Anda di halaman 1dari 31

Webminar

Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Masa


Pandemi: Tantangan Perencanaan Daerah,
Pengurangan Kemiskinan, dan Dampak
terhadap Sektor Publik

Rofikoh Rokhim (Komisaris Independen BRI)


8 Januari 2021
01 Overview Pandemi Covid 19

02 Overview Program PEN 2020

Hasil Survey Program dan


Program Subsidi Bunga
03 Banpres Produktif Usaha
Mikro

Dukungan BRI
04 Kepada UMKM
01 Overview Pandemi Covid 19

02 Overview Program PEN 2020

Hasil Survey Program


Program Subsidi Bunga dan
03 Banpres Produktif Usaha
Mikro

Dukungan BRI
04 Kepada UMKM
Sebaran Pandemi, Menghantam Seluruh Negara di Dunia

>84,47 juta
Kasus POSITIF

>1,84 JUTA
Kasus MENINGGAL

>215
NEGARA DUNIA

Sumber. https://covid19.who.int/ 5 Januari 2021


4
Proyeksi Pertumbuhan Prospek Ekonomi Dunia Terkini

 Hampir semua negara di dunia jatuh ke dalam resesi,


hanya China yang diperkirakan bisa tumbuh posistif,
tumbuh rendah 1,9% pada tahun 2020.
 Sedangkan tahun 2021, perekonomian dunia Sumber. IMF, World Economic Outlook (Oktober 2020)
diperkirakan sudah pulih kembali dan tumbuh positif
secara signifikan.
5
BERBAGAI NEGARA DUNIA MENGATASI COVID-19
Tidak hanya pencegahan krisis Kesehatan, tapi ancaman krisis ekonomi

AKSELERASI STIMULUS YANG EKSTENSIF UNTUK MENANGANI COVID-


PENANGANAN 19 & MENCEGAH KRISIS EKONOMI
COVID-19 (196 NEGARA SUDAH MENGELUARKAN STIMULUS)

Stimulus Fiskal
 Lockdown
 Peningkatan anggaran Kesehatan, fasilitas medis, tenaga medis
 Partial Lockdown
 Insentif pajak termasuk penundaan pembayaran pajak
 Rapid and Massive Test
 Social safety net
 Travel Band/Restriction
 Cash transfer
 Physical Distancing
 Stimulus pada sektor terdampak
 Work from Home
 Penjaminan pinjaman
 Study from Home
 Larangan Pembatasan Stimulus Moneter & Sektor Keuangan
Kegiatan Publik  Penurunan suku bunga  Pelonggaran syarat kredit
 Hukuman/Denda bagi  Quantitative easing  Liquidity swap arrangement
Tindakan Tidak Patuh
 Fasilitas pinjaman bagi dunia usaha  Penundaan pembayaran kredit

Sumber. Kementerian Keuangan, 2020 & Policy Responses to COVID-19 IMF


6
Pandemi Covid-19 di Indonesia : Tren Harian Meningkat

>779.548
Kasus POSITIF

>23.109
Kasus MENINGGAL

>645.746
Kasus SEMBUH

34
PROVINSI 485
KABUPATEN/KOTA

Top 6
Provinsi DKI JAKARTA JAWA BARAT SULAWESI SELATAN Jumat, 5 Januari 2021

7.445
Jumlah Kasus: 192.899 (24,7%) Jumlah Kasus : 89.661(11,5%) Jumlah Kasus : 33.931 (4,4%)

JAWA TIMUR JAWA TENGAH RIAU


Jumlah Kasus :87.797(11,3%) Jumlah Kasus : 86.545(11,1%) Jumlah Kasus : 25.532 (3,3%) kasus baru
Sumber. https://covid19.go.id/peta-sebaran : 16 Desember 2020
7
Transmisi Dampak Covid-19 Pada Perekonomian Indonesia

TRADE & SERVICE INVESTMENT


CHANNEL CHANNEL
KONSUMSI 
Total
Investas EKSPOR JASA
Dampak
 i
 
DAMPAK
Trade & DIRECT
IMPOR JASA  DAMPAK TERHADAP
Services
INVESTASI
 PDB INDONESIA

Eskpor PDB
Eskpor
Barang  Pariwisata  EXPORT 
TURUN TOTAL DAMPAK

IMPOR BARANG 
Impor
 
Konsumsi Impor
Barang 
 
Ekspor Investas
i

DAMPAK INDIRECT
PDB DUNIA  TERHADAP PEREKONOMIAN
PDB INDONESIA 

Sumber. BPS, Bank Indonesia


8
Dampak Covid-19 Pada PDB Indonesia

PDB PENGELUARAN
GROWTH (Yoy) 16,93
Konsumsi Konsumsi
Rumah tangga LNPRT PMTB Ekspor Impor

0,56 Konsumsi
4,70 Pemerintah 8,45 12,14 -0,08
5,05
2,97
PDB Q4 ?
-3,49
-5,32

Q1- Q1- Q2- Q3-


2019 2020 2020 2020

Sumber. BPS, Bank Indonesia


9
BERBEDA Kondisi Makro dan Perbankan 1998 vs 2008 vs 2020

Depresiasi Rupiah CDS 5yr Cad. Devisa

6,4% 208%
35% 6,4% 110 n.a
1.248 110 135bio 17 49
135

Sept 2020 1998 2008 2020 Sept 2020 1998 2008 2020 Sept 2020 1998 2008 2020

INFLASI Current Account GDP 4,6%

1,42% 78%
11% 1,42% -1,2% 0,7%
-0,1% -1,2% -5,32% -13%
-5,32%

Sept 2020 1998 2008 2020 Q2 2020 1998 2008 2020 Q2 2020 1998 2008 2020

ULN / PDB Depo Rate 3mo 1998 BB Junk Bond

38,5% 117%
33% 38,5% 5,4% 65% 11% 5,4% 2008 BB+ Junk Bond

Agus 2020 1998 2008 2020 Juni 2020 1998 2008 2020 2020 BBB Invest Grade

Perbankan

23,5%
LDR NPL CAR 17%

85,4% 110% 74% 85,4% 3,2% 59% 3.6% 3.2% 23,5% -16%

Agus 2020 1998 2008 2020 Agus 2020 1998 2008 2020 Agus 2020 1998 2008 2020

10
Dampak Covid-19 Terhadap Beberapa Sektor
Near term impact, % estimated revenue impact1
8
Pandemi Covid-19 memberikan efek
Positively
impacted

6
bervariasi pada berbagai sektor
4 Education
Agriculture usaha
2 Information & Healthcare
0 Communication
Business Food & beverages Sektor riil menjadi sektor yang
-2
paling terdampak oleh pandemic
Moderately

services
impacted

-4
Trade – Retail &
Covid-19 dan berpotensi
-6 Fuel & Chemicals Wholesale menyebabkan terjadi PHK dan
-8 Other
masyarakat miskin baru.
-10 Miningmanufacturing Other Service
-12 Clothing and apparel
Utilities Financial services Tiga sektor paling terdampak :
-14
Real 1. Transportasi & Pergudangan
Negatively

-16
impacted

Oil and gas estate 2. Ekstraksi minyak dan gas


-18
Hospitality
extraction Construction
-24 3. Konstruksi
-26
Automotive &
Transport and storage
assembly Sektor Jasa Keuangan termasuk
-36 salah satu yang terdampak akan
Slow Recovery Moderate Recovery Rapid Recovery tetapi masih dalam level
2022 onwards 2020 – Dec 2021, 1-2 years to fully recover in 2022, just 1 year to recover moderate dan diperkirakan akan
Recovery timeline, Expected period to recover2 recover dalam waktu 1-2 tahun
Sectors positively Sectors negatively
Impacted by COVID 19 Impacted by COVID 19 1 from 2019 to 2020 │ 2 Go back to 2019 earnings level
ke depan
Sumber. Mckinsey Global Institute
11
Dampak Pandemi terhadap Pelaku Usaha

Kesulitan Pelaku Usaha Kiat UMKM Menghadapi Guncangan


selama Krisis Pandemi Ekonomi Akibat Pandemi

11%
Kesulitan Membayar Gaji 30% Menjual Aset 15%
27%
Besar Belanja Secara Kredit 22%
5%
Kecil & Menengah
Kesulitan Membayar Tagihan Utilitas 16% Menerima Bantuan Teman & Keluarga 29%
27% Mikro
Menunda Cicilan 31%
20%
Kesulitan Mencicil Pinjaman 25% Tabungan 32%
28%
Meminjam Teman & Keluarga 35%
62%
Berkegiatan yang meningkatkan Pendapatan 54%
Penjualan Menurun 81%
90% Bantuan Pemerintah 55%
42% Mengurangi Belanja Makanan 68%
Mengurangi Biaya Pegawai 74%
58% Mengurangi Belanja Non - Makanan 73%
0% 20% 40% 60% 80% 100% 0% 20% 40% 60% 80%

... Gangguan signifikan dan berkelanjutan terhadap cashflow (kesulitan membayar tagihan, kewajiban, dan biaya operasional) dapat
berakibat pada semakin sulitnya akses layanan keuangan formal di masa mendatang...

Sumber: Bank Dunia, 2020, Indonesia High-Frequency Monitoring of COVID-19 Impacts


Pandemi Covid & Perilaku Keuangan UMKM
Kasus Covid-19 Terkonfirmasi di Indonesia Perilaku Keuangan UMKM dalam Krisis
“Angka terkonfirmasi lebih rendah dari angka actual yang disebabkan oleh jumlah test yang terbatas”
Non Food Consumption dan saving mulai
18 Nov : berkurang signifikan
3.807 Kasus
Seluruh pengeluaran digunakan untuk
food consumption
Periode membutuhkan
bantuan eksternal

Normal Crisis (C) C+1 C+2 C+3 C+4 C+5 C+6 C+7 C+8
~ Food Consumption Non Food Consumption Saving Income External Aid

... Angka terkonfirmasi covid-19 diperkirakan akan terus meningkat sampai ... Krisis yang berkelanjutan memberikan dampak penurunan
dengan adanya pengendalian khusus dalam 6 bulan kedepan... ketahanan UMKM ...

... Pengendalian terhadap penyebaran Covid-19 berkorelasi positif terhadap Recovery


UMKM dan diperkirakan masih memerlukan waktu ...

Sumber :
https://www.ecdc.europa.eu/en/publications-data/download-todays-data-geographic-distribution-covid-19-cases-worldwide
https://ekonomi.bisnis.com/read/20201117/12/1318736/vaksin-covid-19-batal-terdistribusi-tahun-ini
Riset Simpedes Value Proposition dan Microbusiness Segmentation (Financial Behavior), 2018 (Divisi CDS, Somia Experience dan Nielsen Indonesia)
01 Overview Pandemi Covid 19

02 Overview Program PEN 2020

Hasil Survey Program dan


Program Subsidi Bunga
03 Banpres Produktif Usaha
Mikro

Dukungan BRI
04 Kepada UMKM
Progres Implementasi Program PEN oleh BRI
Pagu Nasional Program PEN 2020 Realisasi PEN UMKM - BRI Program terkait PEN lainnya

Subsidi Bunga (Rp Triliun) Penyaluran KUR


KUR Mikro KUR Super Mikro
Kesehatan Rp 97,26 T 13,43 7,12 5,46
Pagu Realisasi Realisasi 76,6% 4,35 jt deb 972 rb deb
Nasional Nasional BRI Rp 116,9 T Rp 8,54 T
Posisi data 16 Desember 2020 Posisi data 28 Desember 2020
Perlindungan Rp 182,55 T
Sosial Penempatan Dana (Rp Triliun) Restrukturisasi COVID (POJK 11)
Nasional BRI Nasional BRI
Restruk
66,7 15,0 299,3 136,7 Kredit terdampak
Realisasi Penyaluran 45,6% Covid 19 2,8 Juta Rp 218,6 T
UMKM Rp 95,61 T Penempatan Dana Pinjaman Nasabah
debitur Outstanding
Posisi data 16 Desember 2020 Posisi data 27 Desember 2020

Pinjaman UMKM dengan penjaminan Bantuan Sosial (BANSOS)


Insentif Usaha Rp 38,64 T
83,4% Keterangan Penerima Nominal
13.808 Rp 8,34 T Rp 10,0 T
debitur penyaluran target PKH 3,8 juta 10,9 T
Sektoral K/L & Posisi data 27 Desember 2020
Rp 32,93 T Sembako 7,4 juta 9,4 T
Pemda
Banpres Produktif Usaha Mikro
Dana Desa 770 ribu 802 M
Pembiayaan Nasional BRI Nasional BRI Bansos Tunai 528 ribu 891 M
Korporasi
Rp 62,22 T 11,8 juta | 7,7 juta 28,3 T | 18,5 T 65,2%
Realisasi Debitur Realisasi Rupiah BST – 500ribu 2,8 juta 1,4 T

Posisi data 27 Desember 2020

... Bank BRI memiliki peran strategis dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2020
khususnya pada sektor UMKM dengan porsi penyaluran yang signifikan...
Matriks Program PEN Sektor UMKM Tahun 2020

Tidak punya tabungan & tidak punya pinjaman pada Tidak punya tabungan tetapi punya pinjaman.
lembaga keuangan formal
Sudah menggunakan modal kerjanya untuk
Tidak terjangkau lembaga keuangan formal memenuhi kebutuhan hidup
Status mereka saat ini sudah harus mendapatkan Pada saat aktifitas ekonomi mulai berjalan,
bantuan dari pihak ketiga. memerlukan tambahan modal kerja.

Restrukturisasi, Subsidi bunga,


BANSOS dan atau Bantuan VULNERABLE kredit lunak tambahan modal kerja
Produktif Usaha Mikro bersubsidi dengan pola penjaminan
SURVIVAL
STRIVING
Restrukturisasi, kredit bunga ringan Tambahan modal kerja dengan kredit
dengan penjaminan (KUR/Skema UPGRADER bunga ringan dan penjaminan.
Kredit Lunak lainnya)

Memiliki tabungan & punya pinjaman


Punya tabungan namun tidak punya pinjaman.
Mempunyai ketahanan dalam jangka waktu ±6
bulan. Kelompok ini tentunya bisa survive dalam waktu lebih
panjang.
Kebutuhan utama mereka: restrukturisasi dan
tambahan modal kerja dengan skema lunak saat
recovery.

... Program PEN 2020 telah menjangkau seluruh porfil kerentanan UMKM dan menjadi
solusi yang fit untuk bertahan dari krisis pandemi Covid-19…
01 Overview Pandemi Covid 19

02 Overview Program PEN 2020

Hasil Survey Program dan


Program Subsidi Bunga
03 Banpres Produktif Usaha
Mikro

Dukungan BRI
04 Kepada UMKM
Survey Dampak Stimulus Restrukturisasi dan Subsidi Bunga
Terhadap Kinerja Usaha Debitur

... Stimulus subsidi bunga memberikan ... Kombinasi subsidi & restruk berdampak ... Stimulus subsidi bunga meningkatanan
dampak signifikan terhadap keberlangsungan lebih positif thd debitur ... Kemampuan Membayar debitur ...
usaha mikro...

Beroperasi 54.4%
Kembali Normal Beroperasi
Beroperasi
Meningkat 58.2% kembali 60.1%
Normal
11.8% 52.5%

27.5% 48,9% 57,9%


Beroperasi- Restrukturisasi & Tanpa Subsidi Dengan Subsidi
Menurun
28.3%
Subsidi Bunga
37.1%
Restrukturisasi
18.1%
Beroperasi Beroperasi- Subsidi Bunga Tidak Mampu Mampu
Menurun Meningkat 11.5%
30.0% 10.3%

Sumber: Survey Kegiatan & Sentimen Bisnis UMKM tahun 2020: BRI Micro & SM Index (BMSI) – Nov 2020
Optimisme Pelaku UMKM
… BRI Micro & SME Index (BMSI) juga mengukur Index Aktivitas Bisnis (IAB) dan Index Sentimen
Bisnis (ISB) pelaku UMKM dalam melihat optimisme kondisi ekonomi…

Index Sentimen Bisnis (ISB) Index Kepercayaan terhadap


Pemerintah

Ekspektasi UMKM mulai membaik namun Pelaku UMKM memberikan respon


masih terdapat keraguan akan kondisi positif terhadap kebijakan pemerintah
ekonomi yang belum tentu cepat pulih melalui PEN

... Kondisi UMKM masih rentan (optimis, skor rendah) namun mereka memberikan respon positif terhadap
program PEN yang dipersepsikan telah membantu meringankan beban operasional usaha...

Sumber: Survey Kegiatan & Senitimen Bisnis UMKM tahun 2020: BRI Micro & SM Index (BMSI) – Nov 2020
Harapan Pelaku Usaha Mikro setelah
Mendapatkan Program PEN

Tambahan Modal untuk Perkiraan kebutuhan


pemulihan bisnis tambahan modal

Rp 500 juta – 1 miliar


1% > Rp 1 miliar
Rp 100 – < 500 juta
1%
6%

43% 57%
Belum Membutuhkan
Membutuhkan Tambahan Rp50–<100juta < Rp 10 juta
14% 29%

... Lebih dari 57% responden setelah mendapatkan


Program Stimulus PEN membutuhkan tambahan
modal kerja dan sebanyak 92% merupakan segmen
pinjaman Mikro BRI (Rp 10 s.d 100 juta)...

Rp 10 – < 50 juta
49%

Sumber: Survey Dampak Program PEN terhadap UMKM, LPEM FEB UI – Des 2020
Progress Penyaluran BPUM oleh BRI
Posisi 27 Desember 2020

Success Rate
Komposisi Pengusul BPUM yang
Penyaluran & Pencairan BPUM
disalurkan melalui BRI (orang)
(orang)

818.737
(10.54%) 7.765.843
129.041 1.185.051 (99,49%) 39,955
(1.66%) (15.26%) (0,51%)

417.839 Pencairan :
(5.38%)
5.215.175 5.261.161
(67.16%)
(67,75 %)

BRI
DINAS KOPERASI DAN UMKM
GABUNGAN
KEMENTERIAN LEMBAGA Sukses Salur Gagal Salur
Gabungan : Koperasi, Gerakan Koperasi, PPI, BWM, PNM & Perbankan
(Selain BRI)

Usulan Awal
% sebaran Alokasi (orang) Penyaluran (orang) Pencairan (orang)
Wilayah Penerim a (orang)
a a / total a b b/ a c c/ b d d/ c
Wilayah Bar at 2,586,721 18.2% 1,455,829 56.3% 1,443,317 99.1% 970,612 67.2%
Wilayah Jawa 8,412,974 59.3% 4,355,490 51.8% 4,336,831 99.6% 3,020,038 69.6%
Wilayah Tim ur 3,198,256 22.5% 1,994,479 62.4% 1,985,695 99.6% 1,270,511 64.0%
Tot al 14,197,951 55.0% 7,805,798 55.0% 7,765,843 99.5% 5,261,161 67.7%
Sebaran Jenis Usaha Penerima BPUM
Utilisasi BPUM
Kelanjutan Usaha Pasca Menerima BPUM
Kebutuhan Modal Kerja Lanjutan Penerima BPUM
Mayoritas pelaku usaha mikro membutuhkan tambahan modal usaha
Apakah Bapak/Ibu merasa membutuhkan tambahan Darimanakah sumber utama tambahan modal kerja tersebut rencananya
modal usaha untuk mempercepat pemulihan usaha diperoleh?
dan mengembangkannya?
38,4%
33,2%
23,4%
Ya
Tidak 72,0% 4,3%
0,5% 0,2%
28,0%
Meminjam ke Saudara/teman Meminjam ke Meminjam ke Pinjaman online Lainnya
bank koperasi rentenir

Tambahan Kebutuhan Modal Usaha (Rp) Jenis Pinjaman yang Diminati dari Bank BRI untuk Tambahan Modal Usaha
41,3% 44,7%
35,7%

21,3% 20,4%
17,0%
8,0% 9,8%
1,9%

<= 2 Juta 2 Juta - 5 Juta 5 Juta - 10 > 10 Juta Kredit Usaha Rakyat Kredit lainnya Kredit Usaha Mikro Kredit Umum Tidak berminat
atau KUR BRI atau Ultra Mikro BRI Pedesaan atau
Juta Kupedes BRI
… Sebanyak 72% Penerima BPUM membutuhkan tambahan modal kerja, 79,6% dari responen
yang membutuhkan modal kerja adalah segmen Ultra Mikro. Pemenuhan kebutuhan
pinjaman, 33,2% akan pinjam ke Bank dengan produk KUR (44,7%) ….

Sumber: Survey Dampak Program Bantuan Produktif Usaha Mikro , BRI Microfinance Center – November 2020
01 Overview Pandemi Covid 19

02 Overview Program PEN 2020

Hasil Survey Program dan


Program Subsidi Bunga
03 Banpres Produktif Usaha
Mikro

Dukungan BRI
04 Kepada UMKM
Dukungan BRI Kepada UMKM Saat Pandemi

Dewan Komisaris
berpesan agar
semua pekerja
tetap
bersemangat,
bekerja setulus
hati dan
1.358.082 1.360.591 105.203 39.832 179 mengedepankan
Debitur Debitur Debitur Debitur Debitur prinsip kehati-
Rp 63,2
Rp 24,3 Triliun Rp 77 Triliun Rp 10,5 Triliun Rp 13,3 Triliun hatian dalam
Triliun
Posisi 7 Desember 2020
bekerja
.....
…sebesar 87% dari Total OS yang direstruk Covid-19 merupakan Debitur UM
KM…
27
Dukungan BRI Kepada UMKM Saat Pandemi

Ekosistem Pasar
Keberhasilan
program ekosistem
salah satunya
dengan menjalin
komunikasi dengan
Ekosistem Digital komunitas.
Kolaborasi antar
pihak menjadi kata
kunci
....
Ekosistem Desa

28
Perekonomian Indonesia cepat bangkit jika konsumsi RT pulih
1997 1998 1999
80%
4,7% 6,0%
2007
6,3% 2008 2009
100% 7,0%
60% 2,7% 0,8% 4,0% 90%
0,6% 6,0%
1,2% 6,0%
0,0% 2,0%
2,9% 80%
40% 0,0%
70% 2,0% 8,4% 0,8% 5,0%
0,0%
20% 4,9% -2,0%
60%
4,6%
4,8% 3,2% -4,0% 1,3% 4,0%
0% 50% 0,3%
-6,0% 3,0%
-2,2% -3,9% 40%
-20% -1,1% -4,5% -8,0% 2,7%
30% 2,0%
-10,0% 2,9%
-40% 20% 0,8% 2,8%
-10,6% -12,0% 1,0%
-60% 10% 3,1%
-14,0%
0% 0,0%
-80% -16,0%
-13,1%
2007 2008 2009
1997 1998 1999
Privat Cons' Gov Cons' Investment Net Export GDP Growth Privat Cons' Gov Cons' Investment Net Export GDP Growth

100% 6,0%
1,4% 5,0… 0,5%
80%
0,6% 4,0% • Setiap Indonesia mengalami krisis ekonomi, obat mujarabnya adalah bagaimana
60% 1,5%
0,3%
0,2%
3,0% mempertahanan daya beli masyarakat miskin dan rentan miskin sehingga
40%
2,0% konsumsinya bisa bertahan dan tidak tergerus signifikan.
20% 2,9% 1,5% 1,7%
• Bansos adalah jalan terbaik, cepat, dan relatif mudah implementasinya. Hal ini
0% 0,7% 0,7% 0,0%
cukup efektif mendorong kembali belanja masyarakat level bawah karena MPC-nya
-20% -3,1% -2,2% tinggi.
-2,0%
-40%
-0,5% -2,1% • Masyarakat level bawah jika mendapatkan uang maka langsung dibelanjakan untuk
-60%
-2,7% -4,0% memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya.
-80% -3,5%
• Jika permintaan lemah (terutama konsumsi RT), maka stimulus moneter dan
-100% -5,3% -6,0%
2019 Q1-2020 Q2-2020 Q3-2020 fiskal yang berkaitan dengan suplai tidak akan efektif.
Privat Cons' Gov Cons' Investment Net Export GDP Growth

Sumber: CEIC, BPS #direktoratbisnismikro 29


#pulangkerumah
Pendidikan:
 Ph.D. in Economics Université de Paris 1 Panthéon-Sorbonne, Paris, France, 2005
 Executive Education, London School of Economics & Political Science, London, UK.
 Executive Education, Chicago Booth School of Business, University of Chicago, Chicago, USA.
 Executive Education, Said Business School, University of Oxford, Oxford, UK.
 Executive Education, Knight Graduated School of Business, University of Stanford, Palo Alto, USA
Prof. Rofikoh Rokhim S.E., SIP.,  Executive Education, Wharton Business School, University of Pennsylvania, Philadelphia, USA
DEA., Ph.D  Executive Education Harvard Business School, University of Harvard, Boston, USA.
Komisaris Independen Bank BRI  Executive Education Harvard Kennedy School, University of Harvard, Boston, USA.
Direktur Program Studi  Executive Program INSEAD Business School, Asian Campus, Singapore.
Magister Management  Executive Program MIT-Sloan School of Management, Massachusetts Institute of Technology (MIT), Boston, USA.
Universitas Indonesia  Training For Trainer in Methods of Educations, Internationale Weiterbildung und Entwicklung gGmbH, Berlin, Germany
Karir:
 Guru Besar dan Peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia
 Komisaris Utama PT. Hotel Indonesia Natour (Persero), 2015 – 2017
 Komite Pelayanan dan Komite Kepesertaan & Kinerja Organisasi dan SDM BPJS Ketenagakerjaan, 2015-2017
 Satgas Kementerian Desa, Transmigrasi dan Daerah Tertinggal, 2016-2017
 Satgas Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral, 2014-2015
 Komite Audit & Komite Risiko PT. POS Indonesia, 2012-2015,
 Kepala Bisnis Indonesia Intelligence Unit, 2008-2013
 Wartawati Bisnis Indonesia, 1995-2007
Terima Kasih
PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk.
Januari 2021

Anda mungkin juga menyukai