Anda di halaman 1dari 4

Nama : Leopold Apri Zendo

NIM : 210510047
Kelas/Semester : 1B/I
Mata Kuliah : Introduksi Kitab Suci
Dosen : Norbeth Sinaga, Lic. S. Th

KITAB SUCI: YOSUA 1-6

A. Pengantar
Kitab Yosua merupakan kitab sejarah umat Israel yang dimulai dari kepemimpinan
Yosua. Kitab ini adalah kitab keenam dalam urutan Kitab Suci Perjanjian Lama, yang
berjumlah 24 pasal. Isi kitab ini adalah penggenapan perjanjian Allah kepada bangsa Israel,
mulai dari masuk, merebut, menduduki, dan memiliki tanah perjanjian di bawah
kepemimpinan Yosua. Yosua adalah seorang jenderal dan pembantu Musa yang berani,
saleh, setia, dan taat (bdk. Bil 14. Ul 34). Tugas Yosua adalah mengalahkan semua
penduduk yang menduduki tanah Kanaan, sebagai negeri yang dijanjikan oleh Allah kepada
nenek moyang mereka.1 Terdapat beberapa tempat atau daerah yang muncul dalam kitab
Yosua terkhusus dalam bab 1-6, seperti Sungai Yordan, Gunung Libanon, Sungai Efrat,
Yerikho, Gilgal, dan Sitim. Dalam paper ini penulis akan menguraikan lebih lanjut
mengenai tempat-tempat tersebut.

B. Tempat-tempat dalam Kitab Yosua 1-6


Kitab Yosua dari bab 1-6 mencantumkan beberapa tempat atau daerah. Di bawah ini
akan dijabarkan tempat atau daerah tersebut.
1. Sungai Yordan
Kata Yordan dalam bahasa Ibrani yaitu “Yarden” berarti “yang turun ke bawah”.
Daerah Yordan adalah lembah yang paling rendah di dunia ini. Sumber-sumber air utama
Sungai Yordan berasal dari mata air yang tergabung di Danau Hule, kira-kira 70 m di atas
permukaan laut. Daerah lembah ini kira-kira 10 km di sebelah selatan Danau Tiberias.2
Sungai Yordan mengalir dari Tasik, Galilea ke Laut Mati.3 Jarak dari mata airnya di sebelah

1
Tonni Junior Hutabarat, et al., Buku Siswa Pengetahuan Alkitab (SMPTk) Kelas VII (Jakarta:
Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019), hlm. 57-59.
2
J. D. Douglas et al. (ed.), Ensiklopedia Alkitab Masa Kini, Jilid II M-Z (Jakarta: Yayasan Komunikasi
Bina Kasih, 2003), hlm. 622.
3
Browning, W.R.F, Kamus Alkitab (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2010), hlm. 501.

1
atas Tasik, Galilea sampai muaranya di Laut Mati hanyalah 130 km, namun karena Sungai
Yordan berliku-liku maka jarak tempuh sampai 320 km lebih.
Sungai Yordan memiliki kedalaman 1-3 m dan lebar 30 m, bahkan lebih lebar pada saat
banjir. Arungan-arungan di sungai inilah yang disebut dengan batang air (Hak 7:24) atau
pangkalan tambang, yang sangat penting pada zaman Alkitab karena tidak ada jembatan.
Banyak kisah dipusatkan di sekitar sungai ini, seperti penyeberangan bani Israel secara ajaib
di bawah pimpinan Yosua (Yos 3:13) dan upacara pembaptisan Yesus (Mat 3:13).4
2. Gunung Libanon
Gunung Libanon adalah suatu barisan pegunungan di Siria sepanjang kira-kira 280 km.5
Nama Libanon dalam bahasa Ibrani berasal dari akar kata ‘Ibn’ yang berarti “putih”. Ada
dua alasan dinamakan demikian: pertama, punggung pegunungan Libanon yang terdiri dari
batu kapur putih. Kedua, kemilau salju putih yang menutupi puncak-puncaknya selama
enam bulan dalam setahun. Gunung Libanon merupakan rangkaian pegunungan sepanjang
pantai Laut Tengah di sebelah utara Galilea (Ul 1:7). Pada zaman Alkitab daerah itu paling
terkenal karena kayu arasnya (Mzm 104:16). Kini pohon itu hanya tinggal sedikit saja.
Tinggi gunung ini sekitar 1.850 sampai 3.350 m.6
3. Sungai Efrat
Sungai Efrat adalah sungai terbesar di sebelah barat benua Asia (Kej 2:14). Dalam
bahasa Ibrani sungai ini bernama Ferat (Yos 1:4), kadang-kadang juga dalam Alkitab
disebut “sungai” saja (Yes 7:20). Sungai ini mengalir melalui daerah Turki, Siria, Irak, dan
sepanjang perbatasan Iran terus sampai ke Teluk Persia.7 Karena besarnya, Sungai Efrat
disebut hannabar (Ul 11:24). Sungai Efrat bersumber dari dua anak sungai di Turki Timur,
yaitu Sungai Murad-Su, yang hulunya dekat Danau Van, dan Sungai Kara-Su, yang hulunya
dekat Erzerum. Sungai ini mengalir sepanjang 1.800 km ke Teluk Persia, dan bergabung
hanya dengan Sungai Khabur. Kedalaman air terendah pada bulan September, sedikit demi
sedikit airnya naik selama musim dingin sampai 2,5 m, lebih tinggi menjelang bulan Mei,
dan kemudian surut lagi sampai bulan September.8 Sungai Efrat adalah salah satu sungai

4
W. N. Mc Elrath dan Billy Mathias, Ensiklopedia Alkitab Praktis (Bandung: Lembaga Literatur Baptis,
1986), hlm. 161-162.
5
Browning, W.R.F, Kamus…, hlm. 241.
6
W. N. Mc Elrath dan Billy Mathias, Ensiklopedia…, hlm. 81.
7
W. N. Mc Elrath dan Billy Mathias, Ensiklopedia…, hlm. 35.
8
J. D. Douglas et al. (ed.), Ensiklopedia Alkitab Masa Kini, Jilid I A-L (Jakarta: Yayasan Komunikasi
Bina Kasih, 2003), hlm. 271.

2
yang disebutkan dalam Kej 2:14 dan tampaknya juga menjadi batas paling utara wilayah
Israel pada zaman pemerintahan raja Daud (2Sam. 8:3).9
4. Yerikho
Yerikho adalah kota penting di lembah selatan dari Sungai Yordan, beberapa kilometer
di sebelah utara Laut Mati (Bil 22:1). Yerikho disebut juga kota pohon korma (Ul 34:3),
negeri korma atau Tumur (Hak 1:16; 3:13). Yerikho adalah salah satu kota tertua di seluruh
dunia. Banyak orang mendiami Yerikho beribu-ribu tahun sebelum Abraham. Pada zaman
Perjanjian Lama, Yerikho sangat terkenal karena temboknya yang roboh ketika di serang
oleh Yosua dan bangsa Israel (Yos 6:1-5). Pada zaman Perjanjian Baru, Yerikho terletak 2
km di sebelah selatan dari letaknya dalam Perjanjian Lama. Yerikho adalah tempat tinggal
Zakheus (Luk 19:1-2), Bartimeus (Mrk 10:46), dan juga menjadi ibu kota Provinsi pada
musim dingin karena hawa di lembah itu lebih panas. Kini kota ini sudah pindah lagi 2 km
ke sebelah timur.10
Kata Yerikho seakar dengan kata Yareakh yang artinya adalah bulan yang
menghubungkannya dengan dewa bulan bangsa Sem Barat dulu. Nama dewa bulan itu
adalah Yarikh atau Yerakh. Kota Yerikho dalam Perjanjian Lama biasanya dianggap sama
dengan bukit Tel Es-Sultan, kira-kira 16 km sebelah barat laut muara Sungai Yordan
sekarang di Laut Mati, 2 km barat laut dari desa er-Rikha (kota Yerikho modern), 27 km
Timur Laut dari Yerusalem. Bukit berbentuk jambu biji yang mengagumkan ini, panjangnya
kira-kira 400 m utara-selatan dan lebar ujung utaranya kira-kira 200 m dan 20 m tingginya.
Kota Yerikho dalam Perjanjian Baru pada zaman Herodes terletak di bukit Tulul Abu el-
Alayiq, 2 km sebelah barat desa er-Rikha modern, dan di sebelah Selatan Yerikho dalam
Perjanjian Lama.11
5. Gilgal
Gilgal adalah kota dekat Yeriko yang menjadi markas besar Yosua. Dari kota ini bangsa
Israel bergerak untuk menguasai kota-kota lainnya di Kanaan (Yos:19-20). Kota Gilgal
terletak di 30 km di sebelah utara Yerusalem. Kota ini disebut juga pada cerita mengenai
nabi Elia dan nabi Elisa (2Raj 2:1).12 Dalam bahasa Ibrani kata Gilgal disebut Galal yang

9
Browning, W.R.F, Kamus…, hlm. 90.
10
W. N. Mc Elrath dan Billy Mathias, Ensiklopedia…, hlm. 156-157.
11
Thomas Nelson, Holy Bible, New King James Version (China: NKJV Apply the Word Study Bible,
2016), hlm. 285.
12
W. N. Mc Elrath dan Billy Mathias, Ensiklopedia…, hlm. 46.

3
berarti lingkaran, batu-batu, atau gulungan. Kota Gilgal berada di sebelah timur Yerikho
dan letaknya antara Yerikho dan Yordan.13
6. Sitim
Kota Sitim adalah tempat perkemahan bangsa Israel yang terakhir, sebelum mereka
mulai memasuki Tanah Perjanjian. Letak kota ini 10 km di sebelah utara Laut Mati dan 13
km di sebelah timur Sungai Yordan (Yos 2:1; 3:1).14 Lebar kota Sitim kira-kira 12 km dan
panjangnya kira-kira 23 km.15

C. Kesimpulan
Ketika ingin mempelajari dan mengerti Alkitab, seseorang harus memahami letak
geografis dari Alkitab itu sendiri. Dalam Kitab Suci Perjanjian Lama terdapat beberapa
ruang lingkup geografis seperti geografis secara fisik, secara politis, dan secara sejarah.
Letak geografis tersebut menjadi bukti bahwa sejarah umat Allah dalam diri bangsa Israel
sungguh-sungguh sejarah yang terjadi di suatu tempat dan di waktu tertentu di dunia ini.
Letak geografis suatu bangsa juga berkaitan dengan persoalan kebudayaan dan menentukan
peristiwa yang mungkin terjadi dalam kehidupan suatu masyarakat. Kita mempelajari letak
geografis supaya mampu mengerti dan menginterpretasikan dengan baik dan tepat nama-
nama tempat dan daerah di dalam Kitab Suci. Supaya dapat menghayati isi teks Alkitab
dengan baik maka wawasan kita akan tempat atau daerah yang terjadi dalam Alkitab harus
luas.

13
Thomas Nelson, Holy…, hlm. 284.
14
W. N. Mc Elrath dan Billy Mathias, Ensiklopedia…, hlm. 134-135.
15
J. D. Douglas et al. (ed.), Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid II…, hlm. 415.

Anda mungkin juga menyukai