Anda di halaman 1dari 3

Assalamu`alaikum Wr.

Wb

‫ك لَهُ َوَأ ْشهَ ُد‬ ِ ‫ َأ ْشهَ ُد اَ ْن الَ اِلهَ ِاالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَش‬ ، َ‫َرهَ ْال ُم ْش ِر ُكوْ ن‬
َ ‫َر ْي‬ ْ ‫ق لِي‬
ِ ‫ُظ ِه َرهُ عَلى ال ِّدي ِْن ُكلِّ ِه َولَوْ ك‬ ِّ ‫اَ ْل َح ْم ُد ِهللِ الَّ ِذىْ اَرْ َس َل َرسُوْ لَهُ بِ ْالهُدىْ َو ِد ْي ِن ْال َح‬
‫ق‬ ‫َأ‬ ْ ْ
َ ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم عَلى خَات َِم االَ ْنبِيَآ ِء َوال ُمرْ َسلِ ْينَ ُم َح َّم ٍد َّوعَلى الِ ِه َو‬
َّ ‫ َّما بَ ْع ُد فَيَا ِعبَا َد هللاِ اِتَّقُوْ ا هللاَ َح‬. َ‫صحْ بِ ِه اَجْ َم ِع ْين‬ َ ‫ اَللّهُ َّم‬،ُ‫َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬
َ‫تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموْ تُ َّن اِالَّ َواَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن‬

Hadirin rohimakumulloh

Puji dan syukur mari kita panjatkan kehadirat Alloh Swt, Dialah yang  memberkati kita semua berbagai
ni’mat dan karunia, dan hanya kepadaNya lah kita dikembalikan. Rohmat serta salam semoga terlimpah
kepada jungjunan kita yaitu Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sohabat dan segenap umat yang
taat mengikuti ajaranya, serta kita sekalian mengharap ridho, ampunanNya dan mendapat syafaat
Rosululloh SAW.

Hadirin rohimakumulloh

Keteladanan berasal dari kata “teladan”, yaitu perbuatan yang patut ditiru dan dicontohkan.” 
Keteladanan adalah hal-hal yang dapat ditiru atau di contoh. Dalam Bahasa Arab “keteladaan”
diungkapkan dengan kata “uswah” dan “qudwah”.

Setiap orang membutuhkan seorang teladan dalam kehidupannya. Karena Al-Quran telah mengajarkan
kepada kita bahwa hanya Rasulullah, Muhammad SAW yang wajib dijadikan teladan. Allah SWT
berfirman:

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab
[33]:21)

Hadirin rohimakumulloh

Berikut ini keteladanan Nabi Muhammad SAW. yaitu:

Pertama, Keteladanan dalam Beribadah

Nabi Muhammad SAW adalah sosok manusia paling sempurna (insan kamil), beliau selalu menjaga
kewajibannya sebagai hamba Allah, yaitu beribadah kepada Allah Swt. Meskipun beliau sudah dijamin
oleh Allah Swt masuk surga, beliau tetap beribadah kepada Allah dengan sangat tekun.

Dalam satu riwayat dari Aisyah ra disebutkan bahwa pada suatu malam Nabi Muhammad SAW
mengerjakan shalat malam, di dalam shalat lututnya bergetar karena panjang dan banyak rakaat
shalatnya. Tatkala ruku’ dan sujud terdengar suara tangisnya namun ia tetap melakukan shalat sampai
adzan Bilal bin Rabbah terdengar di waktu subuh. Melihat Nabi Muhammad SAW. demikian tekun
melakukan shalat Aisyah bertanya: “Wahai Rasulullah! bukankah dosamu yang tedahulu dan yang akan
datang telah diampuni Allah ? Nabi Muhammad SAW menjawab: aku ingin menjadi hamba yang banyak
bersyukur”. (HR Bukhari dan Muslim).
Selain banyak melakukan shalat Nabi Muhammad SAW banyak berdzikir. Ia berkata: “Sesungguhnya
saya meminta ampun kepada Allah dan taubah kepadaNya setiap hari 70 kali.” (HR Tabrani). Dalam
hadits lain dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW meminta ampun setiap hari 100 kali (HR Muslim).
Selain itu Nabi Muhammad SAW banyak pula melakukan i’tikaf di dalam mesjid, terutama di bulan
Ramadhan.

Hadirin rohimakumulloh

Kedua, Keteladanan dalam Akhlak

Dalam diri Nabi Muhammad SAW terkumpul sifat utama, yaitu rendah hati, lemah lembut, jujur, tidak
suka mencari-cari cacad orang lain, sabar, dan tidak angkuh, santun, dan tidak mabuk pujian. Nabi
Muhammad SAW selalu berusaha melupakan hal-hal yang tidak berkenan di hatinya dan tidak pernah
berputus asa dalam usaha. Ketika Aisyah ditanya tentang akhlak Nabi Muhammad SAW, ia menjawab
“akhlaknya adalah Al-Qur’an” (HR Ahmad dan Muslim).

Tingkah laku Nabi Muhammad SAW. tercermin dalam kandungan Al-Qur’an sepenuhnya. Allah SWT
berfirman:

“Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam [68]:4).

Sejak masa muda, Nabi Muhammad SAW telah dikenal dengan kejujuran, amanat, kesabaran,
ketegaran, dan kedermawanan. Dalam kesabaran dan kerendahan diri beliau dan dalam keagungan
akhlak beliau tak tertandingi. Dalam memaafkan, beliau tidak ada bandingannya. Ketika mendapatkan
gangguan dan cemoohan masyarakatnya, beliau hanya berkata “Ya Allah, ampunilah kaumku, karena
mereka tidak mengetahui.” Beliau selalu mengharapkan kebaikan seluruh umat manusia, penyayang dan
belas-kasih terhadap mereka.

Dalam satu riwayat diceritakan bahwa setiap hari Nabi Muhammad SAW hendak berjalan menuju
masjid, beliau selalu diludahi oleh orang kafir. Namun pada suatu hari beliau lewat di jalan yang sama,
dan tidak ada yang meludahi beliau seperti hari-hari sebelumnya, maka Nabi Muhammad  SAW bertanya
kepada sahabat tentang keberadaan orang yang meludahi dirinya. Setelah diberitahu bahwa orang
tersebut sedang sakit, maka beliau menjenguk orang itu dan berdo’a agar Allah memberikan hidayah
dan menyembuhkan penyakitnya. Dengan kelembutannya Nabi Muhammad SAW membalas kejahatan
dengan kebaikan.

Hadirin rohimakumulloh

Ketiga, Ketedalanan dalam Berdakwah

Sebagai seorang da’i (pendakwah) Nabi Muhammad SAW adalah teladan utama bagi setiap pendakwah.
Metode dakwah yang diajarkan oleh Nabi  SAW yaitu bersifat bijaksana dan tidak mempersulit. Buah
dari dakwahnya dapat dilihat dari tersebarnya Islam di Jazirah Arab. Dalam kurun masa kurang dari 23
tahun, Islam mampu berkembang dengan pesat di tengah kondisi Jahiliyah masyarakat Arab yang cukup
parah.
Rahasia besar kesuksesan Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah adalah menyampaikan dakwah
melalui amal perbuatan. Dakwah disampaikan dengan cara yang hikmah, yaitu penyampaian dakwah
secara bijaksana, penuh dengan kebaikan dan kemudahan, tidak menimbulkan permasalahan. Dakwah
Nabi Muhammad SAW disampaikan dengan nasihat yang baik (Mau’idzah Hasanah), sehingga dakwah
Nabi menyentuh jiwa sesuai dengan pengetahuan para pendengarnya. Penyampaiannya disertai dengan
pengamalan dan contoh dari Nabi Muhammad SAW.

Keempat, Keteladanan di tengah-tengah masyarakat

Di antara keteladanan Nabi Muhammad SAW. di tengah-tengah masyarakat adalah:

a.            Ramah dalam pergaulan;  Beliau sangat ramah terhadap siapa pun. Tidak ada kesan takut bagi
siapa saja yang ingin menghadapnya. Setiap kali beliau diajak bicara sangat serius mendengarkannya.
Bila menghadapi orang yang lemah dan miskin, Beliau tetap menghormatinya tanpa merendahkan
sedikitpun. Beliau tidak banyak berbiacara dan tidak pernah memotong pembicaraan seseorang kecuali
ia berbicara kebatilan. Beliau tidak pernah mencela dan mencerca seseorang.

b.            Rendah hati dalam bermasyarakat; Meskipun beliau memiliki posisi tinggi di sisi Allah dan
manusia, akan tetapi beliau tidak mengagungkan diri di tengah-tengah kaumnya, malah merendahkan
diri tanpa harus merasa terhina. Perendahan diri yang disenangi oleh sahabat-sahabat beliau,
sebagaimana mereka cinta pada keluarga serta putra-putra beliau. Beliau tidak pernah menentukan
tempat duduk khusus bagi dirinya. Beliau memperlakukan masyarakat sedemikian rupa sehingga
mereka merasa dirinya adalah orang termulia di sisi beliau.

c.             Senang bermusyawarah; Nabi Muhammad SAW selalu mengajak para sahabatnya untuk
bermusyawarah dalam memutuskan suatu masalah. Apabila para sahabatnya telah memberikan
pertimbangan kepadanya, maka beliau mengambil pendapat yang dinilainya paling tepat, sambil memuji
kepada orang yang mengemukakan pendapat tersebut, sebagai dorongan agar dia lebih bersemangat,
juga sebagai bentuk penghargaan kepadanya.

Keimanan, Keteladanan dalam Kepemimpinan

Sebagai seorang pemimpin Nabi Muhammad SAW merupakan teladan bagi setiap pemimpin, di antara
teladannya, yaitu : Cerdas dalam menyelasaikan permasalahan, adil terhadap rakyatnya, pemberani dan
penyayang.

Hadirin rohimakumulloh

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat, mohon maaf atas segala kekurangannya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai