Oleh :
Kelompok 9
Jumiyati P07
Mustanginah P07
KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga Karya Tulis dengan judul
“Manajemen Konflik” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Karya Tulis ini saya buat dengan tujuan untuk memberikan gambaran mengenai
manajemen konflik dalam suatu organisasi. Hal ini sangat bermanfaat untuk
melengkapi pengetahuan mahasiswa agar mampu mengatasi konflik yang
mungkin terjadi, baik konflik secara personal atau interpersonal dalam dunia
kerja.
Meskipun upaya semaksimal sudah dilakukan dalam penyusunan karya tulis ini,
namun saya menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan yang
ditemukan. oleh karena itu, saya mohon adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun guna melengkapi karya tulis ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bidan adalah salah satu profesi yang menyediakan pelayanan jasa kebidanan
dan langsung berinteraksi dengan banyak orang dalam hal ini adalah klien.
Profesi bidan juga menjalin hubungan kolaboratif antar tim kesehatan, baik itu
dengan dokter, laboran, ahli gizi, apoteker, dan semua yang terlibat dalam
berinteraksi dengan tim kesehatan tersebut dan ketika tim ini memandang
suatu masalah atau situasi dari sudut pandang yang berbeda maka dapat terjadi
menyelesaikan konflik saat ini ataupun yang akan datang (Shetach, 2012).
masing-masing tergantung pada batasan dan sumber konflik, serta tujuan yang
1
ingin dicapai apakah berorientasi pada hubungan antar anggota (concern for
others) atau berorientasi pada diri sendiri (concern for self). Oleh karena itu
organisasi.
B. Rumusan masalah
Insiden konflik dalam pelayanan kesehatan kerap terjadi karena rumah sakit
merupakan organisasi yang padat karya, tekhnologi dan sumber daya. Konflik
penting dalam dunia kesehatan. Konflik memiliki dampak negatif dan juga
tersebut terjadi. Jika penyebab dan jenis konflik lebih cepat diidentifikasi,
maka konflik bisa dikelola segera secara baik sehingga mampu menghasilkan
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi
oleh dua mahasiswa atau lebih dari profesi kesehatan yang berbeda dan
pelayanan kesehatan yang terbaik untuk pasien. Selain itu IPE merupakan
seimbang dan efektif. Mahasiswa juga dapat mengerti bahwa tiap profesi
3
memiliki tugas-tugas yang berbeda, sehingga mereka dapat menghargai
pelayanan kesehatan.
a. Value (Nilai)
kesehatan.
4
5) Mengedepankan penyamaran antar profesi dalam lingkungan
pembelajaran.
b. Proccess (Proses)
perbedaan perspektif.
4) Tiap anggota dari profesi yang berbeda dapat saling belajar dan
dan praktek.
berkualifikasi.
mengajar.
5
c. Outcome (Hasil)
pelayanan kesehatan.
(skill), sikap dan kemampuan tim. Hal tersebut akan membuat tenaga
pada pasien.
6
Tanggung jawab yang spesifik
Fleksibilitas
Dukungan perilaku
Kepemimpinan tim
Pemecahan konflik
Umpan balik
Komunikasi/pertukaran informasi
Kemajuan Bersama
Berbagi pandangan/tujuan
Saling percaya
Orientasi Bersama
a. Kuliah klasikal
7
yang digunakan adalah kurikulum terintegrasi dari berbagai profesi
8
5. Manfaat Interprofessional Education
baik dan nyaman terhadap pengalaman dalam belajar bagi peserta didik;
secara fleksibel dapat diterapkan dalam berbagai setting. Hal tersebut juga
dijelaskan oleh WHO (2010), tentang salah satu manfaat dari pelaksanaan
a. Educational benefits
praktisi
9
2) Meningkatkan hasil pelayanan kesehatan.
B. Kemampuan Kolaborasi
1. Definisi
Pelayanan terbaik pada pasien tidak akan lepas dari praktik kolaborasi
10
meningkatkan efisiensi dan koordinasi serta pencapaian pelayanan
dan pendidikan interprofesional terjadi ketika dua atau lebih profesi belajar
a. Percaya Diri
b. Sikap Positif
d. Memberi Dorongan
terjadinya interaksi antara tenaga kesehatan lain menurut peran dan tugas
11
masing-masing demi mencapai tujuan yang sama. Untuk fungsi ini
kegiatan formal dan informal, komunikasi secara lisan dan tertulis antar
2. Kegiatan professional yang baru saja dibuat yang mengacu pada tindakan
antar kolaborator.
peran.
efektivitas kolaborasi.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
nilainilai, keyakinan, dan perasaan antara dua orang atau lebih. Seorang
adalah Model Rahim (2002), yang terdiri atas proses diagnosis, intervensi,
sumber daya manusia, dan identifikasi strategi yang akan dilakukan. Proses
hirarki, prosedur, reward system, dan lain sebagainya. Proses terakhir adalah
13
evaluasi sebagai mekanisme umpan balik terhadap proses diagnosis dan
B. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/sesan/Downloads/C012171014_tesis%201-2.pdf
file:///C:/Users/sesan/Downloads/BAB%20II%20(1).pdf
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_dir/
948d79fe6b7aeeecbe85d5f510b66c01.PDF
15