BAB 4 Modul 1
BAB 4 Modul 1
PENGOLAHAN DATA
X̄ =
∑ X = 132+140,7+ 125,7+132,7
∑f 4
531,1
¿
4
¿ 95,175
B. Posisi Tebal Paha (D7)
X̄ =
∑ X = 12,2+20,9+ 12,4+19,4
∑f 4
64,9
¿
4
¿ 16,225
2. Perhitungan Standar Deviasi
A. Posisi Tinggi Pundak (B4)
s=
√ ∑ ( Xi−X )
n−1
¿
√ 113,4675
3
¿ 6,15
B. Posisi Tebal Paha (D7)
s=
√ ∑ ( Xi−X )
n−1
¿
√ 62,7675
3
¿ 4,57411
4.3 Analisa
Antropometri adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan
karakteristik fisik tubuh manusia ukuran, bentuk, dan kekuatan serta penerapan
dari data tersebut untuk penanganan masalah desain (Nurmianto, 1996). Pada
praktikum ini dilakukan pengukuran dimensi-dimensi tubuh manusia pada kondisi
duduk dan berdiri dengan menggunakan antropometer, kursi antropometri, dan
spreading caliper. Data dimensi yang telah diukur dapat dilihat pada Tabel 4.1
Data Antropometri di atas.
Dari data pengukuran dapat disimpulkan bahwa dimensi tubuh setiap
manusia berbeda, contohnya pada dimensi tinggi badan yang memperlihatkan
bahwa laki-laki lebih tinggi dari perempuan. Perbedaan dimensi tubuh
dipengaruhi oleh faktor genetik, jenis kelamin, dan pola hidup seseorang. Faktor
kesalahan yang dapat terjadi selama pengukuran adalah ketidaktelitian pengukur
dalam melihat besar
ukuran pada alat ukur. Misalnya data yang seharusnya diambil 72,6 cm, tetapi
berada pada garis 72,6 cm dan 72,7 cm, maka data yang diambil adalah 72,7 cm.
Selain itu, posisi tubuh pada saat melakukan pengukuran juga sangat berpengaruh
dalam dimensi yang didapatkan, misalnya pada saat proses pengukuran tinggi
ujung tangan. Posisi tangan yang tidak menempel pada badan dapat merubah
dimensi yang didapatkan.