Sebagian besar obat berikatan dengan protein plasma hingga tingkat tertentu, terutama albumin, α1-acid glycoprotein, dan lipoprotein. Obat yang bersifat asam utamanya berikatan dengan albumin, sedangkan obat yang bersifat basa berikatan dengan α1-acid glycoprotein. Ikatan protein mempengaruhi baik distribusi obat (karena hanya fraksi yang bebas atau tidak berikatan yang bisa melewati membran sel) dan efek obat, yang kembali lagi karena fraksi bebaslah yang menentukan konsentrasi obat yang berikatan pada reseptor. Tingkat ikatan protein sebanding dengan solubilitas obat terhadap lipid. Hal ini karena obat yang hidrofobik lebih mudah berikatan dengan protein plasma dan lipid lemak. Untuk obat anestesi intravena, yang cenderung cukup poten, jumlah lokasi ikatan proteindi dalam plasma jauh melebihi jumlah lokasi yang benar- benar berikatan. Sehingga fraksi yang berikatan tidak tergantung pada konsentrasi obat anestesi dan hanya bergantung pada konsentrasi protein. Ikatan obat dengan albumin plasma bersifat non selektif, dan obat dengan karakteristik psikokemikal yang mirip, dapat berkompetisi satu sama lain dan dengan zat endogen untuk berikatan dengan protein. Sebagai contoh, sulfonamid bisa menggeser bilirubin yang tidak terkonjugasi dari ikatannya dengan albumin, sehingga berisiko terjadi bilirubin ensefalopati pada neonatus. Usia, penyakit hati, gagal ginjal, dan kehamilan menyebabkan penurunan konsentrasi plasma protein. Perubaan pada ikatan protein penting pada obat yang memiliki ikatan protein yang tinggi (>90%). Pada obat tersebut, fraksi bebas berubah menjadi proporsi yang terbalik dengan perubahan pada konsentrasi protein. Jika fraksi bebas pada keadaan normal 2%, maka pada pasien dengan penurunan protein plasma sebanyak 50%, fraksi bebas akan meningkat sebanyak 100% menjadi 4%. Secara teori, peningkatan fraksi bebas obat dapat meningkatkan efek farmakologi obat, tetapi dalam prakteknya masih diragukan apakah terjadi perubahan efek farmakologi. Alasannya adalah karena fraksi yang tidak berikatan akan mengalami penyeimbangan di seluruh tubuh, termasuk pada reseptor. Protein plasma hanya sebagian kecil dari total tempat berikatan obat di dalam tubuh. Karena konsentrasi obat bebas di plasma dan jaringan menggambarkan bagian dari seluruh binding sites, tidak hanya binding sites plasma, konsentrasi obat bebas yang sesungguhnya yang mendorong atau menarik obat dari reseptor berubah hanya sedikit dengan adanya perubahan pada konsentrasi protein plasma.