Anda di halaman 1dari 6

Nama : Alfina Eka Prima

NIM : A12020008

Kelas : 2A S1 Keperawatan

Matkul : HIV AIDS

Resume Rabu, 16 Maret 2022

Dosen Pendamping: Sawiji, S.Kep., Ns., M.Sc

PATOFISIOLOGI HIV-AIDS

 Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS)


 Pertama kali diidentifikasi pada tahun 1981 disebabkan oleh human
immunodeficiency virus (HIV) dan menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh
 Menginfeksi sel T CD4+ (helper), yang jumlahnya berkurang
 Penurunan jumlah sel T CD4+ menyebabkan peningkatan kerentanan terhadap
infeksi oportunistik
 Perawatan termasuk obat yang menghambat aktivitas protein HIV, sehingga
mencegah produksi virus
 HIV
 "Human Immunodeficiency Virus"
 Jenis virus tertentu (retrovirus)
 HIV menyerang sel T penolong untuk mereplikasi dirinya sendiri
 Tidak Ada Obatnya
 AIDS
 "Acquired Immunodeficiency Syndrome"
 HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS
 Penyakit membatasi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi
 Seseorang dengan AIDS memiliki sistem kekebalan yang sangat lemah
 Tidak Ada Obatnya
 4 Tahap HIV
1. Tahap 1 -> Primer Pendek
 Penyakit seperti flu beberapa minggu setelah infeksi
 Terjadi satu sampai enam tidak ada gejala sama sekali
 Orang yang terinfeksi dapat menginfeksi orang lain
2. Tahap 2 -> Tanpa gejala
 Berlangsung selama rata-rata sepuluh tahun
 Tahap ini bebas dari gejala kelenjar bengkak
 Mungkin ada
 Tingkat HIV dalam darah turun ke tingkat yang sangat rendah
 Antibodi HIV terdeteksi dalam darah
3. Tahap 3 -> Bergejala
 Gejala ringan
 Sistem kekebalan memburuk
 Munculnya infeksi oportunistik dan kanker
4. Tahap 4 -> HIV dan AIDS
 Sistem kekebalan melemah
 Penyakit menjadi lebih parah mengarah ke diagnosis AIDS
 Infeksi Oportunistik Terkait AIDS
 Bakteri
- Tuberkulosis Bakteri (TB)
- Strep pneumonia
 Viral
- Kaposi Sarcoma
- Herpes
 Influenza (flu)
- Parasit
- Pneumocystis carinii
 Jamur
- Candida
- Cryptococcus
 Cara Penularan HIV AIDS
 Melalui Cairan Tubuh
- Produk darah
- Air mani
- Cairan vagina
- ASI
 Melalui Penggunaan Narkoba IV
- Berbagi jarum tanpa sterilisasi
- Meningkatkan kemungkinan tertular HIV
 Melalui Seks
- Intercourse (penetrasi penis ke dalam vagina)
- Oral
- Anal
- Digital Sex
 Ibu ke Bayi
- Sebelum melahirkan
- Selama melahirkan
- Pasca persalinan
 Opsi Tes HIV
 Tes Anonim
 Tidak ada nama yang digunakan
 Nomor identifikasi unik
 Hasil yang dikeluarkan hanya untuk penerima tes
 Tes Rahasia
 Nama orang dicatat bersama dengan hasil HIV
 Hasil hanya dikeluarkan untuk penerima tes
 Administrasi
 Darah
 Urine
 Oral
 Tes Deteksi Darah
 Enzyme Linked Immunosorbent Assay/Enzyme Immunoassay (ELISA/EIA)
 Radio Immunoprecipitation Assay/Indirect Fluorescent Antibody Assay (RIP/IFA)
 Polymerase Chain Reaction (PCR)
 Tes Konfirmasi Western Blot
 Tes Urine
 Western Blot Urine
-> Sesensitif tes darah
-> Cara aman untuk menyaring HIV
-> Dapat menyebabkan hasil positif palsu pada orang-orang tertentu yang
berisiko tinggi untuk HIV
 Tes Oral
 Orasure
-> Satu-satunya antibodi HIV yang disetujui FDA
-> Akurat seperti tes darah
-> Menarik cairan yang berasal dari darah dari jaringan gusi
-> Bukan uji saliva
 Konseling
 Konseling Pre Test
- Penularan
- Pencegahan
- Faktor risiko
- Sukarela dan rahasia
- Reportability hasil tes positif
 Konseling Post Test
- Klarifikasi hasil tes
- Perlunya pengujian tambahan
- Promosi perilaku aman
- Pelepasan hasil
 Opsi Perawatan
 Obat Antiretroviral
- Nucleoside reverse transcriptase inhibitor, AZT (Zidovudine)
- Non nucleoside transcriptase inhibitor, Viramune (Nvirapine)
- Protease inhibitor, Norvir (Ritonavir)
 Pengobatan Infeksi Oportunistik
- Dikeluarkan jika obat antiretroviral tidak tersedia
 Empat Cara Melindungi Diri Sendiri
1. Pantang
 Ini adalah satu-satunya metode yang 100% efektif untuk tidak tertular HIV/AIDS
 Menahan diri dari kontak seksual: oral, anal, atau vagina
 Menahan diri dari penggunaan narkoba suntikan
2. Hubungan monogami
 Hubungan yang saling monogami (hanya satu pasangan seks) dengan seseorang
yang tidak terinfeksi HIV
 Tes HIV sebelum berhubungan seks diperlukan untuk membuktikan pasangan
Anda tidak terinfeksi
3. Pelindung Seks
 Gunakan kondom (perempuan atau laki-laki) setiap kali berhubungan seks
(vaginal atau anal)
 Selalu gunakan kondom lateks atau poliuretan (bukan kondom kulit alami)
 Selalu gunakan penghalang lateks selama seks oral
4. Jarum Steril
 Jika jarum/alat suntik atau kompor digunakan bersama, alat itu harus
didesinfeksi: Isi alat suntik dengan pemutih yang tidak diencerkan dan tunggu
setidaknya 30 detik, bilas dengan air sampai bersih, lakukan ini di antara
penggunaan masing-masing orang
 Program pertukaran jarum, Organisasi Nirlaba yang menyediakan jarum steril
sebagai ganti yang terkontaminasi

Anda mungkin juga menyukai