Anda di halaman 1dari 63

ANALISIS PENGGUNAAN MATERIAL KARDUS

DALAM INSTRUMENTASI PEMILU 2019

LAPORAN PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah

oleh

Aby Lafkin (16918118)


Genby Ardinugraha (16918186)
Refa Aria Ramdhani (16918022)

FAKULTAS TEKNIK MESIN DAN DIRGANTARA


INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
2019

1
PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami

dapat menyelesaikan laporan penelitian ini tepat pada waktunya. Laporan penelitian

ini berjudul Analisis Penggunaan Material Kardus dalam Instrumentasi Pemilu 2019.

Tujuan penulisan laporan ini yaitu untuk mengetahui alasan konkrit dari eksklusif

dari analisa mengenai sifat dan keunggulan material kardus maupun aluminium yang

digunakan sebagai bahan utama kotak suara Pemilu 2019. Manfaat dari penulisan

laporan ini adalah sebagai bahan pengetahuan dan pencerdasan kepada masyarakat

umum mengenai instrumentasi Pemilu 2019 oleh pihak KPU. Dalam menyusun

laporan ini, kami menemukan ada sedikit kendala, yakni agak sulitnya menemukan

waktu untuk mengerjakan bersama.

Meskipun kami sudah berusaha mengumpulkan referensi yang kredibel dalam

menunjang penyusunan karya ilmiah ini, namun kami menyadari bahwa di dalam

karya ilmiah yang telah kami susun ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan.

Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dari para pembaca demi tersusunnya

karya ilmiah lain yang lebih baik lagi. Akhir kata, kami berharap agar karya ilmiah

ini bisa memberikan banyak manfaat demi pencerdasan bangsa mengenai kebijakan

yang dideterminasi oleh pemerintah.

Bandung, 6 Mei 2019

Tim Penulis

2
SANWACANA

Dalam menyelesaikan karya ilmiah ini tentu banyak pihak yang membantu

kami sebagai penulis. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih pertama-tama

kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan kesehatan dan hikmat,

juga kedua orang tua yang selalu mendukung kami dari jauh. Kami mengucapkan

terimakasih kepada Ibu Linda Handayani S.S, M.Hum sebagai dosen sekaligus

pembimbing kami yang telah memberikan masukan dan saran agar karya ilmiah ini

menjadi lebih baik. Tidak lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada

narasumber-narasumber kami yang berasal dari berbagai latar pendidikan dan

kewenangan, karena atas jasa merekalah kami memperoleh pengetahuan yang

memadai dan akurat. Terakhir, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak

yang turut membantu kelancaran penelitian ini.

3
ABSTRAK

Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk memaparkan analisis material kardus

dan aluminium secara komparatif sebagai alat instrumentasi Pemilu 2019. Adapun

yang menjadi latar belakang penulisan ini karena tingginya tingkat keresahan

masyarakat mengenai kapabilitas alat yang dipercaya oleh pihak pemerintah. Tujuan

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keunggulan dari masing-masing jenis

material yang digunakan dan memberikan suguhan maupun saran berdasarkan kriteria

material yang ada. Metode penelitian yang kami gunakan adalah metode analiss

deskriptif dengan melakukan observasi dan wawancara serta metode eksperimen.

Simpulan dari karya tulis ini adalah material aluminium memiliki keunggulan yang

lebih banyak melalui berbagai aspek dibanding material kardus.

Kata Kunci : material, kardus, aluminium, instrumentasi, pemilu

4
DAFTAR ISI

PRAKATA................................................................................................................i

SANWACANA.......................................................................................................ii

ABSTRAK..............................................................................................................iii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iv

DAFTAR GRAFIK.................................................................................................vi

DAFTAR TABEL………………………………………………………………..vii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………....viii

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah.....................................................1

1.1.1 Latar Belakang...................................................................................1

1.1.2 Rumusan Masalah..............................................................................2

1.2 Ruang Lingkup Kajian..............................................................................2

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian.................................................................2

1.3.1 Tujuan Penelitian...............................................................................2

1.3.2 Manfaat Penelitian.............................................................................3

1.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data....................................................3

1.4.1 Metode Penelitian..............................................................................3

1.4.2 Teknik Pengumpulan Data.................................................................3

1.5 Sistematika Penulisan................................................................................4

BAB II TEORI DASAR..........................................................................................5

5
2.1 Sampah......................................................................................................5

2.2 Pupuk.........................................................................................................6

2.3 Kompos.....................................................................................................7

BAB III PROSES PEMANFAATAN SAMPAH DEDAUNAN DI ITB SEBAGAI


PUPUK KOMPOS.................................................................................................10

3.1 Pengelolaan Sampah Dedaunan di ITB...................................................10

3.2 Cara Pembuatan Pupuk Kompos dari Sampah Dedaunan......................11

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN....................................................................17

4.1 Simpulan..................................................................................................17

4.2 Saran........................................................................................................18

LAMPIRAN...........................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................28

DAFTAR RIWAYAT HIDUP..............................................................................29

6
DAFTAR GRAFIK

Halaman

Gambar 1 Atensi Masyarakat terhadap Kotak Suara Baru………………... 46

2 Eksistensi Problematika Masyarakat …………………………... 47

3 Jenis Problematika yang Dihadapi Masyarakat ………………... 48

4 Preferensi Masyarakat ………………………………………......49

5 Alasan Preferensi Masyarakat …………………………………. 50

7
DAFTAR TABEL

Halaman

Gambar 1 Ketahanan terhadap Air ………………………………………... 32

2 Ketahanan terhadap Api ……………………………………...... 33

3 Ketahanan terhadap Tekanan……………………………………34

4 Ketahanan terhadap Disturbansi Eksternal……………………... 35

5 Perbandingan Harga …………………………………………….36

8
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Tipe Kardus ……………………………………………........... 21

2 Kotak Suara Kardus ………………………………………....... 26

3 Jenis Surat Suara ……………………………………………… 26

9
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A Kuesioner …………………………………………………….. 22

B Pertanyaan Wawancara……………………………………….. 23

C Lembar Kendali, Lembar Asistensi, dan Kerangka Karangan… 27

10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah

1.1.1 Latar Belakang

Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah lembaga resmi yang diautentikasi dan

memiliki payung hukum serta kewenangan sebagai pemegang kekuasaan tertinggi

dalam berbagai penyelenggaraan pemilihan umum di Indonesia, baik tingkat

kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional. Skala pemilihannya pun mencakup

pemilihan unsur legislatif dan eksekutif kenegaraan. Diatur dalam undang-undang

nomor 22 tahun 2007, KPU diberikan hak untuk perencanaan dan pelaksanaan

pemilu, regulasi partai politik yang terlibat, menetapkan hasil pemilu, hingga

keseluruhan sistematika proses baik dari segi prosedural maupun instrumentasi.

Didirikan sejak tahun 1998, KPU diharapkan hingga saat ini secara konsisten menjadi

lembaga independen tanpa membawa keuntungan atau kepentingan bagi pihak

tertentu.

11
Salah satu agenda utama KPU ialah Pemilu Serentak 2019 yang akan

dilaksanakan pada 17 April 2019 mendatang. Dalam pemilihan kali ini, akan dipilih

anggota DPRD, DPR/DPD, dan juga presiden untuk periode 2019-2024 secara

serentak. Berbagai kontroversi juga terjadi selama serangkaian proses pemilihan,

mulai dari pendaftaran calon, verifikasi, kampanye, hingga berbagai aspek terkait

lainnya terhadap pemilu, baik aspek fisik maupun tidak. Salah satu topik paling

hangat yang dibicarakan ialah kontroversi mengenai keputusan KPU mengenai

pembuatan kotak suara berbahan kardus sebagai instrumen dalam pemilu kali ini.

Banyak masyarakat yang mempertanyakan mengenai keputusan dari KPU ini, bahkan

tidak sedikit juga yang meragukan kredibilitasnya dalam mendeterminasi keputusan

yang krusial.

Keputusan KPU untuk penggunaan kotak kardus sebagai instrumen utama

pengganti kotak suara bahan aluminium dirilis tanggal 18 Desember 2018 lalu. Tidak

butuh waktu lama hingga keputusan ini menjadi perbincangan hangat di berbagai

media massa dan media sosial. Pendapat umum masyarakat secara langsung

mengenai keputusan riskan KPU untuk suatu hal yang sangat krusial dalam

menentukan tonggak kepemimpinan bangsa ke depannya. Meskipun KPU sudah

menjelaskan berbagai alasan dan validasi yang diyakini kuat, namun belum ada

pembuktian ilmiah yang dirilis secara eksklusif maupun penampungan aspirasi

langsung dan tanggapan dari berbagai stakeholder yang terkait.

12
Berdasarkan hasil peninjauan kondisi realita saat ini, maka penulis meyakini

urgensi untuk pembuktian problematika ini secara ilmiah sangat diperlukan. Dengan

tujuan utama untuk mencerdaskan masyarakat dan menghilangkan keresahan yang

beredar. Dengan judul karya “Analisis Penggunaan Material Kardus dalam

Instrumentasi Pemilu 2019”, diharapkan dapat mengupas dan mengetahui alasan

konkrit mengenai penggunaan material kardus pada kotak suara serta memperoleh

hasil analisa mengenai keunggulan-keunggulan yang dimiliki material ini dengan

komparasi secara langsung terhadap material aluminium melalui peninjauan dari

berbagai faktor yang ada.

1.1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang penulis ajukan.

1. Mengapa KPU menggunakan material kardus sebagai pengganti material

aluminium pada kotak suara?

2. Bagaimana keunggulan penggunaan material kardus dibandingkan penggunaan

material aluminium berdasarkan peninjauan dari berbagai aspek?

1.2 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1.2.1 Tujuan Penelitian

13
Tujuan yang hendak dicapai melalui penulisan laporan penelitian ini :

1. Mengetahui alasan konkrit dan eksklusif dari pihak KPU mengenai penggunaan

material kardus pada kotak suara

2. Memperoleh hasil analisa mengenai keunggulan material kardus dibandingkan

material aluminium berdasarkan tinjauan dari berbagai aspek

1.2.2 Manfaat Penelitian

Berikut beberapa manfaat dari penelitian ini :

1. Bagi ITB

Memberi pemahaman lebih mengenai dinamika instrumentasi pemilu oleh KPU

melalui penyuguhan tinjauan ilmiah bagi berbagai kalangan dan unsur komposisi

warga negara di ITB.

2. Bagi Masyarakat

Mencerdaskan masyarakat melalui pemberian bukti ilmiah mengenai permasalahan

kotak suara pemilu, ditinjau dari berbagai segi alasan yang ada hingga analisa

material yang digunakan.

1.3 Ruang Lingkup Kajian

Untuk menjawab rumusan masalah di atas, akan penulis kaji hal-hal berikut.

14
1. Instrumentasi pemilu

2. Pemilu 2019

3. Karakteristik material kardus dan aluminium serta kekuatannya

4. Regulasi KPU

1.4 Anggapan Dasar

Menurut Teori Von Misses atau Octahedral Shear, kegagalan pada material

akan terjadi apabila octahedral shear stress pada material tersebut sama dengan

ocathedral shear stress pada kondisi deformasi plastis dalam uniaxial tensile test.

1.5 Hipotesis

Dugaan penulis sehubungan dengan anggapan dasar dan hasil pengamatas selintas

atas penelitian adalah regulasi KPU menggunakan material kardus adalah suatu

keputusan yang benar ditinjau dari berbagai aspek yang bersangkutan secara

komparatif terhadap material aluminium.

1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

1.6.1 Metode

15
Metode yang digunakan adalah deskriptif analitsi karena penelitian ini bertujuan

mendeskripsikan data yang diperoleh baik dari berbagai rujukan maupun dari

lapangan yang kemudian dianalisis.

1.6.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah,

1. wawancara. Wawancara akan dilaksanakan melalui proses key factors sampling

dan terhadap stakeholder yang terkait dan diyakini berperan vital dalam penentuan

keputusan akhir dalam analisa ilmiah ini. Wawancara yang diberlangsungkan telah

disusun dengan orientasi utama untuk menjawab tujuan penelitian

3. studi kepustakaan dengan cara mencari literatur baik dari buku maupun internet.

Berbegai teorema, rumus, maupun pendapat para ahli sangat dibutuhkan untuk

mendukung keilmiahan penelitian ini. Mulai dari sinergisasi argumen, pematahan

anggapan, hingga fondasi dasar dalam membuat analisis.

16
1.7 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan ini terbagi atas empat bab. Dimulai dengan pendahuluan

sebagai bab pertama. Bab ini memuat latar belakang dan rumusan masalah, tujuan

penelitian dan manfaat penelitian, ruang lingkup kajian, anggapan dasar, hipotesis,

serta metode dan teknik pengumpulan data. Selanjutnya, pada bab dua akan dibahas

teori-teori berkaitan (studi kepustakaan) sebagai fondasi penguat dan sumber dalam

analisa. Pada bab tiga akan dibahas mengenai analisis penggunaan material kardus

dalam instrumentasi Pemilu 2019. Sedangkan bab empat akan dipaparkan simpulan

dan saran dari hasil penelitian.

17
BAB II

TEORI DASAR

2.1 Teorema Kekuatan Material

2.1.1 Sifat – Sifat Material

Secara garis besar material mempunyai sifat-sifat khas yang akan mendasari dalam

pemilihan material. Sifat-sifat material itu di antaranya :

1. Sifat mekanik

Sifat mekanik adalah respon atau perilaku material terhadap pembebanan yang

diberikan, dapat berupa gaya, torsi atau gabungan keduanya. Pengujian mekanik pada

dasarnya bersifat merusak (destructive test). Hasil pengujian selanjutkan akan

divisualisasikan ke dalam bentuk grafik agar mudah untuk membaca karakteristik

material tersebut. Setiap material yang diuji dibuat dalam bentuk sampel kecil atau

spesimen. Spesimen pengujian dapat mewakili seluruh material apabila berasal dari

jenis, komposisi dan perlakuan yang sama.

Sifat mekanik meliputi antara lain: kekuatan tarik, ketangguhan, kelenturan,

keuletan, kekerasan, ketahanan aus, kekuatan impak, kekuatan mulur, kekuatan leleh

dan sebagainya.

18
2. Sifat Fisik

Sifat fisik adalah sifat material yang lebih mengarah pada struktur material,

seperti pengaruh pemanasan, pendinginan dan pengaruh arus listrik. Sifat fisik

material antara lain : temperatur cair, konduktivitas panas dan panas spesifik.

Struktur material sangat erat hubungannya dengan sifat mekanik. Sifat mekanik

dapat diatur dengan serangkaian proses perlakukan fisik. Dengan adanya perlakuan

fisik akan membawa penyempurnaan dan pengembangan material bahkan penemuan

material baru.

3. Sifat Teknologi

Sifat teknologi adalah kemampuan material untuk dibentuk atau diproses.

Produk dengan kekuatan tinggi dapat dibuat dibuat dengan proses pembentukan,

misalnya dengan pengerolan atau penempaan. Produk dengan bentuk yang rumit

dapat dibuat dengan proses pengecoran.

Sifat-sifat teknologi diantaranya sifat mampu las, sifat mampu cor, sifat mampu

mesin dan sifat mampu bentuk.

19
2.2 Karakteristik Kardus

Carton box sering digunakan sebagai kemasan atau tempat penyimpanan

suatu barang. Di masyarakat, nama ini lebih dikenal dengan “kardus”. Kardus terbuat

dari kertas dan memiliki ketebalan yang berbeda tergantung tujuan pembuatannya.

Para produsen memberikan inovasi menarik dalam bentuk, jenis, atau bahan

pembuatan kardus. Inovasi ini semakin memudahkan kita dalam menyesuaikan jenis

kardus, seperti corrugated carton box.

Karton corrugated adalah bahan yang mempunyai bagian bergelombang.

Kardus ini terbuat dari satu atau beberapa lembar kertas corrugated medium dan kraft

liner. Jenis kardus ini sudah beredar di pasaran Indonesia. Ciri khas dengan adanya

bagian bergelombang ini membuat kardus corrugated mudah dikenali.

Kardus atau Corrugated Paper biasanya memiliki daur hidup yang sangat

singkat. Material kardus untuk saat ini dipandang sebagai kebutuhan sekunder dalam

suatu proses produksi industri. Kenyataannya kardus sangat rasionil dan potensial

dalam satu rekayasa desain, memenuhi kriteria untuk digunakan sebagai bahan baku

utama (Willy dan Yahya, 2001).

Kardus sebagai bahan dasar kemasan yang memiliki daur hidup singkat, memiliki

kelebihan dan kelemahan, di antaranya yaitu :

20
1. Kelebihan

a. Struktur kardus olahan atau hasil recycle tidak jauh berbeda dengan kardus

baru, perbedaan utamanya adalah ketebalan yang terjadi karena penambahan

lapisan gelombang.

b. Berasal dari bahan baku yang dapat didaur ulang, dan karena penambahan

unsur lain (perekat) berbasis air; maka material ini layak untuk diproses daur

ulang, dan bersifat bio-degradable (dapat diurai oleh tanah).

2. Kelemahan

a. Kertas sebagai bahan dasar tidak tahan terhadap air, dan kelembaban; baik

yang disebabkan oleh zat cair, atau kelembaban udara. Sehingga harus

dilakukan penjemuran, atau pemanasan dengan plat lain (misalnya lampu

sorot, oven dll) untuk mengembalikan kekuatan struktur material. dalam

keadaan kadar air tinggi, sangat mudah terjadi perubahan permukaan, atau

kekuatan struktur golombang, dan yang paling parah, terbukanya rekatan antar

lapisan.

b. Ketebalan material yang tersusun dari lapisan-lapisan kardus berdampak

langsung terhadap kekuatan struktur material. Semakin banyak lapisan; atau

semakin tebal material, maka semakin kuat pula struktur material tersebut.

21
Gambar 1. Tipe Kardus

2.3 Karakteristik Logam Aluminium

2.3.1 Pengertian Aluminium

Aluminium merupakan jenis logam yang banyak terdapat pada lapisan kerak

bumi. Meski jumlahnya cukup banyak, aluminium jarang ditemukan dalam bentuk

aslinya. Logam aluminium banyak terdapat dalam batuan sejenis bauxite dan cryolite.

Sebagian besar aluminium yang digunakan dalam proses industri diekstraksi melalui

proses bernama Hall-Heroult.

2.3.2 Ciri Aluminium

Aluminium berwarna putih keperakan dan cukup ringan sebagai sebuah

logam. Tekstur aluminium cukup lunak sehingga mudah dibentuk serta diproses.

Aluminium juga tidak beracun, bersifat sebagai konduktor panas yang baik, tahan

terhadap korosi dan perubahan suhu.

Alumunium mempunyai sifat dasar yang tidak teralalu kuat sehingga biasanya

dilakukan pencampuran dengan bahan lain untuk memperoleh sifat yang diharapkan.

Hasil dari pencampuran ini disebut dengan aluminium alloy, dan bahan campuran

yang paling sering digunakan sebagai campuran alumunium alloy adalah tembaga,

mangan, magnesium, dan silikon. Selain itu, alumunium juga banyak dimanfaatkan

sebagai pelapis benda-benda seperti cermin teleskop, kertas dekoratif, kemasan

makanan dan barang, serta mainan.

22
2.3.3 Sifat Aluminium

Aluminium memiliki beberapa sifat yang berbeda dengan logam kebanyakan,

misalnya berbobot ringan, tahan korosi, serta tidak beracum sehingga aman

digunakan untuk bahan pembuat peralatan memasak seperti penggorengan dan panci.

Selain itu juga alumunium ini digunakan sebagai kemasan makanan yaitu alumunium

foil.

Sifat daya hantar listrik alumuniun yang lebih besar dibandingkan tembaga

menjadikan aluminium sering digunakan sebagai kabel tiang listrik. Percampuran

aluminium dengan logam lainnya bisa menghasilkan jenis logam baru yang lebih

kuat, misalnya saja duralium yang merupakan campuran dari aluminium, tembaga,

dan magnesium dengan komposisi tertentu.

Alumunium padat biasa digunakan sebagai bahan-bahan pembuatan benda

keras. Sedangkan alumunium yang berbentuk butiran seperti alumunium hidroksida

dan alumuniun klorida biasa digunakan sebagai campuran obat untuk menurunkan

asam lambung. Hal ini disebabkan karena zat tersebut memiliki sifat sebagai

penyerap asam. Aluminium banyak dijual secara bebas baik dalam bentuk mentah

maupun setelah diolah menjadi benda-benda fungsional.

23
2.4 Spesifikasi Kotak Suara Pemilu 2019

Bahan karton kedap air untuk kotak suara Pilpres 2019 dan spesifikasinya

diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) nomor 15 tahun 2018 tentang Norma, Standar,

Prosedur Kebutuhan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Penyelenggaraan

Pemilihan Umum. Berikut isinya :

Pasal 7

(1) Kotak suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) terbuat dari bahan

karton kedap air yang pada satu sisinya bersifat transparan.

(2) Kotak suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) merupakan barang

habis pakai.

(3) Kotak suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbentuk kotak yang kokoh

pada setiap sisinya, dengan ukuran panjang 40 (empat puluh) sentimeter, lebar 40

(empat puluh) sentimeter, dan tinggi 60 (enam puluh) sentimeter.

(4) Kotak suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwarna putih.

(5) Ukuran dan bahan kotak suara yang digunakan dalam pemungutan suara bagi

Warga Negara Republik Indonesia di luar negeri disesuaikan dengan kondisi

setempat di luar negeri.

24
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk, ukuran, dan spesifikasi teknis kotak

suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan

KPU.

Sesuai dengan Pasal 7 PKPU RI No. 15 Tahun 2018 Tentang, Norma, Standar,

Kebutuhan Pengadaan dan Penditrisibusian Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan

Umum, kotak suara pada Pemilu 2019 memiliki spesifikasi seperti berikut:

a) Kardus berbentuk kotak persegi empat, berwarna putih dan terbuat dari bahan

karton dupleks 250 gram.

b) Karton dupleks tersebut diklaim sebagai karton kedap air.

c) Ketebalan minimal karton yaitu 6 mm dengan ukuran panjang 40 cm, lebar 40

cm, dan tinggi 60 cm.

d) Kotak suara kardus juga memiliki jendela disisinya yang terbuat dari plastik

mika tebal.

e) Bagian depan pada kotak bertuliskan nomor kotak, nomor TPS, nama PPS,

nama PPK, Kabupaten/kota, dan provinsi.

f) Untuk tulisan 'KPU' bagian sisi kiri dan kanan kotak kardus berwarna hitam.

Selain itu, untuk surat suara dibedakan menjadi lima sesuai strip warnanya :

a) Untuk pemilihan presiden digunakan strip warna abu-abu

b) Untuk pemilihan DPR RI digunakan strip warna kuning

25
c) Untuk pemilihan DPD digunakan strip warna merah

Gambar 2. Kotak Suara Kardus dalam Pemilu 2019

d) Untuk pemilihan DPRD Provinsi digunakan strip berwarna biru

26
e) Untuk pemilihan DPRD kabupaten atau kota digunakan strip berwarna hijau

Gambar 3. Jenis Surat Suara

27
BAB III

ANALISIS PENGGUNAAN MATERIAL KARDUS DALAM

INSTRUMENTASI PEMILU 2019

3.1 Analisis Regulasi KPU

3.1.1 Analisis Latar Belakang

Pemilihan umum pada 17 April 2019 di TPS (Tempat Pemungutan Suara)

akan digunakan kotak suara yang berbahan dasar dari kardus. Sesuai dengan Pasal

341 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum

yang mengamanatkan bahwa perlengkapan kotak suara untuk pemungutan suara

harus bersifat transparan, yang bermakna bahwa isi kotak suara harus terlihat dari

luar. 

Undang-undang tersebut memberikan keleluasaan untuk bentuk, ukuran,

spesifikasi teknis, dan perlengkapan pemungutan suara lainnya agar diatur dalam

Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU). Atas dasar inilah Komisi Pemilihan

Umum (KPU) mengusulkan jika kotak suara tersebut menggunakan bahan

dasar duplex, atau karton kedap air serta transparan pada satu sisinya.

28
Hal ini dijelaskan pada PKPU Nomor 15 Tahun 2018 tentang Norma, Standar,

Prosedur, Kebutuhan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Penyelenggaraan

Pemilihan Umum pada Pasal 7 ayat (1) dan (2) yang menyatakan bahwa kotak suara

terbuat dari bahan karton kedap air yang pada satu sisinya bersifat transparan. Kotak

suara tersebut juga merupakan barang habis pakai. Dengan keluarnya PKPU yang

mengatur tentang logistik Pemilu 2019, ini sudah menjadi kesepakatan bersama dan

tidak lagi menjadi hal yang diperdebatkan. 

Kotak suara berbahan kedap air tersebut tak hanya digunakan pada Pemilu

2019, tetapi juga pernah digunakan pada Pemilu 2014 lalu. Hal tersebut dapat

membutikan bahwa KPU menjamin uji ketahanan dan keamanannya. Meskipun

memang, potensi kerawanan pada non tahapan logistik itu pasti ada. Kotak suara

berbahan alumunium juga tetap disediakan untuk menutupi kekurangan dari kotak

suara berbahan kardus. 

Penggunaan kotak suara berbahan duplex dapat memudahkan penyimpanan

dan ketahanan yang dapat menahan beban lebih dari 80 kg, selain itu juga dapat

menghemat biaya negara (Pramono, 2018). KPU Republik Indonesia, KPU Provinsi,

dan Kabupaten/Kota telah membuktikan hal itu dengan menduduki kotak suara.

Bahkan, Ketua KPU RI Arif Budiman telah melakukan testimoni dengan menyiram

kotak suara tersebut dengan air. 

29
Namun, faktanya kotak suara dan bilik suara milik KPU Kabupaten Badung,

Bali mengalami kerusakan akibat hujan deras yang menyebabkan masuknya air ke

tempat penyimpanan logistik. KPU Badung mencatat 2.065 kotak suara dan 110 bilik

suara yang rusak (Bawaslu RI, 2018). Hal ini menjadi catatan pada tataran keamanan

penyimpanan logistik. 

Hal yang wajar tatkala masyarakat membayangkan bahwa kotak suara

berbahan kardus itu benar-benar seperti dus pada mie instan, sehingga

beberapa meme kotak suara yang digembok berbahan dus viral dan masyarakat

langsung mempercayainya. Hal ini bisa terjadi karena KPU tidak memberikan

informasi sejak awal kepada publik, sehingga masyarakat bukan mendapatkan

informasi secara utuh, melainkan informasi yang keliru.

3.1.2 Evaluasi Umum

Atas isu-isu krusial yang terjadi pada tahapan penyelenggaraan Pemilihan

Umum Tahun 2019 mestinya ini menjadi bahan evaluasi bersama baik itu peserta

pemilu, penyelenggara pemilu, dan pemilih. Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan

untuk perbaikan selanjutnya. Pertama, hendaknya penyelenggara pemilu lebih

komunikatif dalam menginformasikan hal-hal krusial agar diketahui masyarakat luas.

30
Berikan informasi menyeluruh agar tidak menimbulkan multitafsir.

Barangkali publik sama sekali tidak mengetahui bahwa pemilu sebelumnya juga

menggunakan kotak suara berbahan duplex. Bisa diperkirakan juga berapa persen

publik yang memiliki ketertarikan untuk membaca. Dalam hal penginformasian

kepada publik, lakukan dengan kreatif yang terkesan tidak terlalu serius tapi substansi

informasinya dapat dipahami oleh masyarakat. Aspek keamanan penyimpanan dan

distribusi logistik juga sampaikan kepada masyarakat sejak dini. 

Kedua, terdapat beberapa daerah di Indonesia yang rentan akan terjadinya

bencana. Kotak suara dari karton hendaknya tidak dipakai untuk daerah rawan

tersebut, melainkan tetap memakai kotak suara alumunium untuk mencegah

kerusakan pada kotak suara. Kontrol standar keamanan dan tempat penyimpanan

kotak suara karton.

Ketiga, fungsi dan peran peserta pemilu harus tetap dijalankan dengan baik

pada proses demokrasi elektoral 2019. Ciptakan suasana pemilu yang harmonis, tidak

banyak mencari celah kesalahan penyelenggara pemilu. 

Keempat, bukan hanya penyelenggara pemilu saja, masyarakat harus turut

andil dalam menjamin keamanan penyelenggaraan pemilu 2019 dalam bidang

keamanan tempat penyimpanan kotak pemilu. Masyarakat dituntut untuk menjadi

pemilih yang cerdas. Kawal seluruh tahapan pemilu secara maksimal, jangan biarkan

pelanggaran terjadi yang dapat mencederai demokrasi. Jangan langsung menanggapi

31
suatu informasi secara reaktif; lakukan ikhtiar untuk mendapatkan informasi yang

benar dan utuh.

3.2 Derajat Komparatif Material Kardus dan Aluminium

Salah satu metode efektif dalam serangkaian analisa mengenai keunggulan

dan karakteristik masing-masing dari material kardus dan aluminium ialah melalui

perbandingan langsung. Dengan tinjauan dari berbagai aspek, maka diharapkan juga

bahwa derajat komparatif yang dimiliki oleh kedua jenis material berbeda ini juga

sangat tinggi. Harapannya, hal ini dapat menunjang pembeda dan keunggulan

komparatif yang dimiliki secara lebih spesifik dan akurat.

Derajat komparatif yang dideterminasi oleh penulis akan diorientasikan dari

berbagai segi dan pendekatan yang ada. Baik dari segi sifat fisis, sifat kimia, hingga

hal-hal berkaitan dengan masing-masing material, baik melalui pandangan kualitatif

maupun kalkulasi kuantitatif.

3.2.1 Ketahanan Bahan terhadap Air

Pengujian kedua bahan terhadap air akan dilaksanakan melalui eksperimen

sederhana. Karena keterbatasan alat dan bahan serta eksklusivitas hak KPU, maka

kotak suara berbahan kardus dan aluminium tidak dapat didapat secara seutuhnya.

Akan tetapi, penulis dapat meyakini bahwa bahan keduanya tidak berbeda jauh

32
dengan aluminium dan kardus (corrugated cardboard) yang beredar di lingkungan

sekitar secara umum. Langkah prosedurnya sebagai berikut,

a. bahan I (yaitu kardus) dan II (yaitu aluminium) dipersiapkan dalam bentuk

lembaran dengan dimensi seragam antarkeduanya,

b. siram bahan I dengan air sebanyak 300 ml, catat peristiwa yang terjadi secara

kualitatif, lalu siram bahan II dengan volume air yang sama, catat juga peristiwa yang

terjadi,

d. hitung waktu hingga 5 menit untuk penyelesaian proses fisis maupun kimiawi yang

dapat terjadi, dan tabulasikan serta bandingkan kedua hasil

Tabel 1. Ketahanan Aluminium dan Kardus terhadap Air

Terjadi Perubahan
Jenis Bahan
Iya (Deskripsi singkat) Tidak

X
Kardus
(Mengalami deformasi)

Aluminium X

Kesimpulan : bahan aluminium lebih tahan terhadap air dibandingkan kardus

3.2.2 Ketahanan Bahan terhadap Api

33
Pengujian kedua bahan terhadap api akan dilaksanakan melalui eksperimen

sederhana. Karena keterbatasan alat dan bahan serta eksklusivitas hak KPU, maka

kotak suara berbahan kardus dan aluminium tidak dapat didapat secara seutuhnya.

Akan tetapi, penulis dapat meyakini bahwa bahan keduanya tidak berbeda jauh

dengan aluminium dan kardus (corrugated cardboard) yang beredar di lingkungan

sekitar secara umum. Langkah prosedurnya sebagai berikut,

a. bahan I (yaitu kardus) dan II (yaitu aluminium) dipersiapkan dalam bentuk

lembaran dengan dimensi seragam antarkeduanya,

b. bakar bahan I dengan sumber api sederhana (korek api atau sejenisnya),

c. siram bahan II dengan volume air yang sama, catat juga peristiwa yang terjadi,

d. tahapan b dan c dilakukan selama 30 detik

d. tabulasikan dan bandingkan kedua hasil

Tabel 2. Ketahanan Aluminium dan Kardus terhadap Api

Terjadi Perubahan
Jenis Bahan
Iya (Deskripsi singkat) Tidak

X
Kardus
(Terbakar habis)

Aluminium X

Kesimpulan : bahan aluminium lebih tahan terhadap api dibandingkan kardus

34
3.2.3 Ketahanan Bahan terhadap Tahanan Beban dan Tekanan

Pengujian kedua bahan terhadap tahanan pada beban dan tekanan akan

dilaksanakan melalui eksperimen sederhana. Karena keterbatasan alat dan bahan serta

eksklusivitas hak KPU, maka kotak suara berbahan kardus dan aluminium tidak dapat

didapat secara seutuhnya. Akan tetapi, penulis dapat meyakini bahwa bahan

keduanya tidak berbeda jauh dengan aluminium dan kardus (corrugated cardboard)

yang beredar di lingkungan sekitar secara umum. Langkah prosedurnya sebagai

berikut,

a. bahan I (yaitu kardus) dan II (yaitu aluminium) dipersiapkan dalam bentuk

lembaran dengan dimensi seragam antarkeduanya,

b. beri beban yang seragam untuk bahan I, dan lakukan prosedur yang sama untuk

bahan II, selama lebih kurang 30 detik

d. tabulasikan dan bandingkan kedua hasil

Tabel 3. Ketahanan Aluminium dan Kardus terhadap Tekanan

Jenis Bahan Terjadi Perubahan

Iya (Deskripsi singkat) Tidak

35
X
Kardus
(mengalami deformasi)

Aluminium X

Kesimpulan : aluminium lebih tahan terhadap tekanan dibandingkan kardus

3.2.4 Ketahanan Bahan terhadap Disturbansi Eksternal

Pengujian kedua bahan terhadap disturbansi akan dilaksanakan melalui

eksperimen sederhana. Karena keterbatasan alat dan bahan serta eksklusivitas hak

KPU, maka kotak suara berbahan kardus dan aluminium tidak dapat didapat secara

seutuhnya. Akan tetapi, penulis dapat meyakini bahwa bahan keduanya tidak berbeda

jauh dengan aluminium dan kardus (corrugated cardboard) yang beredar di

lingkungan sekitar secara umum. Langkah prosedurnya sebagai berikut,

a. bahan I (yaitu kardus) dan II (yaitu aluminium) dipersiapkan dalam bentuk

lembaran dengan dimensi seragam antarkeduanya,

b. bahan I dan II dibiarkan di tempat terbuka (aman dan kering dari kemungkinan api

dan air), dengan lamanya eksperimen untuk jangka waktu hingga satu pekan,

d. indikator utama yang ingin dinilai ialah ketahanan terhadap disturbansi oleh tikus,

rayap, maupun binatang penganggu lainnya

Tabel 4. Ketahanan Aluminium dan Kardus terhadap Disturbansi Eksternal

Jenis Bahan Terjadi Perubahan

36
Iya (Deskripsi singkat) Tidak

Kardus X

Aluminium X

Kesimpulan : aluminium lebih tahan terhadap gangguan eksternal

dibandingkan kardus

3.2.5 Komparasi Finansial Kedua Jenis Bahan

Perbandingan kedua bahan terhadap pengeluaran finansial yang dapat

dikeluarkan tidak dapat dihitung secara akurat dan sepenuhnya. Hal ini dikarenakan

biaya produksi yang dapat berbeda, proses vendor yang notabene hanya dimiliki

secara eksklusif informasinya oleh pihak KPU, serta faktor-faktor terkait lainnya

yang dapat menyebabkan fleksibilitas harga produksi secara menyeluruh. Karena

keterbatasan ini, penulis menelusuri data harga pasaran dengan range tertentu yang

diharapkan dapat merepresentasikan secara efektif dari harga yang sebenarnya. tidak

dapat didapat secara seutuhnya.

Tabel 5. Perbandingan Harga Kardus dan Aluminium untuk Kalkulasi Skala Nasional

Range Harga

Jenis Bahan Multiplikasi Jumlah TPS


per kilogram
(800.000 TPS)

Kardus Rp (2.000 ± 500) 1,6 milyar rupiah

Aluminium Rp (12.000 ± 1.000) 9,6 milyar rupiah

37
Selisih Harga 8 milyar rupiah

Kesimpulan : kardus lebih menghemat biaya dibandingkan aluminium

Dengan asumsi masing-masing TPS membutuhkan satu kilogram bahan baku untuk

kotak suaranya. Lebih lanjut, hal in sangat sulit untuk dilakukan secara presisi karena

keterbatasan informasi mengenai ukuran yang sebenarnya daripada kotak suara.

3.3 Interpretasi Pengoptimalan Material Kotak Suara

Dalam rangka penguatan argumentasi serta hasil analisa yang lebih akurat,

maka penulis juga mewadahi penarikan pendapat dari ahli bidang material (termasuk

sebagai stakeholder terkait). Narasumber kami ialah Dr. Ir. Aditianto Ramelan.

Beliau ialah seorang tenaga pengajar di Institut Teknologi Bandung (ITB), tepatnya

Teknik Material yang dinaungi oleh Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD)

ITB., dengan keahlian beliau pada bidang studi Ilmu dan Teknik Material.

Beberapa kesimpulan yang didapat dari hasil wawancara dengan beliau :

a. penggunaan material kardus lebih diunggulkan karena simpel, praktis, dan murah

b. namun, penggunaan material aluminium lebih disarankan karena material kardus

jauh lebih rentan terhadap berbagai jenis gangguan eksternal

c. klaim pihak KPU yang menyatakan bahwa kotak suaranya tahan beban 70 kg

cukup diragukan oleh pihak narasumber

38
d. kendala utama ialah narasumber dan pihak kampus ITB sendiri belum pernah

melakukan uji secara langsung terhadap material yang digunakan. Sehingga

gambaran yang diberikan bisa jadi tidak begitu akurat dan berorientasi pada asumsi

semata dan referensi seadanya

3.4 Studi Kasus Berkaitan Implementasi Kotak Suara Pemilu Berbahan Kardus

Salah satu hal yang diyakini oleh penulis ialah studi kasus mengenai kejadian-

kejadian yang terjadi di sekitar secara langsung berkaitan dengan implementasi

kebijakan KPU dalam penggunaan kotak suara berbahan kardus. Hal ini tentunya

berkaitan erat dengan sifat-sifat fisis maupun kimia yang berkaitan dengan bahan

kardus (corrugated cardboard). Lebih lanjut, kejadian yang dipaparkan diharap akan

memberikan tinjauan representatif terhadap sifat-sifat bahan yang dimiliki oleh

material kardus.

3.4.1 Peristiwa I : Problematika terhadap Gangguan Air

Judul Rubrik : 680 Kotak Suara di Bogor Rusak Terendam Lumpur

Sumber : https://m.detik.com/news/berita/d-4510942/680-kotak-suara-di-bogor-

rusak-terendam-lumpur

39
Ratusan kotak suara untuk pemilu di gudang penyimpanan di Kecamatan

Ciseeng, Kabupaten Bogor, rusak dan tidak bisa digunakan lagi. Ratusan kotak suara

tersebut rusak akibat terendam air dan lumpur yang masuk ke gudang. Heri Setiawan

selaku Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat

KPUD Kabupaten Bogor, mengatakan hujan yang lebat membuat tembok gudang

jebol sehingga banyak lumpur yang masuk.

"Jadi kemarin itu hujan sangat lebat dan mengakibatkan tembok gudang jebol

karena limpasan air. Kemudian banyak air dan lumpur yang masuk ke dalam gudang.

Karena memang gudang yang digunakan itu kan bangunan tua, eks gedung PGRI,"

terangnya.

Saat ini, pihak KPU dan Panwas Kecamatan Ciseeng masih menginventarisasi

kotak suara yang rusak dan membersihkan lumpur yang masih menggenang di dalam

gudang.

3.4.2 Peristiwa II : Problematika terhadap Gangguan oleh Api

Judul Rubrik : Caleg PDIP Diduga Bakar 15 Kotak Suara, KPU Jambi Siapkan

Coblosan Ulang

Sumber : https://m.detik.com/news/berita/d-4520152/caleg-pdip-diduga-bakar-

15-kotak-suara-kpu-jambi-siapkan-coblosan-ulang

40
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi menyiapkan pemungutan

suara ulang (PSU) di 3 TPS di Desa Koto Padang, Sitinjau Laut, Kota Sungai Penuh,

Jambi. PSU dilakukan terkait kejadian pembakaran 15 kotak suara di 3 TPS itu.

"Iya akan kita lakukan PSU pada tanggal 27 April 2019. Ada 3 TPS di sana yang

akan di lakukan pemilihan suara ulang yaitu TPS 1, 2 dan 3 di Desa Koto Padang,

Sungai Penuh," kata Komisioner KPU Provinsi Jambi, Sanusi kepada detikcom,

Senin (22/4/2019).

PSU digelar setelah surat suara di TPS itu dibakar oleh sekelompok orang.

Atas kejadian pembakaran kotak surat suara itu, polisi berhasil mengamankan 3 orang

tersangka yaitu Panwascam, caleg PDIP Kota Sungai Penuh dan satu orang PNS yang

masih berstatus saksi.

Bawaslu Jambi juga sudah menyurati Bawaslu Kota Sungai Penuh untuk

meminta KPUD Sungah Penuh menggelar pencoblosan ulang secepatnya. Terkait

kejadian pembakaran kotak suara, Bawaslu menyerahkan kepada pihak kepolisian.

"Kita sudah menyurati Bawaslu Kota Sungai Penuh agar segera meminta KPUD

disana melakukan pemilihan suara ulang. Dan untuk pelaku yang sudah ditangkap

oleh kepolisian harus dapat bertanggungjawab atas perbuatannya karena pembakaran

itu masuk dalam ranah pidana umum," ujar Ketua Bawaslu Jambi, Asnawi saat

dihubungi detikcom.

Diketahui, ketiga orang yang diduga pelaku pembakaran kotak suara di 3 TPS

di Kota Sungai Penuh yang diamankan itu ialah R (31) yang merupakan Panwascam

41
Desa Tanjung Karang, Sungai Penuh, lalu KS (53) caleg PDIP Koto Padang,

Kecamatan Tanah Kampung, Kerinci kemudian ER (55) yang berprofesi sebagai PNS

yang saat ini masih sebagai saksi.

"Iya benar (status pekerjaannya), 1 masih sebagai saksi (PNS-Red). Ini kita

masih dalam perjalanan dari Kerinci ke Polda Jambi," kata Direktur Kriminal Umum

Polda Jambi, AKBP Edi Faryadi saat dihubungi detikcom, secara terpisah.

3.4.3 Peristiwa III : Ketahanan terhadap Beban, Tekanan, dan Tegangan

Judul Rubrik : KPU Jakbar Tes Kekuatan Kotak Suara 'Kardus', Kokoh

Dimasuki Orang

Sumber : https://m.detik.com/news/berita/d-4348896/kpu-jakbar-tes-kekuatan-

kotak-suara-kardus-kokoh-dimasuki-orang

Kotak suara berbahan kardus ramai diperbincangkan. Pihak KPU Jakarta

Barat (Jakbar) pun menguji kekuatan kotak suara Pemilu 2019 ini. Uji kekuatan kotak

suara tersebut dilakukan di Jalan C No 38, Kelapa Dua Raya, Kebon Jeruk, Jakbar

(18/12/2018). Ketua KPU Jakbar Cucum Sumardi menguji langsung didampingi

Komisioner dan petugas KPU Jakbar. Cucum memulai simulasi. Pertama, dia

meminta petugas merakit kotak suara tersebut. Setelah kotak suara jari, dia meminta

salah seorang Komisioner KPU Jakbar Nuraini untuk masuk ke dalam kotak suara.

Setelah Nuraini masuk ke dalam kotak suara, Cucum dan dan salah satu petugas

mengangkat Nuraini yang mempunyai tinggi badan sekitar 160 cm dan berat 50 kg.

42
Setelah itu, kotak suara ditutup. Komisioner KPU Jakbar Novidiansyah yang

punya berat badan sekitar 80 kg kali ini diminta Cucum untuk menduduki kotak suara

tersebut. Hasilnya, kotak suara tersebut tidak jebol. Begitu pula saat petugas yang

punya berat badan sekitar 60 kg diminta naik, kotak suara tersebut tetap kokoh. Tidak

sampai di situ, Cucum kemudian menyemprot bagian luar kotak suara dengan air.

Cucum menegaskan kotak suara untuk Pemilu 2019 ini sangat kokoh. Dia

berharap penggunaan kotak suara ini tidak dijadikan polemik. Apalagi pengadaan

kotak suara ini menurutnya sudah melalui hasil rapat dengar pendapat dengan Komisi

II DPR dan pemerintah. 

3.4.4 Peristiwa IV : Ketahanan terhadap Disturbansi Eksternal

Judul Berita : Tikus dan Rayap Ancam Kotak Suara 'Kardus' di Gunungkidul

Sumber : https://m.detik.com/news/berita-jawa-tengah/d-4350975/tikus-dan-

rayap-ancam-kotak-suara-kardus-di-gunungkidul

Sebanyak 13.868 kotak suara berbahan karton dupleks telah diterima Komisi

Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gunungkidul. KPU juga memberi perlakuan

khusus terkait perawatan kotak tersebut. Sebab kotak suara dan logistik pemilu

lainnya rawan dimakan rayap dan tikus.

43
Komisioner Bidang Teknis KPU Kabupaten Gunungkidul, Andang Nugroho

mengatakan peralihan kotak suara dari bahan aluminium menjadi karton dupleks

membuat KPU harus memberi perlakuan khusus. Mengingat, bahan karton lebih

rentan rusak daripada bahan aluminium. Karenanya, untuk penyimpanan kotak suara

tersebut KPU Gunungkidul bekerjasama dengan pihak terkait guna melindungi kotak

suara dari serangan tikus dan rayap.

“Ada perlakuan khusus, jadi untuk menyimpan kotak suara ditaruh di atas

panggung dan dilapisi papan serta terpal. Selain itu kita kerjasama dengan Bulog

untuk melakukan fumigasi di ruangan dan lantai gudang penyimpanan logistik

Pemilu agar binatang tidak mendekat dan merusak kotak suara," ujarnya.

Perlu diketahui, fumigasi adalah metode pengendalian hama menggunakan

pestisida yang digunakan untuk membunuh hama di dalam struktur bangunan,

misalnya rayap dan tikus. Untuk prosesnya sendiri, sebuah area akan secara

menyeluruh dipenuhi oleh gas atau asap guna membunuh semua hama di dalam

ruangan tersebut. Disinggung mengenai sosialisasi kepada Panitia Pemilihan

Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) terkait cara perawatan kotak

suara pasca distribusi, Andang menyebut telah melakukannya.

"Kita sudah koordinasi dengan kecamatan untuk perawatan khusus kotak

suara saat didistribusikan. Kita juga sudah minta Kecamatan untuk menyediakan

ruangan khusus lengkap dengan panggung dan terpal," ucapnya. Sementara itu,

Komisioner Bidang Pengawasan, Humas dan Hubungan antar Lembaga Bawaslu

44
Gunungkidul, Rosita mengatakan pihaknya sudah melakukan pengecekan di gudang

penyimpanan logistik KPU Gunungkidul. Menurutnya, dari hasil pengecekan

pihaknya menyatakan gudang aman dipergunakan untuk penyimpanan.

3.4.5 Peristiwa V : Tinjauan Finansial dan Keuangan Negara secara Komparatif

Judul Rubrik : Pakai Kotak Kardus, Berapa Anggaran Pemilu 2019 Bisa

Dihemat?

Sumber : https://m.detik.com/news/berita/d-4357981/pakai-kotak-kardus-

berapa-anggaran-pemilu-2019-bisa-dihemat

Kotak suara Pemilu 2019 menggunakan bahan karton kedap air. Ketua KPU,

Arief Budiman mengatakan salah satu pertimbangan adalah soal efisiensi.  Menurut

Arief, semangat KPU adalah menyelenggarakan Pemilu dengan murah. "Murah untuk

penyelenggara Pemilu dan murah juga bagi peserta Pemilu," kata Arief kepada tim

blak blakan detik.com

Arief menyebut ada beberapa ketentuan yang memungkinkan KPU membuat

Pemilu murah dan peserta tidak perlu mengeluarkan biaya mahal. Dua hal yang

setidaknya bisa dihemat dari penyelenggaraan Pemilu 2019 menurut Arief adalah

pengadaan kotak suara dan bilik suara.

45
Arief mengatakan untuk pengadaan kotak suara, misalnya, pagu anggaran dari

pemerintah sekitar Rp 948 miliar. KPU kemudian melakukan pengecekan ke

lapangan dan membuat harga perkiraan sendiri sekitar Rp 500 miliar dan setelah

dilelang ternyata kebutuhan untuk pengadaan kotak suara hanya sebesar Rp 298

miliar.

"Karena salah satunya pakai karton itu. Aluminium (harganya) bisa tiga kali lipat

lebih mahal," kata Arief.  Bilik suara di Pemilu 2019 juga menurut Arief rencananya

menggunakan karton (kardus) kedap air. Sebelumnya di Pemilu 2014 bilik suara

menggunakan aluminium. 

Menurut Arief, anggaran untuk bilik suara juga bisa ditekan lebih murah

dengan menggunakan karton kedap air. Dari sekitar Rp 190 miliar pagu angaran yang

disediakan, Arief menyebut anggaran bisa dihemat kurang lebih 50 persen atau

separuhnya. 

3.5 Tanggapan Masyarakat terhadap Regulasi KPU mengenai Kotak Suara

Di samping menjalankan analisa data dan fakta mengenai kotak suara pada

Pemilu 2019 oleh KPU, pihak penulis juga ingin menambahkan secara ekstensif

terhadap tanggapan masyarakat mengenai penggunaan kotak suara tersebut pada hari

pelaksanaan Pemilu Serentak 2019 pada 17 April 2019 lalu.

46
Tabulasi tanggapan masyarakat telah dilaksanakan, namun belum maksimal

dan sesuai target sampling, dikarenakan Pemilu 2019 yang baru dilaksanakan pada 4

hari yang lalu. Oleh karena itu, pengolahan tanggapan serta aspirasi pengisi kuesioner

diyakini belum representatif secara efektif. Lebih lanjut, kriteria pertanyaan yang

diharapkan dilimitasi pada beberapa hal yang diyakini krusial oleh penulis. Berikut

dipaparkan hasil sementara dari serangkaian proses penarikan aspirasi masyarakat.

3.5.1 Atensi Masyarakat terhadap Introduksi Jenis Kotak Suara Baru

Salah satu indikator yang penulis pilih dalam problematika ini ialah atmosfer

yang terjadi terhadap kebijakan dan penyuasanaan baru ini. Seperti layaknya tingkat

kepekaan masyarakat, hal ini sudah idealnya ditanyakan dalam pembentukan sebuah

kebijakan baru bagi khalayak banyak. Introduksi kebijakan seperti ini dalam tahapan

awalnya dapat mencerminkan kualitas dari pendapat masyarakat yang ditampung

pada kuesioner. Oleh karena itu, atensi masyarakat dinilai secara kuantitatif.

Sadarkah dengan Penggunaan Kotak


Suara Bahan Kardus?

22%
Iya
Tidak

78%

Grafik 1. Atensi Masyarakat terhadap Introduksi Jenis Kotak Suara Baru

47
Kesimpulan : mayoritas responden sadar akan penggunaan material baru untuk

kotak suara Pemilu 2019

3.5.2 Eksistensi Problematika Masyarakat terhadap Kotak Suara Berbahan

Kardus

Setelah mengetahui animo masyarakat terhadap introduksi kebijakan baru

oleh KPU, maka pertanyaan kuesioner selanjutnya diarahkan pada pendekatan

pengenalan masalah yang dapat terjadi. Determinasi utamanya ialah pada tanggapan

dan perspektif masyarakat dalam menyikapi hal tersebut. Apakah permasalahan ini

dianggap sebagai suatu hal yang lumrah, ataupun sebagai suatu masalah yang segera

harus dicarikan solusinya. Maka, dilakukan kalkulasi untuk penentuan suara

mayoritas dari masyarakat sebagai penentu untuk indikator yang satu ini.

Apakah kamu menganggap hal ini


sebagai sebuah masalah?

Iya
Tidak
45%
55%

48
Grafik 2. Eksistensi Problematika Masyarakat terhadap Kotak Suara Berbahan

Kardus

Kesimpulan : lebih dari 50% responden memberi klaim bahwa peristiwa ini

dapat dikategorikan sebagai sebuah masalah

3.5.3 Jenis Problematika yang Dihadapi Masyarakat terkait Kotak Suara

Berbahan Kardus

Setelah menentukan parameter yang sesuai, maka langkah selanjutnya ialah

pemetaan dari permasalahan yang diakui eksistensinya oleh masyarakat. Hal ini

ditinjau dari penanggapan dan penampungan aspirasi yang dimiliki masyarakat untuk

latar belakang permasalahan ini. Lebih lanjut, juga dilakukan pemetaan frekuensi

untuk permasalahan yang paling sering muncul. Nantinya, akan dilakukan komparasi

terhadap hasil analisis pada metode dan pendekatan lainnya.

49
Jika iya, permasalahan apakah yang kamu
hadapi?
9%

13% Rapuh
Deformasi dan bolong
Kurang aman
kardus digembok

17% 61%

Grafik 3. Jenis Problematika yang Dihadapi Masyarakat terkait Kotak Suara

Berbahan Kardus

Kesimpulan : mayoritas responden percaya bahwa material kardus yang

digunakan cenderung rapuh secara struktural

3.5.4 Preferensi Masyarakat terhadap Bahan Kotak Suara Pemilu

Langkah selanjutnya setelah memetakan aspirasi dan tanggapan masyarakat,

maka perlu dilakukan juga proses penampungan aspirasi masyarakat terkait preferensi

yang dimiliki. Pertanyaan ini berbasis pertanyaan tertutup yang mengharuskan

pengisi kuesioner memilih antara pilihan yang telah ditetapkan. Preferensi di sini

diorientasikan pada material yang digunakan untuk kotak suara, antara bahan kardus

ataupun aluminium. Penentuan kesimpulan untuk topik ini berdasarkan parameter

mayoritas suara.

50
Bahan kotak suara manakah yang lebih sesuai
dengan preferensi kamu?

Kardus
37%
Aluminium

63%

Grafik 4. Preferensi Masyarakat terhadap Bahan Kotak Suara Pemilu

Kesimpulan : mayoritas masyarakat memiliki preferensi lebih utama terhadap

penggunaan material aluminium dibanding kardus dalam instrumentasi kotak

suara Pemilu 2019

3.5.5 Alasan Preferensi Masyarakat terhadap Bahan Kotak Suara Pilihan

Pertanyaan terakhir dari kuesioner ini berusaha untuk menampung aspirasi

masyarakat mengenai alasan untuk preferensi yang telah dipilih sebelumnya. Dengan

ini, diharapkan dapat memberi wawasan baru dan membuat karya tulis ini lebih

solutif. Melalui fleksibilitas yang diberikan, maka pengayaan jawaban yang

ditampung diproyeksikan lebih beragam. Untuk pertanyaan ini, juga dilakukan

perhitungan frekuensi dari tiap opsi dan pendapat yang masuk.

51
Alasan kamu memilih opsi tersebut?

12%

35% Kardus efisien & terjangkau


Aluminium aman
Kardus serba mudah

54%

Grafik 5. Alasan Preferensi Masyarakat terhadap Bahan Kotak Suara Pilihan

Kesimpulan : mayoritas masyarakat mengunggulkan material aluminium dari

segi keamanannya untuk mengawal keberlangsungan pemilu

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Problematika mengenai bahan kotak suara pemilu oleh KPU memang

memiliki tendensi yang cukup tinggi untuk kedua jenis opsi yang ada. Ditinjau dari

berbagai aspek secara ekstensif, kotak suara berbahan kardus maupun aluminium

52
memiliki keunggulan masing-masing saat dilakukan perbandingan secara komparatif.

Perbandingan di sini diperoleh dari berbagai aspek terkait yang ada, secara kualitatif

maupun hasil kuantifikasi. Namun, jika dilakukan perhitungan bobot dan juga

jumlah, maka dapat disimpulkan bahwa material aluminium merupakan pilihan yang

lebih baik ditinjau dari berbagai aspek yang ada, tentunya dengan berprinsip pada

keidealan pemilu sebagai orientasi utama.

4.2 Saran

Untuk membantu masyarakat lebih lanjut dalam proses determinasi opsi

terbaik serta pengayaan informasi, maka penulis memiliki beberapa saran yang

fleksibel dapat dilakukan oleh umum secara terbuka dan sederhana, namun dapat

diyakini sebagai solusi yang solutif. Yaitu berkaitan dengan peran sebagai anggota

masyarakat dengan mengimplementasikan hak-hak yang dimiliki sebagai seorang

warga negara.

53
Pertama, dengan layangan aspirasi untuk pengujian ilmiah oleh tim ahli terkait

analisis material yang digunakan. Sejauh ini, informasi hanya diberikan oleh klaim

dari pihak KPU sendiri, tanpa adanya campur tangan pihak independen. Diharapkan

langkah ini untuk turut memberi penilaian objektif bagi masyarakat luas. Hal ini

dapat diakomodasi oleh organisasi nirlaba, anggota dewan dan perwakilan

masyarakat, maupun dalam bentuk petisi yang telah diakomodasi oleh suara massa

yang kuat.

Kedua, tetap menghargai segala keputusan KPU terkait pemilu. Namun, hal

ini harus turut didukung oleh keinginan yang kuat dalam menjaga kelancaran pesta

demokrasi. Untuk problematika ini, terutama diorientasikan pada quality control

kotak suara yang digunakan pada pemilu. Dengan ini, kontribusi kita sebagai warga

negara dapat memberi arti lebih dan mengurangi tendensi kritik masyarakat terhadap

hal ini. Tentu, berbagai sarana seperti organisasi maupun komunitas tertentu dapat

menjadi wadah yang tepat. Apabila kedua solusi di atas telah diimplementasikan

dengan baik dan sinergis, maka diharapkan dapat memberikan atmosfer yang lebih

baik dalam pelaksanaan rangkaian pesta demokrasi di Indonesia.

54
LAMPIRAN

55
Lampiran A

Kuesioner

1. Apakah kamu sadar bahwa kotak suara berbahan kardus yang digunakan oleh

pemilu kali ini merupakan hal yang baru?

a. Iya

b. Tidak

2. Apakah kamu menghadapi permasalahan dengan kotak suara berbahan kardus yang

digunakan?

a. Iya

b. Tidak

3. Jika iya, apakah permasalahannya? (dalam kalimat singkat)

4. Bagaimana preferensi kamu, apakah kotak suara berbahan kardus / bahan

aluminium seperti sebelumnya?

5. Boleh tau alasannya kenapa? (penjelasan singkat saja)

56
Lampiran B
Pertanyaan Wawancara (Dr. Ir. Aditianto Ramelan)

a. Apa pendapat Bapak mengenai keputusan KPU untuk menggunakan material


kardus dibanding aluminium?
b. Apakah sepengetahuan Bapak material kardus dan aluminium yang digunakan
pada kotak suara pemilu berbeda dengan yang beredar di pasaran?
c. Bagaimana preferensi Bapak tentang material yang digunakan? (yang mana yang
lebih baik, kardus atau aluminium). Boleh jelaskan 2-3 alasannya Pak?
d. Apakah bapak punya preferensi material lain untuk digunakan dalam pemilu-
pemilu ke depannya?
e. Apakah ITB sendiri pernah mengadakan uji lab untuk kedua material kotak suara
ini? Jika pernah, bagaimanakah hasilnya?
f. Apakah bapak percaya dengan klaim dari pihak KPU yang mengatakan bahwa
material yang digunakan tahan air dan tahan kerusakan dari hewan maupun tekanan
dan beban hingga 70kg?

57
Lampiran C

Lembar Kendali, Kerangka Karangan, dan Lembar Asistensi

58
Daftar Pustaka

Neni Nur, Kotak Suara Kardus dan Esensi Pemilu 2019.

https://news.detik.com/kolom/d-4352605/kotak-suara-kardus-dan-esensi-

pemilu-2019 diakses pada 8 April 2019.

Pradito Rida, Tikus dan Rayap Ancam Kotak Suara ‘Kardus’ di Gunungkidul.

https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4350975/tikus-dan-rayap-ancam-

kotak-suara-kardus-di-gunungkidul diakses pada 2 Mei 2019.

Staff Unila, “Kekuatan Material”.

http://staff.unila.ac.id/suudi74/files/2015/03/Materi-2-.-Kekuatan-Bahan-

2015.pdf diakses pada 8 April 2019.

59
Daftar Riwayat Hidup

1. Aby Lafkin (16918118)

Aby Lafkin lahir di Pekanbaru pada 10 Maret

2000 dari orang tua bernama Khairul Anwar dan

Hartaty Martha, sebagai anak keempat dari empat

bersaudara. Ia menempuh pendidikan dasar selama

dua belas tahun di Yayasan Pendidikan Cendana,

sebelum melanjutkan studi di Fakultas Teknik Mesin

dan Dirgantara ITB. Sejak kecil, ia memiliki ketertarikan yang tinggi pada STEM

(Science, Technology, Engineering, and Mathematics), sastra, dan dinamika

berorganisasi. Hal inilah yang membuat ia meraih lebih dari tiga puluh penghargaan

dan recognition di bidang sains, sastra, serta kecakapan berorganisasi sepanjang

hidupnya.

Beberapa highlight utamanya ialah Medali Perak OSN Biologi SMP 2014,

Medali Perunggu OSN Biologi SMA 2017, Juara 1 Lomba Menulis Cerpen Tingkat

Nasional oleh Jejak Publisher, International REACH Chevron Scholarship Program,

dan International University of Tokyo Amgen Scholarship 2019. Karya Aby Lafkin di

bidang sastra juga beberapa kali diterbitkan oleh koran regional Provinsi Riau (Riau

Pos) dan juga diterbitkan dalam bentuk novel antologi cerpen berjudul Kisah di

Sekolah. Ke depannya, ia ingin terus memberi kontribusi bagi anak bangsa dengan

konsentrasi pada STEM. Hal ini tentunya diprakarsai oleh prinsip hidupnya, “tidaklah

60
aku dilahirkan di dunia melainkan untuk memberi kebermanfaatan bagi orang

banyak”.

2. Genby Ardinugraha (16918186)

ِ ‫بِس ِْم هَّللا ِ الرَّحْ َم ِن الر‬


‫َّحيم‬

Genby Ardinugraha lahir dari orang tua bernama

Heri Rahadian Nugraha dan Diah Komalasari di

Ciamis, 25 November 1998. Penulis merupakan anak

pertama dari dua bersaudara. Penulis menempuh

pendidikan dari SMAN 1 Garut di Kab. Garut (lulus

tahun 2018), hingga kini sedang menempuh pendidikan di Fakultas Teknik Mesin dan

Dirgantara Institut Teknologi Bandung. Karena belajar dari B. J. Habibie, ternyata

ilmu itu sangat membantu kita dalam menjalani hidup ini. Baik ilmu sosial maupun

ilmu sains. Selain itu, pendidikan Ibu yang hanya sebatas lulusan sekolah dasar juga

menjadi semangat tersendiri untuk mewujudkan cita-cita beliau.

Penulis merupakan salah satu murid berprestasi dari SD hingga SMA. Penulis

selalu meraih peringkat 1 kelas dan juara umum sekolah. Penulis juga aktif

berorganisasi. Bahkan ketika SMP penulis juga menjadi ketua OSIS periode 2013-

2014. Selain aktif berorganisasi di sekolah, penulis juga aktif dalam kegiatan di

masjid. Penulis bercita-cita ingin menciptakan sesuatu yang bermanfaat untuk

kehidupan. Karena sebagaimana hadist “Seorang Muslim yang menanam pohon atau

61
menabur benih pada bidang tanah, di mana manusia, burung dan hewan bisa

memakannya, adalah melakukan perbuatan amal”. (HR Muslim)

3. Refa Aria Ramdhani (16918022)

Nama saya Refa Aria Ramdhani, lahir di Tasikmalaya,

5 Januari 2000. Saya berasal dari Kabupaten

Tasikmalaya, Jawa Barat. Saya berasal dari latar

belakang dari keluarga sederhana dengan bahasa yang

digunakan sehari-hari adalah bahasa Sunda. Saya

memiliki hobi menonton film, baca buku serta olahraga.

Ayah saya bernama Dedi Mulyono dan ibu saya

bernama Wida Hediawati. Saya merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Saya

mempunyai satu adik perempuan bernama Naila Zalza Nurfadila yang masih

mengenyam pendidikan di SMP Negri 1 Singaparna. Saya menempuh pendidikan TK

di TK Negeri 1 Sukamanah, SD di SDN 1 Sukamanah. Kemudian saya melanjutkan

pendidikan saya ke SMP Plus Muhammadiyah Singaparna. Setelah lulus, saya

melanjutkan pendidikan saya ke SMAN 2 Tasikmalaya yang merupakan sekolah

favorit di Kota Tasikmalaya.

Saat SMA, saya mengikuti berbagai ekstrakurikuler salah satunya IBM (Indie

Basketball Marta) yaitu organisasi yang bergerak dalam bidang olahraga basket. Pada

saat SMA saya menjadi pemenang lomba cerdas cermat biologi (LCT) tingkat Jawa

Barat yang diadakan oleh Universitas Siliwangi, selain itu saya mendapatkan

62
penghargaan karena meraih nilai UN tertinggi ke-2 se-Kota Tasikmalaya. Sekarang

saya menempuh pendidikan di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD)

Institut Teknologi Bandung.

63

Anda mungkin juga menyukai