Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS

LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Disusun Oleh : Kelompok 5

1. Arum Ekariyanti

2. Elda Nurani

3. Eliza Rahmi Saputri

4. Neni Alpia

5. Novi Zallianti

6. Putri Yanti

7. Rahma Dahniar

8. Roma Doni

9. Salmawati

DOSEN PENGAMPU : RANDI EKA PUTRA, S.Pd.I,. M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
TAHUN AKADEMIK 2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa dan puncak ke Agungan hanya semata
tertuju kepada Allah SWT. Dialah yang telah menganugerahkan Al-qur’an sebagai hudan li
an-nas,rahmatan lil al-‘alamin. Dialah Yang Maha Mengetahui makna dan maksud
kandungannya. Shalawat serta salam semoga tercurah limpah kepada Nabi Muhammad SAW.
Dialah Rasulullah SAW penyampai, pengamal serta penafsir pertama dan utama terhadap Al-
qur’an Al-Karim..

Dengan pertolongan dan hidayah Nya-lah, kami dapat menyusun makalah tentang
“langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas”. Makalah ini disusun berdasarkan
hasill referensi dari beberapa buku dan internet dengan harapan dapat di manfaatkan oleh
pembaca dan sebagai bahan penilaian serta diskusi pada mata kuliah Media Pembelajaran.

Kami berharap kepada pembimbing khususnya, dan umumnya kepada setiap pembaca
makalah ini, memberikan kritik dan masukan yang positif serta segala saran atas
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami berharap agar makalah ini tercatat sebagai amal saleh dan kami
ucapkan terima kasih atas segala perhatiannya.

Muara Bungo, 16 Maret 2022

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
C. Tujuan Masalah ..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3

A Beberapa Permasalahan yang bisa dijdikan PTK. ........................................... 3


B. Sumber Masalah PTK .............................................................................. 5
C Merumuskan Masalah PTK. ........................................................................ 7
D. Membuat Rencana Tindakan dan Pemantauannya ........................................ 8
E. Melaksanakan Tindakan dan Mengamatinya ................................................ 10
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 13

A. Kesimpulan .......................................................................................... 13
B. Saran .................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 14

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu sarana dalam mencerdaskan sumber daya


manusia yang ada, sehingga pendidikan menjadi faktor penting dalam upaya
meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Suatu pendidikan harus didesain
sedemikian rupa melalui perencanaan yang sisitematis dan aplikatif. Dalam
kaitanya dengan pendidikan tentunya tidak akan terlepas dari adanya suatu bentuk
kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Kaitanya dengan kegiatan pembelajaran di
dalam kelas, seorang guru dituntut untuk mampu mengendalikan, mengkondisikan
dan mengatur kegiatan yang berlangsung di dalam kelas, dengan tujuan tak lain
adalah supaya proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan kondusif
dan siswa dapat belajar sesuai dengan rencana yang telah di rencanakan.

Dalam hal ini seorang guru dituntut untuk melakukan penelitian tindakan
kelas (PTK) sesuai dengan prosedur yang telah ada. Istilah PTK atau disebut
dengan “classroom action research” sebenarnya diawali dari istilah “action
research” atau penelitian tinakan secara umum. Kegiatan lebih diarahkan pada
pemecahan masalah pembelajaran melalui penerapan langsung di kelas. Perlu
diketahui bahwasanya dalam melaksanakan PTK tentunya seorang guru akan
menemui berbagai masalah yang mengiringinya, mulai dari penetuan judul,
masalah yang akan diangkat, dan hasil dari PTK itu sendiri apakah akan memiliki
bobot Dalam makalah ini akan dibahas masalah-masalah yang menyertai dalam
melaksanakan dalam PTK serta bagaimana cara atau metode dalam menentukan
judul dalam PTK yang baik.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa yang Beberapa Permasalahan yang bisa dijdikan PTK ?

1
2. Bagaimana Sumber Masalah PTK?

3. Bagaimana Merumuskan Masalah PTK?

4. Bagaimana Membuat Rencana Tindakan dan Pemantauannya?

5. Bagaimana Melaksanakan Tindakan dan Mengamatinya?

C. Tujuan Masalah

Adapun tujuan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan Beberapa Permasalahan yang bisa dijdikan PTK

2. Untuk mendeskripsikan cara Sumber Masalah PTK

3. Untuk mendeskripsikan Merumuskan Masalah PTK

4. Untuk megetahui Membuat Rencana Tindakan dan Pemantauannya.

5. Untuk megetahui Melaksanakan Tindakan dan Mengamatinya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Beberapa Permasalahan yang bisa dijadikan PTK

Dianjurkan agar masalah yang dipilih untuk diangkat sebagai masalah


PTK adalah yang memiliki nilai yang bukan sesaat, tetapi memiliki nilai strategis
bagi keberhasilan pembelajaran lebih lanjut dan memungkinkan diperolehnya
model tindakan efektif yang dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah
serumpun. Pertanyaan yang dapat diajukan untuk menguji kelayakan masalah
yang dipilih antara lain seperti di bawah ini.

1. Apakah masalah yang dirasakan secara jelas teridentifikasi dan


terformulasikan dengan benar?

2. Apakah ada masalah lain yang terkait dengan masalah yang akan dipecahkan?

3. Apakah ada bukti empirik yang memperlihatkan nilai guna untuk perbaikan
praktik pembelajaran jika masalah tersebut dipecahkan?

Berdasarkan komponen yang terdapat dalam sebuah kelas yang dapat


dijadikan sasaran atau permasalahan PTK adalah sebagai berikut.

1. Siswa, dapat dicermati obyeknya ketika siswa sedang mengikuti proses


pembelajaran. Contoh permasalahan tentang siswa yang dapat menjadi
sasaran PTK antara lain perilaku disiplin siswa, motivasi atau semangat
belajar siswa, keterampilan berpikir kritis, kemampuan memecahkan masalah
dan lain-lain.

2. Guru, dapat dicermati ketika yang bersangkutan sedang mengajar atau


membimbing siswa. Contoh permasalahan tentang guru yang dapat menjadi
sasaran PTK antara lain penggunaan metode atau strategi pembelajaran,
penggunaan pendekatan pembelajaran, dan sebagainya.

3
3. Materi pelajaran, dapat dicermati ketika guru sedang mengajar atau
menyajikan materi pelajaran yang ditugaskan pada siswa. misalnya urutan
dalam penyajian materi, pengorganisasian materi, integrasi materi, dan lain
sebagainya.

4. Peralatan atau sarana pendidikan, dapat dicermati ketika guru sedang


mengajar dangan menggunakan peralatan atau sarana pendidikan tertentu.
Contoh permasalahan tentang peralatan atau sarana pendidikan yang dapat
menjadi sasaran PTK antara lain pemanfaatan laboratorium, penggunaan
media pembelajaran,

5. Hasil pembelajaran yang ditinjau dari tiga ranah (kognitif, afektif,


psikomotorik), merupakan produk yang harus ditingkatkan melalui PTK.
Hasil pembelajaran akan terkait dengan tindakan yang dilakukan serta unsur
lain dalam proses pembelajaran seperti metode, media, guru, atau perilaku
belajar siswa itu sendiri.

6. Lingkungan, baik siswa di kelas, sekolah, maupun yang lingkungan siswa di


rumah. Dalam PTK, bentuk perlakuan atau tindakan yang dilakukan adalah
mengubah kondisi lingkungan menjadi lebih kondusif misalnya melalui
penataan ruang kelas, penataan lingkungan sekolah, dan tindakan lainnya..

Karena makna “kelas” dalam PTK adalah sekelompok peserta didik yang
sedang belajar serta guru yang sedang memfasilitasi kegiatan belajar, maka
permasalahan PTK cukup luas. Permasalahan tersebut di antaranya adalah sebagai
berikut.

1. Masalah belajar siswa di sekolah, seperti misalnya permasalahan pem-


belajaran di kelas, kesalahan-kesalahan dalam pembelajaran, miskonsepsi,
misstrategi, dan lain sebagainya.

2. Pengembangan profesionalisme guru dalam rangka peningkatan mutu


perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi program dan hasil pembelajaran.

4
3. Pengelolaan dan pengendalian, misalnya pengenalan teknik modifi- kasi
perilaku, teknik memotivasi, dan teknik pengembangan potensi diri.

4. Desain dan strategi pembelajaran di kelas, misalnya masalah pengelo-laan


dan prosedur pembelajaran, implementasi dan inovasi penggunaan metode
pembelajaran misalnya penggantian metode mengajar tradisional dengan
metode mengajar baru

5. Penanaman dan pengembangan sikap serta nilai-nilai, misalnya


pengembangan pola berpikir ilmiah dalam diri siswa.

6. Alat bantu, media dan sumber belajar, misalnya penggunaan media


perpustakaan, dan sumber belajar di dalam/luar kelas.

Secara umum karaktersitik suatu masalah yang layak diangkat untuk PTK
adalah sebagai berikut.

1. Masalah itu menunjukkan suatu kesenjangan antara teori dan fakta empirik
yang dirasakan dalam proses pembelajaran. Apabila hal ini terjadi, guru
merasa prihatin atas terjadinya kesenjangan, timbul kepedulian dan niat untuk
mengurangi tersebut dan berkolaborasi dengan dosen untuk melaksanakan
PTK.

2. Masalah tersebut memungkinkan untuk dicari dan diidentifikasi faktor-faktor


penyebabnya. Faktor-faktor tersebut menjadi dasar atau landasan untuk
menentukan alternatif solusi.

3. Adanya kemungkinan untuk dicarikan alternatif solusi bagi masalah tersebut


melalui tindakan nyata yang dapat dilakukan guru/peneliti.

B. Sumber Masalah PTK

Salah satu pendekatan untuk mengurai pangkal masalah adalah dengan


melakukan empat kegiatan yaitu mengevaluasi, mengamati, merasakan dan
meninjau atau mengkaji proses dan hasil belajar. Bahwa sumber masalah untuk
PTK adalah sebagai berikut :

5
1. Masalah dapat diperoleh dengan cara melakukan evaluasi. Mengevaluasi
berarti membandingkan hasil belajar dengan tujuan pembelajaran. Secara
garis besar mengevaluasi hasil belajar dapat dilakuakn dalam bentuk formtif,
sumatif dan ujian akhir satuan pendidikan dalam bentuk UN dan UAS.
Melalui evaluasi formtif dapat diperoleh data apakah KKM KD tercapai,
melalui evaluasi sumatif dapat diperoleh informasi apakah KKM SK
tercapai, dan melalui UN dan UAS akan diperoleh informasi apakah SKL
tercapai. Apabila ketiga kirteria ketuntasan tersebut belum tercapai maka
disana ada masalah.

2. Masalah PTK dapat diketahui melalui pengamatan terhadap proses.


Pengamatan dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai karakter dan
perilaku siswa seperti motivasi, minat, kedisiplinan, gaya belajar, tingkat
ketertarikan terhadap mata pelajaran, kesulitan belajar dan sejenisnya.
Untuk mendeteksi masalah para pendidik juga harus melakukan observasi
untuk mengetahui apakah para peserta didik senang dengan penampilan
pribadi pendidik.

Ada kalanya seorang pendidik harus mengundang kawan untuk mengamati


proses pembelajaran dan meminta pendapat tentang kelebihan dan
kekurangannya. Dengan cara itu pendidik akan dapat mengidentifikasi
masalah-masalah yang sebenarnya terjadi. Apabila hasil pengamatan
diperoleh informasi bahwa kurang bergairanh belajar, mengalami kesulitan
belajar, malas, kurang disiplin dan sejenisnya maka dapat dinyatakan bahwa
terdapat masalah dalam pembelajaran.

3. Masalah PTK dapat diperoleh melalui kegiatan merasakan. Dalam


pembelajaran sumber masalah tidak hanya muncul dari hasil pengamatan
terhadap siswa dan lingkungan pembelajaran melainkan juga dapat timbul
dari aspek psikologis pendidik, misalnya rasa senang, rasa aman dan rasa
nyaman yang dialami pendidik. Aspek ini tentu tidak dapt diabaikan karena
merupakan salah satu factor penentu keberhasilan pembelajaran. Untuk

6
mengetahuinya adalah dengan cara merasakannya. Ketika melakukan
pembelajaran maka rasakan apakah pendidik merasa bergairah, dapat
menikmati, aman dan nyaman? Kalau tidak, pasti ada masalah.

4. Mendeteksi masalah untuk PTK dapat dilakukan dengan mengkaji maninjau


proses dan hasil pembelajaran dari berbagai segi misalnya dari segi teori,
dari segi kriteria, dari segi standar. Meninjau pembelajaran dari segi teori
bisa dilakukan dengan cara membaca referensi atau diskusi lalu bandingkan
dengan praktek pembelajaran sehari apakah sudah sesuai dengan teori.
Misalnya dalam pembelajaran IPA, berdasarkan teori model pembelajaran
utama yang harus digunakan adalah model pembelajaran inquiri.

.Dengan demikian sumber masalah untuk PTK sangat banyak. Yang harus
dilakukan oleh para pendidik untuk mengeksplorasi masalah PTK adalah dengan
cara tersu menerus mengevaluasi, mengamati, merasakan dan mengkaji atau
meninjau pembelajaran.

C. Merumuskan Masalah PTK

Herawati, mengemukakan bahwa dalam merumuskan masalah, peneliti


perlu memperhatikan, Dari aspek substansi perumusan masalah perlu
mempertimbangkan bobot manfaat tindakan yang dipilih untuk meningkatkan dan
atau memperbaiki pembelajaran. Sementara dari aspek orisinalitas tindakan, perlu
dipertimbangkan apakah tindakan tersebut suatu hal baru yang belum pernah
dilakukan guru sebelumnya. Dari aspek formulasi, masalah dapa dirumuskan
dalam bentuk kalimat tanya, atau kalimat pernyataan atau menggabungkan
keduanya. Dari aspek teknis perlu dipertimbangkan kemampuan peneliti untuk
melaksanakan penelitian tersebut. Dalam hal ini peneliti perlu memiliki
kemampuan metodologi penelitian, penguasaan bahan ajar, teori, strategi,
metodologi pembelajaran, dan kemampuan menyediakan fasilitas untuk
melakukan PTK

Agar mudah dimengerti, rumusan masalah tersebut perlu memberikan


informasi tentang:

7
1. Apa yang dipermasalahkan (what).

2. Siapa yang terlibat sebagai objek masalah (who).

3. Dimana terjadinya masalah (where).

4. Kapan terjadinya masalah (when).

5. Bagaimana penyimpangan dan berapa besar penyimpanganya (how/ how


much).

Masalah PTK yang telah dipilih perlu dirumuskan secara komprehensif,


jelas, spesifik dan oprasional sehingga memungkinkan peneliti untuk memilih
tindakan yang tepat. Perumusan masalah dapat dilakukan dalam kalimat
pernyataan, pertanyaan, atau menggaabungkan keduanya. Sebagai pedoman
dalam merumuskan masalah PTK, Sagor mengemukakan beberapa pertanyaan
sebagai berikut:

1. Siapakah yang terkena dampak dari masalah tersebut?

2. Apakah yang menjadi penyebab masalah tersebut?

3. Apakah masalah sebenarnya (pokok masalahnya)?

4. Siapakah yang menjadi tujuan perbaikan?

5. Apakah yang perlu dilakukan untuk mengatasi hal tesebut?

D. Membuat Rencanaan Tindakan dan Pemantauanya

Perencanaan tindakan dalam PTK memanfaatkan secara optimal teori-teori


yang relevan dan pengalaman yang diperoleh di masa lalu dalam kegiatan
pembelajaran sebidang. Bentuk umum rumusan hipotesis tindakan berbeda
dengan hipotesis dalam penelitian formal. Hipotesis tindakan umumnya
dirumuskan dalam bentuk keyakinan tindakan yang diambil akan dapat
memperbaiki sistem, proses, atau hasil. Hipotesis tindakan sesuai dengan
permasalahan yang akan dipecahkan dapat dicontohkan seperti di bawah ini :

8
1. Strategi pembelajaran menulis yang berorientasi pada proses dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis.

2. Pembelajaran berorientasi proses dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam


kegiatan pembelajaran.

3. Penyampaian materi dengan menggunakan LKS dapat meningkatkan


partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Secara rinci, tahapan perencanaan tindakan terdiri atas kegiatan- kegiatan


sebagai berikut. :

1. Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban, berupa


rumusan hipotesis tindakan. Umumnya dimulai dengan menetapkan berbagai
alternatif tindakan pemecahan masalah, kemudian dipilih tindakan yang
paling menjanjikan hasil terbaik dan yang dapat dilakukan guru.

2. Mentukan cara yang tepat untuk menguji hipotesis tindakan dengan


menjabarkan indikator-indikator keberhasilan serta instrumen pengumpul
data yang dapat dipakai untuk menganalisis indikator keberhasilan itu.

Sedangkan Pemantauan didalam PTK merupakan merupakan kegiatan


yang dirancang untuk menghasilkan perbaikan dan peningkatan dalam proses
pembelajaran dikelas tertentu. Perbaikan dan peningkatan dalam proses
pembelajaran dikelas ini bermakna bahwa proses pembelajaran yang dilaksanakan
oleh guru setidaknya mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

1. Menjadi lebih menarik.

2. Lebih mengaktifkan siswa

3. Pembelajaran mudah diikuti dan mudah dipahami siswa

4. Tidak banyak membuang waktu

5. Hasil belajar siswa meningkat.

9
Adapun Saaran pemantauan dalam tindakan kelas adalah menemukan hal-
hal sebagai berikut:

1. Ketercapaian tujuan tindakan berdasarkan tindakan yang telah dilaksanakan.


Kalau sudah ada bukti bahwa pelaksanaan tindakan menunjukkan tanda-
tanda berhasil, pelaksanaan tindakan diteruskan sesuai dengan rencana.

2. Terjadinya dampak tambahan atau lanjutan yang positif meskipun tak


direncanakan

3. Terjadinya dampak sampingan yang negatif, mengganggu, atau bahkan


merugikan.

Kemandirian dalam pemantauan sangat diperlukan dalam penelitian


tindakan kelas yang sudah secara mandiri dirancang dan dilaksanakan oleh guru,
tanpa atau hanya dengan bantuan minimum dari peneliti. Namun, dalam bentuk
penelitian tindakan kelas yang kolaboratif partisipatoris, fungsi pemantauan
pelaksanaan tindakan sangat terbantu dengan adanya mitra peneliti

E. Melaksanaan Tindakan dan Mengamatinya

Strategi dan skenario pembelajaran diterapkan. Skenario tindakan harus


dilaksanakan secara benar tampak berlaku wajar. Pada PTK yang dilakukan guru,
pelaksanaan tindakan umumnya dilakukan dalam waktu antara 2 sampai 3 bulan.
Waktu tersebut dibutuhkan untuk dapat menyesaikan sajian beberapa pokok
bahasan tertentu. Berikut disajikan melaksanakan tindakan yang akan dilakukan
pada PTK.

1. Format tugas, pembagian kelompok kecil sesuai jumlah pokok bahasan, pilih
ketua, sekretaris, dll oleh dan dari anggota kelompok, bagi topik bahasan
untuk kelompok dengan cara random, dengan cara yang menyenangkan.

2. Kegiatan kelompok, mengumpulkan bacaan, melalui diskusi anggota


kelompok bekerja atau belajar memahami materi, menuliskan hasil diskusi
dalam untuk persiapan presentasi.

10
3. Presentasi, masing-masing kelompok menyajikan hasil kerjanya dalam pleno
kelas, guru sebagai moderator, lakukan diskusi, ambil kesimpulan sebagai
hasil pembelajaran.

4. Jenis data yang dikumpulkan berupa makalah kelompok, siswa yang aktif
dalam diskusi, serta hasil belajar yang dilaksanakan sebelum (pretes) dan
setelah (postes) tindakan dilaksanakan.

Sedangkan Mengamati suatu tindakan kelas adalah sebagai berikut


penjelasannya:

Tahapan ini sebenarnya berjalan secara bersamaan pada saat pelaksanaan


tindakan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, keduanya
berlangsung dalam waktu yang sama. Pada tahapan ini, peneliti atau guru apabila
ia bertindak sebagai peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal
yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.
Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format observasi yang
telah disusun.

Termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario tindakan


dari waktu ke waktu dan dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. Data
yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, hasil kuis, presensi,
nilai tugas, dan lain-lain), tetapi juga data kualitatif yang menggambarkan
keaktifan siswa, atusias siswa, mutu diskusi yang dilakukan, dan lain-lain.

Instrumen yang umum dipakai adalah soal tes, kuis,rubric,lembar


observasi, dan catatan lapangan yang dipakai untuk memperoleh data secara
obyektif yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi, seperti aktivitas
siswa selama pemberian tindakan berlangsung, reaksi mereka, atau pentunjuk-
petunjuk lain yang dapat dipakai sebagai bahan dalam analisis dan untuk
keperluan refleksi.

Data yang dikumpulkan hendaknya dicek untuk mengetahui Berbagai


teknik dapat dilakukan untuk tujuan ini, misalnya teknik triangulasi dengan cara

11
membandingkan data yang diperoleh dengan data lain, atau kriteria tertentu yang
telah baku, dan lain sebagainya. Data yang telah terkumpul memerlukan analisis
lebih lanjut untuk mempermudah penggunaan maupun dalam penarikan
kesimpulan. Untuk itu berbagai teknik analisis statistika dapat digunakan.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kaitannya dengan masalah-masalah yang mampu dijadikan PTK adalah


masalah yang dikaji diusahakan merupakan masalah yang kaitanya dengan proses
pembelajaran yang berlangsung di kelas, mampu untuk diselesaikan, masalah
tersebut tidak terlalu sempit atau terlalu luas, serta masalah tersebut penting atau
urgen untuk diteliti. Salah satu cara untuk merasakan adanya masalah adalah
bertanya kepada diri sendiri mengenai proses pembelajaran yang dilakukan dan
kualitas hasilnya. Misalnya, apakah proses pembelajran yang dilakukan sudah
efektif? Apakah sumber belajar dan daya dukung sudah memadai? Apakah
perolehan sumber belajar cukup tinggi?.

Salah satu pendekatan untuk mengurai pangkal masalah adalah dengan


melakukan empat kegiatan yaitu mengevaluasi, mengamati, merasakan dan
meninjau atau mengkaji proses dan hasil belajar. Masalah PTK yang telah dipilih
perlu dirumuskan secara komprehensif, jelas, spesifik dan oprasional sehingga
memungkinkan peneliti untuk memilih tindakan yang tepat. Perumusan masalah
dapat dilakukan dalam kalimat pernyataan, pertanyaan, atau menggaabungkan

B. Saran

Masalah yang akan dijadikan topik PTK hendaknya disenangi, menantang,


dan mampu membangkitkan rasa penasaran terhadap masalah itu, serta yang dapat
membangkitkan rasa ingin tahu untuk secepatnya melihat hasil dari setiap
tindakan yang dilakukan.Masalah yang terlalu kecil pengaruhnya terhadap
pembelajaran hendaknya tidak diangkat menjadi topik PTK.

13
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal. 2012. Penelitian pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi, Dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi


Aksara.

Elfima, Nur Fitriyani. 2007. Cara Menemukan Masalah dan Menentukan Judul
PTK. . Bandung: Yrama Widya.

Hamzah, Dkk. 2012. Menjadi Peniliti PTK yang Profesional. Jakarta: Bumi
Aksara..

Wardhani, Igak dan Kuswaya, wihardhit. 2010. Penelitian Tindakan Kelas.


Banten: Universitas Terbuka.

Wiriatmadja, Rochiati. 2012. Metode PTK. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Zainal Aqib, 2009. Merumuskan Masalah Penelitian Tindakan Kelas, Bandung:


Yrama Widya

14

Anda mungkin juga menyukai