PANCASILA
HUBUNGAN ANTARA PEMERINTAH SIPIL DAN
MILITER
Diajukan Sebagai Tugas Pada Mata Kuliah Pancasila
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................i
Daftar isi...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan Penulisan Makalah.........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Pemerintahan Sipil......................................................................................3
1. Pengertian Pemerintahan Sipil..............................................................3
2. Karakteristik Pemerintahan Sipil..........................................................4
B. Pemerintahan Militer..................................................................................5
1. Pengertian Pemerintahan Militer..........................................................5
2. Karakteristik Pemerintahan Militer.......................................................6
C. Hubungan Pemerintahan Sipil dan Militer di Indonesia.............................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Negara adalah sebuah istilah yang secara terminologi berarti organisasi
tertinggi di antara satu kelompok masyarakat yang memiliki cita-cita untuk
bersatu, hidup dalam suatu kawasan, dan mempunyai pemerintahan yang
berdaulat.1
Suatu Negara haruslah memiliki sedikitnya 3 unsur yang menjadikan
Negara tersebut berdaulat di tengah-tengah negara lainnya. Mahfud M.D.
menyebutkan 3 unsur penting tersebut sebagai unsur konstitutif2Unsur-unsur
tersebut antara lain adalah : Rakyat, Wilayah, dan Pemerintah, ditambah dengan
pengakuan dari Negara lain.
Berbicara tentang bentuk pemerintahan, kita mesti faham terlebih dahulu
apa yang dimaksud dengan negara dan perbedaannya dengan pemerintah. Seperti
yang telah dijelaskan di awal, sejatinya negara adalah sebuah organisasi.
Selayaknya organisasi, maka negara pun memiliki peraturan, selain itu negara
juga memiliki sebuah badan yang berfungsi merumuskan, menjalankan dan
mengawasi peraturan itu.
Selanjutnya, dalam perjalanannya berkembang menjadi beberapa bentuk
pemerintahan, sejarah mencatat banyak negara yang memiliki bentuk
pemerintahan yang berbeda-beda karena hal tersebut berdasar kepada para
penguasa negara tersebut. Dalam konteks ini muncul bentuk pemerintahan sipil
dan pemerintahan militer. Tentu saja kedua bentuk pemerintahan tersebut
mempunyai karakteristik yang satu sama lain berbeda.
Hubungan Sipil-Militer adalah satu perkara yang amat penting bagi satu
bangsa karena berpengaruh besar kepada ketahanan nasionalnya. Hal itu juga
berlaku bagi bangsa Indonesia. Pengertian Hubungan Sipil-Militer semula tidak
3
Syafaruddin, Makalah KONSEP DAN METODOLOGI PERBANDINGAN
PEMERINTAH, disajikan tanggal 5 Maret 2010, halaman 5
4
Ibid, hal 6
(referendum). Setelah itu pun sebuah keputusan harus menunggu pengesahan
terlebih dahulu dari lembaga negara yang berwenang lewat sebuah sidang.
Sedangkan Sayidiman Suryohadiprojo menyatakan bahwa Perkataan
Sipil merupakan satu pengertian yang menyangkut kewarganegaraan (Website’s
Ninth New Collegiate Dictionary : Civil : relating to citizens). Atau dapat
dikatakan bahwa Sipil adalah segala sesuatu yang bersangkutan dengan
masyarakat, atau warga negara pada umumnya.5
5
http://www.detik.com/berita/199905/sayidiman.html
6
Eric Nordlinger, Militer dalam Politik ( Jakarta : Rineka Cipta 1994) hal 18-19.
c. Pemerintahan sipil Serapan
Dalam model serapan ini, pemerintahan sipil memperoleh pengabdian dan
kesetiaan dengan cara menanamkan ide untuk menyatakan ideologi, dan para ahli
politik ke dalam tubuh angkatan bersenjata mereka. Model serapan ini telah
digunakan secara meluas dalam rezim-rezim komunis. Militer dipisahkan dari
bidang sipil karena keahlian profesionalnya, tetapi sejalan dari segi ideologi.
[8]
Dalam sejarahnya, pemerintahan sipil ini banyak dianut oleh negara-
negara barat, karena kebanyakan dari mereka berideologi liberal yang
memunculkan supremasi sipil atas militer (civilian supremacy upon the military).
Dalam kata lain militer adalah subordinat dari pemerintahan sipil yang dipilih
secara demokratis melalui pemilihan umum. Berbeda dengan apa yang terjadi di
Indonesia yang berideologikan Pancasila, sipil dan militer adalah satu bagian,
tidak ada supremasi di antara keduanya. Yang harus dimunculkan adalah
bagaimana hubungan keduanya dapat menjamin kerukunan hidup rakyat
Indonesia itu sendiri. Sehingga tercipta kebersamaan dalam memperjuangkan
kepentingan bangsa.
Dalam hal ini muncul karakteristik pemerintahan sipil yang berpijak atas
hubungannya dengan militer, antara lain pemerintahan sipil adalah sebuah bentuk
pemerintahan yang bergaya sipil, semua keputusan pemerintah dapat menjadi
perintah apabila telah dimusyawarahkan terlebih dahulu dan diambil
keputusannya dalam suatu pemungutan suara (referendum). Dan telah mendapat
pengesahan dari lembaga negara yang berwenang.
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Pergulatan politik antara ranah sipil dan militer telah menghasilkan
supremasi di antara kedua bentuk pemerintahan tersebut, maka seyogyanya untuk
menghindari hal tersebut diperlukan langkah perubahan ke arah yang positif
sehingga akan memunculkan hubungan yang baik antara sipil dan militer dan
dapat menunjang kepada terciptanya ketahanan nasional.
DAFTAR PUSTAKA