Sebagai orang yang menggunakan baja, mungkin selama ini kita hanya mengetahui hasil
akhirnya saja. Agar pengetahuan kita lebih lengkap, yuk ketahui bagaimana caranya pembuatan
material satu ini.
1. Proses Konvertor
Konvertor yang digunakan dalam proses ini dibuat dari sambungan paku keling ataupun las. Di
dalamnya, tersemat batu khusus yang bisa menahan panasnya api saat proses pembentukan baja
berlangsung.
Tahapan pembuatan baja menggunakan teknik ini dimulai dengan pemanasan bahan baku,
kemudian konvertor dimiringkan agar bahan baku yang dimasukkan tak lebih dari 1/8 volume
konvertor. Setelah itu, konvertor kembali ditegakkan.
Saat proses pengolahan berlangsung, tekanan udara berada pada kisaran 1,5 sampai 2 atm dan
dihembuskan ke area kompresor. Baru setelah 20 menit hingga 25 menit, konvertor
dijungkirbalikkan agar baja olahan bisa keluar dan dimanfaatkan sesuai kebutuhan.
Tahap awal pembuatan baja adalah pemurnian. Terdapat dua opsi pemurnian, dasar dan lanjutan.
Pada proses pemurnian lanjutan, diperlukan dapur listrik. Tujuannya adalah untuk mengontrol
temperatur saat peleburan maupun memperkecil unsur-unsur campuran yang ada pada baja.
Pemurnian menggunakan dapur listrik dapat menghasilkan baja berkualitas tinggi. Biasanya,
dapur listrik yang digunakan berjenis busur listrik. Penggunaan dapur listrik berfungsi untuk
mempercepat proses pemanasan baja. Temperatur pada dapur listrik dapat dengan mudah diatur.
Dengan begitu, produsen dapat menghindari intervensi dari kotoran yang bisa merusak kualitas
bahan baja.
Nama proses pembuatan baja ini merujuk pada perintisnya, yakni Siemens dan Martin. Mereka
mengolah baja dengan cara memanfaatkan suhu tinggi yang ada pada tungku kerja. Kapasitas
tungkunya sendiri mampu memuat bahan baku seberat 30 ton hingga 50 ton.
Proses peleburan baja baru terjadi ketika suhunya mencapai 3.000 derajat Celsius. Alhasil, besi
tua dan besi bekas pun dapat dimasukkan dan diolah menjadi baja berkualitas. Biasanya, jenis
besi yang dilebur menjadi baja itu berasal dari besi kelabu dan besi putih.
4. Proses BOF
BOF atau Basic Oxygen Furnace adalah proses pembuatan baja yang memanfaatkan oksigen
murni dan panas. Oksigen ditiupkan ke areal besi kasar sehingga bisa membakar habis kotoran
yang tersisa.
Dapur pengolahan baja pada proses BOF biasanya berdiameter 5 meter dan berkapasitas 35 ton
hingga 200 ton. Durasi pembuatan baja dengan proses ini memakan waktu sekitar 50 menit.
Selain itu, biaya operasional untuk peralatan maupun pengerjaannya juga jauh lebih murah
ketimbang proses lain.
Proses peleburan besi kasar kelabu ataupun besi bekas menjadi baja berkualitas terjadi dalam
dapur kupola. Bentuk dapur kupola menyerupai kubah yang dioperasikan secara berpasangan.
Proses dalam dapur kupola dimulai dengan cara memanaskan area kubah agar terhindar dari uap
air, sedangkan proses pemanasan besi hingga menjadi baja kurang lebih memakan waktu selama
15 jam lamanya.
Bagian kokas pada area dapur yang sudah menyala kemudian ditip menggunakan blower.
Setelah kokas terbakar, besi bekas dan kepingan baja dimasukkan ke dalamnya. Setelah kurang
lebih lima belas menit, baja telah menjadi cair dan dapat dikeluarkan untuk dibentuk sesuai
kebutuhan.
6. Proses Bassemer
Proses pembuatan baja menggunakan teknik ini hampir mirip dengan BOF. Hanya saja, proses
bassemer tidak memakai oksigen murni melainkan uap air. Teknik bassemer merupakan teknik
yang paling umum diterapkan, baik dalam industri menengah maupun industri dengan skala
besar.
Baja jenis ini merupakan jenis baja yang paling sering digunakan dalam dunia konstruksi. Baja
wide flange ini biasanya digunakan untuk konstruksi kolom jembatan, tiang pancang, bottom
chord member, kanopi, dan berbagai konstruksi bangunan lainnya.
Jenis baja CNP ini paling sering digunakan dalam konstruksi yang lebih rumit, antara lain untuk
balok dudukan penutup, girts atau elemen yang digunakan untuk pegangan penutup dinding, dan
konstruksi lainnya. Baja CNP ini juga biasa disebut dengan kanal C, balok purlin, profil C.
Baja H-Beam
Baja H-Beam biasa digunakan dalam konstruksi kolom jembatan, tiang pancang, kanopi, dan
berbagai jenis konstruksi lainnya. Nama dari baja H-Beam ini adalah baja IWF, WF, UB.
Baja Siku
Jenis baja ini memiliki 2 macam, yakni baja siku biasa dan siku berlubang. Ukuran yang dimiliki
pun antara 50 mm sampai 250 mm. tipe baja jenis ini pun juga bermacam-macam, yakni tipe
equal angel dan unequal angel sedangkan jenis baja siku lubang biasanya digunakan untuk
sandaran buku dan rak lemari.
Steel Pipe
Jenis baja yang satu ini biasa digunakan untuk konstruksi bracing, baik secara horizontal maupun
secara vertical. Biasanya juga digunakan dalam pembuatan rangka atap, kolom arsitektur, serta
support komponen arsitektur lainnya karena memang baja steel pipe ini memiliki nilai artistic
yang bagus karena memilii bentuk silinder. Nama lain dari baja steel pipe ini adalah steel tube
dan pipa.
Jenis baja T-Beam ini memang dikhususkan untuk sebuah konstruksi yang membutuhkan
kekuatan bahan bangunan. Baja T-Beam ini memiliki sebuah struktur berupa load-bearing-logam
yang berbentuk seperti huruf T. Bentuk T ini berfungsi untuk melawan adanya tegangan tekan,
sedangkan bagian baja yang berbentuk balok pada bagian flens berfungsi untuk melawan
tegangan tarik. Baja T-Beam ini biasanya digunakan untuk pembuatan rangka kanopi dan balok
lantai. Sebutan lain untuk Baja T-Beam ini adalah balok T.
Jenis-jenis baja dan penggunaannya yang sudah disebutkan di atas memang biasa digunakan
dalam konstruksi bangunan, termasuk bangunan rumah. Jenis-jenis baja dan penggunaan
konstruksi baja dalam bangunan rumah memang memiliki banyak keuntungan karena cepat, bisa
digunakan dalam skala besar, serta harganya lebih murah jia dibandingkan dengan material
beton, namun dalam pengerjaannya, material baja membutuhkan keakuratan yang cukup tinggi.
Material baja dibuat oleh pabrik, sehingga kualitas mutunya memang sudah bagus. Selain itu,
baja juga relatif lebih ringan dibandingkan dengan beton sehingga pengerjaannya lebih mudah.
Selain pengerjaan yang lebih mudah, juga dapat berfungsi untuk mengurangi berat dan
keseluruhan bangunan sehingga lebih meminimalkan kerusakan saat terjadi runtuhan (biasanya
disebabkan oleh gempa atau getaran lainnya).
Konstruksi baja yang digunakan untuk membangun rumah memang memiliki banyak
keuntungan. Keuntungan yang pertama yakni cepat. Penggunaan baja dalam konstruksi rumah
lebih cepat dan efektif dibandingkan dengan beton cor yang lebih membutuhkan waktu yang
cukup lama untuk pengeringannya. Keuntungan yang kedua yakni lebih menghemat biaya.
Penggunaan konstruksi baja untuk membangun rumah tidak diperlukan papan dari tripleks untuk
membangun tiang seperti yang dilakukan pada beton cor.
Sudah mengetahui tentang Jenis-jenis baja dan penggunaannya? Untuk mengetahui lebih lanjut,
anda bisa menanyakan hal ini dengan tukang bangunan langganan anda. Demikian informasi
terkait dengan jenis-jenis baja dan penggunaannya untuk konstruksi rumah. Semoga bermanfaat
untuk anda yang merencanakan untuk memperkuat bangunan rumah anda.
1. Korosi Atmosfer
Korosi ini terjadi akibat proses elektrokimia antara dua bagian benda padat
khususnya metal besi yang berbeda potensial dan langsung berhubungan dengan
udara terbuka.
Jumlah zat pencemar di udara (debu, gas), butir-butir arang, oksida metal,
Suhu
Kelembapan kritis
2. Korosi Galvanis
Korosi ini terjadi karena proses elektro kimiawi dua macam metal yang berbeda
dari metal kurang mulia (Anodik) menuju metal yang lebih mulia (Katodik),
akibatnya metal yang kurang mulia berubah menjadi ion-ion positif karena
kehilangan elektron. Ion-ion positif metal bereaksi dengan ion negative yang
tinggi letaknya daripada tembaga, jadi baja dalam kondisi ini menjadi lebih anodic
terhadap paduan tembaga, karenanya terjadilah sel karat galvanic dan akibatnya
tube sheet baja tersebut berkarat dan kehilangan metal pada permukaannya.
3. Korosi Regangan
Korosi ini terjadi karena pemberian tarikan atau kompresi yang melebihi batas
ketentuannya. Kegagalan ini sering disebut Retak Karat Regangan (RKR) atau
stress corrosion cracking. Sifat retak jenis ini sangat spontan (tiba-tiba
perlakuan yang diterapkan seperti bentukan dingin atau merupakan sisa hasil
ini terjadi sangat cepat dalam ukuran menit, yakni jika semua persyaratan untuk
terjadinya karat regangan ini telah terpenuhi pada suatu moment tertentu yakni
Zat penyebab karat dan kondisi lingkungan penyebab RKR pada berbagai
sistem paduan :
Udara laut
lain-lain)
Amine
(hydrofluoric)
mendidih
batu bara
tinggi
mendidih
Asam politionik
(seri 400)
Air pendingin reactor
Metal alcohol
berkarat yang diawali dari bagian kepala dan bagian yang runcing. Bagian kepala
regangan sisa, akibatnya bagian tersebut akan menjadi anodic terhadap bagian
4. Korosi Celah
oleh perbedaan konsentrasi zat asam. Karat ini terjadi, karena celah sempit
terisi dengan lektrolit (air yang pHnya rendah) maka terjadilah suatu sel korosi
dengan katodanya permukaan sebelah luar celah yang basah dengan air yang
lebih banyak mengandung zat asam daripada bagian sebelah dalam celah yang
Proses pengkaratan ini berlangsung cukup lama karena cairan elektrolitdi dalam
lama kering. Celah ini sangat banyak pada konstruksikaroseri kendaraan karena
spot pada pelat tipis yang disusun secara bertumpu (overlap). Overlap inilah yang
menimbulkan celah-celah.
Contoh, sebuah logam stainless steel di masukkan ke dalam air lautdalam waktu
yang cukup lama sehingga pada permukaan logam yang semularata dan bersih
tidak ada karat akan menjadi bergelombang pada permukaannyadan berkarat, hal
itu mencerminkan bahwa terjadi perbedaan konsentrasi zat asam antara logam dan
air laut.
Korosi arus liar ialah merasuknya arus searah secara liar tidak disengajapada
arus. Prinsip serangan karat arus liar ini adalah merasuknya arus searahsecara liar
menuju sumber arus. Pada titik dimana arus meninggalkan konstruksi, akan terjadi
Seperti arus liarpada kereta apilistrik, yang melaju disamping atau berdekatan
dengan pipaair minum di dalam tanah yang terbuat dari baja bergalvanis atau
bajaberlapis beton sebelah dalam dan berbalut (wrapped) sebelah luar. Karatakan
terjadi pada daerah keluarnya arus luar yang berasal dari rel keretalistrik tersebut.
Tempat dimana arus liar masuk ke dlaam pipa, menjadikatoda, sedangkan dimana
arus liar meninggalkan pipa menjadi anoda dan berkarat. Karat akhirnya dapat
Seperti sel perlindungan katodik pada pipa bawahtanah. Arus berasal dari sumber
arus listrik searah menuju elektroda danmelalui tanah arus mengalir dari elektroda
ke pipa sehingga pipa menjadi katoda yang tidak berkarat. Selanjutnya arus
paduan namun tidak tampak adanya kehilangan materi berupa takik, perubahan
terkena jeniskarat ini menjadi berkurang, berpori-pori dan yang terpenting adalah
rendah.
Karat ini biasa terjadi melalui struktur logam dalam dua macam :
1. Logam antara (unsur antara) unsur ini biasa bersifat anoda atau katoda terhadap
logam utama.
2. Senyawa (unsur-unsur bukan logam) unsur ini bersifat katoda terhadap ferit.
Contoh :
2.1. Dezincification
Yaitu proses pelarutan seng dari metal paduan kuningan yang perpaduan antara
meninggalkan paduan.
2.2. Grafitasi
Yaitu proses karat yang terjadi pada grafit, contoh besi cor, dimana
besimeninggalkan paduan dari karbon dan grafit, sifat logam ringan, keropos dan
getas.
7. Korosi Erosi
oleh aliran fluida yang sangat cepat. Korosi erosi dapat dibedakan pada 3 kondisi,
yaitu :
3.Kondisi peronggaan
8. Korosi Bakteri
Korosi dipengaruhi oleh mikroba merupakan suatu inisiasi atau aktifitas korosi
hampir100 jenis dan telah dideskripsikan awal tahun 1934. bagaimanapun korosi
pengaruh serangan mikroba semakin tinggi, sebagai contoh tangki air stainless
steel dinding dalam terjadi serangan korosi lubang yang luas pada permukaan
sehingga para industriawan menyadari serangan tersebut. Sehingga saat itu, korosi
industri, industri minyak dan gas, proses kimia, transportasi dan industri kertas
pulp. Selama tahun 1980 dan berlanjut hingga awal tahun 2000, fenomena tesebut
dimasukkan sebagai bahan perhatian dalam biaya operasi dan pemeriksaan sistem
Korosi ini hanya disebabkan oleh suatu bakteri anaerobic yang hanya bertahan
terjadi pada rentang suhu yang panjang biasa ditemukan di sistem air, kandungan
menyebabkan karat.
Adapun mikro organisme yang lain yaitu bakteri yang membentuk lapisan
berlendir (slime) menyebabkan deposisi besi, jamur dan alga. Bakteri ini melubangi
Nama Jenis
Aerobactery
Pseudomanas
B. Subtilis
B. Cereus
Chrococcus
Oscillatoria
Chlorococcus
Algae (Lumut)
Ulothrix
Scenedesmus
Navicula
Aspergillus
Alternaria
Penicillium Jamur
Trichoderma
Torula Monilia
Pada korosi bakteri secara umum merupakan gabungan dan pengembangan sel
Banyak sekali di dunia industri dan fasilitas umum terjadi proses korosi
yaitu :a. Pipa-pipa bawah tanah di Industri minyak dan gas bumiDalam suatu
contoh kasus dari perusahaan Korea Gas Corporation (KOGAS) menggunakan pipa-
pipa gas yang dilapis dengan polyethylene (APL 5L X-65). Selama instalasi, pipa
dilas tiap 12 meter dan diproteksi dengan impressed current proteksi katodik
permukaan pipa yang disebabkan adanya arus proteksi katodik yang berlebihan
perkembangan mikroba anaerob. Pada disbonded coating area terjadi korosi local
Karat titik embun ini diesebabkan oleh factor kelembababn yang menyebabkan
relative, segala macam kontaminan (zat pencemar) tidak akan atausedikit sekali
pantai dimana banyak partikel air asin yang terhembusdan mengenai permukaan
metal, atau di daerah kawasan industry yang kaya dengan zat pencemar udara.
factorcuaca yang relative dingin dan factor kelembaban relative cukup tinggi ( di
atas80%), maka air embun tersebut tercampur dengan zat pencemar yang
adamenjadi larutan elektrolit yang sangat baik, sehingga mempercepat
Dengan suhu yang relative hangat dan terlarut di dalam embun yang cukup
banyak maka akan tercipta larutan asam belerang yang sangat reaksif.
1. Pengecatan
Pengecatan merupakan salah satu cara mencegah korosi yang mudah untuk dilakukan. Dengan
mengecat besi baja, kita bisa menghindarkan kontak langsung besi dengan lingkungan. Hal
tersebut dapat mencegah terjadinya kontak langsung dan juga oksidasi pada besi baja sehingga
tidak akan terjadi korosi. Selain untuk melindungi dari korosi, pengecatan juga akan menambah
keindahan tersendiri pada barang yang berbahan besi.
Cara mencegah korosi selanjutnya yaitu dengan pelumuran oli atau gemuk. Pelapisan besi baja
dengan menggunakan oli atau gemuk ini bisa dilakukan untuk bahan-bahan yang tidak
berhubungan dengan estetika karena akan merusak pemandangan.
Besi dan baja cukup banyak digunakan untuk oleh beberapa orang. Hal ini disebabkan karena
kemampuan pertahanannya yang cukup tinggi. Cara mencegah korosi selanjutnya yakni bisa
menggunakan pembalutan dengan plastik. Pencegahan korosi pada besi baja dengan
menggunakan plastik ini merupakan ide yang sangat cocok untuk pelapisan bahan-bahan besi
baja yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan membutuhkan unsur estetika atau
keindahan.
4. Tin Plating
Tin plating merupakan cara mencegah korosi selanjutnya yang bisa untuk digunakan. Tin plating
merupakan sebuah proses elektrolisis yang dilakukan untuk menghindarkan bahan dari
kerusakan. Bahan yang bisa di lindungi dengan menggunakan proses ini adalah bahan-bahan besi
serta besi baja dan juga bahan-bahan yang tidak terbuat dari besi. Tin plating memang sangat
bermanfaat untuk melindungi barang berbahan besi yang mudah mengalami korosi.
3 dari 4 halaman
Cara Mencegah Korosi
Cara Mencegah Korosi, Ketahui Penyebabnya. (Sumber: seputarilmu.com)
5. Chromium Plating
6. Pengorbanan Anode
Satu lagi cara untuk mencegah korosi yaitu dengan pengorbanan anode atau sacrificial
protection. Perlindungan ini dilakukan dengan melapisi besi baja dengan bahan yang lebih
mudah berkarat. Salah satu bahan yang digunakan adalah bahan magnesium. Bahan ini
merupakan bahan yang aktif sehingga lebih mudah berkarat, jika anda menggunakan bahan ini
untuk melapisi besi maka bahan ini akan berkarat sedangkan besinya tidak.
7. Galvanisasi
Galvanisasi adalah cara mencegah korosi selanjutnya yang bisa digunakan. Galvanisasi
merupakan pelapisan yang dilakukan dengan zink plating. Setelah proses galvanisasi, besi dapat
dilindungi dan zink yang mengalami oksidasi. Besi galvanis sering digunakan untuk badn mobil-
mobil, pisa besi, tiang telpon, dan lain sebagainya.
Mengontrol kelembapan udara merupakan cara mencegah korosi secara alami yang dapat dicoba
untuk dipraktikkan. Anda bisa membuat lingkungan yang terbebas dari oksigen sehinggan
mencegah terjadinya korosi.
Contoh, pada puncak cerobong suhu udara cukup rendah sehingga berada di
bawah suhu kondensasi (titik embun). Karenanya di daerah tersebut
terjadikondensasi dari gas bekas yang banyak mengandung uap air, panas
akibat pembakaran di puncak cerobong telah mendingin karena diserap oleh
metaldinding cerobong yang bersuhu lebih rendah sepanjang cerobong,
akibatnyaterjadilah karat titik embun di daerah tersebut, yang sanggup
melubangididinding cerobong (perforasi). Karena di dalam gas bekas (Flue
gas) banyak mengandung CO, CO2, COx dan SO2s, yang memiliki butir-butir
kondensat yang tercemar dan bersifat asam.
Terdapat beberapa jenis kayu yang biasa digunakan untuk kepentingan konstruksi, antara lain:
1. Kayu Jati. Jenis kayu yang banyak dicari dalam dunia furnitur dan berharga mahal. Hal
itu karena kayu jati memiliki ketahanan yang kokoh dan kuat, tahan lama, tahan terhadap
jamur, rayap, dan serangga lainnya. Di samping itu juga karena kayu ini memiliki
keindahan dekoratif dengan teksturnya yang halus dan warna yang memikat seiring
bertambahnya umur kayu. Selain diolah menjadi perabot rumah dan elemen dekorasi,
kayu jati juga digunakan sebagai pelapis lantai, dinding, dan bahan konstruksi bangunan
lainnya.
2. Kayu Merbau. Dengan teksturnya yang cukup keras dan stabil, kayu ini nyaris tidak
memiliki kekurangan sehingga digunakan sebagai alternatif pengganti kayu jati. Seperti
halnya kayu jati, kayu merbau juga tergolong mahal. Dalam bidang konstruksi, kayu ini
cocok dijadikan penyangga dan atap rumah.
3. Kayu Meranti Merah. Kerap digunakan sebagai material bangunan, terutama untuk area
dalam ruangan dan interior. Hal ini karena kayu meranti memiliki sifat yang peka
terhadap cuaca sehingga kurang bagus jika digunakan di luar ruangan atau eksterior.
Terdapat 2 jenis kayu meranti, yaitu meranti muda dan merah tua, di mana dari segi
kualitas keduanya sama-sama bagus untuk digunakan sebagai material bangunan.
4. Kayu Kamper. Mempunyai keunggulan kuat terhadap serangga. Jika dibandingkan
dengan kayu jati, kayu ini lebih ringan dan harganya lebih terjangkau. Aromanya yang
khas membuatnya dinamakan kayu kamper. Kayu yang memiliki serat halus dan indah
ini biasa dijadikan bahan untuk membuat jendela dan pintu.
5. Kayu Kelapa. Diambil dari pohon kelapa yang sudah berumur 60 tahun lebih dan sudah
tidak menghasilkan lagi. Keunggulannya sebagai material bangunan adalah kayu ini
mudah dijadikan balok sehingga cocok sebagai tiang penyangga atap rumah.
6. Kayu Gaharu. Dianggap sebagai salah satu kayu termahal di dunia karena kayu ini
memiliki ketahanan yang kuat dan kokoh, serta mempunyai manfaat yang beragam. Kayu
gaharu kebanyakan tumbuh di daerah Kalimantan dan memiliki karakteristik berwarna
kehitaman, serta mengandung resin yang berbau harum khas. Kayu pohon gaharu selain
sangat baik untuk digunakan sebagai bahan bangunan atau perabot interior rumah,
resinnya juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan dasar oleh produsen kosmetik,
shampoo hingga parfum.
7. Kayu Ulin. Dikenal juga sebagai kayu besi atau bulian, serta memiliki nilai ekonomis
yang sangat tinggi. Hal tersebut dikarenakan karakteristiknya yang kuat dan tahan
terhadap perubahan suhu, kelembaban, dan tahan terhadap pengaruh air laut. Pohon ulin
banyak tumbuh secara alami di Pulau Kalimantan, Sumatera bagian Timur dan Selatan,
serta Pulau Bangka dan Belitung. Berdasarkan warna batangnya, kayu ulin memiliki
empat varietas, yaitu ulin tando dengan warna batang coklat kemerahan, ulin lilin dengan
batang coklat gelap, ulin tembaga dengan warna batang kekuningan, serta ulin kapur
dengan warna batang coklat muda.
8. Kayu Bangkirai. Karakteristiknya adalah sebagai kayu yang kuat, awet, dan tahan
terhadap berbagai cuaca. Oleh karena itu, kayu ini cocok digunakan pada area luar
ruangan atau ekterior dan sering digunakan sebagai material konstruksi berat, seperti atap
kayu.
Sifat-sifat kayu adalah sifat-sifat spesifik kayu yang dihasilkan dari proses pertumbuhan. Dengan
demikian maka sifat-sifat kayu sangat beraneka ragam karena selama proses pertumbuhannya
dipengaruhi oleh banyak faktor:
a. Asal atau lokasi tempat tumbuh (alam, tanaman, letak geografi, jenis baru)
b. Letak kayu di dalam satu batang (arah radial dan aksial, gubal dan teras, kayu awal dan akhir,
batang dan cabang)
d. Bentuk dan kondisi batang pohon (normal dan abnormal, kayu reaksi, adanya mata kayu)
f. Pengaruh lingkungan (bonita, jenis tanah, iklim, hama dan penyakit, intensitas matahari, lebar
tajuk, pengaruh angin, letak dalam hutan)
Tanaman pohon yang tumbuh dari bibi yang unggul, ditanam dan dipelihara dengan baik
diharapkan dapat menghasilkan kayu dengan sifat-sifat yang memadai.
Sifat-sifat kayu ada 3 macam yaitu sifat fisika, sifat mekanika dan kimia kayu
Sifat fisika kayu merupakan satu bagian daripada sfiat-sifat kayu, yaitu sifat-sifat fisika, sifat
mekanika dan sifat kimia kayu. Sifat fisika kayu adalah spesifik karena peranan faktor dalam
dari pada struktur kayu sangat menentukan, di samping peran lingkunan dimana kayu tersebut
berada.
Yang termasuk siat fisika kayu ini antara lain adalah: kadar air kayu, penyusutan atau perubahan
dimensi kayu, berat jenis kayu, sifat elektrisnya, sifat-sifat resonasi dan akustiknya, daya apung
dan layang, sifat energi dan sebagainya.
1. Kadar Air Kayu yaitu banyaknya air dalam sepotong kayu yang dinyatakan secara kuantitatif
dalam persen terhadap berat kering tanurnya.
2. Perubahan dimensi kayu, kondisi kayu sangat ditentukan oleh kandungan air didalam kayu
tersebut. Kandungan air kayu dapat berkurang dapat pula bertambah.
3. Berat jenis kayu, adalah nilai perbandingan berat suatu kayu terhadap volume air/akuades
yang sama dengan kayu tersebut.
Sifat mekanika kayu atau mekanika kayu, sering disebut uga dengan kekuatan kayu yaitu: sifat-
sifat kayu yang dihubungkan dengan kemampuan kayu dalam menahan suatu beban atau muatan
yang diberikan kepada kayu tersebut.
Dalam berbagai penggunaan kayu, kekuatan kayu sangat penting untuk diketahui, terutama jenis-
jenis kayu yang diperdagangkan dan kegunaannya untuk konstruksi/bangunan.
3. Gaya-gaya yang dapat menggeser dimensi kayu. Penetapan mekanika kayu biasanya setelah
melalui pengujian (test standar)
2. Keteguhan tekan
3. Keteguhan pukul
4. Keteguhan sorong/geser
5. Keteguhan tarik
6. Keuletan kayu
7. Kekerasan kayu
8. Keteguhan belah
1. Suhu lingkungan
3. Berat jenis
4. Kadar air
Sesuai dengan pengertian kekuatan kayu, maka kelas kuat kayu adalah kelas penggolongan
kekuatan kayu. Dasar penggolongannya adalah hasil pemberian beban/muatan (yang diwujudkan
dalam lengkung mutlak dan tekanan mutlak) pada berat jenis yang sesuai.
Untuk keperluan praktek, beberapa kegunaan kayu tertentu harus mendapat dukungan kekuatan
kayu misalnya:
Sifat kimia kayu adalah sifat-sifat kayu yang berkaitan dengan kandungan zat kimia dalam kayu.
Kimia kayu atau komponen kimia penyusun kayu, dibutuhkan keberadaannya dalam industri
kimia yang mengolah kayu. Sebagai contoh yang nyata adalah industri rayon, seluloid, pulp &
kertas dan sebagainya. Industri-industri ini memanfaatkan komponen kimia yang ada untuk
menghasilkan suatu produk tertentu.
Adalah komponen kimia yang menyatu di dalam dinding sel. Tersusun atas banyak komponen
yang tergabung dalam karbohidrat dan lignin. Karbohidrat yang telah bebas dari lignin dan
ekstraktif disebut juga dengan holoselulosa. Holoselulosa sebagian besar tersusun atas selulosa
dan hemiselulosa. Selulosa merupakan komponen terbanyak dalam menyusun kimia kayu, dan
secara umum merupakan komponen yang bermanfaat.
Selulosa: merupakan zat penyusun serat yang dibutuhkan didalam pembuatan pulp dan kertas,
menentukan ikatan kekuatan kertas
Hemiselulosa: merupakan zat yang mendukung kekuatan kayu, sehingga keberadaannya sangat
menentukan manfaat kayu selain untuk pulp dan kertas misalnya untuk konstruksi.
Zat pengisi rongga sel sering disebut dengan komponen ekstraneus, yang dominan diisi oleh zat
ekstraktif. Zat ekstraktif merupakan kumpulan banyak zat seperti: gula, tepung/pati, tanin, resin,
pektin, zat warna kayu, asam-asam, minyak-minyak, lemak dalam kayu dan sebagainya.
b. Apabila tersusun lebih banyak jenis minyal-minyak, asam-asam dan garam-garam yang
bersifat racun, maka kayu mempunyai sifat keaweten dan belum/tidak perlu diawetkan lagi,
tetapi kalau masih ingin diawetkan dapat dilakukan dengan pengawetan buatan (kimawi).