Anda di halaman 1dari 4

Penciptaan Manusia Dalam Islam

Nama : Nurzalzabila

NIM : D131211034

Kelas : Teknik Lingkungan B

Departemen Teknik Lingkungan


Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Tahun Akademik 2021/2022
A. Pendahuluan
Manusia, pada hakikatnya sebagai salah satu makhluk ciptaan Allah
SWT, menurut kisah yang diterangkan dalam sumber utama ajaran Islam
yaitu Al-Quran, bahwa Allah menciptakan manusia berikut dengan tugas-
tugas mulia yang diembanya. Islam menjelaskan bahwa Allah SWT
menciptakan manusia berasal dari tanah, kemudian menjadi nutfah, alaqah,
dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk Allah SWT yang paling
sempurna dan memiliki berbagai kemampuan. Allah SWT sudah menciptakan
manusia ahsanu taqwim, yaitu sebaik-baik cipta dan menundukkan alam
beserta isinya bagi manusia agar manusia dapat memelihara dan mengelola
serta melestarikan kelangsungan hidup di alam semesta ini. Dalam tulisan ini
penulis ingin mengkaji lebih dalam tentang bagaiman Islam memandang
Manusia baik dari sisi dari apa manusia diciptakan, bagaiman proses
penciptaanya? Bagaimana tugas manusia diciptakan kemudian bagaimana
kedudukan manusia di hadapan Allah SWT.
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna diantara makhluk-
makhluk lain di muka bumi ini. Dengan sedikit banyaknya perbedaan
pendapat mengenai penciptaan manusia. Menurut ilmuwan dari Barat,
manusia berasal dari seekor kera kemudian melalui seleksi alam. Hal tersebut
menyebabkan pro dan kontra disebagian peneliti. Namun, pada hakikatnya
yang lebih masuk akal yaitu yang tertera dalam kitab suci umat Islam yaitu Al-
Qur’an. Manusia tercipta dari setetes mani yang tersimpan didalam rahim
wanita kemudian menjadi segumpal darah dan segumpal daging kemudian
tumbuhlah tulang-tulang yang dibalut oleh daging tersebut lalu ditiupkanlah
ruh. Manusia adalah makhluk hidup satu satunya yang memiliki akal dan
sangat berperan besar di muka bumi ini, baik sebagai subjek yang sangat
berpengaruh dalam roda kehidupan sehari-hari yang dapat mencari
kebutuhan yang diperlukannya. Banyak Istilah dalam penyebutan manusia
seperti al-basyar, al-Insan, al- Ins, an-Nas, al-Unas dan Bani Adam. Namun,
hal itu tidak mengurangi sedikitpun dari eksistensi manusia itu sendiri.

B. Pembahasan
Pada penciptaan manusia, ada orientalitas yang bingung mengenai
dengan sejumlah rumusan yang berbeda-beda menyangkut penciptaan
manusia didalam Al-Qur’an. Ada ayat yang menyatakan bahwa manusia
diciptakan dari tanah liat, tembikar, saripati tanah, saripati air yang hina, air
yang tertumpah dan mani yang terpancar. Bila diamati lebih dalam dapat
disimpulkan bahwa manusia berasal dari dua jenis yaitu dari benda padat dan
benda cair. Benda padat berbentuk tanah (turab), tanah yang sudah
mengandung air (thin), tanah liat (hama’), dan tembikar (shalshal). Benda cair
berbentuk air mani.
Terdapat Ayat-ayat al-Quran mengenai penciptaan Manusia terdapat
pada beberapa surat surat Nuh: 17, surat Ash-Shaffat ayat 11, surat Al-
Mukminuun 12-13, surat Ar-Rum ayat : 20, Ali Imran ayat: 59, surat As Sajdah:
7-9, surat Al-Hijr ayat: 28, dan Al-Hajj ayat: 5. Al-Quran menjelaskan bahwa
manusia diciptakan dari tanah dengan bermacammacam istilah, seperti :
Turaab, Thieen, Shal-shal, dan Sulalah. Dapat diartikan sesungguhnya Allah
menciptakan jasad manusia dari berbagai macam unsur kimiawi yang ada
pada tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses berikutnya tidak terdapat
dalam Al-Quran secara rinci. Ayat-ayat Quran yang menyebutkan manusia
diciptakan dari tanah, pada umumnya hanya dipahami secara lahiriah saja.
Menimbulkan pendapat sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah SWT
berasal dari tanah, karena Allah maha kuasa, segala sesuatu pasti dapat
terjadi.
Manusia adalah makhluk pilihan yang dimuliakan oleh Allah dari
makhluk ciptaanNya yang lainnya, dengan segala keistimewaan yang ada
pada manusia, seperti akal manusia yang mampu membedakan antara yang
baik dan yang buruk, kemudian memilihnya. Allah SWT menciptakan manusia
dengan sebaik-baiknya cipta (ahsanutaqwim), dan menundukkan alam
semesta baginya agar dia dapat memakmurkan dan memelihara kemudian
melestarikan keberlangsungan hidup di alam semesta ini. Dengan hatinya
manusia dapat memutuskan sesuatu sesuai dengan petunjuk Robbnya,
dengan raganya, diharapkan aktif untuk menciptakan karya besar dan
tindakan yang benar, hingga ia tetap pada posisi kemuliaan yang sudah
diberikan Allah kepadanya seperti ahsanu taqwim, ulul albab, rabbaniun dan
lai-lain. Maka, dengan semua sifat kemuliaan dan semua sifat insaniah yang
ada dengan kekurangan dan keterbatasan, Allah SWT menugaskan misi
khusus kepada umat manusia untuk menguji dan mengetahui mana yang
jujur, beriman dan dusta dalam beragama.

C. Penutup
Pada penciptaan manusia, mengenai dengan sejumlah rumusan yang
berbeda-beda menyangkut penciptaan manusia didalam Al-Qur’an. Ada ayat
yang menyatakan bahwa manusia diciptakan dari tanah liat, tembikar, saripati
tanah, saripati air yang hina, air yang tertumpah dan mani yang terpancar.
Tetapi hal tersebut dapat di jelaskan mengenai proses penciptaan manusia
dalam kitab Al-Qur’an sebagaimana yang tertera dalam surat Al Mu’minun
ayat 12-14 yang menjelaskan bahwa dalam ayat tersebut jelas terlihat
bagaimana proses penciptaan manusia dimulai dari tahap sulalah (saripati
makanan) kemudian nutfah (sperma) lalu terjadi konsepsi (pembuahan) dan
masuk kedalam rahim (menjadi embrio) kemudian berkembang membentuk
‘alaqah kemudian berproses menjadi mudhghah, ‘izaman (tumbuh tulang
belulangnya) kemudian tulang-tulang itu dibungkus dengan daging.
Setelah terbentuk manusia yang utuh, kemudian Allah SWT
meniupkan (nafakha) kepadanya ruh nya kemudian jadilah ia makhluk yang
unik (khalqan Akhar). Disebut demikian karena manusia memiliki substansi
psikis yang berasal dari substansi tuhan sama sekali tidak dimiliki makhluk-
makhluk lain.

Anda mungkin juga menyukai