c) Patofisiologi
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum tulang atau kehilangan
sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-sum tulang dapt terjadi akibat
kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi tumor, atau kebanyakan akibat penyebab yang
tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi)
pada kasus yang disebut terakhir, masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak
sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa factor diluar sel darah
merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam system fagositik atau dalam
system retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil samping proses ini
bilirubin yang sedang terbentuk dalam fagosit akan masuk dalam aliran darah. Setiap
kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera direpleksikan dengan meningkatkan
bilirubin plasma (konsentrasi normalnya 1 mg/dl atau kurang kadar 1,5 mg/dl
mengakibatkan ikterik pada sclera. Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai
rendahnya kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit). Fungsi darah adalah
membawa makanan dan oksigen ke seluruh organ tubuh. Jika suplai ini kurang, maka asupan
oksigen pun akan kurang. Akibatnya dapat menghambat kerja organ-organ penting, Salah
satunya otak. Otak terdiri dari 2,5 miliar sel bioneuron. Jika kapasitasnya kurang, maka otak
akan seperti komputer yang memorinya lemah, Lambat menangkap. Dan kalau sudah rusak,
tidak bisa diperbaiki (Sjaifoellah, 1998).
d) Etiologi
Penyebab anemia umumnya adalah :
1) Kandungan zat besi dari makanan yang dikonsumsi tidak mencukupi kebutuhan.
2) Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi
3) Meningkatnya pengeluaran zat besi dari tubuh misalnya perdarahan, keacingan, malaria,
penyakit TBC.
4) Kurang nutrisi (malnutrisi)
5) Kurang zat bezi dalam diet
6) Malabsorbsi
7) Kehilangan darah yang banayk, persalinan yang lalu, haid dan laian-lain
8) Penyakit-penyakit kronis : TBC, paru-paru, cacing usus, malaria dan lain-lain
e) Tanda dan Gejala:
Gejala yang mungkin timbul pada anemia yaitu :
1) Merasa lemah / cepat lelah : Pasokan energi tubuh sangat bergantung pada oksidasi dan sel
darah merah. Semakin rendah sel darah merah, tingkat oksidasi dalam tubuh ikut berkurang.
2) Sakit kepala : Kekurangan darah merah membuat otak kekurangan oksigen. Hal ini sering
menyebabkan sakit kepala
3) Detak jantung yang cepat : Ketika tubuh mengalami kekurangan oksigen, denyut jantung
meningkat. Hal ini menyebabkan jantung berdebar tidak teratur dan cepat.
4) Pucat dan mudah pingsan, pucat disebabkan karena terjadinya vasokonstriksi pembuluh
darah sedangkan pingsan karena suplai darah di otak yang berkurang dan otak kekurangan
oksigen
f) Penatalaksanaan
1) Meningkatkan konsumsi makanan bergizi
Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan makanan hewani (daging,
telur, ayam, hati, ikan) dan bahan makanan nabati (sayuran hijau, kacang-kacangan, tempe).
Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C (daun katuk,
singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk, nanas) sangat bermanfaat untuk meningkatkan
penyerapan zat besi dalam usus.
2) Menambahkan pemasukan zat besi ke dalam tubuh dengan minum tablet tambah darah.
3) Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia seperti kecacingan,
malaria, penyakit TBC.
Cook, John, dkk. 1991. Penatalaksanaan Bedah Obstetri, Ginekologi, Ortopedi Dan Traumatologi Di
Rumah Sakit. Jakarta : EGC
Cunningham, Gary, dkk. 2005. Obstetri William Edisi 21. Jakarta : EGC
Dewi, vivian nanny lia, dkk. 2011. Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
FK UNPAD. 2005. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 2. Jakarta : EGC
Manuaba, ida bagus. 2000. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi Dan KB. Jakarta
: EGC
Prawiroharjo, Sarwono. 2008. Pelayanan Maternal Dan Neonatal. Jakarta:Yayasan Bina Pustaka
Sinclair, dkk. 1992. Ilmu Kandungan Dan Kebidanan Untuk Pemula. Jakarta : Binarupa Aksara
Syaifuddin. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Dan Neonatal. Jakarta : YSPSP
R.J. Joseph & L. M.Irvine.Journal of Obstetrics and Gynaecology, July 2012; 32: 472–474
A. G. Tamay & N. K. Kuşçu. Journal of Obstetrics and Gynaecology, November 2011; 31: 708–712
Mardhatillah Fuady, Datten Bangun.Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia Defisiensi
Besi terhadap Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi.E-Journal FK USU, Vol 1 No 1 (Februari
2013)
[1] Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba Medika (Hal 37-38)
[2] Mardhatillah Fuady, Datten Bangun.Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia Defisiensi
Besi terhadap Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi.E-Journal FK USU, Vol 1 No 1 (Februari
2013)
[3] A. G. Tamay & N. K. Kuşçu. Journal of Obstetrics and Gynaecology, November 2011; 31: 708–712
[4] Marmi, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Pustaka Belajar (Hal 56)
[5] Marmi, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Pustaka Belajar (Hal 55-56)
[6] Marmi, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Pustaka Belajar (Hal 57)
[7] FK UNPAD. 2005. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 2. Jakarta : EGC (Hal 1-9)
[8] Marmi, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Pustaka Belajar (Hal 61)
[9] Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba Medika (Hal 43-44)
[10] R.J. Joseph & L. M.Irvine.Journal of Obstetrics and Gynaecology, July 2012; 32: 472–474
[11] Marmi, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Pustaka Belajar (Hal 61-62)
[12] Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba Medika (Hal 47)
[13] Marmi, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Pustaka Belajar (Hal 62)
[14] Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba Medika (Hal 47)
[15] Marmi, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Pustaka Belajar (Hal 64-76)
[16] Marmi, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Pustaka Belajar (Hal 82-83)
[17] Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba Medika (Hal 63)
[18] Marmi, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Pustaka Belajar (Hal 84-85)
[19] Marmi, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Pustaka Belajar (Hal 77)
[20] Marmi, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Pustaka Belajar (Hal 78)
[21] FK UNPAD. 2005. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 2. Jakarta : EGC (Hal 94)
[22] Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba Medika (Hal 67)
[23] Marmi, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Pustaka Belajar (Hal 85-86)
[24] Marmi, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Pustaka Belajar (Hal 86-98)
[25] Prawiroharjo, Sarwono. 2008. Pelayanan Maternal Dan Neonatal. Jakarta:Yayasan Bina Pustaka (
Hal 386- 396)