Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEORI HENDERSON, OREM, ROY

Disusun Oleh :
Antonius Arand (821201003)
Chindy Oktavia (821201005)
Ira Tri Yastini
Oktaviana Nelly (821201016)
Syarifah Raihana (821201021)
Verren Kerren Tumundo (821201022)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI PONTIANK


AKADEMI KEPERAWATAN
2020/2021
KATA PENGHANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga
penulis dapat menyusun makalah tentang "Teori Henderson, Orem, dan Roy"
dengan sebaik-baiknya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas
yang telah diberikan Dosen kami, agar kami memahami teori-teori keperawatan
dan sejarah dari teori ini.

Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu,
memfasilitasi, memberi masukan, dan mendukung penulisan makalah ini sehingga
selesai tepat pada waktunya. Semoga dibalas oleh Allah SWT dengan ganjaran
yang berlimpah.

Meski penulis telah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak


menutup kemungkinan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat
diharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca sekalian.

Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat menambah referensi


keilmuan masyarakat.

Pontianak, 19 Oktober 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Virginia Avenel Henderson lahir tanggal 19 Maret 1897, Selama hidupnya


dan lebih kurang 60 tahun berkarir sebagai perawat, guru, pengarang dan
peneliti, Henderson membuat beberapa konstribusi penting dalam dunia
keperawatan. Ketertarikan Henderson dimulai pada masa perang dunia dan
timbul keinginannya untuk menolong yang sakit dan terluka dalam perang.
Dorothea orem (1971) mengembangkan definisi keperawatan yang
menekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri.
Keperawatan memiliki perhatian tertentu pada kebutuhan manusia
terhadap tindakan perawatan dirinya sendiri dan kondisi serta
penatalaksanaannya secara terus menerus dalam upaya mempertahankan
kehidupan dan kesehatan, penyembuhan dari penyakit, atau cidera, dan
mengatasi hendaya yang ditimbulkannya.
Sister Calissta Roy yang lahir di Los Angeles pada tanggal 14
Oktober 1939, Mendefinisikan bahwa keperawatan merupakan suatu
Analisa proses dan Tindakan sehubungan dengan perawatan sakit atau
potensial seseorang untuk sakit. Teori adaptas Suster Calistista Roy (Roy
dan Obloy, 1979, roy, 1980,1984,1989).
Ada banyak Teori Keperawatan, beberapa diantaranya adalah
Virginia Henderson, Dorothea E. Orem, dan Calista Roy. Mereka adalah
orang yang mencetuskan teori mereka masing-masing. Mereka memiliki
cara dan konsep yang berbeda dalam menangani pasien.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Teori Henderson?
2. Apa itu Teori Orem?
3. Apa itu Teori Roy?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Mahasiswa/I mampu menjelaskan tentang Teori Henderson
b. Mahasiswa/I mampu menjelaskan tentang Teori Orem
c. Mahasiswa/I mampu menjelaskan tentang Teori Roy
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa/I dapat mengerti definisi, konsep, hubungan perawat-
klien, hubungan perawat-dokter, perawat sebagai anggota tim
Kesehatan, dan Aplikasi Teori konsep pada praktik keperawatan
dalam teori Henderson
b. Mahasiswa/I dapat mengerti definisi, konsep teori, dan aktivitas
keperawatan dalam teori Orem
c. Mahasiswa/I dapat mengerti definisi, model konsep adaptasi Roy
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Virginia Henderson


1. Pengertian
Virginia Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai penolong
individu saat sakit atau sehat dalam melakukan kegiatan tersebut yang
bertujuan untuk Kesehatan, pemulihan, atau kematian yang damai dan
individu akan dapat melakukannya sendiri jika mereka mempunyai
kakuatan, keinginan, atau pengetahuan. (Harmer dan Henderson 1996;
Henderson 1996) Proses keperawatan mencoba melakukan hal tersebut
dan mencoba melakukan hal tersebut dan tujuannya adalah kebebasan.
Henderson dan teorinya mengalengkan empat belas kebutuhan
dasar semua orang dan mengikutsertakan fenomena dari ruang lingkup
klien berikut ini : fisiologis, psikologis,sosookultural, spiritual, dan
perkembangan. Bersama perawat dan klien bekerjasama untuk
mendapatkan semua kebutuhan dan mencapai tujuannya, tujuan
keperawatan menurut Virginia Henderson 1955 bekerja secara bebas
dengan pekerja pelayan Kesehatan lainnya (Tomey dan Aligood, 2006)
membantu klien mendapatkan kekuatannya lagi.
2. Konsep Utama Teori Henderson
Konsep utama dalam teori Henderson mencakup manusia,
Keperawatan, Kesehatan, dan Lingkungan. (Virginia Henderson 1955)
a. Manusia
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan
bantuan untuk meraih Kesehatan, kebebasan, atau kematian yang
damai, serta bantuan untuk meraih kemandirian. Menurut
Henderson, kebutuhan dasar terdiri dari 14 komponen :
1) Bernapas dengan normal
2) Makan dan minum secara adekuat
3) Eliminasi  sisa metabolisme tubuh
4) Pindah dan mempertahankan postur tubuh
5) Tidur dan istirahat
6) Memilih pakaian yang cocok dan menanggalkan pakaian
7) Menjaga suhu tubuh dalam batas normal dengan menyesuaikan
pakainan dan meodifikasi lingkungan
8) Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi dan melindungi kulit
9) Hindari bahaya lingkungan dan hindari kecelakaan pada orang
lain
10) Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan
emosi, kebutuhan, ketakutan, atau pendapat
11) Beribadah sesuai keyakinan seseorang
12) Bekerja sedemikian rupa bahwa ada rasa prestasi
13) Bermain atau bserpartisipasi dalam berbagai rekreasi
14) Belajar, menemukan, atau memuaskan rasa ingin tahu yang
menarah pada perkembangan normal dan kesehatan dan
menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia.
b. Keperawatan
Perawat mempunyai fungsi untuk membantu individu, baik
dalam keadaan sehat maupun sakit. Sebagai anggota tim
Kesehatan, perawat mempunyai fungsi independence didalam
penanganan perawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia
(Henderson 1955)
c. Kesehatan
Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang
dapat berfungsi bagi kemanusiaan. Memperoleh Kesehatan lebih
penting dari pada mengobati penyakit. Untuk mencapai kondisi
sehat, diperlukan kemampuan kemandirian dan saling
ketergantungan.
d. Lingkungan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek
lingkungan yaitu :
1) Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka
2) Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis
3) Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan
lingkungan.
3. Hubungan Perawat-Klien
Ketika sakit serius, perawat dilihat sebagai pengganti bagi
kekurangan klien untuk menjadikanny lengkap, menyeluruh atau
mandiri, karena kurangnya kekuatan fisik, kemauan atau pengetahuan.
Mata bayi yang baru saja buta, atat bergerak bagi bayi, pengetahuan
dan percaya diri bagi ibu muda, penyambung lidah bayi yang terlalu
lemah atau menarik diri untuk berbicara (KDIK, 2001)
4. Hubungan Perawat-Dokter
Perawat harus membuat rencana keperawatan bersama klien lalu
mengusulkan kepada dokter untuk disesuaikan dengan program
pengobatannya. Lebih luas Henderson menegaskan agar para perawat
membantu klien dengan manajemen keperawatan Ketika dokter tidak
ada (Marriner Ann, 1986)
5. Perawat Sebagai Anggota Tim Kesehatan
Henderson menggambarkan fungsi masing-masing profesi
Kesehatan dan keluarga sebagai suatu irisan dalam suatu lingkaran,
besarnya ukuran tersebut sangat tergantung pada apa yang dibutuhkan
klien. Yang artinya dengan kondisi yang demikian berarti bahwa klien
dan keluarga akan semakin mandiri dalam membantu dan memelihara
kesehatannya sendiri. (Marriner Ann, 1986)
6. Aplikasi Teori Virginia Henderson dalam Praktik Keperawatan
Dalam teori keperawatan Virginia Henderson, mencakup seluruh
kebutuhan dasar manusia. Henderson memberikan 14 kerangka kerja
dalam melakukan asuhan keperawatan. 14 komponen tersebut dalam
asuhan keperawatan dasar pada tingkat asuhan individual, mengacu
pada aktivitas dalam kehidupan sehari-hari dari seorang. (Hamer dan
Henderson 1955)
B. Teori Dorothea E. Orem
1. Pengertian
Orem Kemudian mengembangkan konsep keperawatanya “self
care” dan pada tahun 1971 dipublikasikan Nursing; Concepts of
Practice. Pada edisi pertama fokusnya terhadap individu, sedangkan
edisi kedua (1980), menjadi lebih luas lagi meliputi multi person unit
(keluarga, kelompok dan masyarakat). Edisi ketiga (1985) Orem
menghadirkan General Theory Keperawatan dan pada edisi keempat
(1991) Orem memberikan penekanan yang lebih besar terhadap anak-
anak, kelompok dan masyarakat.
2. Konsep Teori Orem
Orem mengembangkan teori Self Care Deficit meliputi 3 teori
yang berkaitan yaitu : Self Care, Self care defisit dan nursing system.
Ketiga teori tersebut dihubungkan oleh enam konsep sentral yaitu; self
care, self care agency, kebutuhan self care therapeutik, self care
defisit, nursing agency, dan nursing system, serta satu konsep perifer
yaitu basic conditioning factor (faktor kondisi dasar).
a. Teori Self Care
Untuk memahami teori self care sangat penting terlebih
dahulu memahami konsep self care, self care agency, basic
conditioning factor dan kebutuhan self care therapeutik. Self care
adalah performance atau praktek kegiatan individu untuk
berinisiatif dan membentuk prilaku mereka dalam memelihara
kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Jika self care dibentuk
dengan efektif maka hal tersebut akan membantu membentuk
integritas struktur dan fungsi manusia dan erat kaitannya dengan
perkembangan manusia.
b. Teori Self Care Deficit
Merupakan hal utama dari teori general keperawatan
menurut Orem. Dalam teori ini keperawatan diberikan jika
seorang dewasa (atau pada kasus ketergantungan) tidak mampu
atau terbatas dalam melakukan self care secara efektif.
Keperawatan diberikan jika kemampuan merawat berkurang atau
tidak dapat terpenuhi atau adanya ketergantungan.
c. Teory Nursing System
Nursing system didesain oleh perawat didasarkan pada
kebutuhan self care dan kemampuan pasien melakukan self care.
Jika ada self care defisit, self care agency dan kebutuhan self care
therapeutik maka keperawatan akan diberikan. Nursing agency
adalah suatu properti atau atribut yang lengkap diberikan untuk
orang-orang yang telah didik dan dilatih sebagai perawat yang
dapat melakukan, mengetahui dan membantu orang lain untuk
menemukan kebutuhan self care terapeutik mereka, melalui
pelatihan dan pengembangan self care agency.
3. Aktivitas Keperawatan
Orem (1991) mengidentifikasikan lima area aktifitas keperawatan
yaitu:
a. Masuk kedalam dan memelihara hubungan perawat klien dengan
individu, keluarga, kelompok sampai pasien dapat melegitimasi
perencanaan keperawatan.
b. Menentukan jika dan bagaimana pasien dapat dibantu melalui
keperawatan.
c. Bertanggungjawab terhadap permintaan pasien, keinginan dan
kebutuhan untuk kontak dan dibantu perawat.
d. Menjelaskan, memberikan dan melindungi klien secara langsung
dalam bentuk keperawatan.
e. Mengkoordinasikan dan mengintegrasi keperawatan dengan
kehidupan sehari-hari klien, atau perawatan kesehatan lain jika
dibutuhkan serta pelayanan sosial dan edukasional yang
dibutuhkan atau yang akan diterima.
C. Teori Calista Roy
1. Pengertian
Seusai dengan model Roy, tujuan dari keperawatan adalah
membantu seseorang untuk beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan
fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan hubungan interdependensi
selama sehat dan sakit (Mariner-Tomery, 1994).
Roy mengkombinasikan teori adaptasi Helson dengan definisi dan
pandangan terhadap manusia sebagai system yang adaptif. Selain
konsep-konsep tersebut, Roy juga mengadaptasi nilai “Humanisme”
dalam model konseptualnya berasal dari konsep A.H. Maslow untuk
menggali keyakinan dan nilai dari manusia. Menurut Roy humnaisme
dalam keperawatan adalah keyakinan, terhadap kemampuan koping
manusia dapat meningkatkan derajat Kesehatan. Sebagai model yang
berkembang, Roy menggambarkan kerja dari ahli-ahli lain di area
adaptasi seperti Dohrenwend (1961), Lazarus (1966), Mechanic
(1970) dan Selye (1978).
2. Konsep Adaptasi Roy
Manusia sebagai sistem adaptif
Sebagai suatu sistim manusia dapat juga dijelaskan dalam
istilah Input, Control, Proses Feedback, dan Output.
1) Input
Pada manusia sebagai suatu sistim yang dapat
menyesuaikan diri : yaitu dengan menerima masukan dari
lingkungan luar dan lingkungan dalam diri individu itu sendiri
(Faz Patrick & Wall; 1989).
2) Mekanisme koping
Adalah tiap upaya yang diarahkan pada penatalaksanaan
stress, termasuk upaya penyelesaian masalah langsung dan
mekanisme pertahanan yang digunakan untuk melindungi
untuk melindungi diri (Stuart, Sundeen; 1995)
3) Output
Faz Patrick & Wall (1989), manusi sebagai suatu sistim
adaptive adalah respon adaptif (dapat menyesuaikan diri) dan
respon maladaptive (tidak dapat menyesuaikan diri).
Prilaku adaptasi yang muncul bervarisasi, perilaku
seseorang berhubungan dengan metode adaptasi. Koping yang
tidak konstruktif atau tidak efektif berdampak terhadap respon
sakit (maladaptif). Jika pasien masuk pada zona maladaptive
maka pasien mempunyai masalah keperawatan adaptasi
(Nursalam; 2003).
4) Subsistem regulator dan kognator
Dapat dijelaskan bahwa semua input stimulus yang masuk
diproses oleh subsistim regulator dan Cognator. Respon-respon
subsistem tersebut semua diperhatikan pada empat perubahan
yang ada pada manusia sebagai sistim adaptif yaitu : fungsi
fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan Interdependensi
(Kozier, Erb, Blais, Wilkinson; 1995)
Berikut ini pengertian Perubahan dan Kontohnya :
a) Perubahan fungsi fisiologis
Adanya perubahan fisik akan menimbulkan adaptasi
fisiologis untuk mempertakan keseimbangan.
Contoh : Keseimbangan cairan dan elektrolit, fungsi
endokrik, sirkulasi dan oksigen
b) Perubahan konsep diri
Adalah keyakinan perasaan akan diri sendiri yang
mencakup persepsi perilaku dan respon. Adanya
perubahan fisik akan mempengaruhi pandangan dan
persepsi terhadap dirinya.
Contoh : Gangguan citra diri, hargadiri renda
c) Perubahan fungsi peran
Ketidak seimbangan akan mempengaruhi fungsi dan peran
seseorang
Contoh : Peran yang berbeda, konflik peran, kegagalan
peran.
d) Perubahan Interdependensi
Ketidak mampuan seseorang untuk mengintergrasikan
masing-masing komponen menjadi satu kesatuan yang
utuh
Contoh : Kecemasan berpisah.
BAB III
KESIMPULAN

Virginia Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai penolong


individu saat sakit atau sehat dalam melakukan kegiatan tersebut yang bertujuan
untuk Kesehatan, pemulihan, atau kematian yang damai dan individu akan dapat
melakukannya sendiri jika mereka mempunyai kakuatan, keinginan, atau
pengetahuan. (Harmer dan Henderson 1996; Henderson 1996). Konsep utama
dalam teori Henderson mencakup manusia, Keperawatan, Kesehatan, dan
Lingkungan. (Virginia Henderson 1955). Hubungan perawat-klien yaitu Ketika
sakit serius, perawat dilihat sebagai pengganti bagi kekurangan klien untuk
menjadikanny lengkap, menyeluruh atau mandiri. Hubungan perawat-dokter yaitu
Lebih luas Henderson menegaskan agar para perawat membantu klien dengan
manajemen keperawatan Ketika dokter tidak ada (Marriner Ann, 1986). Perawat
sebagai tin Kesehatan Yang artinya dengan kondisi yang demikian berarti bahwa
klien dan keluarga akan semakin mandiri dalam membantu dan memelihara
kesehatannya sendiri. (Marriner Ann, 1986). Aplikasi teori dalam praktik
keperawatan Dalam teori keperawatan Virginia Henderson, mencakup seluruh
kebutuhan dasar manusia. Henderson memberikan 14 kerangka kerja dalam
melakukan asuhan keperawatan.
Pada edisi pertama fokusnya terhadap individu, sedangkan edisi kedua
(1980), menjadi lebih luas lagi meliputi multi person unit (keluarga, kelompok
dan masyarakat). Edisi ketiga (1985) Orem menghadirkan General Theory
Keperawatan dan pada edisi keempat (1991) Orem memberikan penekanan yang
lebih besar terhadap anak-anak, kelompok dan masyarakat. Orem
mengembangkan teori Self Care Deficit meliputi 3 teori yang berkaitan yaitu :
Self Care, Self care defisit dan nursing system. Orem (1991) mengidentifikasikan
lima area aktifitas keperawatan yaitu: masuk kedalam dan memelihara hubungan
perawat-klien, menentukan bagaimana pasiendapat dibantu melalui keperawatan,
bertanggung jawab terhadap permintaan pasien, menjelaskandan melindungi klien
secara langsung, dan mengkoordinasikan keperawatan dengan kehidupan sehari-
hari klien.
Seusai dengan model Roy, tujuan dari keperawatan adalah membantu
seseorang untuk beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan fisiologis, konsep diri,
fungsi peran, dan hubungan interdependensi selama sehat dan sakit (Mariner-
Tomery, 1994). Konsep adaptasi Roy terdiri dari manusia sebagai sistim adaptif.
Manusia sebagai sistim adaptif terdiri dari Input, Mekanisme Koping, Proses
Feedback, dan Output.
DAFTAR PUSTAKA

Harmer, B., & Henderson, V. A. 1955. Buku dari prinsip dan praktik
keperawatan. New York:Macmillan.

Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan Praktik Keperawatan.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG

Marriner Ann, (1986) Nursing Theorist and Their Work, The C.V. Mosby
Company

St Louis. Orem, DE (2001). Nursing Concept of Practice. The C.V. Mosby


Company. St Louis

Friedman, Marilyn, Bouden, Vicky, dkk. 2010. Buku Ajar Keperawatan


Keluarga: Riset, Teori dan Praktik. Jakarta:EGC

Kathleen Koening Blais et al. 2006. Praktik Keperawatan Profesional, Konsep


dan Perspektif. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai