Anda di halaman 1dari 1

Nama : Muhamad Tofik Mubarok / 11200331000027

Rasionalisme Empirisme/Positivisme
Sumber pengetahuan terletak pada akal. Sumber pengetahuan berasal dari pengalaman-
pengalaman inderawi.

Rasionalisme tidak mengingkari nilai Pengetahuan hanya dapat dipeoleh melalui


pengalaman, melainkan menganggapnya hanya pengalaman inderawi. John Locke (salah satu
sebagai perangsang bagi pikiran. Kebenaran tokoh empirisme), bahkan mengatakan bahwa
dan kesesatan terletak di dalam ide kita, bukan pada saat dilahirkan, akal manusia hanyalah
di dalam barang sesuatu. sebuah buku catatan kosong, dan dari
pengalaman inderawilah kemudian buku itu
terisi.

Tokoh-tokohnya yang cukup dikenal yaitu Tokoh-tokohnya yaitu Hume, John Locke
Descartes, Leibniz, dan Spinoza

Kaum rasionalis menggunakan metode Kaum empiris memperoleh pengetahuan


deduktif untuk memperoleh pengetahuan. melalui pencerapan inderawi yang
Yaitu suatu penarikan kesimpulan dari premis- menimbulkan rangsangan syaraf, dan
premis yang sudah ada. kemudian diteruskan ke otak.

Premis-premis yang dipakai dalam penalaran Di dalam otak, rangsangan tersebut kemudian
deduktif merupakan sebuah pernyataan yang dipahami ataupun ditanggapi. Dan dari situlah
tidak bisa dibantah lagi (asksioma). Aksioma pengetahuan terbentuk. Menurut kaum empiris,
tersebut tidak diciptakan ataupun dipelajari suatu pengetahuan haruslah dapat dilacak
dari pengalaman, namun dianggap sebagai kepada pengalaman inderawi yang pertama,
bagian dari kenyataan dasar pikiran manusia, jika tidak bisa maka hal itu bukanlah
sebuah cahaya dari akal budi manusia itu pengetahuan.
sendiri.

Sumber :

Pengantar Filsafat. Louis O. Kattsof

Tinjauan terhadap Metode Empirisme dan Rasionalisme. M Ied Al Munir

Anda mungkin juga menyukai