BAB I
SPESIFIKASI TEKNIS DAN BAHAN
URAIAN UMUM
SITUASI
PERIJINAN
GAMBAR-GAMBAR KERJA
PENYEDIAAN MATERIAL
RAPAT-RAPAT
PENYELESAIAN PEKERJAAN
LAPORAN-LAPORAN.
f) Penerapan SMKK
Dalam hal penerapan SMKK, penyedia wajib menyediakan :
- Dokumen Penyiapan RKK :
1. Pembuatan dokumen rencana keselamatan konstruksi
2. Pembuatan prosedur dan instruksi kerja
3. Penyiapan formulir
Ø Material : batu pecah/ batu gunung yang keras, bermutu baik dan
disetujui oleh Direksi.
Ø Adukan yang dipergunakan untuk pasangan pondasi batu Gunung adalah
1 PC : 5 Psr.
Ø Air yang dipergunakan harus bersih, tawar dan bebas dari asam organik,
asam alkali atau bahan kimia yang dapat merusak mutu pondasi atau air
yang dapat diminum.
Ø Pasir pasang yang dipergunakan pasir yang tidak mengandung tanah dan
air laut atau telah mendapat persetujuan Direksi.
a) Penggalian pondasi lajur dilakukan dengan terlebih dahulu menetapkan lay
out, titik As pondasi yang ditentukan oleh Direksi lapangan.
b) Pemeriksaan tiap galian pondasi dilaksanakan terhadap kebenaran
penempatan, kedalaman, besaran, letak dan kondisi tanah galian dan harus
mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi lapangan.
c) Kontraktor harus memperhatikan adanya stek tulangan kolom, stek
tulangan ke sloof dan sparing pipa plumbing yang menembus pondasi.
d) Karena kemungkinan terjadi kupasan atau urugan, Kontraktor harus
memperhatikan kedalam pondasi terhadap tanah dasar/ keras.
e) Segala ukuran dan bentuk pondasi berpatokan pada gambar kerja, kucuali
pada kondisi tertentu dapat menyesuaikan dengan kondisi lapangan yang
disetujui oleh direksi
a) Lingkup pekerjaan.
Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah:
Ø Pasangan Dinding Bata 1/2 Batu
Ø Plesteran Dinding Bata.
Ø Plesteran/Afwerking Permukaan Beton.
Ø Pekerjaan acian
b) Bahan yang dipergunakan.
Ø Bata Merah yang bermutu baik, pembakaran sempurna, minimum
belah menjadi 2 bagian yang diproduksi secara lokal dan memenuhi
persyaratan bahan PBBI 1980.
Ø Apabila dalam hal batu bata sulit untuk didapatkan Kontraktor
dengan izin tertulis dari Direksi dapat mempergunakan bahan alternatif
lain yang disetujui oleh Direksi.
Ø Pasir pasang yang dipergunakan harus bersih, tajam dan bebas dari
lumpur dan tanah liat, kotoran organik yang dapat merusak pasangan.
Ø Semen yang dipergunakan dari jenis portland Cement yang
memenuhi persyaratan SNI.
Ø Air yang digunakan harus bersih, tawar dan bebas dari asam organik,
asam alkali atau bahan kimia yang dapat merusak mutu pasangan /
plesteran
c) Adukan/ Campuran.
Ø Adukan 1 Pc : 4 Psr, dipergunakan untuk :
- Perekat pasangan seluruh dinding tembok batu bata diluar
pasangan trasram (sesuai dengan gambar kerja).
- Plesteran diluar plesteran Trasram dan plesteran Beton / pondasi.
- Ketebalan plesteran adalah 15 mm – 20 mm.
d) Cara Pelaksanaan
Ø Pekerjaan pasangan dinding/tembok transram dipasang merata
dengan ketinggian 25 – 35 cm diatas permukaan sloof (sesuai gambar
kerja).
Ø Pekerjaan pasangan tembok selanjutnya baik vertikal maupun ke arah
horizontal dan ketinggian pasangan bata setiap hari kerja harus tidak
boleh lebih dari 1 meter.
Ø Sebelum diplester maka perlu pasangan disiram, sehingga ikatan
didapat ikatan yang baik.
Ø Seluruh pekerjaan pasangan dan pleteran yang tidak lurus,
berombak dan retak harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya
Kontraktor dengan persetujuan Direksi.
a) Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :
Ø Pekerjaan beton bertulang ini terdiri dari :
- Sloof 20 X 25 CM
- Kolom 30 X 30 CM
- Ringbalk 15 X 15 CM
- Pek. Plat Deuker T. 15 cm
c) Bekisting.
- Bahan bekisting dipakai dari papan kelas III jenis setara kayu
maranti dengan ketebalan minimal 2 cm atau dapat digantukan
dengan multipleks 15 mm, merata serta cukup kering dan keras
dan harus mendapat persetujuan Direksi.
- Pasangan bekisting harus rapi, kuat dan kokoh untuk menahan
getaran dan kejutan tanpa berubah bentuk.
- Celah antara papan harus rapat agar saat pengecoran air semen tidak
merembes keluar.
- Sebelum pengecoran, bagian dalam bekisting harus bersih dari segala
macam kotoran.
d) A d u k a n.
- Adukan untuk pasangan poerplat, sloof, kolom, ringbalk, dan segala
yang berupa beton bertulang dipergunakan adukan 1 Pc : 2 Psr : 3
Kerikil dan atau sesuai standart SNI pada analisa satuan pekerjaan di
masing-masing pekerjaan beton bertulang
e) Pelaksanaan Pekerjaan.
- Semua tulangan harus dipasang pada posisi yang tepat hingga tidak
dapat berubah atau bergeser pada waktu digetarkan dan bilamana
diperlukan maka perlu diberi tahu beton sesuai ketebalan selimut
Beton dengan ukuran 2 - 2,5 cm, untuk menjamin ketebalan selimut
beton.
- Penyetelan besi tulangan harus diperhitungkan dengan ketebalan
selimut beton terhadap ukuran yang ditentukan.
- Hubungan antara sloof dengan pondasi dan antara kolom dengan
tembok pasangan bata harus dipasang stek/angker pada jarak setiap
75 cm.
- Sebelum melaksanakan pengecoran bekisting harus dicek terhadap
kelurusan baik secara vertikal maupun secara horizontal.
- Bila tidak ditentukan lain sebaiknya pengecoran menggunakan mesin
pencampur (Molen).
- Pengadukan harus rata dan sama kentalnya untuk setiap kali
membuat adukan, sisa adukan yang mengeras tidak diperkenankan
untuk dipakai.
- Pembongkaran bekisting dapat diperbolehkan setelah beton
mengalami periode/ proses pengerasan sesuai dengan PBI 1971 atau
atau setelah ada izin Direksi.
- Sebelum pengecoran dilaksanakan sisi dalam papan bekisting harus
bebas dari kotoran dan harus disiram dengan air sampai merata.
- Pelaksanaan pengecoran Beton, harus dengan persetujuan Direksi
lapangan.
f) Pemeliharaan Pekerjaan Beton
Untuk menjamin umur dan kekuatan Beton bertulang, maka papan bekisting
baru boleh dilepas setelah beton berumur minimal 14 hari dan maksimal 28
hari. Selama 14 hari setelah pengecoran dilaksanakan maka permukaan
beton tersebut tetap harus senantiasa dibasahi. Perbaikan permukaan beton
harus segera diperbaiki dengan petunjuk dari Direksi.
a) Lingkup Pekerjaan
a. Cat Dinding pagar
b. Cat Kolom Pagar
c. Cat Kanstin Block (Cat Minyak)
b) Cat Dinding/kolom
a. Bidang dinding/tembok Bangunan yang akan di cat, terlebih dahulu di aci
untuk membentuk bidang yang rata, serta dihaluskan dengan amplas
(dinding siap di cat).
b. Pengecatan dilakukan sebanyak 2-3 kali hingga warna permukaan benar-
benar rata dengan cat tembok anti lumut setara Dulux, Nipon Pain atau
sejenisnya.
PEKERJAAN PAVING BLOCK HALAMAN
Uraian Pekerjaan Paving Block Halaman adalah sebagai berikut :
- Pek Pemadatan Tanah
Tahap awal pekerjaan ini adalah pekerjaan pemadatan tanah dengan luas
600 m2. Pemadatan tanah dilakukan dengan menggunakan alat bantu
seperti Baby Roller Kapasitas 700 Kg hingga permukaan tanah benar benar
padat. Pemadatan dengan Baby roller 700 kg dikarenakan vibrasi yang
lebih kecil seghingga getaran yang ditumbulkan tidak berpengaruh ke
bangunan sekitar. Permukaan tanah harus diperhitungkan sedemikian
rupa sehingga tidak memungkinkan terjadinya genangan air pada areal
pemasangan paving block.
PEKERJAAN LAIN-LAIN
b) Jika pada pelaksanaan pekerjaan terdapat ukuran atau hal-hal yang keliru /
menyimpang, maka Kontraktor harus melaporkan kepada Direksi dan
menanyakan hal-hal yang belum dipahami untuk diberikan arahan.
a. Pelaksana
Pengalaman minimal 2 (dua) tahun sebanyak 1 (satu) orang Memiliki
SKT Pelaksana Penata Taman (TA.026)
b. Petugas Keselamatan Konstruksi
1 (satu) orang memiliki sertifikat keselamatan konstruksi
4. Untuk pengalaman personil, wajib melampirkan bukti referensi kerja
dari Pengguna Jasa
BAB III
SPESIFIKASI PERALATAN
Dengan Ketentuan :
1. Bukti kepemilikan berupa sewa/ milik, apabila sewa melampirkan surat
perjanjian sewa, dan bukti kepemilikan dari yang menyewakan.
2. Foto peralatan
3. Semua peralatan laik operasi dan berfungsi dengan baik
BAB IV
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI RK3
BAB V
SYARAT KUALIFIKASI PERUSAHAAN
1. Peserta yang melakukan Kerja Sama Operasi (KSO) maka jumlah anggota KSO dapat
dilakukan dengan batasan paling banyak 3 (tiga) perusahaan dalam 1 (satu)
kerjasama operasi.
2. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)
3. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Kecil, serta
disyaratkan sub bidang klasifikasi/layanan Jasa Pekerjaan Landsekap/Pertamanan
(SP015)
4. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban pelaporan perpajakan (SPT Tahunan)
tahun pajak 2020 dibuktikan dengan konfirmasi status wajib pajak (KSWP)
5. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan perusahaan (apabila ada
perubahan)
6. Tidak masuk dalam Daftar Hitam, keikutsertaannya tidak menimbulkan pertentangan
kepentingan pihak yang terkait, tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit,
kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau yang bertindak untuk dan atas
nama Badan Usaha tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, dan
pengurus/pegawai tidak berstatus Aparatur Sipil Negara, kecuali yang bersangkutan
mengambil cuti diluar tanggungan Negara
7. Memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan konstruksi dalam kurun waktu
4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman subkontrak, kecuali bagi pelaku usaha yang baru berdiri kurang dari 3
(tiga) tahun;
8. Memiliki Sisa kemampuan Paket (SKP) dengan perhitungan :