Menurut sejarah, ergonomi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dua kata, yaitu “ergon”, dan “nomos”. “Ergon” memiliki arti kara kerja, dan “nomos” memiliki arti hukum atau peraturan. Dapat didefinisikan bahwa ergonomi adalah ilmu pengetahuan yang mengatur dan mendalami hubungan antara manusia (psycology dan physiology), mesin atau peralatan, lingkungan kerja, organisasi, dan tata cara kerja untuk dapat menyelesaikan task dengan tepat, efisien, nyaman dan aman (Sugiono, Wijayanto, & Kartika, 2018). Jadi, secara umum dapat dikatakan bahwa ergonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai hubungan antara manusia dengan mesin atau alat kerja, sistem kerja, dan lingkungan sekitar di tempat kerja.
2.2 Definisi Antropometri
Antropometri adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia ukuran, bentruk, dan keuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain (Nurmianto, 1996). Penerapan data antropometri dapat dilakukan jika tersedia nilai mean (rata-rata), dan SD (standard deviasi) dari suatu distribusi normal. Distribusi normal ditandai dengan adanya nilai mean (rata-rata) dan SD (standar devisiai), sedangkan persentil adalah suatu nilai yang menyatakan persentase tertentu dari sekelompok orang yang memiliki dimesi sama dengan atau lebih rendah dan tinggi dari nilai tersebut. Data antropometri digunakan untuk merancang suatu produk agar dapat digunakan dengan nyaman oleh konsumen.
2.3 Faktor-Faktor Variabilitas Data Antropometri
Perbedaan antara satu populasi dengan populasi yang adalah dikarenakan oleh faktor-faktor berikut (Stevenson, 1989): 1. Jenis Kelamin Secara distribusi statistik ada perbedaan yang signifikan antara dimensi pria dan wanita. Dimensi pria dan wanita memiliki perbedaan yang signifikan diantara mean (rata-rata). Pria memiliki dimensi badan yang lebih panjang daripada wanita. Oleh karena itu data antropometri kedianya selalu disajikan secara terpisah. 2. Suku Bangsa Variasi diantara beberapa kelompok suku bangsa menjadi salah satu sumber dari penyebaran data antropometri. Contoh sederhanya seperti meningkatnya jumlah penduduk yang migrasi dari Vietnam ke Australia, sehingga memengaruhi dara antropometri secara nasional. 3. Usia Usia dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok usia, yaitu: - Balita - Anak-anak - Remaja - Dewasa - Lanjut Usia Hal ini dapat berpengaruh terutama jika desain diaplikasikan untuk antropometri anak-anak. Dimesin tubuhnya akan cenderung terus meningkat sampai batas usia dewasa. Namun setelah menginjak usia dewasa, tinggi badan manusia mempunyai kecenderungan untuk menurun yang antara lain disebabkan oleh berkurangnya elastisitas tulang belakang. 4. Jenis Pekerjaan Beberapa jenis pekerjaan tertentu menuntut adanya persyaratan dalam seleksi karyawannya, seperti butuh dermaga/pelabuhan harus mempunyai postur tubuh yang relatif lebih besar dibandingkan dengan karyawan perkantoran pada umumnya. Apalagi jika dibandingkan dengan jenis pekerjaan militer. 5. Pakaian Hal ini juga merupakan sumber variabilitas yang disebabkan oleh variasi iklim/musim yang berbeda dari suatu tempat ke tempat yang lainnya, terutama untuk daerah dengan empat musim. Misalnya pada waktu musim dingin manusia akan memakai pakaian yang relatif lebih tebal dan ukuran yang relatif lebih besar. 6. Cacat Tubuh Secara Fisik Orang-orang yang memiliki kecatatan tubuh mempunyai skala prioritas pada rancangan desain fasilitas akomodasi sehingga mereka dapat mersakan kesamaan dalam penggunaan jasa dari hasil ilmu ergonomi.
2.4 Metode Pengukuran Dimensi Tubuh Mansia
Metode pengukuran dimensi tubuh manusia dibedakan menjadi dua jenis (Purnomo, 2013), yaitu: 1. Pengukuran Dimensi Statis Pengukuran dimensi tubuh statis mencakup pengukuran seluruh bagian tubuh dalam posisi standar dan diam, baik dalam posisi berdiri maupun posisi duduk. Penggunaan data dimensi tubuh statis antara lain dalam proses perancangan peralatan, perancangan alat-alat dan perlengkapan kerja industri, perancangan tempat duduk, perancangan peralatan rumah tangga, dan lain sebagainya. Berbagai dimensi tubuh manusia yang sering digunakan dalam berbagai proses perancangan antara lain: - Tinggi Badan (Tb) - Tinggi Mata Berdiri (Tmb) - Tinggi Bahu Berdiri (Tbb) - Tinggi Siku Berdiri (Tsb) - Tinggi Pinggul (Tp) - Tinggi Buku Jari Berdiri (Tbjb) - Tinggi Ujung Jari Berdiri (Tujb) - Tinggi Duduk (Td) - Tinggi Mata Duduk (Tmd) - Tinggi Siku Duduk (Tsd) - Tinggi Bahu Duduk (Tbd) - Tinggi Popliteal (Tpo) - Tinggi Lutut (Tl) - Panjang Paha (Pp) - Panjang Popliteal Pantat (Ppp) - Lebar Bahu (Lb) - Lebar Pinggul (Lp) - Jangkauan Vertikal Duduk (Jvd) - Jangakuan Vertikal Berdiri (Jvb) - Jangkauan Horizontal Duduk (Jhd) 2. Pengukuran Dimensi Dinamis Dimensi dinamis atau fungsional merupakan dimensi tubuh yang diukur dalam kondisi kerja atau adanaya pergerakan yang dibutuhkan dalam suatu kerja. Pengukuran antropometri dimensi dinamis atau fungsional cukup sulit karena harus mempertimbangkan gerakan tubuh. Secara nyata tubuh manusia sebenarnya tidak pernah dalam kondisi diam atau statis. Meskipun seseorang melakukan kerja dalam kondisi diam, namun tubuh manusia pada saat tertentu akan meregang, di saat melakukan relaksasi. Pengukuran dimensi dinamis atau fungsional yang sering dilakukan antara lain: - Panjang Badan Tengkurap (Pbt) - Tinggi Badan Tengkurap (Tbt) - Tinggi Badan Jongkok (Tbj) - Panjang Badan Merangkak (Pbm) - Tinggi Badan Merangkak (Tbm)
2.5 Macam-Macam Alat Ukur Antropometri
Berikut adalah berbagai macam alat yang digunakan dalam pengukuran antropometri manusia (Armansyah, 2011), yaitu: 1. Goniometer Goniometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur lekukan-lekukan tubuh manusia. Gambar dari goniometer dapat dilihat pada Gambar 2.1 goniometer.
Gambar 2.1 Goniometer
(Sumber: https://www.physiosupplies.eu/plastic-goniometer-15-cm) 2. Kursi Antropometri Kursi antropometri adalah alat yang digunakan untuk mengukur data-data antropometri manusia dalam posisi duduk. Data yang diperoleh biasanya dipakai untuk merancang kursi dan kertinggian meja kerja serta untuk perancangan fasilitas kerja yang berhubungan dengan manusia pemakainya. Gambar dari kursi antropometri dapat dilihat pada Gambar 2.2 kursi antropometri.