Anda di halaman 1dari 13

Makalah

PERMAINAN TRADISIONAL DAKON (CONGKLAK) DAN YOYO


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Permainan Tradisional Edukatif

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


Maryam Faizah, M.PdI
NIP. 19901225201608012015

Oleh:
Maulidia Hidayah (210103110085)
Ummi Rosyidah Azzahra (210103110086)
Firda Nur Aini (210103110105)
Siwi Estiningrum (210103110116)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Februari, 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kami, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tanpa suatu halangan apapun. Shalawat serta
salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang syafa’atnya selalu
kita nantikan di Yaumul Qiyamah nanti.

Ucapan terima kasih kami haturkan kepada Ibu Maryam Faizah, M.PdI yang telah
membimbing kami dalam menyusun makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Permainan Tradisional Dakon (Congklak) dan Yoyo”. Adapun tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Permainan Tradisional
Edukatif dan untuk menambah wawasan bagi para pembaca serta bagi penulis.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Malang, 24 Februari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Cover .......................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 2
C. Tujuan Pembahasan ............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3
A. Pengertian Dakon (Congklak) ............................................................................................. 3
B. Cara Bermain Dakon (Congklak) ........................................................................................ 4
C. Tujuan dan Nilai Edukatif Bermain Dakon (Congklak)......................................................4-5
D. Pengertian Yoyo..................................................................................................................5-6
E. Cara Bermain Yoyo.............................................................................................................6-8
F. Tujuan dan Nilai Edukatif Bermain Yoyo...........................................................................8
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 9
A. Kesimpulan ........................................................................................................................... 9
B. Saran ..................................................................................................................................... 9
DAFTAR RUJUKAN ............................................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Permainan congklak merupakan alat bermain yang sudah ada sejak zaman dahulu dan
diwariskan secara turun menurun. Permainan-permainan tradisional memiliki nilai positif,
misalnya anak menjadi banyak bergerak sehingga terhindar dari masalah obesitas anak.
Berdasarkan sejarahnya, permainan tradisional congklak juga sering disebut sebagai
“permainan gadis”, maksudnya pada zaman dahulu permainan ini yang paling sering
memainkan permainan ini adalah anak perempuan di kalangan bangsawan. Namun seiring
perkembangannya, permainan tradisional congklak semakin dikenal luas oleh para penduduk
dan orang awam dari berbagai strata hingga sampai saat ini permainan congklak pun mulai
banyak dimainkan oleh masyarakat luas di Indonesia.
Permainan Tradisional yang semakin hari semakin hilang di telan perkembangan jaman,
sesungguhnya menyimpan sebuah keunikan, kesenian dan manfaat yang lebih besar seperti
kerja sama tim, olahraga, terkadang juga membantu meningkatkan daya otak. Berbeda dengan
permainan anak jaman sekarang yang hanya duduk diam memainkan permainan dalam layar
monitor dan sebagainya. Setiap daerah, atau negara memiliki permainan tradisional berbeda-
beda.
Ada waktu dimana permainan congklak dianggap tabu oleh budaya masyarakat sekitar,
seperti: beberapa daerah di Sulawesi yang hanya memainkan congklak ketika ada kerabat atau
orang yang dicintai meninggal dunia. Permainan ini akan dianggap tabu jika dimainkan pada
waktu selain saat berkabung. Sedangkan pada zaman dulu masyarakat Jawa Kuno
menggunakan congklak ini untuk menghitung musim tanam dan musim panen.1
Sedangkan Yoyo adalah sebuah alat permainan yang terdiri dari 2 bagian lempengan yang
berbentuk bundar kecil. Kedua buah lempengan bundar ini saling menempel dengan sebuah
celah sempit di antaranya. Pada celah sempit di tengah yang menghubungkan dua lempengan
ini diikat dengan seutas tali. Tali ini biasanya sepanjang sekitar 1 meter dan di ujung satunya
biasanya dikaitkan ke jari tangan.

1
Indra Lacksana, Kearifan Lokal Permainan Congklak sebagai Penguatan Karakter Peserta Didik Melalui Layanan
Bimbingan Konseling di Sekolah, diakses dari https://ejournal.uksw.edu/satyawidya/article/download/1403/726/,
pada tanggal 24 Februari 2022, pukul 08.12
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan
sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari dakon (congklak)?
2. Bagaimana cara bermain dakon (congklak)?
3. Apa tujuan dan nilai edukatif bermain dakon (congklak)?
4. Apa pengertian dari yoyo?
5. Bagaimana cara bermain yoyo?
6. Apa tujuan dan nilai edukatif bermain yoyo?
C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pembahasan pada makalah ini adalah
untuk menjelaskan :
1. Pengertian dakon (congklak)
2. Cara bermain dakon (congklak)
3. Tujuan dan nilai edukatif bermain dakon (congklak)
4. Pengertian yoyo
5. Cara bermain yoyo
6. Tujuan dan nilai edukatif bermain yoyo

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dakon (congklak)


Permainan tradisional dakon adalah permainan yang berfokus pada penguasaan aritmatika
(berhitung). Permainan ini memiliki banyak peran, termasuk melatih anak dalam keterampilan
aritmatika(berhitung) dan motorik halus. Berdasarkan uraian diatas, hal ini bertujuan untuk
mengembangkan media permainan Dakon juga efektivitasnya. Permainan dakon menjadi
solusi pendidikan anak usia dini karena mode permainan Dakon tidak hanya memberikan
pemahaman tentang satu aspek, tetapi pemahaman tentang semua aspek dalam perkembangan
anak dapat dilihat.
Dakon adalah permainan media tradisional, menggunakan media tersebut merupakan upaya
kewirausahaan untuk menampilkan budaya bagi anak-anak. Upaya yang dilakukan untuk
mengenalkan permainan tradisional agar anak-anak dapat memahami dan menghormati
warisan nenek moyang mereka. Pengembangan permainan tradisional dakon sebagai upaya
dalam menghadapi tantangan zaman, karena menawarkan hal baru dalam permainannya.
Pengembangan permainan media dakon adalah media unik untuk anak-anak sebagai upaya
perkembangan media dakon sebelumnya, kemudian media dakon mengalami aspek yang
berbeda, termasuk dengan meregenerasi bentuk dakon dari yang semula hanya berbentuk oval,
tapi kini sudah didesain ulang menjadi bentuk ikan, sehingga bisa menarik perhatian dan minat
belajar anak, selain itu juga dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak, karena memang
seperti itu pada dasarnya anak-anak memiliki kemampuan berkonsentrasi yang rendah,
sehingga sangat penting bagi mereka untuk melakukan hal ini.
Dakon juga menawarkan media unik yang dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi
anak, salah satunya Penggunaan media yang menarik bagi anak-anak. Lalu media dakon ini
juga dikembangkan dengan menggunakan biji-bijian sehingga anak-anak dapat mengenal
secara tidak langsung sebagai upaya untuk mengidentifikasi sumber belajar yang berasal dari
lingkungan mereka. Dakon adalah permainan tradisional yang bisa digunakan untuk beberapa
perbaikan kemampuan berhitung, karena permainan Dakon dapat membantu dan
mempermudah anak pada saat yang bersamaan dalam memahami konsep berhitung

3
matematika, selain itu juga dapat menyenangkan anak-anak karena mengandung elemen
permainan.2

B. Cara Bermain Dakon (Congklak)


Cara bermain congklak adalah dengan pemain memainkannya dengan serentak, dari kedua
pemain bisa mengambil butiran biji serta memasukkanya satu-satu ke dalam tiap-tiap lubang
(kampung) menuju lubang yang paling besar(rumah) dengan putaran searah jarum jam. Jika
ada pemain yang berhenti pada lubang yang kosong, tidak ada bijinya, maka pemain itu
dinyatakan mati.
Ketentuan dan Cara Bermain Congklak :

1. Untuk bermain congklak kedua pemain saling berhadapan, cara memulai permainannya
dilakukan secara serentak. Cara bermain congklak dengan memasukkan butir congklak
ke kampung masing-masing dan berjalan searah dengan jarum jam.
2. Permainan terus dilanjutkan sampai butir yang terakhir yang ada di tangan masuk ke
dalam kampung sendiri atau lawan, jika sudah begitu pemain sebaiknya berhenti.
3. Kemudian lawan mengambil giliran dan melanjutkan hingga butirnya mati. Umpanya
jika buah yang terakhir jatuh pada rumah sendiri, maka pemain dapat melanjutkan
permainan dengan cara mengambil butir yang ada sebanyak-banyaknya dikampung
sendiri.
4. Setelah berakhir ronde pertama, setiap pemain mengisi rumahnya dengan butir yang
ada di kakmpungnya, jika rumahnya tidak terisi maka itu di anggap terbakar.
5. Diakhir ini adalah penentuan, butir congklak dari rumah masing-masing di hitung.
Pemanang adalah pemain yang memiliki butir paling banyak.

Jika jumlah butir kita dengan lawan sama, maka yang dihitung adalah rumah yang terbakar
yang paling banyak itu adalah yang kalah.3

2
http://103.88.229.8/index.php/al-athfaal/article/view/7232/4044 , diakses pada tanggal 25 februari 2020, pukul
01.49
3
Erwin Nogori, Congklak, diakses dari https://erwinmakalah.blogspot.com/2017/11/congklak.html, diakses pada
tanggal 25 Februari, pukul 06.44
4
C. Tujuan dan Nilai Edukatif Bermain Dakon (Congklak)
Permainan dakon ini sudah tidak lagi di kenalkan ke anak –anak zaman sekarang. Padahal
dalam permainan dakon banyak sekali manfaatnya karena mengandung gerakan-gerakan
tubuh untuk berinteraksi dengan teman-teman sepermainan, dan melatih anak dalam
bersosialisasi dengan teman.
Bagi anak yang bisa berhitung akan sangat senang sekali bermain dakon, karena permainan
ini sangat mengasyikan. Dengan bermain dakon penulis ingin memperkenalkan konsep
berhitung bagi anak yang belum bisa berhitung. Tujuannya agar anak mudah menerimanya dan
paham akan konsep berhitung.4
Jadi Permainan Tradisional dengan media Dakon ini bertujuan untuk melatih dan
memberikan pemahaman anak dalam bermain bersama, harus selalu menghormati satu sama
lain, serta melatih kejujuran dan kesabaran menunggu giliran untuk memainkan biji dakonnya,
selain itu dalam permainan ini siswa dilatih dalam hal berhitung (kecerdasan) sehingga akan
membentuk dan melatih anak dalam pendidikan karakter yang lebih unggul.5

D. Pengertian Yoyo
Permainan yoyo adalah salah satu permainan yang populer di banyak bagian dunia.
Walaupun secara umum dianggap permainan anak-anak, tidak sedikit orang dewasa yang
memiliki kemampuan profesional dalam memainkan yoyo. Yoyo adalah suatu permainan

4
Lusia Sri Hartati, Manfaat bermain dakon, diakses dari https://jatengpos.co.id/manfaat-bermain-dakon/arif/, pada
tanggal 25 Februari 2022, pukul 11.45
5
Dicky Pradana, Application of Traditional Games Dakon (ATGD) Sebagai Langkah Untuk Membentuk Nilai
Karakter Pada Anak Usia Dini di TK Kreatif Primagama Godean Yogyakarta, diakses dari
http://fe.uny.ac.id/id/berita/permainan-tradisional-dengan-media-dakon-sebagai-langkah-untuk-membentuk-nilai-
karakter-pada, pada tanggal 25 Februari 2022, pukul 11.52

5
tradisional yang tersusun dari dua cakram berukuran sama (biasanya terbuat dari plastic, kayu,
dan logam) yang di hubungkan dengan suatu sumbu, dimana tergulung tali yang digunakan
suatu sumbu, sedangkan satu ujung lainnya bebas dan biasanya di beri kaitan. Permainan yoyo
dimainkan dengan mengaitkan ujung tali pada jari tengah, memegang yoyo, dan
melemparkannya ke bawah dengan Gerakan yang mulus. Sewaktu tali terulur pada sumbu, efek
giroskopik (kemampuan dari benda berputar untuk mempertahankan kestabilan dari arah
sumbu putar porosnya) akan terjadi, yang memberikan waktu untuk melakukan beberapa
gerakan. Dengan cara menggerakkan pergelangan tangan, yoyo dapat di kembalikan ke tangan
pemain, dan tali akan Kembali tergulung.6
Ada yang mengatakan bahwa yoyo berbahan kayu jauh lebih susah untuk mencoba
bermacam trik permainan. Karena tengahnya sempit dan tidak licin, sehingga yoyo lebih cepat
berhenti. Berbeda dengan yang berbahan logam atau plastik, biasanya lebih lama berputar. Dan
juga saat ini permainan tradisional yoyo telah banyak berubah karena berkembangnya zaman,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, saat ini sudah banyak alat dibuat dengan
teknologi tinggi yang mampu menghasilkan dengan mudah dengan bahan fiber. Simpel, tingal
cetak jadi. sebelum terdapat perusahaan luar negeri yang penyuplai cat ke Indonesia, yoyo
diwarnai dengan pewarna alam dengan corak simpel. Namun, seiring masuknya pemasaran cat,
corak piringan pun mulai tampak variatif. Warna lebih cerah dari sebelumnya.7

E. Cara Bermain Yoyo


Yoyo biasa dimainkan sebagai hiburan. Permainan yoyo dimainkan secara tunggal dan
biasanya dilakukan oleh anak laki-laki yang berusia antara 7-15 tahun. Peralatan yang
diperlukan untuk bermain yoyo adalah yoyo dan tanah lapang agar yoyo dapat dimainkan.
Berikut ini cara-cara bermain yoyo:

1. Yoyo dimainkan dengan mengaitkan ujung bebas tali pada jari tengah ada juga yang
memakai jari telunjuk.

6
Philomena Gavrila, Kampanye Sosial Mainan Tradisional Indonesia Untuk Anak-Anak Tingkat Sekolah Dasar. Hal
62
7
https://radarjogja.jawapos.com/jateng/2020/07/19/tayoyo-yang-berarti-memutar/.diakses pada tanggal 25 Februari
2020 pada jam 10.05
6
2. Selanjutnya melemparkan ke bawah dengan gerakan mulus.

3. Sewaktu tali terulur pada sumbu, efek giroskopik akan terjadi, yang memberikan waktu
untuk melakukan beberapa gerakan.

7
4. Dengan menggerakkan pergelangan tangan, yoyo dapat dikembalikan ke tangan
pemain, dimana tali akan kembali tergulung dalam celah sumbu.8

F. Tujuan dan Nilai Edukatif Bermain Yoyo

Memang agak susah-susah gampang untuk bermain Yoyo. Akan tetapi hal ini setimpal
dengan manfaat yang didapat. Seorang psikolog klinis bernama Mat Saat Baki mengungkap
bahwa Yoyo mampu mengoptimalkan kedua belahan otak baik otak kanan maupun kiri. Jadi,
jangan anggap bahwa Yoyo hanya sebatas permainan.

Selain itu, bermain Yoyo ternyata efeknya hampir sama dengan aktivitas bermain catur.
Hal ini terjadi karena membutuhkan konsentrasi ketika bermain Yoyo. Ditambah lagi, trik
dalam permainan Yoyo juga bisa meningkatkan kemampuan logika. Bahkan, orang yang sering
bermain Yoyo juga lebih terbuka dengan pengalaman baru.

Sang ahli juga mengungkap bahwa bermain Yoyo melibatkan empat aktivitas secara
bersama-sama. Keempat aktivitas itu adalah konsentrasi, koordinasi tangan dan mata,
kreativitas, dan ketangkasan tubuh. Bahkan sang ahli juga percaya bermain Yoyo mampu
tingkatkan kemampuan akademik.9

8
Irwan P. Ratu Bangsawan. Direktori Permainan Tradisional, Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata.
2019. Hal : 120
9
Sabar Artiyono, Alasan Mengapa Kamu Harus Bermain Yoyo Lagi, diakses dari https://www.brilio.net/life/alasan-
mengapa-kamu-harus-bermain-yoyo-lagi-150802i.html, pada tanggal 25 Februari, pukul 12.54
8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perubahan jaman membuat kita berubah dari waktu ke waktu. Dalam menghadapi
perubahan tersebut, kita harus bisa mendasari hidup kita dengan hal-hal yang bersifat positif.
Dengan cara melestarikan kebudayaan-kebudayaan tradisional akan lebih memupuk warga
yang berkepribadian menghadapi perubahan jaman. Dan waktu itu sangat baik apabila
dilakukan semenjak kecil. Dari pelestarian-pelestarian permainan tradisional Khususnya bagi
Permainan Dakon (Congklak) dan Yoyo.

B. Saran
Kepada setiap warga Negara Indonesia diharapkan bisa melestarikan permainan tradisional
daerah khususnya dakon (congklak) dan yoyo. Dari permainan tradisional banyak nilai-nilai
budaya yang tak terkira nilainya dibandingkan dengan permainan modern saat ini. Dengan
melestarikannya Negara kita ini akan di akui. Akan tetapi permainan tradisional juga kita tidak
boleh ketinggalan. Sebab tidak baik pula jika kita hanya mengenal daerah sendiri saja tanpa
mengenal daerah luar serta perubahan-perubahannya. Dasari setiap perbuatan dengan niat yang
baik.

9
DAFTAR RUJUKAN
Indra Lacksana, Kearifan Lokal Permainan Congklak sebagai Penguatan Karakter Peserta Didik
Melalui Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah, diakses dari
https://ejournal.uksw.edu/satyawidya/article/download/1403/726/, pada tanggal 24 Februari 2022,
pukul 08.12
http://103.88.229.8/index.php/al-athfaal/article/view/7232/4044 , diakses pada tanggal 25 februari
2020, pukul 01.49
Erwin Nogori, Congklak, diakses dari https://erwinmakalah.blogspot.com/2017/11/congklak.html,
diakses pada tanggal 25 Februari, pukul 06.44

Lusia Sri Hartati, Manfaat bermain dakon, diakses dari https://jatengpos.co.id/manfaat-bermain-


dakon/arif/, pada tanggal 25 Februari 2022, pukul 11.45

Dicky Pradana, Application of Traditional Games Dakon (ATGD) Sebagai Langkah Untuk
Membentuk Nilai Karakter Pada Anak Usia Dini di TK Kreatif Primagama Godean Yogyakarta,
diakses dari http://fe.uny.ac.id/id/berita/permainan-tradisional-dengan-media-dakon-sebagai-
langkah-untuk-membentuk-nilai-karakter-pada, pada tanggal 25 Februari 2022, pukul 11.52

Philomena Gavrila, Kampanye Sosial Mainan Tradisional Indonesia Untuk Anak-Anak Tingkat
Sekolah Dasar. Hal 62

https://radarjogja.jawapos.com/jateng/2020/07/19/tayoyo-yang-berarti-memutar/.diakses pada
tanggal 25 Februari 2020 pada jam 10.05

Irwan P. Ratu Bangsawan. Direktori Permainan Tradisional, Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga
dan Pariwisata. 2019. Hal : 120

Sabar Artiyono, Alasan Mengapa Kamu Harus Bermain Yoyo Lagi, diakses dari
https://www.brilio.net/life/alasan-mengapa-kamu-harus-bermain-yoyo-lagi-150802i.html, pada
tanggal 25 Februari, pukul 12.54

10

Anda mungkin juga menyukai