif
kestabilan emosi dan kemampuan RUJUKAN
berkomunikasi terhadap kinerja pegawai Chaturvedi, M & Chander R. (2010).
di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Development of emotional
Medan. Hal ini bermakna jika stability scale. Diambi pada
menginginkan kinerja pegawai tanggal 5 Mei 2012, dari
meningkat kearah yang lebih baik maka http://search.proquest.com/docvie
diperlukan kestabilan emosi dan w/860880637/136F452DE9A1D4
kemampuan berkomunikasi yang baik 31E07/2?accountid=31324.
dari dalam diri pegawai. Artinya bahwa Journal industrial psychiatry,
semakin baik kestabilan emosi, dan 19.1, 2.
kemampuan berkomunikasi, maka akan Davis, K. (1987). Human behavior at
semakin baik pula kinerja pegawai work: Organizational behavior.
tersebut. Dengan kata lain semakin McGraw-Hill. Grolier Incorporat.
ditingkatkan variabel kestabilan emosi Deddy Mulyana. (2008). Komunikasi
dan kemampuan berkomunikasi, secara efektif: Suatu pendekatan lintas
bersama-sama kearah yang positif maka budaya. Bandung: PT. Remaja
dapat diramalkan akan memberikan Rosdakarya.
kontribusi yang positif pula terhadap Dessler, G. (2002). Framework for
kinerja pegawai. Karena diasumsikan human resource management
bahwa pegawai yang memiliki (edisi 2). New Jersey: Pearson
kestabilan emosi yang baik akan Educational, Inc. Upper Saddle
berusaha untuk meningkatkan kualitas River.

40
Dian Wisnuwardhani & Sri Fatmawati Salovey, P. Brackett, M,A &
Mashoedi. (2012). Hubungan Mayer, J.D. (ed), Emotional
interpersonal. Jakarta: Salemba intelligence: Key Readings on the
Humanika. Mayer and Salovey Model. New
Frijda, N.H. (2000). The psychologist’ York: Dude Publishing.
point of view. dalam Lewis, M & Sudarmanto. (2009). Kinerja dan
Haviland-Jones. M (ed), pengembangan kompetensi sdm;
nd
Handbook of emotions. 2 ed. teori, dimensi pengukuran, dan
New York London: The Gulilford implementasi dalam organisasi.
Press. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Goleman (1995). Emotion intelligence. Sudjana. (2002). Metoda statistika.
New York: Bantam Books. Bandung: Tarsito
Robbins, S.P. (2008). Perilaku Sugiono. (2010). Metode penelitian
organisasi. prentice hall pearson pendidikan; pendekatan
education international: PT. kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Indeks, Kelompok Gramedia. Bandung: Afabeta
Salovey, P. Mayer. J.D & Caruso. Wibowo. (2010). Manajemen
(2004). The positive psychology of kinerja. Jakarta: Rajawali Pers.
emotional intelligence. Dalam

41

Anda mungkin juga menyukai