Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat nanti.
Tujuan dalam penulisan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas
kelompok pada mata kuliah Strategi Pembelajaran 2 di Institut Agama Islam Negeri
Manado. Serta membantu mahasiswa ataupun pembaca untuk menambah wawasan
tentang Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS). Akhir kata, kami menyadari
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Namun, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang mebangun guna perbaikan dalam pembuatan makalah
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alakum warahmatullahi wabarakatuh

Manado, 17 Maret 2022

Kelompok 10

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................2
C. Tujuan Penulisan...............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Think Pair Share (TPS)...................................................3
B. Langkah-Langkah Think Pair Share (TPS).......................................4
C. Kelebihan Dan Kekurangan Think Pair Share (TPS).......................7
D. Manfaat Think Pair Share (TPS)......................................................8
BAB III ANALISIS
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................10
B. Saran...............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Inovasi pembelajaran berasal dari kata inovasi dan pembelajaran.
Inovasi berasal dari kata latin, innovation yang artinya perubahan dan
pembaruan. Inovasi ialah suatu perubahan yang baru yang menuju ke arah
perbaikan atau ke arah yang berbeda dari yang sebelumnya, dan dilakukan
dengan sengaja dan berencana. Istilah perubahan dan pembaruan memiliki
perbedaan dan persamaan. Perbedaan diantara keduanya adalah jika
pembaruan terdapat unsur kesengajaan, sedangkan perubahan lebih cenderung
pada unsur ketidaksengajaan. Persamaan dari pembaruan dan perubahan
adalah sama-sama akan menimbulkan suatu unsur yang berbeda dari
sebelumnya.
Salah satu cara yang dapat dipakai agar mendapatkan hasil optimal
seperti yang diinginkan adalah memberi tekanan dalam proses pembelajaran.
Hal ini dapat dilakukan dengan memilih salah satu model pembelajaran yang
tepat. Karena pemilihan model pembelajaran yang tepat pada hakikatnya
merupakan salah satu upaya dalam mengoptimalkan hasil belajar peserta
didik. Oleh karena itu, makalah ini berjudul “Model Pembelajaran Think Pair
and Share (TPS)”. Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) merupakan
salah satu model pembelajaran kooperatif sederhana yang memiliki prosedur
secara eksplisit sehingga model pembelajaran Think-Pair-Share dapat
disosialisasikan dan digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran di
sekolah. Beberapa manfaat yang dapat ditimbulkan dari model ini adalah
peserta didik dapat berkomunikasi secara langsung oleh individu lain yang
dapat saling memberi informasi dan bertukar pikiran serta mampu berlatih
untuk mempertahankan pendapatnya jika pendapat itu layak untuk
dipertahankan. Model TPS juga merupakan bentuk refleksi dari struktural
kelas yang kurang optimal. Oleh karena itu, model pembelajaran ini dapat

1
memperbaiki struktur kelas yang baik dengan menerapkan model
pembelajaran tipe Think Pair and Share (TPS).

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Think Pair Share (TPS)?
2. Apa Langkah-Langkah Think Pair Share (TPS)?
3. Apa Kelebihan dan Kekurangan Think Pair Share (TPS)?
4. Apa Manfaat Think Pair Share (TPS)?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Think Pair Share (TPS).
2. Untuk mengetahui langkah-langkah Think Pair Share (TPS).
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Think Pair Share (TPS).
4. Untuk mengetahui manfaat Think Pair Share (TPS).

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Think Pair Share (TPS)


Pengertian Think Pair Share (TPS) atau berpikir berpasangan berbagi
merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang di rancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa. Strategi TPS ini berkembang dari
penelitian kooperatif dan waktu tunggu. Pertama kali dikembangkan oleh
Frang Lyman dan koleganya di Universitas Maryland yang menyatakan
bahwa TPS merupakan cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola
diskusi kelas.1
Metode TPS berarti memberikan waktu pada siswa untuk memikirkan
jawaban dari pertanyaan atau permasalahan yang akan diberikan oleh guru.
Siswa saling membantu dalam menyelesaikan masalah tersebut dengan
kemampuan yang dimiliki masing–masing. Setelah itu dijabarkan atau
menjelaskan di ruang kelas.2
Metode Think Pair Share (TPS) merupakan metode pembelajaran yang
dilakukan dengan cara sharing pendapat antar siswa. Metode ini dapat
digunakan sebagai umpan balik materi yang diajarkan guru. Pada awal
pembelajaran, guru menyuruh dua orang peserta didik untuk duduk
berpasangan dan saling berdiskusi membahas materi yang disampaikan guru.
Pasangan saling mengoreksi kesalahan masing-masing dan menjelaskan hasil
diskusi di kelas. Guru menambah materi yang belum di kuasai peserta didik
berdasarkan penyajian hasil diskusi.3

1
Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran, (Jakarta: Prenadamedia
Group, 2014) hal. 108
2
Miftahul Huda, Cooperative Learning “Metode, Teknik, Struktur Dan Model
Penerapan”,(Yogyakarta: Pusta Pelajar, 2015), hal.132
3
Ali Sadikin dan Nasrul Hakim, Dasar-Dasar Dan Proses Pembelajaran Biologi, (Universitas Jambi:
Salim Media indonesia , 2017) hal.134
3
Berdasarkan uraian diatas dapat di simpulkan bahwa model
pembelajaran TPS merupakan salah satu model pembelajaran yang memberi
waktu bagi siswa untuk dapat berpikir secara individu maupun berpasangan.
B. Langkah – Langkah Think Pair Share (TPS)
Think Pair Share (TPS) atau berpikir berpasangan berbagi merupakan
jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola
interaksi siswa. Strategi Think Pair Share ini berkembang dari penelitian
belajar kooperatif dan waktu tunggu. Pertama kali dikembangkan oleh Frang
Lyman dan koleganya di Universitas Maryland sesuai yang dikutip Arends,
menyatakan bahwa Think Pair Share merupakan suatu cara yang efektif untuk
membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua
resitasi atau diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas
secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam Think Pair Share
dapat memberi siswa waktu berpikir, untuk merespons dan saling membantu.
Guru memperkirakan hanya melengkapi penyajian singkat atau siswa
membaca tugas, atau situasi yang menjadi tanda tanya. Sekarang guru
menginginkan siswa mempertimbangkan lebih banyak apa yang telah
dijelaskan dan dialami. Guru memilih menggunakan Think Pair Share untuk
membandingkan tanya jawab kelompok keseluruhan.4
Ada 3 tahap pembelajaran TPS yang harus dilakukan oleh guru think
(berpikir), pair (berpasangan), dan share (berbagi). Guru memberikan batasan
waku agar siswa dapat belajar berfikir dan bertindak secara cepat dan tepat.
Guru menggunakan langkah-langkah fase berikut:5
1. Berpikir (Think)
Pada tahap Think, siswa diminta untuk berpikir secara
mandiri mengenai pertanyaan atau masalah yang diajukan. Pada
tahap ini, siswa sebaiknya menuliskan jawaban mereka, hal ini

4
Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2014) hal. 129-130
5
Ibid
4
karena guru tidak dapat memantau semua jawaban siswa satu per
satu sehingga dengan catatan siswa tersebut, guru dapat memantau
semua jawaban dan selanjutnya akan dapat dilakukan perbaikan
atau pelurusan atas konsep-konsep maupun pemikiran yang masih
salah. Dengan adanya tahap ini, maka guru dapat mengurangi
masalah dari adanya siswa yang mengobrol karena pada tahap
Think ini mereka akan bekerja sendiri untuk dapat menyelesaikan
masalah.
Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang
dikaitkan dengan pelajaran, meminta siswa memikirkan jawaban
dari permasalahan yang diajukan secara mandiri.
2. Berpasangan (Pairing)
Pada tahap ini guru meminta kepada siswa untuk
berpasangan dengan teman disampingnya, misalnya teman
sebangkunya. Ini dilakukan agar siswa yang bersangkutan dapat
bertukar informasi satu sama lain dan saling melengkapi ide-ide
jawaban yang belum terpikirkan pada tahap Think.
Pada tahap ini bahwa ada dua orang siswa untuk setiap
pasangan. Langkah ini dapat berkembang dengan menerima
pasangan lain untuk membentuk kelompok berempat dengan
tujuan memperkaya pemikiran mereka sebelum berbagi dengan
kelompok lain yang lebih besar, misalnya kelas. Namun dengan
pertimbangan tertentu, terkadang kelompok yang besar akan
bersifat kurang efektif karena akan mengurangi ruang dan
kesempatan bagi tiap individu untuk berpikir dan mengungkapkan
idenya.
Guru mengarahkan siswa untuk berpasangan dan
mendiskusikan apa yang telah dipikirkan dengan teman sebangku.
3. Berbagi (Sharing)

5
Pada tahap ini setiap pasangan atau kelompok kemudian
berbagi hasil pemikiran, ide, dan jawaban mereka dengan
pasangan atau kelompok lain atau bisa ke kelompok yang lebih
besar yaitu kelas.
Langkah ini merupakan penyempurnaan langkah-langkah
sebelumnya, dalam artian bahwa langkah ini menolong agar
semua kelompok berakhir titik yang sama yaitu jawaban yang
paling benar. Pasangan atau kelompok yang pemikirannya masih
kurang sempurna atau yang belum menyelesaikan
permasalahannya diharapkan menjadi lebih memahami
pemecahan masalah yang diberikan berdasarkan penjelasan
kelompok lain yang berkesempatan untuk mengungkapkan
pemikirannya. Atau jika waktu memungkinkan, dapat juga
memberi kesempatan pada semua kelompok untuk maju dan
menyampaikan hasil diskusinya bersama pasangannya. Siswa
berbagi pengetahuan yang diperoleh dari hasil diskusi di depan
kelas.6 Pada kesempatan ini pula, guru dalam meluruskan dan
mengoreksi mampu memberikan penguatan jawaban di akhir
pembelajaran.
Sebelum guru menerapkan ketiga tahap di atas, guru
terlebih dahulu memberikan penjelasan materi yang akan dibahas
oleh siswa baik secara individu maupun berpasangan. Jika hal ini
tidak dilaksanakan, kemungkinan akan membuat siswa
kebingungan mengenai materi yang hendak di bahas. Berikut
adalah langkah-langkahnya:
a) Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin
dicapai.

6
Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan
Matematika, (Bandung :PT. Refika Aditama), hal. 52

6
b) Siswa diberikan satu permasalahan yang berkaitan dengan
pokok bahasan yang telah dijelaskan oleh guru, untuk
kemudian dipikirkan pemecahannya secara individu.
c) Siswa membentuk pasangan dengan teman sebangku dan
mengutarakan hasil pemikiran masing-masing. Dalam
langkah ini siswa harus mencari titik temu dari pemikiran
masing-masing.
d) Siswa mempresentasikan hasil diskusi bersama pasangan di
depan kelas.
e) Berawal dari kegiatan tersebut, guru mengarahkan
pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi
yang belum di ungkapkan oleh siswa.
f) Guru memberi kesimpulan.
g) Penutup.

C. Kelebihan Dan Kekurangan Think Pair Share (TPS)


Dalam setiap stategi, metode, maupun model pembelajaran, tidak akan
ada sesuatu hal yang sempurna dan dapat digunakan dalam setiap
pembelajaran. Setiap jenis pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan
kekurangannya.
1. Kelebihan Think Pair Share antara lain:
a) Meningkatkan daya pikir siswa.
b) Menyediakan waktu berpikir untuk meningkatkan kualitas respons
siswa.
c) Siswa menjadi lebih aktif dalam berpikir mengenai konsep dalam
mata pelajaran.
d) Siswa lebih memahami tentang konsep topik pelajaran selama
diskusi.
e) Siswa dapat belajar dari siswa lain.

7
f) Setiap siswa dalam kelompoknya mempunyai kesempatan untuk
berbagi atau menyampaikan idenya.
2. Kekurangan Think Pair Share antara lain:
a) Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor.
b) Lebih sedikit ide yang muncul.
c) Jika jumlah siswa sangat besar maka guru akan mengalami kesulitan
dalam membimbing siswa yang membutuhkan perhatian lebih.
d) Lebih banyak waktu yang di perlukan untuk presentasi karena
kelompok yang banyak.7
Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan bahwa tps memiliki
beberapa kelebihan di antaranya dapat memudahkan guru maupun siswa
dalam mementuk kelompok, karena setiap kelompok terdiri dari dua siswa
saja. Selain itu siswa dapat lebih leluasa mengemukakan pendapatnya.
Namun, tps juga memiliki kekurangan jika kemampuan siswa rendah dan
kelompok banyak, model pembelajaran ini sulit di terapkan.

D. Manfaat Think Pair Share (TPS)


Manfaat Think Pair Share antara lain adalah:
1. Memungkinkan siswa untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang lain.
2. Mengoptimalkan partisipasi siswa.
3. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan partisipasi mereka
kepada orang lain. Kemampuan yang umumnya dibutuhkan dalam strategi ini
adalah berbagi informasi, bertanya, meringkas gagasan orang lain, dan
menganalisis.8

7
Kasimmudin,Penggunaan Model Pengajaran Kooperatif Tipe Thik Pair Share (TPS) Untuk
Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 9
Makasar, (Junal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makasar,Vol 4,2017), hal.59
8
Miftahul Huda, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka

8
Pelajar, 2013), hal. 206

9
BAB III

ANALISIS

10
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Model pembelajaran TPS merupakan salah satu model pembelajaran yang
memberi waktu bagi siswa untuk dapat berpikir secara individu maupun
berpasangan.
2. Ada 3 tahap pembelajaran TPS yang harus dilakukan oleh guru think
(berpikir), pair (berpasangan), dan share (berbagi).
3. Kelebihan Think Pair Share antara lain: Meningkatkan daya pikir siswa,
menyediakan waktu berpikir untuk meningkatkan kualitas respons siswa,
dan siswa menjadi lebih aktif dalam berpikir mengenai konsep dalam mata
pelajaran.
4. Kekurangan Think Pair Share antara lain: Banyak kelompok yang
melapor dan perlu dimonitor, lebih sedikit ide yang muncul, dan jika
jumlah siswa sangat besar maka guru akan mengalami kesulitan dalam
membimbing siswa yang membutuhkan perhatian lebih.Manfaat Think
Pair Share antara lain adalah: Memungkinkan siswa untuk bekerja sendiri
dan bekerja sama dengan orang lain, mengoptimalkan partisipasi siswa,
dan memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan partisipasi
mereka kepada orang lain. Kemampuan yang umumnya dibutuhkan dalam
strategi ini adalah berbagi informasi, bertanya, meringkas gagasan orang
lain, dan menganalisis.

B. Saran
Guru sebaiknya membentuk kelompok-kelompok belajar, supaya
peserta didik dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Sebelum
berdiskusi secara kelompok hendaknya peserta didik telah mempunyai
pendapat dari pemikirannya sendiri dan didiskusikan terlebih dahulu dengan

11
teman pasangannya sehingga suasana diskusi kelompok lebih hidup. Dalam
pembelajaran dengan model kooperatif, diupayakan agar kelompok –
kelompok belajar terdiri dari peserta didik yang memiliki kemampuan
akademik berfariasi. Dan guru sebaiknya menggunakan model pembelajaran
TPS agar pesrta didik dapat memahami materi yang diajarkan sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar. 2014. Mendesain Model Pembelajaran. Jakarta:


Prenadamedia Group.
Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Kasimmudin. 2017. Penggunaan Model Pengajaran Kooperatif Tipe Thik Pair Share
(TPS) Untuk Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik
Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 9 Makasar, Junal Pendidikan Fisika Universitas
Muhammadiyah Makasar, Vol 4 hal. 59. Makasar: Universitas
Muhammadiyah Makasar.
Lestari, Karunia Eka dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara. Penelitian Pendidikan
Matematika. Bandung :PT. Refika Aditama.
Sadikin, Ali dan Nasrul Hakim. 2017. Dasar-Dasar Dan Proses Pembelajaran
Biologi. Universitas Jambi: Salim Media Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai