Anda di halaman 1dari 6

Strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembalajaran yang berupa

pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Adapun tujuan dari
strategi pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektifitas kegiatan belajar yang dilakukan
peserta didik.[1]

Pemilihan strategi pembelajaran tidak terlepas dari kurikulum yang digunakan dan karakteristik peserta
didik. Karakteristik peserta didik terutama terkait dengan pengalaman awal dan pengetahuan peserta
didik, minta peserta didik, gaya belajar peserta didik, dan perkembangan peserta didik. Strategi
pembelajaran juga dapat diklasifikasikan berdasarkan cara komunikasi guru dengan peserta didik, yakni
strategi tatap muka dan pembelajaran jarak jauh. Strategi pembelajaran sering disetarakan dengan
metode pembelajaran karena keduanya merupakan cara untuk mencapai tujuan pembelajaran.[2]

Adapun macam-macam strategi yang dapat digunakan dalam pembelajaran Fiqih adalah sebagai
berikut :

1) Strategi Ekspositoris

Adalah strategi pembelajaran yang lebih menekankan pada proses penyampaian materi secara
verbal dari seorang guru kepada siswanya, dengan maksud agar siswanya memahami dan menguasai
pelajaran yang disampaikan. Dalam strategi ini, meteri pembelajaran disampaikan langsung oleh guru.
Strategi pembelajaran ini sering dinamakan dengan pembelajaran langsung karena berpusat pada guru.

Dalam hal ini seorang guru aktif menyampaikan materi kepada siswanya secara terperinci. Jenis
strategi ini merupakan model lama yang sering digunakan para pendidik seperti halnya pendidikan
agama islam yang terkhusus pada pelajaran Fiqih. Metode yang efektif dan efisien yang dapat digunakan
dalam strategi ini adalah metode ceramah, karena metode tersebut lebih mengedepankan transfer of
knowlagde atau penyampaian materi secara langsung kepaada peserta didik.

2) Strategi Inquiry

Adalah suatu stategi pembelajaran yang lebih menekankan pada proses mencari dan menemukan.
Peran siswa dalam strategi ini yaitu mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan
seorang guru hanya berperan sebagai fasilitator dan pembimbing dalam proses belajar bagi siswanya.

Strategi pembelajaran inquiry merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang lebih menekankan
pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencarai dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu biasanya dapat dilakukan melalui tanya jawab antara
guru dengan siswanya.

Metode yang dapat diterapkan dalam strategi ini adalah metode latihan(drill),metode pemberian tugas.

3) Strategi Contextual Teaching and Learning


Strategi pembelajaran kontekstual adalah suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan untuk
memberikan motivasi siswa agar memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan
mengkaitkan materi tersebut dengan kehidupan nyata.

Pembelajaran CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru untuk mengaitkan antara materi
yang diajarkan siswa dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa untuk membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka. Dengan demikian
hasil dari pembelajaran tersebut diharapkan lebih bernakna bagi siswa.

Jika diterapkan dalam pembelajaran fiqih strategi tersebut bertujuan supaya seorang guru dalam
mengarahkan siswa dalam memahami, mangenal dan menghayati hukum islam supaya siswa dapat
terarahkan untuk senantiasa taat dan patuh kepada Allah sehingga dapat meningkatkan keimanan
kepada Allah.

Misalkan saja pada mata pelajaran pendidikan ibadah shalat adalah terbentuknya peserta didik yang
beriman dan bertakwa kepada Allah swt, berbudi pekerti luhur (berakhlak mulia), memiliki pengetahuan
yang cukup tentang Islam terutama sumber-sumber ajaran dan sendi-sendi lainnya, sehingga dapat
dijadikan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh
pengaruh negatif yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut.

4) Strategi Pemecahan Masalah

Metode ini menyajikan pelajaran dengan cara mendorong siswa untuk mencari dan memecahkan suatu
masalah atau persoalan dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran.

Metode problem solving sangat potensial dalam memberikan pelatihan kepada siswa untuk berpikir
kreatif dalam rangka menghadapi masalah baik dalam masalah pribadi maupun dalam masalah
kelompok. Tugas seorang guru dalam strategi problem solving adalah memberikan kasus atau masalah
kepada peserta didik untuk dipecahkan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan pendekatan menyeluruh dalam suatu
sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai keefektifan
dan keefisiensian dalam kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik.

Selain menggunakan beberapa strategi tersebut, hal lain yang perlu diperhatikan oleh seorang guu
adalah pemilihan metode yang tepat sesuai dengan kondisi, mata pelajaran dan materi yang akan
disampaikan. Beberapa metode yang dapat diterapkan dalam pembelajran fiqih, diantaranya:

1. Metode Ceramah

Adalah cara penyampai materi pelajaran yang dilakukan secara lisan kepada peserta didiknya. Menurut
Zuhairini, metode ceramah adalah suatu metode di dalam pendidikan di mana cara penyampaian materi
pelajaran kepada siswanya dengan cara penuturan secara lisan.Peran dari seorang murid di sini adalah
sebagai pendengar, menerima pesan, memperhatikan dan mencatat keterangan atau informasi yang
diucapkan oleh gurunya.
2. Metode Diskusi

Diskusi adalah suatu proses yang melibatkan dua orang atau lebih untuk saling bertukar informasi dan
memecahkan masalah secara bersama-sama.

Sedangkan metode diskusi dalam suatu pembelajaran adalah sebuah cara yang dilakukan dalam
mempelajari bahan atau menyampaikan materi dengan jalan berdiskusi.Cara seperti itu dapat
dimaksudkan untuk merangsang pola pikir siswa supaya bisa berpikir secara kritis dan mengeluarkan
pendapatnya secara rasional dan objektif dalam pemecahan masalah.

3. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah sebuah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas
suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada peserta didik.
Dalam hal ini seorang guru harus memberikan contoh terlebih dahulu setelah itu baru diikuti oleh
muridnya.

Metode ini dapat digunakan pada materi thaharah, shalat, mengurus jenazah, dan lain sebagainya.

4. Metode Simulasi

Metode simulasi adalah perbuatan yang hanya berpura-pura saja atau seolah-olah melakukannya.
Tujuan dari metode simulasi ini adalah untuk melatih ketrampilan tertentu, untuk memperoleh
pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip dan untuk memecahkan masalah.

Metode ini dapat digunakan misalnya saja ketika sedang mempelajari materi haji dan umroh. Siswa
melakukan rukun-rukun yang ada ketika sedang melakukan haji dengan cara membuat miniatur ka’bah,
bukit shafa marwah, dan lain sebagainya.

5. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah penyampaian pesan pengajaran dengan cara mengajukan pertanyaan-
pertanyaan dan siswa memberikan jawaban atau sebaliknya siswa diberi kesempatan untuk bertanya.
Dalam kegiatan melalui tanya jawab, guru dapat memberikan memberikan kesempatan-kesempatan
tersebut ketika sedang memulai pelajaran, ditengah-tengah pelajaran dan diakhir pelajaran.

Selain menggunakan berbagai macam metode yang telah dipaparkan di atas, terdapat metode lain yang
berbasis dengan pembelajaran PAIKEM. Pembelajaran PAIKEM adalah salah satu strategi yang dapat
diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana cara
pengorganisasian materi pembelajaran, menyampaiakn atau menggunakan metode pembelajaran dan
mengelola pembelajaran sebagaimana yang dikehendaki oleh ilmuan pembelajaran.

Pendekatan PAIKEM sebagai sebuah strategi pembelajaran, memiliki 5 kriteria yang bisa dipaparkan
sebagai berikut :
1. Pembelajaran Aktif

Arti aktif yang dimaksud dalam strategi ini adalah memosisikan seorang guru sebagai orang yang
menciptakan suasan belajar yang kondusif atau sebagai fasilitator dalam belajar, sementara siswa
sebagai peserta belajar harus aktif. Dengan pembelajaran yang aktif ini diharapkan akan tumbuh dan
berkembang segala potensi yang mereka miliki sehingga pada akhirnya dapat mengoptimalkan hasil
belajar mereka.

2. Pembelajaran Inovatif

Yang dimaksud inovatif adalah dalam kegiatan pembelajaran terjadi hal-hal yang baru, bukan saja oleh
guru sebagai fasilitator belajar, tetapi siswa yang sedang belajar. Dalam strategi pembelajaran yang
inovatif, guru tidak saja tergantung dari materi pembelajaran yang ada pada buku akan tetapi dapat
mengimplementasikan hal-hal baru yang menurut guru sangat cocok dan relevan dengan masalah yang
sedang dipelajari siswa. Demikian pula melalui aktivitas belajar yang dibangun melalui strategi ini, siswa
dapat menemukan caranya sendiri untuk memperdalam hal-hal yang sedang ia pelajari. Dengan
pembelajaran inovatif, siswa tidak akan buta akan tekhnologi dan mereka bisa mengikuti perkembangan
tekhnologi yang ada sekarang ini. Dengan demikian pembelajaran diwarnai oleh hal-hal yang baru sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.

3. Pembelajaran Kreatif

Pembelajaran kreatif adalah salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan berpikir siswa. Pembelajaran yang kreatif ini menghendaki guru untuk kreatif dan siswa
mengembangkan kreatifitasnya. Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat atau menciptakan hal-
hal baru atau kombinasi baru berdasarkan data, informasi dan unsur-unsur yang ada.

4. Pembelajran Efektif

Pembelajaran efektif adalah salah satu strategi pembelajaran yang diterapkan guru dengan maksud
untuk menghasilkan tujuan yang telah diterapkan. Strategi pembelajaran yang efektif ini menghendaki
agar siswa yang belajar membawa sejumlah potensi yang dimilikinya lalu mengembangkannya melalui
kompetensi yang ditetapkan dan dalam waktu tertentu kompetensi belajar dapat dicapai siswa dengan
baik dan tuntas.

5. Pembelajaran Menarik

Dalam menggunakan strategi yang menarik terletak pada bagaimana memberikan pelayanan kepada
siswa sebab posisi siswa yang diibaratkan dalam sebuah perusahaan, maka siswa merupakan pelanggan
yang perlu dilayani dengan baik. Untuk itu hal yang perlu disiapkan oleh guru adalah:

a. Media pembelajaran disiapkan dengan baik.

b. Lingkungan belajar di-setting sesuai objek materi yang dipelajari.


c. Metode pembelajaran yang digunakan sesuai dengan karakteristik siswa yang belajar, sehingga
siswa merasa tertatik karena sesuai dengan apa yang diinginkan.

d. Siswa diperlakukan sebagai seorang yang perlu dilayani.[3]

Dengan berpegang pada strategi pembelajaran yang berbasis PAIKEM, maka metode yang dapat
digunakan adalah:

Role Playing

Metode role playing atau bermain peran dilakukan dengan cara mengarahkan peserta didik untuk
menirukan aktivitas di luar atau mendramatisasikan situasi, ide, karakter khusus. Guru menyusun dan
menfasilitasi permainan peran kemudian ditindaklanjuti dengan diskusi. Selama permainan peran
berlangsung, peserta didik lain yang tidak turut bermain diberi tugas mengamati, merangkum pesan
tersembunyi dan mengevaluasi permainan peran.

Discovery Learning

Discovery learning merupakan strategi yang digunakan untuk memecahkan masalah secara intensif di
bawah pengawasan guru. Pada discovery, guru membimbing peserta didik untuk menjawab atau
memecahkan suatu masalah. Discovery learning merupakan metode pembelajaran kognitif yang
menuntut guru lebih kreatif menciptakan situasi yang dapat membuat peserta didik belajar aktif
menemukan pengetahuan sendiri. Bruner (1996) menyarankan agar peserta didik belajar melalui
keterlibatannya secara aktif dengan konsep-konsep dan prinsip yang dapat menambah pengalaman dan
mengarah pada kegiatan eksperimen

3. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Instruction)

Pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang penyampaiannya dilakukan dengan cara
menyajikan suatu permasalahan, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, memfasilitasi penyelidikan dan
membuka dialog. Metode ini tepat digunakan pada kelas yang kreatif. Metode ini sangat potensial untuk
mengembangkan kemandirian peserta didik melalui pemecahan masalah yang bermakna bagi
kehidupan siswa.

Mind Map

Mind mapping merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang digunakan melatih kemampuan
menyajikan isi (content) materi pelajaran dengan pemetaan pikiran (mind mapping). Mind map
dikembangkan oleh Tony Buzan sejak akhir tahun 1960-an sebagai cara untuk mendorong peserta didik
mencatat hanya dengan menggunakan kata kunci dan gambar. Iwan Sugiarto mengemukakan
“pemetaan pikiran (mind mapping) adalah teknik meringkas bahan yang perlu dipelajari, dan
memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah
memahaminya”. Kegiatan ini sebagai upaya yang dapat mengoptimalkan fungsi otak kiri dan kanan, yang
kemudian dalam aplikasinya sangat membantu untuk memahami masalah dengan cepat karena telah
terpetakan. Hasil mind mapping berupa mind map. Mind map adalah suatu diagram yang digunakan
untuk merepresentasikan kata-kata, ide-ide, tugas-tugas, ataupun suatu yang lainnya yang dikaitkan dan
disusun mengelilingi kata kunci ide utama

Jadi, metode merupakan cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud, atau
cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan yang ditentukan.

Dapus : Fitrianahadi, 2015. Metode Pembelajaran Fiqih .


http://http://fitrianahadi.blogspot.com/2015/12/makalah-tentang-metode-pembelajaran.html?m=1.
Diakses pada tanggal 13 Maret 2022

Abdul Majid, 2013. Strategi Pembelajaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Ridwan Abdullah Sani, 2013 Inovasi Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta

Hamzah B. 2014 Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan PAIKEM, PT Bumi Aksara,
Bandung

Footnote:

[1] Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung:2013, hlm 6-7

[2] Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta : 2013, hlm 146-147

[3] Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan PAIKEM, PT Bumi Aksara,
Bandung:2014, hlm 10-15

Anda mungkin juga menyukai