NIM : 2106008
Kelas :B
Tujuan Pembelajaran
Memberikan wawasan kepada mahasiswa bahwa berperilaku koruptif
bertentangan dengan nlai-nilai pncila, tidak menjungjung tinggi nilai kemanusiaan
dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika.
Capaian Pembelajaran
Mampu memahami pentingnya pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara sebagai upaya dalam menangkal perilaku koruptif.
BAB 1
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
Bukti Peninggalan
Kebudayaan Indonesia Asli
Tulisan prasasti
Tulisan naskah kuno
Adanya bahasa Austronesia, sehingga waktu itu muncul
kesamaan dalam kosa kata
Adanya pola kehidupan bercocok tanam
Pengaruh Hindu Budha
Adanya bangunan kerajaan-kerajaan
Candi Borobudur
Pengaruh Islam
Terdapat mesjid-mesjid
Adanya keraten
Adanya pemakaman Imogiri
Pengaruh Datangnya Orang Eropa
Gedung satu
Lawang Sewu, Semarang
Gereja Katedral Jakarta
Museum seni rupa dan keramik
-Dr. Soekiman
Sampai akhir dari masa persidangan dengan BPUPKI yang pertama masih belum
ditemukan kesepakatan dalam perumusan dasar negara, sehingga dibentuklah
“panitia sembilan” yaitu;
Question
Pentingkah Pancasila sebagai sistem etika terkait dengan problem yang
dihadapi bangsa Indonesia saat ini ?
Pancasila merupaka ideologi negara yang mencerminkan perilaku
negara Indonesia. Tentu saja kin banyak masyarakat yang tidak
mencerminkan pancasila. Pancasila harusnya dijadikan pandangan hidup
dan modal untuk berperilaku dalam masyarakat, sesuai nilai-nilai yang
tercermin setiap sila-sila.
Apa saja problem yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini ?
Bangsa Indonesia saat in masih menghadapi masalah berat seperti
korupsi, utang luar negeri, eksploitasi sumber data alam, kesenjangan
sosial-ekonomi, konflik antarkonponen, oligarki politik, serta masalah-
masalah lainnya.
Menanya Alasan Diperlukannya Pancasila sebagai Sistem Etika
Pentingnya pancasila sebagai sistem etika bagi bangsa Indonesia
ialah menjadi rambu normatif untuk mengatur perilaku kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Dengan demikian,
peplanggaran kehidupan bernegara, seperti korupsi (penyalahgunaan
kekuasaan), dekadensi moral, pelanggaran HAM, kerusakan lingkungan
dapat diminimalisir.
4) Kebijakan
Kebijakan ini berperan untuk mengatur data interaksi agar tidak
terjadi penyimpangan yang dapat merugikan negara dan masyarakat.
Kebijakan anti korupsi tidak selalu identik dengan undang-undang anti
korupsi, namun bisa berupa undang-undang kebebasan mengakses
informasi, undang-undang desentralisasi, undang-undang anti-monopoli,
maupun lainnya yang dapat memudahkan masyarakat mengetahui
sekaligus mengntrol terhadap kinerja dan penggunaan anggaran negara
oleh para pejabat negara.
5) Kontrol Kebijakan
Kontrol kebijakan merupakan upaya agar kebijakan yang dibuat
betul-betul eektif dan mengeliminasi semua bentuk korupsi. Bentuk
kontrol kebijakan berupa partisipasi, evolusi, dan reformasi.
Pengertian Sistem
Secara Etimologis = Bahasa Yunani yaitu : Systema yang artinya suatu
kesatuan yang terdiri dari beragam komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama. Bagian-bagian tersebut satu sama lain berada dalam satu keterikatan
yang saling berkaitan dan fungsional. Contohnya sistem pemerintahan yang
mencakup badan eksekutif, meliputi Presiden, wakil Presiden dan mentri yang
berkaitna satu sama lain.
Pengertian Filsafat
Secara Etimologis = Bahasa Yunani yaitu : Philosophia
(Philein=mencintai, Shopia=kebijaksanaan) yang artinya hasil pemikiran
manusia berupa ajaran yang berwujud pandangan hidup yang dianut
masyarakat atau negara.
Sila-Sila Pancasila
1) Sila pertama
Ketuhanan (Tuhan) Pencipta alam semesta dan isinya
Yang Maha Esa Satu atau tunggal
Jadi Ketuhanan Yang Maha Esa Bangsa Indonesia harus Bertuhan
atau Berkeyakinan
Alinea ke 3 pasal 28E dan 29
2) Sila Kedua
Kemanusiaan (Manusia) Makhluk ciptaan Tuhan yang diberi akal
Adil beradab (Adab) Adil = Perlakuan rata tanpa memihak
Adab = Berkaitan dengan sopan santun
Jadi Kemanusiaan yang adil dan beradab Memanusiakan siapapun
tanpa memandang latar belakang
Negara berkemanusiaan yang adil dan beradab Alinea 1 Pasal 27,
28, 29, 30, 31
3) Sila Ketiga
Persatuan (Satu) Tidak terpecah, bersatunya beragam corak
Indonesia makna geografis & politis Samudera Pasifik & Hindia,
Benua Asia & Australia,
Jadi Persatuan Indonesia Semua rakyat Indonesia bersatu dari
beragam suku, budaya, agama, ras, dll.
Negara Persatuan Indonesia Alinesa 4 Pasal 1, 32, 35, 36 A-B
4) Sila Keempat
Kerakyatan (Rakyat) Suatu kelompok orang yang mendiami
suatu wilayah pemerintahan tertentu
Hikmat kebijaksanaan Semua pikiran yang mempertimbangkan
kepentingan rakyat
Permusyawaratan (Musyawarah) sesuatu hal yang dilakukan dengan
berembug untuk mendapat kesepakatan
Perwakilan Yang diwakili = DPR
Jadi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan Semua anggota wilayah pemerintahan
(rakyat) dipimpin oleh suatu kebijaksanaan yang sesuai kepentingan
rakyat dengan musyawarah mufakat
Negara berkerakyatan Alinea 4 Pasal 2, 3, 28 A-J, 37 I ayat 2
5) Sila Kelima
Keadilan sosial Semua warga negara memiliki hak yang
dsama, tanpa penindasan
Seluruh rakyat Indonesia Semua warga yang berkewarganegaraan
Indonesia
Jadi Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Memiliki hak
keadilan yang sama tanpa memandang latar belakang
Negara berkeadilan sosial Alinea 2 Pasal 23, 27, 28, 31, 33, 34
Negara yang memberikan keadilan dalam semua bidaang kepada sleuruh wagra
negaranya tanpa melihat latar apapun.
BAB 7
PANCASILA MENJADI DASAR NILAI PENGEMBANGAN ILMU