IDENTITAS
Nama : Tn A
Usia : 36 tahun
Pekerjaan : buruh
Agama : Islam
Alamat : Surabaya
B. ANAMNESIS
a. Keluhan Utama
Tidak mampu berdiri sejak 3 hari SMRS
b. Keluhan Tambahan
Nyeri pada punggung sejak 9 bulan SMRS
g. Riwayat Alergi
- Makanan (-)
- obat (-)
h. Riwayat Psikososial
- Kontak dengan orang yang mengalami gejala batuk lama disangkal.
- Konsumsi alkohol (-), merokok (-)
C. OBEJECTIVE
Keadaan Umum : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda-Tanda Vital
TD : 120/70mHg
Nadi : 82x/menit, kuat angkat
RR: : 18x/menit, reguler
Suhu : 36.8 oC
SpO2 : 97%
TB : 160 cm
BB : 50 kg
IMT : 19,53 (overweight)
Kepala Leher :
Mata cowong (-), konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), mulut kering (-), mukosa
bibir sianosis (-), tonsil T1/T1 ,pembesaran KGB (-)
Thorax :
Pulmo:
- Inspeksi : normochest, gerak nafas simetris, skin ikterik (+)
- Palpasi : gerak nafas simetris, fremitus raba simetris
- Perkusi : sonor/sonor
- Auskultasi : vesikuler/vesikuler; rhonki (-); wheezing (-)
Cor:
- Inspeksi : Ictus cordis tak tampak
- Palpasi : Ictus cordis teraba
- Perkusi : Batas jantung normal
- Auskultasi : S1 S2 normal, Murmur (-), Gallop (-)
Abdomen
- Inspeksi : jejas (-), distensi (-),
- Auskultasi : Bising usus normal
- Palpasi : supel, turgor kulit normal, hepar, renal, lien tidak teraba,
nyeri tekan (-)
- Perkusi : timpani
Punggung
Terdapat gibbus (tonjolan keras, bulat) diameter 4 cm setinggi vetebra 11
Ekstremitas
- Hangat, kering, merah (+)
- CRT < 2 detik
Status Neurologis
- GCS : 456
- Meningeal sign : kaku kuduk (-), budzinki (1-4) –
- N. II : visus >1/60
- N. III, IV, VI : PBI 3mm/-, ptosis (-), Refleks cahaya langsung +/+, refleks
cahaya tidak langsung -/-
- N. V : tidak ada parese
- N. VII : tidak ada parese
- N. VIII : tes bisik normal
- N. IX & N. X : uvula dan arkus normal, refleks muntah normal, tidak ada
parese
- N. XI : tidak ada parese
- N. XII : tidak ada parese
- Motorik 5 5
2 2
- Sensorik
N N
↓ ↓
- Refleks Fisiologis
BPR : ++/++
TPR : ++/++
KPR : ++/++
APR : ++/++
- Refleks Patologis
Hofman : -/-
Tromner : -/-
Babinski : -/-
Chaddock : -/-
D. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
c. Foto Thorakolumbal
e. Foto Pelvis AP
f. MRI
Kesan :
Diagnosa Banding
- Spondilitis Piogenik
- Tumor metastase spinal
F. TATALAKSANA
a. Tirah baring
b. Diet tinggi kalori tinggi protein
c. OAT selama 12 -18 bulan
- Isoniazin 300 mg
- Rifampisin 450 mg
- Pirazinamid 500 mg
- Etambutol 500 mg
d. Analgetik -> paracetamol tab 3x500 mg k/p
e. rencana operasi (dekompresi dan stabilisasi)
Tambahan
mycobacterium tuborculosis merupakan bakteri gram negatif dan bersifat aerob. Bakteri
masuk ke dalam tubuh melalui beberapa fase :
1. fase primer
basil masuk ke saluran pernapasan sampai di alveoli menimulkan reaksi radang dan
membentuk afek primer. Afek primer bergabung dengan limfadenitis membentuk
komplek primer
2. fase miliar
komplek primer (rekasi radang ) menyebar secara hematogen sehingga menimbulkan
infeksi diseluruh paru dan organ lain
3. fase laten
terjadi di paru atau di tempat lain. Jadi komplek primer di tempat lain mengalami
resolosusi/jar parut sehingga membuat basil menjadi dorman . apabila pertahan imun
meturun, basil yang dorman bisa reaktivasi
4. fase reaktivasi
bisa terjadi di paru atau diluar paru. Reaktivasi menyerang berbagai organ selain paru
yaitu ginjal, panggul, kelenjar limfe, tua, otak, kelenjar adrenal, saluran cerna,
kelenjar mammae