Anda di halaman 1dari 11

BAB II

DEWAN PERWAKILAN SISWA, PENGURUS OSIS, DAN PETUGAS KAMTIB

2.1 Selayang Pandang Dewan Perwakilan Siswa, Pengusus OSIS, dan Petugas
Kamtib
2.1.1 Sejarah Organisasi Siswa Intra Sekolah
Sebelum lahirnya Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), di sekolah-
sekolah tingkat SMP dan SMA terdapat organisasi siswa yang beragam macam
bentuknya. Ada organisasi siswa yang dibentuk bersifat intra sekolah itu
sendiri, dan ada pula organisasi siswa yang dibentuk oleh organisasi siswa di
luar sekolah. Organisasi siswa yang dibentuk dan mempunyai hubungan
dengan organisasi dari luar sekolah, sebagian ada yang mengarah pada hal-hal
yang bersifat politik, sehingga kegiatan organisasi siswa tersebut dikendalikan
dari luar sekolah sebagai tempat diselenggarakannya proses belajar mengajar.
Akibat lanjut dari keadaan yang demikian, maka timbullah loyalitas
ganda di satu pihak harus melaksanakan peraturan yang dibuat oleh kepalas
sekolah, sedangkan di pihak lain harus tunduk pada organisasi yang
dikendalikan di luar sekolah. Dengan demikian dapat dibayangkan, berapa
banyak macam ragam organisasi siswa yang tumbuh dan berkembang pada saat
itu. Bukan tidak mungkin organisasi siswa tersebut untuk kepentingan di luar
kepentingan sekolah.
Pada tahun 1970 sampai dengan tahun 1972, beberapa pimpinan
organisasi siswa yang sadar akan maksud dan tujuan belajar di sekolah, ingin
menghindari bahaya perpecahan di antara para siswa intra sekolah di sekolah
masing-masing, setelah mendapat arahan dari pimpinan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Pembinaan dan pengembangan generasi muda
diarahkan untuk mempersiapkan kader penerus perjuangan bangsa dan
pembangunan nasional dengan memberikan bekal keterampilan,
kepemimpinan, kesegaran jasmani, daya kreasi, patriotisme, idealisme,
kepribadian dan budi pekerti luhur.
Pembinaan dan pengembangan generasi muda perlu diarahkan untuk
mempersiapkan kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional
dengan memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani,
1
Petunjuk dan Pedoman DPS, Pengurus OSIS, Petugas Kamtib, dan Satgas
daya kreasi, patriotisme, idealisme, kepribadian, dan budi pekerti luhur.Oleh
karena itu, pembangunan wadah pembinaan generasi muda di sekolah
diterapkan melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) perlu ditata secara
terarah dan teratur. Betapa besar perhatian dan usaha pemerintah dalam
membina kehidupan para siswa, maka ditetapkan “OSIS” sebagai salah satu
jalur pembinaan kesiswaan secara nasional. Jalur kesiswaan tersebut dikenal
dengan “Empat Jalur Pembinaan Kesiswaan”, yaitu:
1.Organisasi Kesiswaan
2.Latihan Kepemimpinan
3.Kegiatan Ekstrakulikuler
4.Kegiatan Wawasan Wiyatamandala
2.1.2 Dewan Perwakilan Siswa

Dewan Perwakilan Siswa atau disingkat dan dikenal dengan DPS


merupakan perubahan dari Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK). adalah suatu
organisasi yang berada di tingkat sekolah di Indonesia yang ada di Sekolah
Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. MPK merupakan bagian
dalam struktur Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) bersama-sama dengan
Majelis Pembina OSIS (MPO), dan sederajat tingkatannya (bukan lebih tinggi)
dengan Pengurus OSIS, dan merupakan mitra kerja pengurus OSIS dalam
melaksanakan tugasnya. Tugas dan wewenang MPK dalam Keputusan Dirjen
PDM Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
239/C/KEP/N/81 tanggal 18 Agustus 1981 yaitu;

1. Mewakili kelasnya dalam rapat perwakilan kelas;


2. Mengajukan usul kegiatan untuk dijadikan program program kerja OSIS;
3. Menyelenggarakan pemilihan pengurus OSIS;
4. Menilai laporan pertanggungjawaban pengurus OSIS pada akhir jabatannya;
5. Mempertanggungjawabkan segala tugas kepada Kepala Sekolah selaku
Ketua Pembina; dan
6. Bersama – sama pengurus menyusun Anggaran dasar dan anggaran Rumah
Tangga.

2
Petunjuk dan Pedoman DPS, Pengurus OSIS, Petugas Kamtib, dan Satgas
Namun, di SMA Negeri 1 Singaraja tugas dan wewenang MPK,yakni;
menyalurkan aspirasi siswa sebagai perwakilan kelas diubah menjadi perwakilan
angkatan. Latar belakang perubahan tersebut disebabkan oleh keinginan pihak
kesiswaan dan pengambil kebijakan pada saat itu untuk mengimplementasikan
miniatur demokrasi Republik Indonesia di SMA Negeri 1 Singaraja sehingga
MPK diubah menjadi DPS. DPS sendiri merupakan cerminan dari legislator
pemerintahan yaitu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), teteapi dalam konteks
lingkungan sekolah.

Perubahan MPK menjadi DPS terlaksana pada periode 2007/2008 yang


mana pada saat itu berjumlah sembilan dewan (tiga orang setiap angkatan)
dengan susunan DPS, yakni; ketua, wakil ketua I, wakil ketua II, sekretaris,
dewan komisi yang terdiri dari komisi A sampai dengan komisi E, di Tahun
2010, ditambah dengan Komisi F. Namun, jumlah dan susunan DPS memang
selalu berubah di setiap periode jabatannya menyesuaikan keputusan seluruh
pihak terkait yang hadir saat rapat pleno (rapat penentuan calon terpilih DPS,
Pengurus OSIS, dan Petugas Kamtib), tetapi susunan jabatan di DPS bersifat
tetap diantaranya, yakni; ketua, wakil ketua, sekretaris, dewan komisi terdiri
dari; komisi A sampai dengan komisi F). Selain itu, DPS juga memiliki anggota
yaitu ketua kelas yang nantinya sebagai penyalur koordinasi antara siswa dengan
DPS.

Tugas dan wewenang DPS tidak jauh berbeda dengan MPK, sebagai
legislator organisasi kesiswaan di SMA Negeri 1 Singaraja tugas dan wewenang
DPS yaitu sebagai berikut.

1. Menyerap, menampung, dan menyalurkan aspirasi siswa;


2. Menyusun Garis-Garis Besar Program Kerja OSIS (GBPKO) di awal
periode jabatan, sementara di akhir masa jabatan DPS bertugas menyusun
Refleksi GBPKO;
3. Merevisi Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) jika
diperlukan;
4. Memonitoring dan mengevaluasi kinerja Pengurus OSIS;
5. Membantu Pengurus OSIS dalam pelaksanaan kegiatan;
3
Petunjuk dan Pedoman DPS, Pengurus OSIS, Petugas Kamtib, dan Satgas
6. Menjadi penasehat dan pengarah pada saat pelaksanaan kegiatan.

2.1.3 Pengurus OSIS


OSIS di SMA Negeri 1 Singaraja telah terbentuk sejak tahun 1986,
tetapi karena keinginan pihak sekolah untuk mewujudkan miniatur demokrasi
Republik Indonesia maka peran OSIS dirubah sebagai eksekutor atau pelaksana
sehingga OSIS pun dirubah menjadi Pengurus OSIS. Pengurus OSIS berarti
orang yang mengurusi atau melaksanakan kegiatan OSIS. Penamaan tersebut
dimulai semenjak periode 2007/2008.
Selain perubahan nama, pengurus OSIS juga mengalami revitalisasi
pada susunan kepengurusan. Dulunya OSIS terdiri dari pengurus inti (ketua,
wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris, bendahara, wakil bendahara, dan
pembantu umum), koordinator seksi bidang 1 sampai dengan 10, dan anggota
Seksi Bidang. Namun, di pengurus OSIS terdiri dari pengurus inti (ketua, wakil
ketua, sekretaris, wakil sekretaris, bendahara, wakil bendahara) dan koordinator
seksi bidang 1 sampai dengan 10. Jumlah Pengurus OSIS tetap setiap masa
jabatannya semenjak periode 2007/2008 yakni enam belas orang, sementara
anggota Pengurus OSIS sama halnya dengan anggota OSIS yaitu seluruh siswa
SMA Negeri 1 Singaraja.
Sebagai badan eksekutif, Pengurus OSIS memiliki peran dalam
melaksanakan program kegiatan yang bertumpu pada program kerja yang telah
disusun di awal masa jabatan dan tentunya menjalankan aturan buku saku. Selain
itu, para seksi bidang juga bertanggung jawab penuh atas bidang pembinaan
kesiswaan yang dinaungi dengan berkoordinasi melalui pembina OSIS.
2.1.4 Petugas Kamtib
Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) merupakan hal yang harus
ditegakkan di sekolah sehingga sangat diperlukan adanya personil yang dapat
membantu seksi bidang 2 OSIS (Pembinaan Budi Pekerti dan Akhlak Mulia,
Keamanan, Ketertiban, dan Kedisiplinan). Untuk itu, dibentuklah organisasi
Kamtib dibawah naungan dan menjalankan tugas Seksi Bidang 2 OSIS maka
personilnya disebut Petugas Kamtib. Tujuan pembentukannya ialah menegakkan
Buku Saku SMA Negeri 1 Singaraja utamanya keamanan, ketertiban, dan
kedisiplinan.
4
Petunjuk dan Pedoman DPS, Pengurus OSIS, Petugas Kamtib, dan Satgas
Petugas Kamtib dibentuk pada periode 2007/2008 yang dikomandoi
oleh seorang komandan. Susunan Petugas Kamtib terdiri dari; komandan, wakil
komandan, sekretaris, bendahara, koordinator piket, dan koordinator tugas seperti
koordinator latihan fisik, koordinatior patroli, koordinator pelaksana baris
berbaris, koordinator patroli keamanan sekolah (pks), koordinator razia lapangan,
koordinator razia kelas, koordinator razia gerbang, dan koordinator sidak. Dalam
sejarah Kamtib, jumlah personilnya merupakan perwakilan kelas yang telah
diseleksi, tetapi setelah itu seiring berjalannya waktu (dimulai pada 2015/2016)
personilnya hanya siswa kelas XI. Sejak periode 2016/2017 tugas sekretaris dan
bendahara menjadi satu dan dikenal dengan itilah Sekbend (Sekretaris dan
Bendahara). Jumlah Petugas Kamtib berubah-ubah setiap masa jabatannya sesuai
dengan hasil rapat pleno dan susunan jabatan diputuskan oleh komandan sesuai
dengan personil dan keperluan serta di masing-masing angkatan Petugas Kamtib
memiliki nama keanggotaan yang telah disepakati bersama.
2.1.5 DPS-OSIS-KAMTIB
DPS, Pengurus OSIS, dan Petugas Kamtib secara konsep merupakan
organisasi kesiswaan dengan kedudukan yang sejajar dalam bentuk miniatur
demokrasi di SMA Negeri 1 Singaraja, yakni; DPS sebagai organisasi legislatif,
Pengurus OSIS sebagai organisasi eksekutif, dan Petugas Kamtib sebagai
organisasi yudikatif. Namun, secara tugas DPS, Pengurus OSIS, dan Petugas
Kamtib kedudukannya berjenjang. DPS memonitoring dan mengevaluasi
pengurus OSIS, Pengurus OSIS mengeksekusi kegiatan, dan Kamtib bertugas
dibawah naungan Pengurus OSIS (Seksi Bidang 2).
Semenjak 2007/2008 pula DPS dan Pengurus OSIS menjadi satu
kesatuan yang disebut dengan Satgas (Satuan Petugas) karena melaksanakan
tugas-tugas kesiswaan sementara Petugas Kamtib memisahkan diri dari Satgas
karena tugasnya lebih mengkhusus pada penegakan keamanan, ketertiban, dan
kedisiplinan sehingga ketiga organisasi tersebut dikenal dengan nama Satgas-
Kamtib.
Di Tahun 2014 wakasek kesiswaan mengubah sistem Satgas sebagai
Personil dari calon regenerasi DPS, Pengurus OSIS, Petugas Kamtib dengan
anggotanya yaitu siswa kelas X yang telah diseleksi. Kemudian, DPS dan
Pengurus OSIS yang bukan lagi disebut Satgas disebut sebagai DPS-OSIS
5
Petunjuk dan Pedoman DPS, Pengurus OSIS, Petugas Kamtib, dan Satgas
dengan memilki nama angkatan kepengurusan tersendiri dan Petugas Kamtib
masih memisahkan diri. Seiring berjalannya waktu DPS, Pengurus OSIS, dan
Petugas Kamtib disejajarkan walaupun dari segi nama berbeda dengan julukan
Depsistib (DPS, Pengurus OSIS, dan Petugas Kamtib) kemudian berubah DPS-
OSIS-Kamtib (DOK) dengan nama angkatan kepengurusan DPS-OSIS tetap
berbeda dengan Kamtib.
Periode jabatan DOK mulanya memakai tahun ajaran seperti
2007/2008, 2008/2009, dan seterusnya, hal itu disebabkan DOK dipilih dan di
seleksi setiap akhir semester (kisaran mei-juni). Namun, di tahun 2017 sejak
seluruh SMA/K Negeri di Bali berada di bawah naungan provinsi, periode
jabatan DOK berubah berdasarkan tahun anggaran. Untuk itu, periode 2016/2017
menjabat selama satu setengah tahun untuk menyesuaikan perubahan periode
tahun ajaran menjadi tahun anggaran yakni DOK dipilih dan diseleksi di akhir
tahun (kisaran november-desember). Untuk itu, periode DOK setelah 2016/2017
seharusnya adalah DOK 2018, 2019, dan seterusnya, tetapi DOK tetap menjaga
tradisi periode angkatan menggunakan tahun ajaran karena pencalonan DOK
dimulai sebelum pelaksanaan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) SMA Negeri 1
Singaraja (kisaran september-oktober) sehingga DOK 2018 tetap menggunakan
periode 2017/2018, begitupun dengan DOK selanjutnya.

2.2 Dasar Hukum

Dasar hukum pembentukan dan penatalaksanaan kinerja DPS, Pengurus OSIS,


Petugas Kamtib diseleraskan pada Dasar Hukum OSIS, yakni;

1. UU Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional;


2. UU Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen;
3. PP 19 tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. Peraturan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2005, tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional;
5. Peraturan Menteri No. 19 Tahun 2007 tentang Kesiswaan (Rencana Kerja
Tahunan Sekolah);
6. Peraturan Menteri No. 22 Tahun 2006 tentang Struktur Kurikulum
(Pengembangan Diri);
6
Petunjuk dan Pedoman DPS, Pengurus OSIS, Petugas Kamtib, dan Satgas
7. Peraturan Mendiknas No. 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan
Tertanggal 22 Juli 2008;
8. Buku Saku SMA Negeri 1 Singaraja Bab IX, tentang aturan tambahan;
9. AD/ART DPS, Pengurus OSIS, Petugas Kamtib, dan Satgas.
2.3 Pengertian dan Logo DPS, Pengurus OSIS, dan Petugas Kamtib

2.3.1 DPS

Berdasarkan Buku Saku SMA Negeri 1 Singaraja Bab IX, tentang


Ketentuan Tambahan; pasal 24, tentang Organisasi Kesiswaan; ayat 6
menyatakan bahwa Dewan Perwakilan Siswa (DPS) adalah organisasi sub
OSIS yang merupakan perwakilan dari siswa SMA Negeri 1 Singaraja, bertugas
menyerap aspirasi, memberi masukan dan pertimbangan, serta mengawasi
kinerja Pengurus OSIS. Logo DPS sendiri telah digunakan pada periode awal
terbentuknya (2007/2008). Berikut ini logo dan makna logo DPS.

Gambar 1. Logo DPS

Makna logo DPS:

1. Bintang, Padi, dan Kapas melambangkan cita-cita membangun demokrasi


dan kehidupan pancasila yang adil dan makmur;

2. Perisai Sudut Lima sebagai lambang pelindung aspirasi dengan berintikan


pancasila;

7
Petunjuk dan Pedoman DPS, Pengurus OSIS, Petugas Kamtib, dan Satgas
3. Tulisan “DPS” melambangkan organisasi yaitu Dewan Perwakilan Siswa
(DPS);

4. Pita sebagai lambang penyalur aspirasi dan penghubung antara siswa


dengan pihak sekolah;

5. Sembilan Bunga Kapas mulanya melambangkan jumlah dewan saat


pertama kali dibentuk yaitu sembilan orang, tetapi setelah direvitalisasi
sembilan bunga kapas pada logo menjadi lambang jumlah jabatan DPS yaitu
sembilan terdiri dari; ketua, wakil ketua, sekretaris, dan dewan komisi
berjumlah enam (komisi A sampai dengan komisi F);

6. 33 Butir Padi sebagai lambang anggota DPS yang berjumlah 33 yaitu


seluruh ketua kelas di SMA Negeri 1 Singaraja;

7. Warna Hitam dan Putih melambangkan DPS sebagai organisasi yang


netral dan tidak membeda-bedakan.

2.3.2 Pengurus OSIS

Berdasarkan Buku Saku SMA Negeri 1 Singaraja Bab IX, tentang


Ketentuan Tambahan; pasal 24, tentang Organisasi Kesiswaan; ayat 5
menyatakan bahwa Pengurus OSIS adalah perangkat OSIS yang bertugas
merencanakan, melaksanakan, dan mempertanggungjawabkan kegiatan yang
telah ditetapkan dalam program kerja OSIS. Logo Pengurus OSIS merupakan
logo OSIS SMA yang berlaku secara nasional mengingat bahwa Pengurus OSIS
adalah Perangkat OSIS sehingga dalam bentuk susunan, kinerja, logo, dan
lainnya hakikatnya sama dengan OSIS. Berikut ini logo dan makna logo OSIS.

8
Petunjuk dan Pedoman DPS, Pengurus OSIS, Petugas Kamtib, dan Satgas
Gambar 2. Logo OSIS

Makna logo OSIS:

1. Bunga Bintang Sudut Lima dan Lima Kelopak Bunga


melambangkan siswa adalah bunga harapan bangsa, warna putih
menunjukkan kemurnian jiwa yang berintikan Pancasila, dalam daya
dan upaya melalui lima jalan, yakni abdi, adab, ajar, aktif, dan amal;
2. Buku Terbuka sebagai lambang kewajiban utama siswa adalah belajar
keras menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi;
3. Kunci Pas melambangkan kewajiban utama siswa yang kedua adalah
bekerja keras, dapat membuka permasalahan dan dapat menentukan
atau menemukan kunci keberhasilan;
4. Dua Tangan Terbuka melambangkan kewajiban utama siswa yang
ketiga adalah berbakti dan bersedia menolong yang lemah;
5. Biduk/Perahu Lesung melambangkan OSIS sebagai wadah pembinaan
untuk menuju masa depan yang lebih baik sesuai cita;
6. Pelangi Merah Putih melambangkan gambaran/jembatan menuju ke
tujuan nasional (masyarakat adil, makmur yang digambarkan atau
dilambangkan padi dan kapas);
7. 17 Butir Padi, 8 Lipatan Pita, 4 Daun Kapas, 5 Kapas
melambangkan siswa yang harus menegakkan nilai-nilai perjuangan ‘45
sebagai kader bangsa dan pembangunan;
8. Warna Kuning sebagai warna kehormatan generasi muda dipercaya
untuk berbuat baik melalui organisasi demi nusa dan bangsa;
9. Warna Cokelat melambangkan bahwa dalam berpikir, bertingkah laku
harus berpijak pada tanah air budaya bangsa;
10. Warna Merah Putih melambangkan warna kebanggaan Indonesia
dengan hati yang suci dan berani membela tanah air.

9
Petunjuk dan Pedoman DPS, Pengurus OSIS, Petugas Kamtib, dan Satgas
2.3.3 Petugas Kamtib

Berdasarkan Buku Saku SMA Negeri 1 Singaraja Bab IX, tentang


Ketentuan Tambahan; pasal 24, tentang Organisasi Kesiswaan; ayat 7
menyatakan bahwa Petugas Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) adalah
organisasi sub OSIS yang bertugas menjaga dan menegakkan keamanan,
ketertiban, dan kedisiplinan di lingkungan sekolah. Logo Petugas Kamtib
digagas dan digunakan sejak periode 2007/2008. Berikut ini logo dan makna
logo Petugas Kamtib.

Gambar 3. Logo Petugas Kamtib

Makna logo Petugas Kamtib.

1. Bentuk Perisai melambangkan Petugas Kamtib sebagai pelindung


sekolah;
2. Burung Garuda sebagai lambang Petugas Kamtib harus selalu
menjunjung keadilan dalam bertugas;
3. Tulisan “KAMTIB SMANSA” melambangkan Petugas Kamtib yang
berdiri dan bertugas di SMANSA (SMA Negeri 1 Singaraja);
4. Angka 7 dan 8 merupakan lambang periode pertama (berdirinya)
Petugas Kamtib yaitu pada periode 2007/2008;
5. Tiga Buah Sayap di Siri Kiri dan Kanan melambangkan
Keseimbangan dan “Tri Kaya Parisudha” sebagai jiwa kepemimpinan
yang dimilki Petugas Kamtib.
6. Warna Merah Putih melambangkan Petugas Kamtib memiliki jiwa
nasionalisme;
10
Petunjuk dan Pedoman DPS, Pengurus OSIS, Petugas Kamtib, dan Satgas
7. Warna Hitam sebagai lambang kegagahan, keberanian, dan
ketangguhan;
8. Warna Abu sebagai lambang Petugas Kamtib bekerja secara sederhana
dan profesional dalam menjaga dan menegakkan keamanan, ketertiban,
dan kedisiplinan;
9. Warna Oranye melambangkan semangat dan optimisme.

11
Petunjuk dan Pedoman DPS, Pengurus OSIS, Petugas Kamtib, dan Satgas

Anda mungkin juga menyukai