Anda di halaman 1dari 12

BAHAN AJAR

MATEMATIKA
DIMENSI TIGA

Disusun Oleh:
Nova Nurhanifah, S.Pd

KELAS X
SEMESTER GANJIL
SMK NEGERI 5 KOTA SERANG
I. PENDAHULUAN
A. Peta Konsep

Masalah DIMENSI
Autentik
TIGA

Jarak Titik ke Jarak Titik ke Jarak Titik ke


Titik Garis Bidang

Gambar 1. Peta Konsep

B. Deskripsi
Pada bahan ajar ini kita akan mempelajari tentang Dimensi Tiga yang terdiri
dari jarak titik ke titik, jarak titik ke garis dan jarak titik ke bidang. Prasyarat materi
ini adalah menguasai Teorema Pythagoras, serta mempu berpikir logis untuk
mengubah masalah kontekstual kedalam bentuk model matematika. Untuk
memahami materi tersebut modul ini dilengkapi dengan contoh-contoh soal
termasuk soal kontekstual, tugas dan forum diskusi serta kemampuan siswa akan
dilatih dengan mengerjakan soal-soal yang tersedia pada bagian Tes Formatif.
Pada bahan ajar ini, konsep Dimensi Tiga dapat ditemukan melalui kegiatan
pengamatan dan pemecahan dari masalah-masalah kontekstual dan mencermati
beberapa alternatif penyelesaiannya.

C. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini siswa diharapkan mampu :
1. Mampu menganalisis suatu masalah dimensi tiga melalui ilustrasi gambar untuk
menentukan jarak dalam ruang (antar titik dan titik ke garis)
2. Mampu memecahkan masalah kontekstual dengan menggunakan konsep jarak antara
titik ke titik dan titik ke garis
II. URAIAN MATERI
Pemanfaatan ruang di atap rumah.
Pembuatan ruangan di loteng atap rumah
cukup unik. Ruangan tersebut bisa dibuat
menjadi ruang keluarga, kamar tidur,
ataupun dijadikan sebagai ruang kerja.
Pemanfaatan ruang dibawah atap ini
cukup efisien dan merupakan salah satu
Gambar 2 Ruang di atap rumah
https://www.therawarchitects.com/ruang- cara untuk menghemat biaya.
attic-unik-di-loteng-atap-rumah/

Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah biaya pembuatan kuda-kuda
dari atap tersebut. Untuk dapat menghitung rincian biaya dalam pembuatan kuda-kuda
atap tersebut dapat digunakan konsep matematika yaitu pada materi dimensi tiga. Konsep
yang dimaksud jarak titik dengan titik atau titik dengan garis.
Sebelum membahas lebih lanjut terkait dengan jarak antar titik dan jarak dari titik ke
garis, marilah kita amati masalah berikut agar kita dapat memahami konsep jarak dengan
baik.
Masalah 1
Perhatikan gambar yang mempresentasikan lokasi beberapa tempat yang akan
dikunjungi oleh Dila.

Gambar 3
Gambar tersebut menunjukkan jarak antar tempat yang dikunjungi Dila dalam
satuan kilometer (km). Jika saat ini Dila sedang berada di rumah dan akan pergi ke
pasar, maka ada berapa banyak kemungkinan rute yang dapat dila lalui? Berapa jarak
terpendek dari semua kemungkinan rute yang dilalui Dila?. Menurut pendapatmu
berapakah jarak dari Rumah ke Pasar? (tuliskan semua kemungkinan rute yang dilalui
pada tabel di bawah ini).
Tabel 1. Semua kemungkinan rute yang dapat dilalui
No Kemungkinan Rute dari Rumah ke Pasar Panjang Lintasan

A. Jarak Titik ke Titik


Setelah memahami konsep jarak pada kegiatan sebelumnya, selanjutnya mari
selesaikan pertanyaan-pertanyaan pada tabel berikut!
Tabel 2. Jarak antar titik pada bangun ruang
Kemendikbud(2018: 8)
Masalah 2
Ayah akan memasang lampu di sebuah ruangan berukuran 6𝑚 × 6𝑚 ×
6𝑚 tepat di tengah-tengah atap ruangan tersebut. Dari kondisi tersebut, berapakah
jarak dari titik lampu ke salah satu titik pojok di bagian lantai ruangan tersebut?
Penyelesaian
Diketahui :
Ruangan berbentuk kubis dengan ukuran 6𝑚 × 6𝑚 × 6𝑚 .
Posisi lampu di tengah-tengah atap ruangan
Ditanyakan :
Berapakah jarak dari lampu ke salah satu titik pojok lantai ruangan tersebut?
Langkah 1 Sajikan masalah tersebut dalam bentuk gambar!
Gambar 4
Langkah 2 Buatlah garis penghubung yang menunjukkan jarak dari lampu ke
salah satu titik pojok lantai ruangan tersebut!
Misalkan lampu sebagai titik I. Terdapat
beberapa kemungkinan ruas garis yang
menunjukkan jarak dari lampu ke salah satu
titik pada lantai yaitu ruas garis ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅
𝐼𝐴, 𝐼𝐵, 𝐼𝐶,
dan ̅̅̅
𝐼𝐷. Misalkan. Kita akan menghitung jarak
dari lampu ke titik A. Perhatikan gambar di
samping!
Gambar 5
Jarak titik I ke titik A dapat dihitung menggunakan segitiga siku-siku yang
terbentuk.

1 1
Panjang 𝐸𝐼 = 2 × 𝐸𝐺 = 2 × 6√2 = 3√2𝑐𝑚

Panjang 𝐸𝐴 = 6𝑐𝑚
Dengan siku-siku di sudut A. Maka untuk mencari
panjang 𝐴𝐼 dapat menggunakan teorema pythagoras
sebagai berikut :
𝐴𝐼 2 = 𝐸𝐼 2 + 𝐸𝐴2
𝐴𝐼 2 = (3√2)2 + 62
Gambar 6 𝐴𝐼 2 = 18 + 36
𝐴𝐼 = √54
𝐴𝐼 = 3√6𝑐𝑚

Jadi jarak lampu ke titik pokok A adalah 3√6𝑐𝑚.


Dapat kita simpulkan, bahwa untuk menentukan jarak titik ke titik pada bangun
ruang, kita perlu mencari panjang lintasan terpendek dan dapat mengunakan
teorema pythagoras untuk menghitung panjang ruas garis tersebut.
B. Jarak Titik ke Garis
Amatilah tabel berikut!
Tabel 3. Jarak Titik ke Garis pada Bangun Ruang

Dari hasil pengamatan tabel diatas, informasi apa yang kamu dapatkan?
Adakah hal-hal yang ingin kamu tanyakan?
Silahkan tulis informasi dan pertanyaan yang kamu peroleh dalam kolom berikut :
Masalah 3
Sebuah balok ABCD.IJKL seperti gambar di bawah ini memiliki panjang 𝐴𝐵 =
10 𝑐𝑚, 𝐴𝐼 = 5 𝑐𝑚, dan 𝐵𝐶 = 3 𝑐𝑚. Jika 𝑃 adalah titik tengan ruas garis 𝐾𝐿.
Tentukan jarak dari titik 𝑃 ke ruas garis 𝐴𝐵!
P

Gambar 7
Penyelesaian :
Diketahui :
𝐴𝐵 = 10 𝑐𝑚,
𝐴𝐼 = 5 𝑐𝑚, dan
𝐵𝐶 = 3 𝑐𝑚
P titik tengah KL
Ditanya :
Jarak titik 𝑃 ke ruas garis 𝐴𝐵.
Langkah 1 : Buatlah ruas garis yang menghubungkan titik 𝑃 ke garis 𝐴𝐵 yang
menunjukkan jarak dari 𝑃 ke garis 𝐴𝐵. Perhatikan gambar berikut!

Gambar 8
Langkah 2 : Carilah panjang ruas garis 𝑃𝐵 dan 𝑃𝐴 dengan cara membuat
segitiga 𝑃𝐽𝐵. Perhatikan segitiga 𝑃𝐽𝐵 berikut!
𝑃𝐽2 = 𝑃𝐾 2 + 𝐾𝐽2
𝑃𝐽2 = 52 + 32
𝑃𝐽2 = 25 + 9
𝑃𝐽 = √34𝑐𝑚
Maka
𝑃𝐵 2 = 𝑃𝐽2 + 𝐵𝐽2
Gambar 9
2
𝑃𝐵 2 = √34 + 52
𝑃𝐵 2 = 34 + 25
𝑃𝐵 = √59 𝑐𝑚
Perhatikan gambar 10 di samping. Untuk
mencari panjang 𝑃𝐴, maka dilakukan langkah-
langkah yang sama dengan cara menentukan

Gambar 10 panjang 𝑃𝐵. Diperoleh 𝑃𝐴 = 𝑃𝐵.

Terbentuklah segitiga sama kaki 𝑃𝐴𝐵. Maka jarak titik 𝑃 ke ruas garis 𝐴𝐵 adalah 𝑃𝐸.
Dengan titik 𝐸 adalah titik tengan 𝐴𝐵.sehingga 𝐸𝐵 = 5𝑐𝑚 dan siku-siku di 𝐸.
𝑃𝐸 2 = 𝑃𝐵 2 + 𝐵𝐸 2
2
𝑃𝐸 2 = √59 − 52
𝑃𝐵 2 = 59 − 25
𝑃𝐵 = √34 𝑐𝑚
Jadi jarak dari titik 𝑃 ke ruas garis 𝐴𝐵 adalah

Gambar 11 √34 𝑐𝑚

C. Tugas
Selesaikanlah tugas berikut secara mandiri!
1. Diketahui kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 dengan panjang rusuk 8 cm. Tentukan jarak
titik H ke garis AC!
2. Diketahui kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 dengan panjang rusuk 6 cm. Tentukan jarak
titik A ke garis CF!
3. Diketahui kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 yang mempunyai panjang rusuk 9 𝑐𝑚. Titik 𝑃
berada di tengah-tengah 𝐸𝐻. Tentukan jarak :
a. titik 𝐴 ke garis 𝐶𝐷
b. titik 𝐵 ke garis 𝐴𝐶
c. titik 𝐵 ke garis 𝐸𝐺
d. titik 𝑃 ke garis 𝐵𝐶
4. Diketahui limas segi empat beraturan 𝑇. 𝐴𝐵𝐶𝐷 dengan panjang 𝐴𝐵 = 10 𝑐𝑚
dan 𝐴𝑇 = 10√2 𝑐𝑚. Tentukan jarak titik 𝑇 ke bidang alas!

D. Forum Diskusi
Untuk lebih memahami konsep jarak, marilah melakukan eksperimen sederhana
ini bersama kelompok belajar mu.
Tiga paku ditancapkan pada sebuah papan dan seutas tali dihubungkan pada dua
paku. Dimisalkan ketiga paku tersebut digambarkan sebagai titik F, G dan H.
Terlihat pada gambar berikut :

Tentukan panjang tali minimal yang


menghubungkan paku F dengan tali yang
terpasang pada paku GH. Apa syarat yang
harus dipenuhi agar diperoleh panjang taliu
minimal? Beri alasan untuk jawaban
kelompok mu!
Gambar 12

III.PENUTUP
A. Rangkuman
1. Jarak antara dua titi adalah panjang garis yang menghubungkan kedua titik
tersebut.
2. Jarak titik ke garis adalah panjang garis terpendek dari titik ke garis tersebut.
Atau panjang garis yang ditarik dari titik dan tegak lurus dengan garis tersebut.
3. Untuk menentukan jarak titik ke titik ataupun jarak titik ke garis kita perlu
menggunakan konsep pythagoras, dengan cara mengilustrasikan masalah yang
ditanyakan ke dalam gambar lalu hubungkan dengan konsep pythagoras.
B. Tes Formatif
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat!
1. Penghitungan kemiringan tangga yang ideal sangatlah dibutuhkan. Jika
seorang petukang bangunan akan membuat tangga pada sebuah ruangan
berbentuk balok dengan panjang 6 𝑚, lebar 3 𝑚 dan tinggi 4 𝑚. Perhatikan
ilustrasi bentuk ruangan berikut :
Jika tangga akan dibuat dari salah satu
titik pojok atas ke suatu titik tengah garis
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
pada bagian lantai yang memiliki ukuran
6 cm pada ruangan tersebut. Berapakah
𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 panjang tangga yang akan dibuat?
2. Diketahui kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 dengan panjang rususk 8 cm. 𝐾 adalah titik
tengah rusuk 𝐴𝐵. Tentukan jarak titik 𝐾 ke garis HC.
3. Panjang rususk kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 adalah 𝑎. Tentukan jarak 𝑎 ke diagonal
BH.
Ari dan Indriyastuti (2012: 308)
4. Diketahui limas tegak beraturan 𝑇. 𝐴𝐵𝐶𝐷 dengan panjang rusuk alas dan BT
adalah 10 cm. Tentukan jarak titik 𝑇 ke garis 𝐶𝐷.
Kasmina dan Toali (2018: 175)
DAFTAR PUSTAKA

Ari dan Indriyastuti. (2012). Perspektif MATEMATIKA untuk Kelas X SMA dan MA.
Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Kasmina dan Toali. (2018). Matematika untuk SMK/MAK Kelas XI. Jakarta :
Erlangga.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2018). Matematika
SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan

Anda mungkin juga menyukai