Anda di halaman 1dari 3

Perikanan laut dan Pasar (Dalam dan Luar) Wilayah Nusantara,

Pengimpor Hasil Tangkapan.


Nurzalzabila | D131211034 | Teknik Lingkungan B

Pendahuluan
Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki luas perairan mencapai
3,25 juta km2 atau sekitar 63 persen wilayah Indonesia. Laut Indonesia memiliki
potensi produksi lestari ikan laut yang cukup besar, dengan asumsi sekitar 6,51 juta
ton/tahun atau 8,2% dari total potensi produksi ikan laut dunia. 1 Statistik Perikanan
Tangkap (2011) menunjukkan terdapat 2,7 juta jiwa nelayan dan Statistik Perikanan
Budi daya (2011) menunjukkan jumlah pembudi daya ikan mencapai 3,3 juta.
Negara Indonesia memiliki sumber daya perikanan yang kaya dan potensial,
baik dari perikanan laut, perairan umum maupun perikanan budidaya. Menurut data
statistik perikanan dan kelautan tahun 2008, perbandingan jumlah produksi sub sektor
perikanan laut pada tahun 1988 dan tahun 2007 terlihat jelas kenaikannya mencapai
lebih dari 100%, sedangkan jumlah produksi subsektor perikanan budidaya
kenaikanya sangatlah fantastis, yaitu mencapai 60%. Hal ini menunjukan tingginya
minat para pelaku usaha perikanan dalam mengembangkan usahanya, terutama di sub
sektor perikanan budaya (Nainggolan, 2010).Peningkatan jumlah ekspor maupun nilai
produk perikanan Indonesia masih memiliki peluang yang besar. Peluang tersebut
juga didukung oleh adanya peningkatan konsumsi produk perikanan global.
Walaupun demikian, kondisi perdagangan global dengan tingkat persaingan yang
tinggi menuntut daya saing yang kuat dalam perdagangan berbagai barang dan jasa
termasuk juga perdagangan produk perikanan. Industri pengolahan ikan harus mampu
menghasilkan beragam produk kompetitif dengan mutu yang baik sehingga
memuaskan konsumen dan mampu bersaing dengan produk yang dihasilkan oleh
negara-negara lain.
Sebagai negara kepulauan terbesar dengan luas wilayah laut yang dapat
dikelola di sektor maritim kelautan menjadi sangat strategis bagi Indonesia. Meskipun
demikian, selama ini sektor tersebut masih kurang mendapat perhatian serius bila
dibandingkan dengan sektor daratan. Padahal jika potensi pembangunan ekonomi
kelautan Indonesia dikelola dengan inovatif dan baik, maka dapat menjadi salah satu
sumber modal utama pembangunan, dan dapat memberikan manfaat yang maksimal
bagi negara dan masyarakat Indonesia.Peningkatan jumlah ekspor maupun nilai
produk perikanan Indonesia masih memiliki peluang yang besar.Peluang tersebut juga
didukung oleh adanya peningkatan konsumsi produk perikanan global. Walaupun
demikian, kondisi perdagangan global dengan tingkat persaingan yang tinggi
menuntut daya saing yang kuat dalam perdagangan berbagai barang dan jasa termasuk
juga perdagangan produk perikanan
Pembahasan
Pada salah satu artikel bapenas (2020) Sangat disayangkan peningkatan
jumlah produksi ini belum diimbangi dengan peningkatan mutu, ditunjukan bahwa
20% dari produksi perikana Indonesia bermutu tinggi, 30%-40% bermutu sedang dan
40%- 60% bermutu rendah. Untuk pemanfaatan produksinya 50% dijual ke pasar
dalam bentuk ikan segar, 40% diolah secara tradisional dan 10% diolah secara
modern. Dari data initerlihat bahwa secara nilai ekonomi, produksi perikanan
Indonesia masih sangat rendah, karena sebagian besar hanya dijual dalam bentuk
segar sehingga perlu dilakukan diversifikasi produk yang tentu saja didukung dengan
penerapan teknik sanitasi danhigiene yang baik. Tambahan pula, pembangunan
perikanan di Indonesia hingga kini masih fokus pada pengembangan aspek ekonomi
semata.
Padahal, dalam pembangunan berkelanjutan, termasuk bidang perikanan, tidak
hanya aspek ekonomi semata yang perlu dikembangkan, namun juga aspek sosial dan
ekologinya, agar aktivitasnya dapat berkelanjutan. yang akan mencerminkan aspek
ekonomi melalui pencapaian usaha yang menguntungkan, aspek sosial melalui
penjaminan lokasi daerah 3 usaha perikanan, dan aspek ekologi melalui pengaturan
jumlah input produksi yang sesuai daya dukung.
Dalam pembangunan Perikanan laut, penguasaan teknologi perlu
ditingkatkan.Teknologi yang perlu ditingkatkan dalam pembangunan perikanan laut
(Rohmin D,1997) antara lain:
1. Pengembangan kemampuan armada penangkapan ikan nasional, dari yang bersifat
hunting menjadi lebih bersifat harvesting. Ini memerlukan penguasaandan penerapan
IPTEK baru, antara lain sensor system, remote sensing dan GIS, permodelan dan
simulasi komputer, artificial inteligence dan decision supportsystem, teknologi
penangkapan dan kapal penangkapan ikan yang modern daneffisien untuk eksploitasi
Sumberdaya ikan di ZEE.
2. Pengembangan teknologi budidaya laut (mariculture), termasuk sea ranching,untuk
sumberdaya ikan yang sudah dibudidayakan maupun yang belum (baru).
Komitmen pemerintah dalam mendukung pembangunan perikanan laut,
merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam pembangunan di Sektor perikanan
laut.Melihat rumitnya struktur kelembagaan yang ikut ambil bagian dalam menangani
persoalan-persoalan perikanan laut membuat semakin banyaknya masalah-masalah
yang timbul, untuk itu perlu penataan kembali lembaga-lembaga yang terkait dalam
bidang perikanan laut sehingga wewenang dan fungsinya jelas dan optimal. Perlunya
sikap rendah hati dari setiap pimpinan lembaga untuk melepaskan campur tangannya
dan menyerahkan kepada lembaga yang terkait

Penutupan
Dari kondisi laut indonesia yang luas tersebut salah satu sumberdaya alam
yang dapat dihasilkan adalah ikan. Ikan merupakan elemen penting dalam menunjang
pasokan makanan. Sekitar 1 miliar orang yang mengandalkan ikan sebagai sumber
protein utama mereka. Permintaan yang tinggi untuk produk perikanan telah
menyebabkan eksploitasi di laut. Pengelolaan perikanan di wilayah indonesia
dilakukan untuk tercapainya manfaat yang optimal dan berkelanjutan, serta
terjaminnya kelestarian sumber daya ikan.

Anda mungkin juga menyukai