Sistem
Musculoskeletal
Sistem
Perkemihan
Sistem
Pencernaan
Sistem Hematologi
Reproduksi
Sistem
Kardiovaskuler
Tanda-tanda
Vital
Sistem
Endokrin
Perubahan Sistem Reproduksi
Uterus (Involusi)
Involusi merupakan suatu proses kembalinya uterus pada kondisi
sebelum hamil.
Proses ini dimulai segera setelah plasenta lahir akibat kontraksi otot-
otot polos uterus.
Perubahan ini dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan palpasi
untuk meraba dimana TFUnya (tinggi fundus uteri).
Peningkatan kadar estrogen dan progesterone bertanggungjawab untuk
pertumbuhan massif uterus selama masa hamil. Pertumbuhan uterus
pada masa prenatal tergantung pada hyperplasia, peningkatan jumlah
sel-sel otot dan hipertrofi, yaitu pembesaran sel-sel yang sudah ada
Pada postpartum penurunan kadar hormone-hormone ini menyebabkan
terjadinya autolysis.
Noted:
Autolisis merupakan proses penghancuran sel yang dilakukan oleh enzim dari dalam sel itu sendiri yang berujung pada kematian sel.
Perubahan Sistem Reproduksi
Uterus (Involusi)
Pada saat bayi lahir, fundus uteri setinggi pusat dengan berat 1000
gram.
Pada akhir kala 3, TFU teraba 2 jari di bawah pusat.
Satu minggu postpartum, TFU teraba pertengahan pusat simpisis
dengan berat 500 gram.
2 minggu postpartum, TFU teraba diatas simpisis dengan berat 350
gram.
6 minggu postpartum fundus uteri mengecil (tidak teraba) dengan
berat 50 gram.
8 minggu postpartum fundus uteri sebesar normal dengan berat 30
gram.
Perubahan Tinggi Fundus Uteri selama Masa Nifas
Perubahan Sistem Reproduksi
Uterus (Involusi)
Efek oksitosin
Autolysis Atrofi jaringan
(kontraksi)
Perubahan Sistem Reproduksi
Uterus (Involusi)
Uterus (Bagian
Bekas Implantasi
Plasenta)
Perubahan Sistem Reproduksi
Uterus (Lochea)
Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas
Lochea mengandung darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik (sel-
sel/ jaringan yg mati) dari dalam uterus
Lochea berbau amis atau anyir dengan volume yang berbeda-beda pada
setiap wanita
Lochea berbau tidak sedap menandakan adanya infeksi
Bila terjadi infeksi, akan keluar cairan nanah berbau busuk yg disebut
dengan “lochea purulenta”
Lochea mengalami perubahan karena proses involusi
Pengeluaran lochea yg tdk lancar disebut “lochiastatis”
Perubahan Sistem Reproduksi
Lochea Waktu Warna Ciri-ciri
Rubra 1-3 hari Merah Terdiri dari darah segar, jaringan sisa-sisa
kehitaman plasenta, dinding Rahim, lemak bayi, lanugo,
dan sisa meconium
Sanginolenta 4-7 hari Merah Sisa darah bercampur lendir
kecoklatan
dan
berlendir
Serosa 7-14 hari Kuning Lebih sedikit darah dan lebih banyak serum,
kecoklatan juga terdir dari leukosit dan robekan/ laserasi
plasenta
Alba >14 hari Putih Mengandung leukosit, sel desidua dan sel
berlangsung epitel, selaput lendir serviks dan serabut
2-6 jaringan yang mati
postpartum
Perubahan Sistem Reproduksi
Serviks
Perubahan yang terjadi pada
serviks ialah bentuk serviks
agak menganga seperti corong
Hal ini disebabkan oleh corpus
uteri yang dapat mengadakan
kontraksi, sedangkan serviks
tidak berkontraksi sehingga
seolah-olah pada perbatasan
antara korpus dan serviks
berbentuk semacam cincin
Serviks mengalami involusi
bersama-sama uterus
Perubahan Sistem Reproduksi
Serviks
Setelah persalinan, ostium
eksterna dapat dimasuki oleh 2-3
jari tangan, setelah 6 minggu
persalinan serviks menutup
Serviks berwarna merah kehitam-
hitaman karena penuh dengan
pembuluh darah. Konsistensinya
lunak, kadang-kadang terdapat
laserasi atau perlukaan kecil
Karena robekan kecil yang terjadi
selama dilatasi, serviks tidak
pernah kembali pada keadaan
sebelum hamil
Perubahan Sistem Reproduksi
Vulva dan Vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan, serta peregangan yang sangat besar
selama proses melahirkan
Setelah 3 minggu vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan
rugae dalam vagina secara berangsur-angsur akan muncul kembali, sementara
labia menjadi lebih menonjol
Pada masa nifas biasanya terdapat luka-luka pada jalan lahir. Luka pada vagina
pada umumnya tidak seberapa luas dan akan sembuh dengan sendirinya.
Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena sebelumnya
teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju
Ukuran vagina akan lebih besar dibandingkan keadaan saat sebelum persalinan.
Latihan otot perineum dpt mengembalikan tonus tsb dan dapat
mengencangkan vagina hingga tingkat tertentu.
Perubahan Sistem Reproduksi
Perineum
Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendor karena
sebelumnya teregang oleh tekanan bayi yang bergerak maju.
Pada hari ke 5 perineum sudah mendapatkan kembali sebagian
besar tonusnya sekalipun tetap kendur drpd keadaan sebelum
melahirkan
Perubahan Sistem Pencernaan
Perubahan kadar hormone dan gerak tubuh yg kurang
memyebabkan menurunnya fungsi usus, shg ibu tdk merasa ingin
atau sulit BAB.
Biasanya ibu mengalami konstipasi setelah persalinan.
Hal ini disebabkan karena pada waktu melahirkan alat pencernaan
mendapat tekanan yg menyebabkan kolon menjadi kosong,
pengeluaran cairan yg berlebihan pd waktu persalinan
(dehidrasi), kurang makan, hemoroid, laserasi jalan lahir.
Rasa sakit di daerah perineum dapat menghalangi keinginan BAB.
Perubahan Sistem Pencernaan
Terkadang muncul waris atau ambein pd ibu setelah
melahirkan, kemungkinan karena kesalahan cara
mengejan saat bersalin juga karena sembelit
berkepanjangan sebelum dan setelah melahirkan.
Dengan memperbanyak asupan serat (buah-sayur) dan
senam nifas akan mengurangi bahkan menghilangkan
keluhan ambein.
Perubahan Sistem Pencernaan
Supaya BAB kembali teratur, dapat diberikan diet/
makanan yg mengandung serat dan pemberian cairan
yg cukup.
Bila usaha ini tdk berhasil dlm waktu 2 atau 3 hari
dapat ditolong dengan pemberian huknah atau
gliserin spuit atau diberikan obat laksan yg lain.
Perubahan Sistem Perkemihan
Setelah proses persalinan biasanya ibu akan
sulit untuk buang air kecil.
Hal ini disebabkan terdapat spasme
sfinkter dan edema leher kandung kemih
sesudah bagian ini mengalami kompresi
(tekanan) antara kepala janin dan tulang
pubis selama persalinan berlangsung.
Dinding kandung kencing memperlihatkan
oedem dan hyperemia. Kadang-kadang
oedema trigonum, menimbulkan abstraksi
dari uretra sehingga terjadi retensio urine.
Perubahan Sistem Perkemihan
Hormon Pituitary
Hormon Pituitary
Ovarium
Perubahan Sistem Endokrin
Hormon Plasenta
Noted: Tractus urogenitalis adalah sebuah sistem yang berkaitan dengan organ-organ reproduksi dan sistem saluran kemih.
Perubahan Tanda-tanda Vital
Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-
80 kali permenit.
Sehabis melahirkan biasanya denyut nadi itu
akan lebih cepat.
Setiap denyut nadi melebihi 100 adalah
abnormal dan hal ini mungkin disebabkan
oleh infeksi atau perdarahan postpartum yg
tertunda.
Perubahan Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah