Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH
Disusun oleh:
FAKULTAS TARBIYAH
2021
BAB I
PENDAHULUAN
2
Muhajir AS’aril, Psikologi Belajar Bahasa Arab. (Jakarta: PT. Bina Ilmu, 2004), hal. 12
3
Ahmad Izzan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. (Bandung: Humaniora, 2007), hal. 2
4
Anin Nurhayati, Diklat Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Tulungagung: STAIN Tulungagung, 2006),
hal. 1
yang dipergunakan oleh orang Arab dalam berkomunikasi dan berinteraksi sosial baik
secara lisan maupun tulisan.
Mata pelajaran bahasa arab cenderung dilakukan dengan tindakan siswa yang
mengarahkan pada kreativitas dan penguasaan dalam bahasa arab. Pembelajaran bahasa
arab adalah suatu upaya pendidik terhadap siswa dalam interaksi belajar bahasa
arab supaya siswa dapat mempelajari sesuatu dengan efektif dan efisien.
5
Muhibm Syah, “psikologi pendidikan”, (bandung; remaja rosdakarya 2000)
yang akan dilaksanakan. Hal tersebut agar ketika proses pembelajaran, mereka
tahu peran dan tanggung jawab masing-masing.
b. Tahap Inti
(1) Satu guru sebagai pemateri dalam dua jam pelajaran penuh, sedangkan satu
guru lainnya sebagai pengawas dan pembantu tim.
(2) Dua orang guru bergantian sebagai pemateri dalam dua jam pelajaran. Dalam
hal ini, tugas sebagai pemateri dibagi dua dalam dua jam pelajaran yang ada.
c. Tahap Evaluasi
(1) Evaluasi guru
Evaluasi guru selama proses pembelajaran dilakukan oleh partner tim setelah
jam pelajaran berakhir. Evaluasi dilakukan oleh masng-masing partner dengan
cara memberikan kritikan-kritikan dan saran yang membangun untuk
perbaikan proses pembelajaran selanjutnya.
(2) Evaluasi siswa
Evaluasi terhadap siswa mencakup pembuatan soal evaluasi dan
merencanakan metode evaluasi. Semua dilakukan bersama-sama oleh guru
dalam Team Teaching. Atas kesepakatan bersama, guru harus membuat soal-
soal evaluasi yang akan diberikan kepada siswa.
Adapun Beberapa hal yang harus dilalui dalam proses pembelajaran dengan Team
Teaching adalah sebagai berikut:
a. Dalam mengambil keputusan dilakukan oleh kelompok yang mencakup dalam
perencanaan, pelaksanaan maupun untuk mengatasi masalah konflik di dalam
kelompok. Pembuatan keputusan dan control tentang siswa dilakukan oleh guru.
Pembuatan keputusan merupakan bagian yang penting dalam perencanaan dan
pelaksanaan Team Teaching.
b. Pengelompokan para siswa dalam Team Teaching bersifat fleksibel dengan
mempertimbangkan faktor besarnya kelompok dan faktor diversitas kelompok.
Fleksibilitas ini diperlukan untuk memecahkan berbagai masalah yang bertalian
dengan besarnya kelas, tujuan-tujuan kurikuler, kompetensi para guru, pilihan
metode mengajar dan perbedaan individual para siswa.
c. Pengawasan terhadap siswa. Pengawasan sangat diperlukan karena para siswa
melakukan bermacam-macam kegiatan instruksional dan sering timbul konflik di
sekolah. Sumber terjadinya konflik-konflik itu adalah:
(1) Tujuan-tujuan sekolah tidak serasi dengan kebutuhan dan keinginan siswa
sehingga terjadi konflik antara siswa dengan guru dan antara siswa dengan
masyarakat.
(2) Adanya pengaruh antara kelompok satu dengan yang lainnya,
(3) Karena perbedaan individual, guru sering salah tafsir mengenai tingkah laku
siswa yang menyebabkan tindakan yang baru terhadap mereka,
(4) Disebabkan oleh masalah-masalah personel pada diri siswa sendiri. Dengan
adanya konflik ini dilakukan pengawasan yang bersifat korektif.6
6
Syamsudin, dkk, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta, Pokja Akademik
UIN Sunan Kalijaga) 2006, hal 108-110.
dengan baik. Percobaan dilakukan sesuai dengan instruksi yang ada pada langkah-
langkah penerapan model pembelajaran team teaching, dalam kegiatan pembelajaran,
salah satu guru yang tergabung dalam team teaching memberikan penjelasan mengenai
materi yang akan dipelajari, sedangkan siswa memperhatikan atau bertanya jika ada
materi yang kurang jelas. Kegiatan praktik dilakukan setelah guru memberikan penjelasan
mengenai hal-hal penting dalam materi yang sedang dipelajari. Kegiatan praktik
dilakukan dengan cara guru memberikan demonstrasi langkahlangkah yang harus
dikerjakan, dan siswa mengikuti langkah-langkah yang dilakukan guru. Sedangkan guru
yang lain (kolaborator) berkeliling memonitoring dan membantu siswa yang mengalami
kesulitan dalam pembelajaran.
Keaktifan adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental.7 Keaktifan adalah
kegiatan atau aktivitas atau segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang
terjadi baik fisik maupun non fisik. Aktivitas tidak hanya ditentukan oleh aktivitas fisik
semata, tetapi juga ditentukan oleh aktivitas non fisik seperti mental, intelektual, dan
emosional. Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus saling terkait. Keaktifan yang
dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pada siswa, karena dengan adanya keaktifan
siswa akan menciptakan situasi belajar yang aktif. Pada dasarnya siswa sudah memiliki
keinginan untuk berbuat dan mencari sesuatu dalam belajar. Oleh karena itu, secara alami
siswa bisa menjadi aktif. Dalam hal ini guru memiliki peran sebagai fasilitator dan
motivator dengan menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa
tidak merasa bosan.
Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan. Perlu
diperhatikan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa.8 faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut:
1. Faktor internal (faktor dari dalam) Meliputi:
a. Keadaan jasmani.
b. Kebutuhan rasa aman.
c. Kebutuhan kemampuan.
d. Minat
2. Faktor eksternal (faktor dari luar)
a. yang datang dari sekolah meliputi: guru, sarana dan prasarana.
7
Saifudin Azwar, “Metode Penelitian”, (yogyakarta: Pustaka Belajar 2009) hal.53
8
Syarifudin, “Pengantar Apresiasi Karya Sastra”, (Bandung; Sinar Baru 2010) hal.43-45
b. yang datang dari masyarakat meliputi: media massa, teman bergaul, kegiatan lain,
cara hidup lingkungan.
c. yang datang dari keluarga meliputi: cara mendidik, suasana keluarga, pengertian
orang tua, keadaan sosial ekonomi keluarga.
Penerapan model pembelajaran team teaching pada pelajaran bahasa arab materi
kata ganti tunggal, kata tunjuk dan kata depan dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi
belajar siswa. Hal ini dikarenakan model pembelajaran team teaching menuntut siswa
untuk benar-benar memahami materi yang diajarkan karena siswa diminta untuk sesering
mungkin berkomunikasi dengan guru. Beberapa tahap belajar bersosialisasi dan
mengemukakan pendapat, selain itu pembelajaran team teaching dapat meningkatkan
indikator oral activities yaitu bertanya dan mengeluarkan pendapat, selain itu belajar tim
juga dapat meningkatkan indikator motor activities yaitu menyiapkan dan melakukan
percobaan, karena dalam tahap belajar tim siswa juga dihadapkan dengan eksperimen.
Kemudian pada tahap penyampaian materi tepatnya pada pemberian latihan soal dapat
meningkatkan mental activities.
Di dalam hasil evaluasi yang kita peroleh dalam penerapan model pembelajaran
metode team teaching inin juga memiliki kelebihan dan kekurangan diantaranya sebagai
berikut:
Kelebihan dari team teaching adalah:
a. Melalui metode sistem regu ini banyak menguntungkan, karena interaksi mengajar
akan lebih lancar.
b. Penguasaan dan pemahaman siswa terhadap pelajaran yang diberikan dapat
mendalam. Karena masing-masing guru bidang studi dapat memberikan/kajian yang
berbeda-beda sesuai dengan spesialisasi mereka masing-masing.
c. Unsur kerja sama antar siswa dan guru masing-masing bidang studi sangat menonjol,
sehingga dimungkinkan adanya kerja sama yang harmonis, yang justru sangat
diperlukan dalam proses belajar mengajar.
d. Tugas mengajar guru sedikit lebih ringan, sehingga cukup waktu untuk merencanakan
persiapan mengajar yang lebi baik.
e. Pelajaran yang diberikan oleh guru, melalui metode sistem regu ini
dipertanggungjawabkan, karena unit pelajaran ditangani oleh beberapa orang guru.
BAB III
METODE PENELITIAN
9
Arikunto. ” prosedur penelitian suatu pendekatan praktik”, (jakarta: Rineka cipta 2010) hal. 135
juga ikut berbaur dengan responden, sehingga terbina hubungan kerja sama dan memberi
kemudahan didalam pengumpulan data informasi yang diperlukan.
Kehadiran peneliti di lapangan yaitu di Sekolah MTS Darul Falah Kedungprimpen
pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Di Kelas VII ini guna mendapatkan data atau
oinformai yang sebanyak-banyaknya tentang data yang aktual dan dapat dipercayai
keabsahannya, kemudian menganalisa data itu dan menarik kesimpuln dari Analisa itu.
3.4 Data dan Sumber Data
Data adalah keterangan atau bahan nyata yang dapat dianalisis dan ditarik
kesimpulannya. Dalam penelitian ini seorang peneliti menggunakan data primer.
Sumber data merujuk pada dari mana data penelitian itu diperoleh. Data dapat berasal
dari orang maupun bukan orang. Jenis data harus diungkap dalam bagian ini melalui
wawancara antara guru melalui via online, dikarekanakan adanya kendala pandemi
covid-19.
Adapun sumber data pada penelitian ini adalah seorang guru karena yang lebih
mengetahui bagaimana masalah yang telah dialami oleh siswa serta bagaimana cara
mengatasinya ialah guru sendiri.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara a) study dokumentasi,
b) observasi, dan c) catatan lapangan.
1. Teknik dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh hasil semangat belajar yang
diperoleh melalui sikap kebiasaan siswa
2. Observasi (pengamatan), meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu
objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 2010:199). Pengamatan
dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Dalam pengamatan ini digunakan
instrumen pedoman keterlaksannan pembelajaran dan instrumen keaktifan siswa.
3.6 Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode analisis
data, dan c) menarik kesimpulan. Ketiga tahapan tersebut dijelaskan sebagai berikut.
a. Mereduksi data
informasi, memfokuskan, meringkas dan mengubah data mentah yang diperoleh dari
catatan lapangan. Dalam proses ini dilakukan pemfokusan, menyisihkan data yang
b. Menyajika data
c. Menarik Kesimpulan
penafsiran dan evaluasi. Penyimpulan data ini diambil dari pemberian tugas dan hasil