Anda di halaman 1dari 3

Darah adalah organ khusus yang berbeda dengan organ lain karena bentuk cairan.

Darah
merupakan alat utama transportasi, distribusi dan sirkulasi dalam tubuh. Volume darah manusia
sekitar 7% dan 10% berat normal dan berjumlah sekitar 5 liter. Keadaan jumlah darah pada tiap-
tiap orang tidak sama, bergantung pada usia, pekerjaan serta keadaan jantung dan pembuluh
darah. Darah manusia normal mengandung glukosa dalam jumlah atau konsentrasi yang tetap,
yaitu antara 70- 100 mg tiap 100 ml darah. (atmajaya dkk, 2021). Darah merupakan cairan tubuh
yang sangat vital bagi kehidupan manusia, yang bersikulasi dalam jantung dan pembuluh darah.
Darah membawa oksigen dan nutrisi bagi seluruh sel dalam tubuh serta mengangkat produk-
produk hasil metabolisme sel. Darah berada di suatu pembuluh darah arteri maupun vena, dan
merupakan sebagian dari sistem organ tubuh manusia yang berperan penting bagi kelangsungan
hidup manusia. Volume darah total dalam tubuh manusia dewasa adalah berkisar 3,6 liter
(wanita) dan 4,5 liter (pria). Di dalam darah mengandung sel-sel darah serta cairan yang di sebut
plasma darah yang berisi berbagai zat nutrisi maupun substansi lainnya. Sekitar 55% darah
merupakan komponen cairan atau plasma, sisanya yang 45% adalah komponen sel-sel darah.
Komponen sel-sel darah yang paling banyak adalah sel darah merah atau eritrosit yaitu sejumlah
41%. (hamdi dan achmad, 2021). Darah terdiri dari cairan kompleks plasma tempat elemen
selular diantaranya eritrosit, leukosit, dan trombosit. Eritrosit (sel darah merah) pada hakikatnya
adalah kantung hemogoblin terbungkus membran plasma yang mengangkut O2 dalam darah.
Leukosit (sel darah putih) satuan pertahanan sistem imun, diangkut dalam darah tempat cedera
atau tempat invasi mikro organisme penyebab penyakit. Trombosit penting dalam homeostasis,
penghentian pendarahan dari pembuluh yang cedera. fungsi utama darah adalah sebagai media
atau sarana transportasi, memelihara suhu dan memelihara asam dan basa cairan tubuh.
Trombosit (platelet) merupakan salah satu komponen darah yang berupa fragmen sitoplasma
megakariosit yang tidak berinti, mempunyai ukuran yang lebih kecil dari sel darah merah atau
sel darah putih. Trombosit berfungsi sebagai bagian dari mekanisme perlindungan darah untuk
menghentikan perdarahan. Dapat dikatakan bahwa trombosit memiliki tugas untuk
mengumpulkan darah, hal tersebut dilakukan untuk mengurangi darah keluar pada saat luka. Jadi
darah di dalam tubuh memiliki banyak sekali fungsi selain untuk menyalurkan gizi dan mineral
yang diperlukan tubuh, darah berfungsi pengantar oksigen dari paru-paru dan mengangkat
karbondioksida yang mengakibatkan kita dapat beraktivitas, mempunyai antibodi/sistem imun
yang tidak mudah terserang penyakit, menjaga kadar asambasa cairan tubuh dan pengontrol suhu
badan. (HASTUTI, DKK, 2021).

Dari tiga jenis tersebut, sel darah putih adalah jenis sel darah yang dibuat di sumsum tulang dan
ditemukan di darah dan jaringan getah bening. Sel darah putih merupakan bagian dari sistem kekebalan
tubuh. Mereka membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit lainnya. (Wonohadidjojo, 2021).
Sedangkan Sel darah merah (pRBC) dikemas unit diberikan selama Resusitasi syok hemoragik
dari berbagai usia penyimpanan. Usia penyimpanan dapat berkisar dari 1 hari hingga 42 hari
penyimpanan dingin, menurut badan peren masa pakai unit pRBC yang disetujui Food and Drug
Administration (FDA). (pulliam dkk, 2020). Dan Trombosit adalah sel darah yang tidak mempunyai
inti dengan ukuran diameter 1- 4 mikrometer dan volumenya 7-8 µl. Jumlah darah pada keadaan normal
pada tubuh manusia adalah 150.000-350.000 / mm3. (Anwar dan Nurhamsiah, 2018).

Hemoglobin (Hb) adalah molekul protein pada eritrositsebagai menghantarkan oksigen


keseluruh tubuh selain itu hemoglobin juga sangat penting untuk mempertahankan bentuk sel
darah merah yang bikonkaf. ( bastian, 2021). Dapat juga didefinisikan Hemoglobin adalah zat
protein yang ditemukan dalam sel darah merah yang memberi warna merah pada darah.
Hemoglobin terdiri dari besi yang merupakan pembawa oksigen. (Ariandani, 2021).
Hemoglobin mempunyai dua fungsi pengangkutan penting dalam tubuh manusia, yakni
pengangkutan oksigen ke jaringan dan pengangkutan karbondioksida dan proton dari jaringan
perifer ke organ respirasi. Kandungan kadar hemoglobin pada seseorang dapat dijadikan tolok
ukur untuk mengetahui seseorang itu kekurangan atau kelebihan kandungan darah. Nilai normal
kadar hemoglobin untuk wanita dewasa adalah 12- 14 gr/dl, sedangkan untuk laki-laki dewasa
adalah 14-16 gr/dl. ( saputro dan arum, 2020). Kadar hemoglobin dapat dipengaruhi oleh
berbagai faktor yaitu umur, jenis kelamin, kehamilan, menstruasi, asupan makanan, kebiasaan
minum teh atau kopi (dapat menurunkan penyerapan besi), kebiasaan merokok dan penyakit
infeksi. Ada beberapa masalah klinis yang menyebabkan penurunan kadar hemoglobin seperti
anemia, kanker, penyakit ginjal, pemberian cairan intravena berlebihan dan penyakit atau infeksi
kronis; juga pemberian obat-obatan dalam waktu yang lama seperti antibiotika, aspirin,
sulfonamide, primaquin, kloroquin. (Shinta dan Dyna, 2020)

Pemeriksaan hematologi banyak dilakukan untuk mendiagnosa suatu penyakit, seperti


untuk mengetahui gangguan kesehatan pasien, misalnya kekurangan hemoglobin atau yang
sering disebut dengan anemia. Hemoglobin mempunyai peran penting dalam mempertahankan
bentuk dari eritrosit yang bikonkaf, yang dimana jika terjadi gangguan pada bentuk eritrosit
maka stabilitas eritrosit dalam melewati kapiler jadi kurang maksimal. Hal inilah yang menjadi
penyebab mengapa kekurangan zat besi dapat berdampak menjadi anemia. ( bastian, 2021). Oleh
karena itu, anemia adalah salah satu tanda paling umum dari penyakit Celiac. Penyakit celiac
(CD) adalah gangguan autoimun di mana konsumsi gluten dapat menyebabkan kerusakan usus
kecil. (Ralbovsky dan igor, 2021). Anemia merupakan suatu keadaan dimana kadar hemoglobin
(Hb) dalam darah lebih rendah dari pada nilai normal. Sebagian besar penyebab anemia di
Indonesia adalah kekurangan besi yang berasal dari makanan yang dimakan setiap hari dan
diperlukan untuk pembentukan hemoglobin sehingga disebut “ anemia kekurangan besi “.
(roosleyn, 2016). Dapat juga dipahami bahwa Anemia adalah komplikasi penyakit ginjal kronis
(CKD) yang sering terjadi dan dikaitkan dengan penurunan kualitas hidup. penurunan respon
erythropoietic dari sumsum tulang karena Racun uremik dan keadaan inflamasi, kekurangan zat
besi dan penurunan ketersediaan zat besi untuk erythropoiesis karena peningkatan kadar
hepcidin, kelangsungan hidup sel darah merah yang dipersingkat atau kekurangan vitamin
(vitamin B12 atau asam folat). (cases, dkk, 2020)
Di laboratorium klinik, kadar hemoglobin dapat ditentukan dengan berbagai cara,
diantaranya adalah dengan metode visual (Hb Sah li) dan metode sianmet-hemoglobin. Metode
visual / Hb-Sahli sudah tidak dianjurkan lagi, karena mempunyai kesalahan yang
besar, alat tidak bisa distandarisasi dan tidak semua jenis hemoglobin dapat diubah
menjadi asam hematin seperti keroksi-hemoglobin, met-hemoglobin dan sulf-hemoglobin.
International Committee for Standardization in Haematology (ICSH), menganjurkan
pemeriksaan kadar hemoglobin dengan menggunakan metode sianmet- hemoglobin. Cara
ini mudah dilakukan karena mempunyai standar dan dapat mengukur semua jenis
hemoglobin kecuali sulf-hemoglobin.

Anda mungkin juga menyukai