149-158)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media buku pedoman tata letak pada bengkel praktik kerja
kayu SMK. Metode penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan Research and Development (R&D).
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian menggunakan 4D (Four D) dikemukakan oleh
Thiagarajan. Model ini terdapat empat tahapan yaitu: yaitu: pendefinisian (define), perancangan (design),
pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket
untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran. Hasil penelitian pengembangan buku pedoman ini berupa
prosedur pembuatan buku pedoman melalui tahap: pendefinisian (peneliti menganalisa kebutuhan buku pedoman),
perancangan (peneliti mengumpulkan referensi materi dan menyusun buku pedoman), pengembangan (penilaian
kelayakan buku pedoman berdasarkan analisis ahli materi memperoleh skor 4,63 dengan kategori sangat layak,
ahli media memperoleh skor 4,77 dengan kategori sangat layak, serta hasil uji kelayakan oleh pengguna
memperoleh skor 4,73 dengan kategori sangat layak), dan penyebarluasan (peneliti menyebarkan buku pedoman
dengan memberikan kepada pihak SMK N 2 Pengasih satu buku cetak dan bentuk soft file agar dapat diperbanyak
secara mandiri).
ABSTRACT
This study aims to develop layout guidebook for a Vocational High School carpentry workshop. The
research method used in this research is research and development (R&D). The development model used in the
study using 4D was proposed by Thiagarajan. This model has four stages, namely: define, design, develop, and
disseminate. The research instrument used was a questionnaire to determine the feasibility of learning media. The
results of the research on the development of this guide book are in the form of procedures for making guide book
through the following stages: definition (researchers analyse the needs of guide book), design (researchers collect
reference materials and compile guide books), development (assessment of the feasibility of guide book based on
material expert analysis, obtaining a score of 4.63 with a very decent category, media experts get a score of 4.77
with a very decent category, and the results of the feasibility test by users get a score of 4.73 with a very decent
category), and dissemination (researchers distribute guide book by giving SMK N 2 Pengasih one printed book
and soft file so that they can be reproduced independently)
bengkel. Sarana prasarana bengkel dapat penempatan peralatan dapat tersusun dengan
disesuaikan dengan kompetensi yang ada. rapi berdasarkan proses atau langkah-
Salah satu jenis bengkel yang ada di SMK langkah penggunaan/ aktivitas dalam
adalah bengkel praktik kerja kayu. Bengkel bengkel. Selain itu, tata letak yang didesain
praktik kerja kayu adalah salah satu jenis dengan baik akan memungkinkan proses
bengkel yang digunakan sebagai tempat produksi dari bahan baku hingga produk jadi
praktik pembelajaran praktik seperti, dapat tertata dan lancar, sehingga tercapai
pekerjaan dasar kayu tangan, pekerjaan jam kerja yang efisien.
dasar konstruksi bangunan, dan pekerjaan Desain tata letak merupakan cara
kayu lainnya. Pada saat proses pembelajaran merencanakan ruang kerja dan mengatur tata
praktik kayu di bengkel menggunakan mesin letak berbagai peralatan dan mesin dalam
dan alat serta bahan-bahan yang tidak bengkel guna menunjang kelancaran proses
sedikit. Penempatan peralatan dan mesin produksi. Perancangan tata letak ini
yang tidak tepat dapat menghambat proses dianggap tidak terlalu penting dalam proses
pembelajaran di bengkel. pembelajaran di bengkel. Hal ini serupa
Salah satu penelitian yang dilakukan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
oleh Aprilliany dkk (2019) tentang Aprilliany dkk (2019) diatas, menyatakan
kesesuaian ruang bengkel kayu berdasarkan bahwa terdapat mesin yang tidak berfungsi
Permendiknas No. 40 Tahun 2008 di SMK masih disimpan di dalam ruang bengkel
N 5 Surakarta, menunjukan bahwa terdapat kerja kayu. Adanya permasalahan tersebut
beberapa permasalahan dalam tata letak menjadikan proses pembelajaran praktik di
pada bengkel kayu meliputi: (1) peletakan bengkel kayu menjadi terganggu. Teknisi
peralatan yang tidak sesuai dengan alur kerja bengkel atau tenaga pendidik harus
praktik kayu yang ada sehingga memperhatikan keadaan tersebut agar proses
menyebabkan beberapa alur kerja praktik pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.
menjadi saling bertabrakan; (2) terdapat Keterbatasan sumber belajar dan materi
banyak mesin yang tidak berfungsi masih tentang tata letak pada bengkel praktik kerja
disimpan di dalam ruang bengkel kerja kayu. kayu juga menjadi masalah lain yang terjadi.
Sehingga menyebabkan pelaksanaan peserta Ketersediaan sumber belajar akan
didik melaksanakan praktik diluar ruangan; berdampak pada kualitas pembelajaran.
dan (3) jarak antar mesin dalam ruang Salah satu cara untuk mengatasi
bengkel kayu terlalu sempit dan terdapat permasalahan tersebut adalah dengan
kelebihan mesin, karena mesin yang sudah mengembangkan suatu media pembelajaran
rusak masih tersimpan dalam ruang bengkel yang sesuai.
tersebut. Media pembelajaran merupakan
Penelitian di atas menunjukkan bahwa seperangkat alat atau tambahan yang
desain tata letak pada sebuah bengkel sangat digunakan oleh pendidik untuk
berpengaruh pada proses pelaksanaan menyampaikan dan menyebarkan informasi
pembelajaran di bengkel. Penerapan tata dari suatu sumber secara terencana, sehingga
letak yang baik perlu dilakukan pada menciptakan lingkungan belajar yang
bengkel karena hal ini bertujuan untuk kondusif dan memungkinkan peserta didik
menciptakan lingkungan kerja yang aman untuk melakukan proses pembelajaran
dan nyaman bagi peserta didik serta secara efisien (Munadi, 2013: 8).
Salah satu jenis media pembelajaran dengan ketentuan validasi dilakukan oleh
yang dapat dikembangkan adalah buku Ahli Materi, Ahli Media, dan Guru. Pada
pedoman. Buku pedoman dipilih sebagai tahap penyebarluasan, peneliti menyebarkan
media pembelajaran dikarenakan buku ini buku pedoman kepada pihak yang terkait.
berisi serangkaian informasi, yang Adapun tahapan tersebut digambarkan pada
digunakan sebagai referensi atau panduan Gambar 1.
untuk melakukan sesuatu.
Berdasarkan permasalahan yang ada,
maka diperlukan suatu media pembelajaran
yang mampu menjadi solusi dan alternatif
untuk mengatur atau mendesain tata letak
pada bengkel praktik kerja kayu yang baik.
Diharapkan dengan pengembangan media
pembelajaran ini dapat membantu teknisi
bengkel, guru maupun siswa mengenai
desain tata letak yang baik pada bengkel,
sehingga nantinya proses pelaksanaan
pembelajaran di bengkel berjalan dengan
baik.
METODE
Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Materi Tabel 3. Kisi-Kisi Uji Kelayakan oleh Pengguna
Indikator Jumlah Indikator Jumlah
No Aspek No Aspek
Penilaian Soal Penilaian Soal
1 Dimensi Cakupan Materi 4 1 Dimensi Cakupan Materi 4
Pengetahuan Ketepatan Pengetahuan Ketepatan
5 5
Materi Materi
Ketepatan Ketepatan
2 2
Evaluasi Evaluasi
2 Dimensi Dimensi 2 Dimensi Dimensi
3 3
Keterampilan Keterampilan Keterampilan Keterampilan
3 Organisasi Organisasi 3 Organisasi Organisasi
3 3
Materi Materi Materi Materi
4 Pendukung Pendukung 4 Pendukung Pendukung
Penyajian Penyajian 5 Penyajian Penyajian 5
Materi Materi Materi Materi
5 Penyajian Penyajian 5 Penyajian Penyajian
Penerapan Penerapan Buku Penerapan Penerapan Buku
3 3
Buku Pedoman Buku Pedoman
Pedoman Pedoman
6 Pendukung Pendukung 6 Pendukung Pendukung
Penyajian Penyajian Penyajian Penyajian
Penerapan Penerapan Buku 5 Penerapan Penerapan Buku 5
Buku Pedoman Buku Pedoman
Pedoman Pedoman
Kisi-kisi validasi ahli media dapat dilihat Teknik analisis data yang digunakan
pada Tabel 2. dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif kuantitatif. Deskriptif berisi
Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Ahli Media kalimat saran masukan untuk perbaikan
Jumlah buku pedoman dan kategori kelayakan.
No Aspek Indikator Penilaian
Soal
1 Ukuran Kesesuaian Ukuran Kuantitatif yang berisikan skor dari
Modul Buku dengan Standar 1 instrumen yang diberikan oleh ahli materi,
ISO
ahli media dan guru.
2 Desain Tata Letak Sampul 4
Sampul Tipografi Sampul 5
Ilustrasi Kulit Buku 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
3 Desain Tata Letak Isi Buku 9
Isi Tipografi dan
Ilustrasi Isi Buku 6 Hasil dari penelitian pengembangan
Penggunaan Bahasa 11 ini dijabarkan sebagai berikut.
1. Tahap pendefinisian (define)
Pada penelitian ini guru SMK Pada tahap ini, hasil penelitian terbagi
memiliki status yang sama sebagai dalam lima kegiatan yang dilakukan yaitu,
pengguna. Instrumen untuk guru sama a. Tahap front analysis dilakukan untuk
dengan sama dengan penilaian ahli materi mengetahui dasar dibuatnya buku
seperti aspek pengetahuan, keterampilan, pedoman salah satu permasalahannya
dan penyajian. Adapun kisi-kisi untuk uji adalah belum tersedianya buku
kelayakan oleh pengguna dapat dilihat pada pedoman tentang tata letak pada
Tabel 3. bengkel praktik kerja kayu.
b. Tahap leaner analysis, yaitu peserta
didik dan pihak sekolah membutuhkan
dan Perencanaan yaitu Dr. Nuryadin Eko menggunakan kertas HVS 80-gram pada
Raharjo, M. Pd. Hasil penilaian yang bagian isi di dalam buku dan menggunakan
dilakukan oleh ahli media mendapat nilai kertas Ivory 230-gram dengan jilid pada
191 dan rata-rata 4.77 dengan kategori bagian sampul depan dan belakang buku
sangat layak. pedoman, kemudian memberikan satu hard
Peneliti juga mendapat beberapa file atau buku cetak kepada pihak SMK N 2
masukan dari ahli media terhadap isi buku Pengasih dan bentuk soft file agar dapat
pedoman, yaitu: (1) sebelum kata pengantar diperbanyak secara mandiri.
diberi halaman sampul (bukan cover), (2) Pada proses validasi oleh para ahli dan
jarak spasi dirubah 1,15 after 12 pt, (3) pada penilaian kelayakan oleh pengguna, hasil
halaman pemisah bab ditambah dengan penilaian menunjukkan bahwa masih
nomor urutan per sub bab, (4) bullet dan terdapat beberapa aspek di dalam buku
diganti dengan numbering, (5) garis bawah pedoman yang mendapat skor lebih rendah
pada sub bab dihilangkan, (6) alamat link dibandingkan aspek lainnya. Hal ini terjadi
pada gambar harus langsung ke gambar yang pada beberapa indikator penilaian pada
dikutip, (7) kalimat dalam tabel ditulis aspek materi dan media, yang dinilai oleh
dengan 1 spasi, (8) sumber gambar ahli dan pengguna. Adapun uraian dari hasil
diperjelas dan dimasukan ke daftar pustaka, penelitian tersebut adalah sebagai berikut.
(9) judul/sub judul yang lebih dari 1 baris a. Hasil Validasi oleh Ahli Materi
diketik dengan spasi 1, (10) daftar pustaka Penilaian ahli materi terhadap buku
ditulis dengan spasi 1 after 12 pt. pedoman tata letak pada bengkel praktik
c. Uji Kelayakan oleh Pengguna kerja kayu meliputi beberapa aspek materi
Pada penelitian ini, peneliti melakukan yang tercantum dalam buku pedoman.
uji kelayakan modul terhadap koordinator Aspek penilaian materi terdiri dari enam
atau guru bengkel kayu di SMK N 2 aspek, yaitu: dimensi pengetahuan dimensi
Pengasih. Hasil penilaian kelayakan yang keterampilan, organisasi materi, pendukung
dilakukan oleh pengguna mendapat nilai 142 penyajian materi, penyajian penerapan buku
dan rata-rata 4.73 dengan kategori sangat pedoman, dan pendukung penyajian
layak. penerapan buku pedoman.
Peneliti juga mendapat beberapa Hasil penilaian oleh ahli materi
masukan dari koordinator bengkel kayu di terhadap buku pedoman didapatkan skor 139
SMK terhadap isi buku pedoman, yaitu: (1) dari total skor 150 dan rerata skor diperoleh
penilaian belum muncul sehingga untuk 4,63 dengan kategori sangat layak.
evaluasi kesesuaian materi belum bisa Persebaran skor untuk penilaian ahli materi
dilakukan, (2) cek ulang tata tulis dan berada pada angka 4 dan angka 5.
keseragaman font dan ukuran, (3) daftar Perbandingan jumlah skor pada penilaian
pustaka dari internet belum sepenuhnya ahli materi ditunjukan pada Gambar 1.
dimasukan. Berdasarkan grafik hasil penilaian ahli
4. Tahap penyebaran (disseminate) materi diketahui bahwa terdapat 11 butir
Dikarenakan faktor waktu dan biaya penilaian yang memiliki nilai rendah yang
yang besar untuk mencetak, maka tahap mana terdapat pada aspek dimensi
penyebarluasan buku pedoman ini menjadi pengetahuan sebanyak 6 butir, aspek
terbatas dengan mencetak buku pedoman dimensi keterampilan sebanyak 1 butir,
aspek pendukung penyajian materi sebanyak penilaian yang memiliki nilai rendah
2 butir, dan aspek penyajian penerapan buku diantaranya, keterlibatan aktif peserta didik
pedoman sebanyak 2 butir. Pada aspek dan umpan balik perlu ditingkatkan karena
dimensi pengetahuan yang memiliki nilai masih kurang kegiatan atau aktivitas yang
lebih rendah dikarenakan menurut hasil melibatkan peserta didik dalam buku
penilai ahli materi dalam buku pedoman ini pedoman. Seluruh saran dan masukan sudah
materi sebisa mungkin harus mencukupi diterapkan pada buku pedoman untuk
serta lengkap sehingga isi buku pedoman memaksimalkan hasil buku pedoman yang
dapat runtut dan jelas. lebih baik.
b. Hasil Validasi oleh Ahli Media
Penilaian ahli media terhadap buku
8
pedoman tata letak pada bengkel praktik
6
6 5 5 kerja kayu meliputi beberapa aspek media
yang tercantum dalam buku pedoman.
Jumlah
yang memiliki nilai lebih rendah pada butir rendah pada aspek dimensi pengetahuan
penilaian komposisi warna latar, gambar, indikator ketetapan evaluasi pada butir.
dan teks harmonis/menarik, hal tersebut Kedua butir penilaian tersebut masuk dalam
dikarenakan komposisi warna pada tidak kriteria penilaian 3 (cukup) dikarenakan
terlalu banyak menggunakan perpaduan belum adanya instrumen penilaian dalam
warna. mengukur penerapan dari tujuan buku
Untuk aspek desain isi butir penilaian pedoman dalam buku pedoman tata letak
yang memiliki nilai yang lebih rendah bengkel kayu. Seluruh saran dan masukan
dikarenakan, masih terdapat kesalahan sudah diterapkan pada buku pedoman untuk
dalam tata bahasa dalam buku pedoman, memaksimalkan hasil buku pedoman yang
masih terdapat struktur kalimat yang kurang lebih baik.
tepat, penjelasan arti ilustrasi/gambar yang
ada dalam buku pedoman kurang jelas, dan 10
konsistensi penyajian ilustrasi pada buku 8
8
pedoman masih terdapat yang belum serasi.
Seluruh saran dan masukan sudah diterapkan 6
Jumlah
5 5 5
4
pada buku pedoman untuk memaksimalkan 4
hasil buku pedoman yang lebih baik 2 2
2 1 1 1
c. Hasil Uji Kelayakan oleh Pengguna
0 0 0 0 0 0 0 0
Penilaian dari guru sebagai pengguna 0
terhadap buku pedoman tata letak pada Skor 3 Skor 4 Skor 5
DAFTAR RUJUKAN