Anda di halaman 1dari 9

Kesiapan dan Strategi … (Aditya/ hal.

149-158)

PEDOMAN DESAIN TATA LETAK UNTUK BENGKEL PRAKTIK KERJA


KAYU SMK
Rizki Adi Saputro1 dan Retna Hidayah2
1, 2 Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta
Email: rizkiadi.2017@student.uny.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media buku pedoman tata letak pada bengkel praktik kerja
kayu SMK. Metode penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan Research and Development (R&D).
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian menggunakan 4D (Four D) dikemukakan oleh
Thiagarajan. Model ini terdapat empat tahapan yaitu: yaitu: pendefinisian (define), perancangan (design),
pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket
untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran. Hasil penelitian pengembangan buku pedoman ini berupa
prosedur pembuatan buku pedoman melalui tahap: pendefinisian (peneliti menganalisa kebutuhan buku pedoman),
perancangan (peneliti mengumpulkan referensi materi dan menyusun buku pedoman), pengembangan (penilaian
kelayakan buku pedoman berdasarkan analisis ahli materi memperoleh skor 4,63 dengan kategori sangat layak,
ahli media memperoleh skor 4,77 dengan kategori sangat layak, serta hasil uji kelayakan oleh pengguna
memperoleh skor 4,73 dengan kategori sangat layak), dan penyebarluasan (peneliti menyebarkan buku pedoman
dengan memberikan kepada pihak SMK N 2 Pengasih satu buku cetak dan bentuk soft file agar dapat diperbanyak
secara mandiri).

Kata kunci: Pengembangan, Tata Letak, dan Bengkel Kayu.

ABSTRACT

This study aims to develop layout guidebook for a Vocational High School carpentry workshop. The
research method used in this research is research and development (R&D). The development model used in the
study using 4D was proposed by Thiagarajan. This model has four stages, namely: define, design, develop, and
disseminate. The research instrument used was a questionnaire to determine the feasibility of learning media. The
results of the research on the development of this guide book are in the form of procedures for making guide book
through the following stages: definition (researchers analyse the needs of guide book), design (researchers collect
reference materials and compile guide books), development (assessment of the feasibility of guide book based on
material expert analysis, obtaining a score of 4.63 with a very decent category, media experts get a score of 4.77
with a very decent category, and the results of the feasibility test by users get a score of 4.73 with a very decent
category), and dissemination (researchers distribute guide book by giving SMK N 2 Pengasih one printed book
and soft file so that they can be reproduced independently)

Keywords: Development, Layout, and Carpentry Workshop

PENDAHULUAN menunjang siswa SMK dalam pembelajaran


praktikum. Sarana dan prasarana yang baik
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dapat menciptakan proses pembelajaran
adalah lembaga pendidikan yang bertujuan yang nyaman dan menunjang segala
untuk mempersiapkan peserta didik dengan kebutuhan siswa, sehingga lebih mudah
memberikan keterampilan dan pengetahuan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Salah
agar mereka dapat bekerja sesuai dengan satu sarana dan prasarana praktik yang harus
kompetensinya. Sehingga proses ada di SMK adalah bengkel.
pembelajarannya dominan praktik daripada Bengkel merupakan sarana prasarana
teori, maka secara tidak langsung diperlukan penting di SMK karena penerapan teori yang
sarana dan prasarana praktik yang dapat telah dipelajari dapat dipraktikkan di

JPTS, Vol. III No. 2, November 2021 160


Pedoman Desain… (Rizki/ hal. 160-168)

bengkel. Sarana prasarana bengkel dapat penempatan peralatan dapat tersusun dengan
disesuaikan dengan kompetensi yang ada. rapi berdasarkan proses atau langkah-
Salah satu jenis bengkel yang ada di SMK langkah penggunaan/ aktivitas dalam
adalah bengkel praktik kerja kayu. Bengkel bengkel. Selain itu, tata letak yang didesain
praktik kerja kayu adalah salah satu jenis dengan baik akan memungkinkan proses
bengkel yang digunakan sebagai tempat produksi dari bahan baku hingga produk jadi
praktik pembelajaran praktik seperti, dapat tertata dan lancar, sehingga tercapai
pekerjaan dasar kayu tangan, pekerjaan jam kerja yang efisien.
dasar konstruksi bangunan, dan pekerjaan Desain tata letak merupakan cara
kayu lainnya. Pada saat proses pembelajaran merencanakan ruang kerja dan mengatur tata
praktik kayu di bengkel menggunakan mesin letak berbagai peralatan dan mesin dalam
dan alat serta bahan-bahan yang tidak bengkel guna menunjang kelancaran proses
sedikit. Penempatan peralatan dan mesin produksi. Perancangan tata letak ini
yang tidak tepat dapat menghambat proses dianggap tidak terlalu penting dalam proses
pembelajaran di bengkel. pembelajaran di bengkel. Hal ini serupa
Salah satu penelitian yang dilakukan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
oleh Aprilliany dkk (2019) tentang Aprilliany dkk (2019) diatas, menyatakan
kesesuaian ruang bengkel kayu berdasarkan bahwa terdapat mesin yang tidak berfungsi
Permendiknas No. 40 Tahun 2008 di SMK masih disimpan di dalam ruang bengkel
N 5 Surakarta, menunjukan bahwa terdapat kerja kayu. Adanya permasalahan tersebut
beberapa permasalahan dalam tata letak menjadikan proses pembelajaran praktik di
pada bengkel kayu meliputi: (1) peletakan bengkel kayu menjadi terganggu. Teknisi
peralatan yang tidak sesuai dengan alur kerja bengkel atau tenaga pendidik harus
praktik kayu yang ada sehingga memperhatikan keadaan tersebut agar proses
menyebabkan beberapa alur kerja praktik pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.
menjadi saling bertabrakan; (2) terdapat Keterbatasan sumber belajar dan materi
banyak mesin yang tidak berfungsi masih tentang tata letak pada bengkel praktik kerja
disimpan di dalam ruang bengkel kerja kayu. kayu juga menjadi masalah lain yang terjadi.
Sehingga menyebabkan pelaksanaan peserta Ketersediaan sumber belajar akan
didik melaksanakan praktik diluar ruangan; berdampak pada kualitas pembelajaran.
dan (3) jarak antar mesin dalam ruang Salah satu cara untuk mengatasi
bengkel kayu terlalu sempit dan terdapat permasalahan tersebut adalah dengan
kelebihan mesin, karena mesin yang sudah mengembangkan suatu media pembelajaran
rusak masih tersimpan dalam ruang bengkel yang sesuai.
tersebut. Media pembelajaran merupakan
Penelitian di atas menunjukkan bahwa seperangkat alat atau tambahan yang
desain tata letak pada sebuah bengkel sangat digunakan oleh pendidik untuk
berpengaruh pada proses pelaksanaan menyampaikan dan menyebarkan informasi
pembelajaran di bengkel. Penerapan tata dari suatu sumber secara terencana, sehingga
letak yang baik perlu dilakukan pada menciptakan lingkungan belajar yang
bengkel karena hal ini bertujuan untuk kondusif dan memungkinkan peserta didik
menciptakan lingkungan kerja yang aman untuk melakukan proses pembelajaran
dan nyaman bagi peserta didik serta secara efisien (Munadi, 2013: 8).

JPTS, Vol. III No. 2, November 2021 161


Pedoman Desain… (Rizki/ hal. 160-168)

Salah satu jenis media pembelajaran dengan ketentuan validasi dilakukan oleh
yang dapat dikembangkan adalah buku Ahli Materi, Ahli Media, dan Guru. Pada
pedoman. Buku pedoman dipilih sebagai tahap penyebarluasan, peneliti menyebarkan
media pembelajaran dikarenakan buku ini buku pedoman kepada pihak yang terkait.
berisi serangkaian informasi, yang Adapun tahapan tersebut digambarkan pada
digunakan sebagai referensi atau panduan Gambar 1.
untuk melakukan sesuatu.
Berdasarkan permasalahan yang ada,
maka diperlukan suatu media pembelajaran
yang mampu menjadi solusi dan alternatif
untuk mengatur atau mendesain tata letak
pada bengkel praktik kerja kayu yang baik.
Diharapkan dengan pengembangan media
pembelajaran ini dapat membantu teknisi
bengkel, guru maupun siswa mengenai
desain tata letak yang baik pada bengkel,
sehingga nantinya proses pelaksanaan
pembelajaran di bengkel berjalan dengan
baik.

METODE

Metode penelitian yang digunakan Gambar 1. Prosedur Pengembangan Model 4D


adalah metode Research and Development
(R&D). Metode (R&D) adalah metode Peneliti menggunakan dua buah teknik
penelitian yang berupaya untuk pengumpulan data, yakni studi literatur dan
menghasilkan produk tertentu, dan menguji kuesioner. Dikarenakan masih dalam masa
keefektifan dari produk tersebut (Sugiyono, pandemi dan tidak dapat observasi secara
2012). langsung, maka diganti dengan mencari
Penelitian ini menggunakan model 4D literasi-literasi mengenai tata letak bengkel
(Four-D Model) yang dikemukakan oleh kayu SMK di internet.
Thiagarajan (1974:5). Model pengembangan Sedangkan Kuesioner atau angket ini
ini terdiri empat tahapan, yaitu: digunakan untuk mengumpulkan data
pendefinisian (define), perancangan kelayakan buku pedoman yang meliputi
(design), pengembangan (develop), dan bentuk buku pedoman, karakteristik buku
penyebaran (disseminate). pedoman dan manfaat buku pedoman yang
Pada tahap pendefinisian, peneliti dikembangkan. Jumlah ahli yang diperlukan
menemukan masalah dan menganalisis untuk memvalidasi instrumen dalam angket
kebutuhan produk. Pada tahap perancangan, adalah dua orang ahli dan satu orang guru
peneliti merancang isi dan desain buku dari SMK. Ahli terdiri dari ahli materi dan
pedoman. Pada tahap perancangan, peneliti ahli media. Kisi-kisi validasi ahli materi
melakukan validasi sebagai penilaian dapat dilihat pada Tabel 1.
terhadap buku pedoman yang telah disusun,

162 JPTS, Vol. III No. 2, November 2021


Pedoman Desain… (Rizki/ hal. 160-168)

Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Materi Tabel 3. Kisi-Kisi Uji Kelayakan oleh Pengguna
Indikator Jumlah Indikator Jumlah
No Aspek No Aspek
Penilaian Soal Penilaian Soal
1 Dimensi Cakupan Materi 4 1 Dimensi Cakupan Materi 4
Pengetahuan Ketepatan Pengetahuan Ketepatan
5 5
Materi Materi
Ketepatan Ketepatan
2 2
Evaluasi Evaluasi
2 Dimensi Dimensi 2 Dimensi Dimensi
3 3
Keterampilan Keterampilan Keterampilan Keterampilan
3 Organisasi Organisasi 3 Organisasi Organisasi
3 3
Materi Materi Materi Materi
4 Pendukung Pendukung 4 Pendukung Pendukung
Penyajian Penyajian 5 Penyajian Penyajian 5
Materi Materi Materi Materi
5 Penyajian Penyajian 5 Penyajian Penyajian
Penerapan Penerapan Buku Penerapan Penerapan Buku
3 3
Buku Pedoman Buku Pedoman
Pedoman Pedoman
6 Pendukung Pendukung 6 Pendukung Pendukung
Penyajian Penyajian Penyajian Penyajian
Penerapan Penerapan Buku 5 Penerapan Penerapan Buku 5
Buku Pedoman Buku Pedoman
Pedoman Pedoman

Kisi-kisi validasi ahli media dapat dilihat Teknik analisis data yang digunakan
pada Tabel 2. dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif kuantitatif. Deskriptif berisi
Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Ahli Media kalimat saran masukan untuk perbaikan
Jumlah buku pedoman dan kategori kelayakan.
No Aspek Indikator Penilaian
Soal
1 Ukuran Kesesuaian Ukuran Kuantitatif yang berisikan skor dari
Modul Buku dengan Standar 1 instrumen yang diberikan oleh ahli materi,
ISO
ahli media dan guru.
2 Desain Tata Letak Sampul 4
Sampul Tipografi Sampul 5
Ilustrasi Kulit Buku 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
3 Desain Tata Letak Isi Buku 9
Isi Tipografi dan
Ilustrasi Isi Buku 6 Hasil dari penelitian pengembangan
Penggunaan Bahasa 11 ini dijabarkan sebagai berikut.
1. Tahap pendefinisian (define)
Pada penelitian ini guru SMK Pada tahap ini, hasil penelitian terbagi
memiliki status yang sama sebagai dalam lima kegiatan yang dilakukan yaitu,
pengguna. Instrumen untuk guru sama a. Tahap front analysis dilakukan untuk
dengan sama dengan penilaian ahli materi mengetahui dasar dibuatnya buku
seperti aspek pengetahuan, keterampilan, pedoman salah satu permasalahannya
dan penyajian. Adapun kisi-kisi untuk uji adalah belum tersedianya buku
kelayakan oleh pengguna dapat dilihat pada pedoman tentang tata letak pada
Tabel 3. bengkel praktik kerja kayu.
b. Tahap leaner analysis, yaitu peserta
didik dan pihak sekolah membutuhkan

JPTS, Vol. III No. 2, November 2021 163


Pedoman Desain… (Rizki/ hal. 160-168)

buku pedoman sebagai alat yang e. Tahap concept analysis, yaitu


menunjukkan cara penerapan budaya menjelaskan materi dan pokok bahasan
kerja industri 5S/5R. yang hendak disusun pada buku
c. Tahap leaner analysis, penelitian ini pedoman disesuaikan dengan
berfokus pada pengembangan pedoman Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran
sebagai media pembelajaran, sehingga yang berkaitan dengan Praktik Kerja
peserta didik perlu dianalisis Kayu.
karakteristiknya. Berikut analisis f. Tahap specifying instructional, tujuan
karakteristik peserta didik yang tertuang pembelajaran yang diharapkan dari
pada Tabel 4. pengembangan buku pedoman tata letak
pada bengkel kayu salah satunya adalah
Tabel 4. Analisis Peserta Didik mengetahui dan memahami pengertian,
Karakteristik Kondisi Peserta didik
Usia Pada penelitian ini media
tujuan, jenis-jenis, serta metode
pembelajaran yang perencanaan tata letak.
dikembangkan dapat digunakan 2. Tahap perancangan (design)
untuk siswa SMK mulai dari
kelas X sampai dengan kelas Rancangan buku pedoman yang
XII. dilengkapi dengan pendahuluan, uraian
Model Model pembelajaran yang
materi, glosarium, dan daftar pustaka.
pembelajaran sering digunakan di sekolah
adalah model ceramah, dengan Naskah materi diketik menggunakan
pengembangan media ini aplikasi Microsoft Word dengan
diharapkan siswa dapat belajar
tidak hanya dari penjelasan menggunakan kertas berukuran B5 (17,6 x
guru melainkan siswa dapat 25) cm dan menggunakan jenis huruf Calibri
belajar secara mandiri Light dengan ukuran huruf 12 spasi 1,15.
menggunakan media
pembelajaran yang 3. Tahap pengembangan (develop)
dikembangan. Pada tahap ini telah dilakukan uji
Pemilihan Pemilihan media berupa buku
validasi oleh ahli materi dan ahli media serta
media pedoman dikarenakan untuk
memberikan pengetahuan dan uji kelayakan pengguna dengan hasil sebagai
pemahaman sebagai referensi berikut.
atau panduan yang dilengkapi
dengan penjelasan berupa a. Validasi oleh Ahli Materi
gambar ilustrasi, sehingga Validasi materi dilakukan oleh ahli
dapat digunakan secara materi dari dosen Pendidikan Teknik Sipil
mandiri.
dan Perencanaan yaitu Drs. Darmono, M. T.
Hasil penilaian yang dilakukan oleh ahli
d. Tahap task analysis, peneliti melakukan materi mendapat nilai 139 dari skor total 150
pengembangan media berbentuk buku dan rata-rata 4.63 dengan kategori sangat
pedoman tata pada bengkel praktik kerja layak. Namun, peneliti juga mendapat
kayu dengan garis besar materi dari beberapa masukan dari ahli materi terhadap
buku pedoman dari Kompetensi Dasar isi buku pedoman, yaitu: melengkapi materi
(KD) mata pelajaran yang berkaitan dan merubah ilustrasi yang lebih jelas untuk
dengan Praktik Kerja Kayu, yaitu mata memudahkan pemahaman pengguna.
pelajaran Dasar-Dasar Konstruksi b. Validasi oleh Ahli Media
Bangunan dan Teknik Pengukuran Validasi media dilakukan oleh ahli
Tanah. media dari dosen Pendidikan Teknik Sipil

164 JPTS, Vol. III No. 2, November 2021


Pedoman Desain… (Rizki/ hal. 160-168)

dan Perencanaan yaitu Dr. Nuryadin Eko menggunakan kertas HVS 80-gram pada
Raharjo, M. Pd. Hasil penilaian yang bagian isi di dalam buku dan menggunakan
dilakukan oleh ahli media mendapat nilai kertas Ivory 230-gram dengan jilid pada
191 dan rata-rata 4.77 dengan kategori bagian sampul depan dan belakang buku
sangat layak. pedoman, kemudian memberikan satu hard
Peneliti juga mendapat beberapa file atau buku cetak kepada pihak SMK N 2
masukan dari ahli media terhadap isi buku Pengasih dan bentuk soft file agar dapat
pedoman, yaitu: (1) sebelum kata pengantar diperbanyak secara mandiri.
diberi halaman sampul (bukan cover), (2) Pada proses validasi oleh para ahli dan
jarak spasi dirubah 1,15 after 12 pt, (3) pada penilaian kelayakan oleh pengguna, hasil
halaman pemisah bab ditambah dengan penilaian menunjukkan bahwa masih
nomor urutan per sub bab, (4) bullet dan terdapat beberapa aspek di dalam buku
diganti dengan numbering, (5) garis bawah pedoman yang mendapat skor lebih rendah
pada sub bab dihilangkan, (6) alamat link dibandingkan aspek lainnya. Hal ini terjadi
pada gambar harus langsung ke gambar yang pada beberapa indikator penilaian pada
dikutip, (7) kalimat dalam tabel ditulis aspek materi dan media, yang dinilai oleh
dengan 1 spasi, (8) sumber gambar ahli dan pengguna. Adapun uraian dari hasil
diperjelas dan dimasukan ke daftar pustaka, penelitian tersebut adalah sebagai berikut.
(9) judul/sub judul yang lebih dari 1 baris a. Hasil Validasi oleh Ahli Materi
diketik dengan spasi 1, (10) daftar pustaka Penilaian ahli materi terhadap buku
ditulis dengan spasi 1 after 12 pt. pedoman tata letak pada bengkel praktik
c. Uji Kelayakan oleh Pengguna kerja kayu meliputi beberapa aspek materi
Pada penelitian ini, peneliti melakukan yang tercantum dalam buku pedoman.
uji kelayakan modul terhadap koordinator Aspek penilaian materi terdiri dari enam
atau guru bengkel kayu di SMK N 2 aspek, yaitu: dimensi pengetahuan dimensi
Pengasih. Hasil penilaian kelayakan yang keterampilan, organisasi materi, pendukung
dilakukan oleh pengguna mendapat nilai 142 penyajian materi, penyajian penerapan buku
dan rata-rata 4.73 dengan kategori sangat pedoman, dan pendukung penyajian
layak. penerapan buku pedoman.
Peneliti juga mendapat beberapa Hasil penilaian oleh ahli materi
masukan dari koordinator bengkel kayu di terhadap buku pedoman didapatkan skor 139
SMK terhadap isi buku pedoman, yaitu: (1) dari total skor 150 dan rerata skor diperoleh
penilaian belum muncul sehingga untuk 4,63 dengan kategori sangat layak.
evaluasi kesesuaian materi belum bisa Persebaran skor untuk penilaian ahli materi
dilakukan, (2) cek ulang tata tulis dan berada pada angka 4 dan angka 5.
keseragaman font dan ukuran, (3) daftar Perbandingan jumlah skor pada penilaian
pustaka dari internet belum sepenuhnya ahli materi ditunjukan pada Gambar 1.
dimasukan. Berdasarkan grafik hasil penilaian ahli
4. Tahap penyebaran (disseminate) materi diketahui bahwa terdapat 11 butir
Dikarenakan faktor waktu dan biaya penilaian yang memiliki nilai rendah yang
yang besar untuk mencetak, maka tahap mana terdapat pada aspek dimensi
penyebarluasan buku pedoman ini menjadi pengetahuan sebanyak 6 butir, aspek
terbatas dengan mencetak buku pedoman dimensi keterampilan sebanyak 1 butir,

JPTS, Vol. III No. 2, November 2021 165


Pedoman Desain… (Rizki/ hal. 160-168)

aspek pendukung penyajian materi sebanyak penilaian yang memiliki nilai rendah
2 butir, dan aspek penyajian penerapan buku diantaranya, keterlibatan aktif peserta didik
pedoman sebanyak 2 butir. Pada aspek dan umpan balik perlu ditingkatkan karena
dimensi pengetahuan yang memiliki nilai masih kurang kegiatan atau aktivitas yang
lebih rendah dikarenakan menurut hasil melibatkan peserta didik dalam buku
penilai ahli materi dalam buku pedoman ini pedoman. Seluruh saran dan masukan sudah
materi sebisa mungkin harus mencukupi diterapkan pada buku pedoman untuk
serta lengkap sehingga isi buku pedoman memaksimalkan hasil buku pedoman yang
dapat runtut dan jelas. lebih baik.
b. Hasil Validasi oleh Ahli Media
Penilaian ahli media terhadap buku
8
pedoman tata letak pada bengkel praktik
6
6 5 5 kerja kayu meliputi beberapa aspek media
yang tercantum dalam buku pedoman.
Jumlah

4 3 3 Aspek penilaian materi terdiri dari tiga


2 2 2
2 aspek, yaitu: ukuran, desain sampul, dan
1 1
0 0
desain isi buku.
0 Hasil penilaian oleh ahli materi
Skor 4 Skor 5
terhadap buku pedoman didapatkan skor 191
Dimensi pengetahuan dari total skor 200 dan rerata skor diperoleh
Dimensi keterampilan 4,77 dengan kategori sangat layak.
Organisasi materi
Persebaran skor untuk penilaian ahli media
Pendukung penyajian materi
berada pada angka 4 dan angka 5.
Penyajian penerapan buku pedoman
Pendukung penyajian penerapan buku pedoman
Perbandingan jumlah skor pada penilaian
ahli media dapat ditunjukan pada Gambar 2.
Gambar 1. Grafik Hasil Validasi Ahli Materi
20 18

Pada aspek dimensi keterampilan 15


12
terdapat 1 butir penilaian yang memiliki
Jumlah

nilai yang lebih rendah yaitu ketepatan 10 8


kegiatan penerapan dari tujuan buku
5
pedoman perlu disesuaikan kembali dengan
1 1
isi materi dalam buku pedoman. Untuk 0
0
aspek pendukung penyajian materi terdapat Skor 4 Skor 5
Ukuran Desain sampul Desain isi buku
2 butir penilaian yang memiliki nilai lebih
rendah diantaranya, kesimpulan pada setiap
Gambar 2. Grafik Hasil Validasi Ahli Media
tingkat penerapan dari tujuan buku pedoman
perlu ditingkatkan karena isi dari
Berdasarkan grafik hasil penilaian ahli
kesimpulan masih kurang menggambarkan
media diketahui bahwa terdapat 9 butir
isi materi pada tingkatan penerapan yang
penilaian yang memiliki nilai rendah yang
ada.
mana terdapat pada aspek desain sampul
Selanjutnya pada aspek penyajian
sebanyak 1 butir dan aspek desain isi buku
penerapan buku pedoman terdapat 2 butir
sebanyak 8 butir. Pada aspek desain sampul

166 JPTS, Vol. III No. 2, November 2021


Pedoman Desain… (Rizki/ hal. 160-168)

yang memiliki nilai lebih rendah pada butir rendah pada aspek dimensi pengetahuan
penilaian komposisi warna latar, gambar, indikator ketetapan evaluasi pada butir.
dan teks harmonis/menarik, hal tersebut Kedua butir penilaian tersebut masuk dalam
dikarenakan komposisi warna pada tidak kriteria penilaian 3 (cukup) dikarenakan
terlalu banyak menggunakan perpaduan belum adanya instrumen penilaian dalam
warna. mengukur penerapan dari tujuan buku
Untuk aspek desain isi butir penilaian pedoman dalam buku pedoman tata letak
yang memiliki nilai yang lebih rendah bengkel kayu. Seluruh saran dan masukan
dikarenakan, masih terdapat kesalahan sudah diterapkan pada buku pedoman untuk
dalam tata bahasa dalam buku pedoman, memaksimalkan hasil buku pedoman yang
masih terdapat struktur kalimat yang kurang lebih baik.
tepat, penjelasan arti ilustrasi/gambar yang
ada dalam buku pedoman kurang jelas, dan 10
konsistensi penyajian ilustrasi pada buku 8
8
pedoman masih terdapat yang belum serasi.
Seluruh saran dan masukan sudah diterapkan 6
Jumlah
5 5 5
4
pada buku pedoman untuk memaksimalkan 4
hasil buku pedoman yang lebih baik 2 2
2 1 1 1
c. Hasil Uji Kelayakan oleh Pengguna
0 0 0 0 0 0 0 0
Penilaian dari guru sebagai pengguna 0
terhadap buku pedoman tata letak pada Skor 3 Skor 4 Skor 5

bengkel praktik kerja kayu meliputi Dimensi pengetahuan


beberapa aspek materi yang tercantum Dimensi keterampilan
dalam buku pedoman. Aspek penilaian Organisasi materi
materi terdiri dari enam aspek, yaitu: Pendukung penyajian materi
Penyajian penerapan buku pedoman
dimensi pengetahuan dimensi keterampilan,
Pendukung penyajian penerapan buku pedoman
organisasi materi, pendukung penyajian
materi, penyajian penerapan buku pedoman, Gambar 3. Grafik Hasil Penilaian oleh Pengguna
dan pendukung penyajian penerapan buku
pedoman. SIMPULAN
Hasil penilaian oleh ahli materi
terhadap buku pedoman didapatkan skor 142 Berdasarkan hasil penelitian yang
dari total skor 150 dan rerata skor diperoleh telah dilakukan berupa buku pedoman tata
4,73 dengan kategori sangat layak. letak pada bengkel praktik kerja kayu.
Persebaran skor untuk penilaian guru berada Pengembangan produk menggunakan
pada angka 3, angka 4 dan angka 5. metode 4D yang melalui beberapa tahapan
Perbandingan jumlah skor pada penilaian seperti define, design, develop, dan
ahli media ditunjukan pada Gambar 3. disseminate.
Berdasarkan grafik hasil penilaian 1. Define, pada tahap define peneliti
guru diketahui bahwa terdapat 2 butir menganalisa kebutuhan buku pedoman
penilaian yang memiliki nilai rendah yang dengan melalui lima kegiatan yaitu:
mana terdapat pada aspek dimensi analisis awal, analisis peserta didik,
pengetahuan. Indikator yang memiliki nilai

JPTS, Vol. III No. 2, November 2021 167


Pedoman Desain… (Rizki/ hal. 160-168)

analisis tugas, analisis konsep, dan Keahlian Konstruksi Kayu


analisis tujuan pembelajaran. Berdasarkan Permendiknas Nomor 40
2. Design, pada tahap ini dihasilkan Tahun 2008 di SMK N 5 Surakarta.
IJCEE, Vol. 5, No. 1, Hal 54-61.
rancangan buku pedoman yang
dilengkapi dengan pendahuluan, uraian Munadi, Y. (2013). Media pembelajaran
materi, glosarium, dan daftar pustaka. (sebuah pendekatan baru). Jakarta:
Naskah materi diketik menggunakan Referensi.
aplikasi Microsoft Word dengan
menggunakan kertas berukuran B5 Sugiyono. (2012). Metode penelitian
(17,6 x 25) cm dan menggunakan jenis pendidikan: pendekatan kuantitatif,
kualitatif, dan R&D. Bandung:
huruf Calibri Light dengan ukuran huruf
Alfabeta.
12 spasi 1,15.
3. Develop, tahap develop dilakukan Thiagarajan, S., Semmel, D.D., &
validasi buku pedoman oleh dosen ahli Semmelpp, M.I. (1974). Instructional
materi, dosen ahli media, beserta guru development for training teachers of
untuk memaksimalkan produk yang exceptional children. Minnesotta: U.S.
dihasilkan. Penilaian ahli materi Office of Education.
diperoleh rerata skor 4,63 dengan
kategori sangat layak, penilaian ahli
materi diperoleh rerata skor 4,77 dengan
kategori sangat layak, dan penilaian
guru diperoleh 4,73 dengan kategori
sangat layak.
4. Disseminate, penyebarluasan buku
pedoman dilakukan dengan mencetak
buku pedoman menggunakan kertas
HVS 80-gram pada bagian isi di dalam
buku dan menggunakan kertas Ivory
230-gram dengan jilid pada bagian
sampul depan dan belakang buku
pedoman, kemudian diberikan kepada
pihak SMK N 2 Pengasih satu hard file
atau buku cetak dan bentuk soft file agar
dapat diperbanyak secara mandiri.
Buku pedoman tata letak pada bengkel
praktik kerja kayu dapat dimanfaatkan
sebagai referensi untuk meningkatkan
kenyamanan di dalam bengkel kayu.

DAFTAR RUJUKAN

Aprilliany, K. dkk. (2019). Studi Kesesuaian


Ruang Bengkel Kerja Kayu Program

168 JPTS, Vol. III No. 2, November 2021

Anda mungkin juga menyukai