Pengaruh Faktor-Faktor Lingkungan Kerja
Pengaruh Faktor-Faktor Lingkungan Kerja
2 | Juli 2018
ABSTRACT
Environmental factors that can affect employee work motivation are reliable, work environment
factors and external work environment factors. Internal working environment factors include
infrastructure, funding sources, control or supervision, procedures, supervision, working conditions,
work climate and welfare.While the external work environment factors, including: science and
technology, global environment, law, marketing, information, products and services / services. Based
on multiple linear regression analysis it is known that internal work environment variables have a
dominant influence on employee work motivation, it is seen from the value of multiple linear
regression contribution and beta value of 0.424 one unit. Results calculation of multiple correlation
coefficient of 0.714 this means that between the internal work environment and work simultaneously
have a positive relationship to employee motivation. Coefficient of determination doubled (R2) that
is equal to 0,510 which means that existence of rise and fall of work motivation of employees can be
explained by internal work and work environment simultaneously equal to 51% and the remaining
49% explained other variables not examined in this research model.
ABSTRAK
Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan adalah faktor lingkungan
kerja yang dapat diandalkan dan faktor lingkungan kerja eksternal. Faktor lingkungan kerja internal
meliputi infrastruktur, sumber pendanaan, kontrol atau pengawasan, prosedur, pengawasan, kondisi
kerja, iklim kerja dan kesejahteraan. Sedangkan faktor lingkungan kerja eksternal, termasuk: ilmu
pengetahuan dan teknologi, lingkungan global, hukum, pemasaran, informasi, produk dan layanan /
layanan. Berdasarkan analisis regresi linier berganda diketahui bahwa variabel lingkungan kerja
internal memiliki pengaruh dominan terhadap motivasi kerja karyawan, hal ini dilihat dari nilai
kontribusi regresi linier berganda dan nilai beta 0,424 satu unit. Hasil perhitungan koefisien korelasi
berganda sebesar 0,714 ini berarti bahwa antara lingkungan kerja internal dan kerja secara simultan
memiliki hubungan positif terhadap motivasi kerja karyawan. Koefisien determinasi dua kali lipat
(R2) yaitu sebesar 0,510 yang berarti bahwa adanya naik turunnya motivasi kerja karyawan dapat
dijelaskan oleh kerja internal dan lingkungan kerja secara bersamaan sebesar 51% dan sisanya 49%
menjelaskan variabel lain yang tidak diteliti dalam model penelitian ini.
49
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 2 | Juli 2018
PENDAHULUAN / INTRODUCTION
Keberhasilan suatu industri cat selain kebersihan, pertukaran udara, penerangan,
ditentukan oleh kualitas SDMnya, juga keamanan dan kebisingan.
ditentukan oleh fasilitas-fasilitas yang Lingkungan mempengaruhi manajemen yang
mendukung operasional perusahaan. Fasilitas sedang berjalan dapat dibedakan menjadi dua
itu harus mendorong proses kerja karyawan kekuatan yaitu: pengaruh lingkungan dalam
yang lebih produktif dan profesional di bidang (internal environtment), dan pengaruh
kerjanya. Adapun fasilitas yang dimaksud lingkungan luar (external environtment)
tidak lepas dengan adanya faktor lingkungan (Dydiet Hardjito, 2007)
kerja yang erat kaitannya dengan motivasi Pengaruh lingkungan dalam terhadap
kerja karyawan. motivasi, dapat dilihat pada sumber-sumber
Berdasarkan kedua faktor lingkungan kerja yang berada di dalam organisasi kerja : sarana
tersebut, semuanya dapat mempengaruhi prasarana, sumber dana, pengendalian atau
motivasi kerja pegawai, bila terdapat pengawasan, prosedur, supervisi, kondisi
kesenjangan antara penyediaan kebutuhan kerja, iklim kerja dan kesejahteraan.
yang real dan yang ideal. Namun berdasarkan
pengamatan global, lingkungan kerja internal Pekerjaan adalah pengelompokkan tugas,
lebih dominan mempengaruhi motivasi kerja kewajiban, dan tanggung jawab yang
karyawan. Hal ini dibuktikan masih adanya merupakan penugasan kerja total untuk
laporan kekurangan fasilitas dan kondisi kerja karyawan. Berikut dibahas pengertian dari
pada beberapa ruang kerja. masing-masing konsep (Mutiara, 2002)
Merujuk kepada adanya kemungkinan bagi
TINJAUAN PUSTAKA karyawan untuk melaksanakan kegiatan,
Menurut Robbins, “lingkungan kerja adalah prosedur, dan bahkan peralatan yang berbeda.
segala sesuatu yang berada di luar batas Pekerjaan yang beraneka ragam biasanya
Organisasi” (Robbins, 2004). Sedangkan dipandang sebagai pekerjaan yang menantang
Komaruddin mengatakan, “lingkungan kerja karena menggunakan semua keterampilan
adalah kehidupan sosial, psikologi dan fisik yang dimiliki.
dalam organisasi yang berpengaruh terhadap Memungkinkan karyawan mengerjakan
pekerjaan dalam melaksanakan tugasnya” sebuah pekerjaan secara menyeluruh. Sangat
(Komaruddin, 2001). terspesialisasi cenderung menciptakan tugas
Lingkungan dimana para pegawai yang rutin dan mengakibatkan seseorang
melaksanakan tugas dan pekerjaan sehari- hanya mengerjakan satu bagian saja dari
hari. Kondisi menyenangkan, enak dan keseluruhan pekerjaan. Hal ini menimbulkan
nyaman akan membuat pegawai betah tinggal adanya perasaan tidak melakukan apa-apa.
di kantor. Sehingga tugas dan pekerjaannya Oleh karena itu, dengan memperluas tugas-
dapat mencapai hasil yang baik. Adapun tugas yang dapat meningkatkan perasaan
komponen-komponen dari kondisi kerja mengerjakan seluruh pekerjaan berarti
kebanyakan (Moekijat 2005) adalah: meningkatkan identitas tugas.
penerangan, warna, udara, suasana dan tata Merujuk kepada besarnya pengaruh dari
ruang kantor. pekerjaan yang dilakukan seseorang terhadap
Sedangkan menurut Alex S. Niti Semito pekerjaan orang lain. Sangat penting bagi
(2002) faktor faktor yang mempengaruhi seseorang untuk mempunyai perasaan
lingkungan kerja, adalah : pewarnaan, melakukan pekerjaan yang sangat berarti bagi
perusahaan maupun masyarakat. Untuk itu
50
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 2 | Juli 2018
N. ∑ xy − ∑ x.∑ y
R=
{(N. ∑ x 2
− (∑ x )
2
)(N. ∑ y 2
− ∑ y)
2
}
x = Skor total varibel x
Keterangan: y = Skor total variabel y
r = Korelasi Product Moment
N = Jumlah responden dalam Analisis Koefisien Determinasi
penelitian
52
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 2 | Juli 2018
R2 =
∑ SR (Suwarno,
F = koefisien F
R2 = koefisien determinasi
∑ SSR n = banyaknya data
Bambang, 2005:596) K = banyaknya variabel bebas
Keterangan:
R2 = Koefisien Determinasi Merumuskan hipotesis statistik
Ho : b1,......b2 = 0 ; Berarti variabel-variabel
ΣSR = Sum of Squares Regression
independen secara bersama-sama atau
ΣSSR = Sum of Squares Residual simultan tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen.
Uji t Ho : b1,......b2 ≠ 0 ; Berarti variabel-variabel
Uji t digunakan untuk menguji signifikasi independen secara bersama-sama atau
hasil dari uji regresi secara parsial dari simultan mempunyai pengaruh yang
masing-masing variabel bebas terhadap signifikan terhadap variabel dependen.
variabel terikat. Rumus: Menentukan tingkat signifikansi
bi Tingkat signikan yang diharapkan adalah α =
t hitung = ( Suwarno,
Sbi 5% atau confidence interval sebesar 95% dan
dengan degree of freedom (k) dan (n-k-1)
Bambang, 2005:73)
dimana n adalah jumlah observasi dan k
Dimana:
adalah variabel regresor.
bi = Koefisien regresi
Membandingkan nilai F hitung dan F tabel
Sbi = Standart error bi
untuk menentukan apakah hipotes nol
diterima atau ditolak dibuat ketentuan sebagai
Dengan prosedur pengujian sebagai berikut:
berikut, bila:
Hipotesis Statistik yang diajukan
F hitung > F tabel berarti Ho ditolak dan Ha
Ho : bi = 0, tidak ada pengaruh antara variabel
diterima
bebas dengan variabel terikat secara parsial.
F hitung < F tabel berarti Ha ditolak dan Ho
Ha : bi ≠ 0, ada pengaruh antara variabel bebas
diterima
dengan variabel terikat secara parsial.
Menentukan nilai kritis (ttabel)
PEMBAHASAN
Dipilih level of significant = 2,5%
Derajat bebas (df) = n – k – 1
Validitas
Kriteria pengujian
Menurut Singgih Santoso (2000 : 270-278),
H0 diterima jika –t tabel < t hitung < t tabel
suatu kuesioner dinyatakan valid (sah) jika
H0 ditolak jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t
tabel pernyataan pada suatu kuesioner mampu
Kurva distribusi normal hubungan variabel bebas mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
dengan variabel terikat tersebut. Dasar pengambilan keputusan dalam
penentuan valid tiap variabel adalah sebagai
Uji F berikut :
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel, maka
pengaruh secara simultan variabel bebas butir atau variabel tersebut valid.
terhadap variabel terikat. Jika r hasil tidak positif, dan r hasil < r tabel,
maka butir atau variabel tersebut tidak valid.
53
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 2 | Juli 2018
Tabel 1
Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian
Variabel Indikator r hasil r tabel Kesimpulan
0,05 : 45-2
X1_1 0,6777 0,19469 Valid
X1_2 0,6823 0,19469 Valid
X1_3 0,4365 0,19469 Valid
X1
X1_4 0,6234 0,19469 Valid
X1_5 0,3889 0,19469 Valid
X1_6 0,2567 0,19469 Valid
X2_1 0,7868 0,19469 Valid
X2_2 0,8035 0,19469 Valid
X2 X2_3 0,6619 0,19469 Valid
X2_4 0,5239 0,19469 Valid
X2_5 0,6311 0,19469 Valid
Y_1 0,3587 0,19469 Valid
Y_2 0,4110 0,19469 Valid
Y_3 0,3867 0,19469 Valid
Y
Y_4 0,5378 0,19469 Valid
Y_5 0,5054 0,19469 Valid
Y_6 0,2421 0,19469 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data, Lampiran 5
Dari tabel di atas, diketahui penelitian Tabel 2
Hasil Uji Reliabilitas
yang meliputi variabel lingkungan kerja
Variabe Angk Cronbac Kesimpula
internal (X1), pekerjaan (X2) dan motivasi l a h Alpha n
kerja karyawan (Y) adalah valid karena r Alpha
hasil lebih besar dari r tabel dan dapat X1 0,765 0,6 Reliabel
dilanjutkan untuk diolah dan dianalisis. 3
X2 0,860 0,6 Reliabel
Uji Reliabilitas 6
Pengujian reliabilitas didasarkan kepada nilai Y 0,672 0,6 Reliabel
alpha lebih besar dari 0,6 maka data penelitian 7
dianggap cukup baik dan reliabel untuk Sumber : Hasil Pengolahan Data
digunakan sebagai input dalam proses Dari tabel di atas, variabel lingkungan kerja
penganalisaan data guna menguji hipotesis internal (X1), pekerjaan (X2) dan motivasi
penelitian (Maholtra; 1996,305) kerja karyawan (Y) adalah reliabel karena
alpha lebih besar 0,6 maka secara keseluruhan
dari 3 variabel penelitian di atas dinyatakan
reliabel.
Analisis Data
Analisa Regresi Linear Berganda
Tabel 3
Ringkasan Hasil Analisa Regresi Linear Berganda
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 9,678 2,201 4,397 ,000
Lingkungan Kerja Internal ,289 ,103 ,424 2,809 ,008
Pekerjaan ,275 ,118 ,351 2,327 ,025
54
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 2 | Juli 2018
Wilayah Ho Wilayah Ho
diterima ditolak
1,682 2,809
0
55
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 2 | Juli 2018
Gambar 2
Kurva Uji Pengaruh Pekerjaan
Wilayah Ho Wilayah Ho
diterima ditolak
1,682 2,327
0
Kurva normal diatas menunjukkan bahwa pekerjaan secara parsial mempunyai
pada uji satu sisi kanan t hitung pekerjaan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi
sebesar 2,327 adalah lebih besar dari 1,6820 kerja karyawan dapat diterima kebenarannya.
sehingga H0 ditolak atau H1 diterima. Ini
menunjukkan bahwa pekerjaan mempunyai Uji Hipotesis secara simultan ( uji F )
pengaruh positif yang signifikan terhadap Uji F dalam penelitian ini digunakan untuk
motivasi kerja karyawan. menguji signifikansi pengaruh lingkungan
Dari dua uji hipotesis secara parsial dapat kerja internal dan pekerjaan terhadap
disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan motivasi kerja karyawan. Nilai F hitung sesuai
yaitu” Bahwa lingkungan kerja internal dan hasil perhitungan komputasi dengan SPSS
ditunjukan pada tabel berikut ini
Tabel 5
Hasil Uji F
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 149,881 2 74,940 21,853 ,000a
Residual 144,030 42 3,429
Total 293,911 44
a. Predictors: (Constant), Pekerjaan , Lingkungan Kerja Internal
56
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 2 | Juli 2018
57
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 2 | Juli 2018
dijelaskan variabel-variabel lain yang tidak Dwi Priyatno, 2008, Mandiri Belajar SPSS, Untuk
diteliti dalam model penelitian ini. Analisis Data dan Uji Statistik, Jilid
Kedua, Yogyakarta : Mediakom
Edwin. B Flippo, 2001, Manajemen Personalia,
Edisi Keenam, Cetakan Ketiga,
KESIMPULAN/CONCLUSION Erlangga, Jakarta
Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda French, 2001, Proses Manajemen Personalia,
diketahui variabel lingkungan kerja internal Terjemahan, Pustaka Presindo:
mempunyai pengaruh yang dominan terhadap Jakarta.
motivasi kerja karyawan PT. Warnatama
Handoko, T. Hani. 2002. Manajemen Personalia
Cemerlang Gresik.
dan Sumber Daya Manusia. BPEE.
Berdasarkan analisis koefisien korelasi Universitas Gaja Mada. Yogyakarta
berganda dapat disimpulkan bahwa antara
lingkungan kerja internal dan pekerjaan secara Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang, 2002,
simultan mempunyai hubungan positif Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen,
terhadap motivasi kerja karyawan.
Yogyakarta : BPFE.
Implementasinya lingkungan kerja internal
dan pekerjaan secara simultan nilainya J. Supranto, 2000, Statistik Teori dan Aplikasi,
meningkat maka motivasi kerja karyawan Jilid 1, Edisi Keenam, Jakarta :
akan meningkat pula begitupun sebaliknya. Erlangga
Berdasarkan uji F dapat disimpulkan bahwa Komaruddin, 2001, Manajemen Sumber Daya,
lingkungan kerja internal dan pekerjaan secara Penerbit Andy Offset , Yogyakarta.
simultan mempunyai pengaruh signifikan Leidecker & Hall, 2009, Fungsi Dan Peranan
terhadap motivasi kerja. Pemimpin, Bina Aksana: Jakarta
Berdasarkan uji t dapat disimpulkan bahwa
lingkungan kerja internal mempunyai Malhotra, K. N, 2004. Marketing Research: An
Apply Oriented (3rded). Upper Sodle
pengaruh positif yang signifikan terhadap
River New Jersey: Prentice Hall
motivasi kerja karyawan. Kemudian International, Inc
pekerjaan mempunyai pengaruh positif yang
signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. Maliha, 2003, Peran SDM Dalam Penerapan ISO
9000, Grassindo: Jakarta
DAFTAR PUSTAKA/REFERENCES Moekijat, 2005, Manajemen Kepegawaian dan
Alex S. Niti Semito 2002, Manajemen Personalia, Hubungan Dalam Perusahaan,
Ghalia Indonesia: Jakarta Bandung, Penerbit, Alumni, Bandung
Anoraga, 2008, Perilaku Organisasi, Pustaka Mutiara, 2002, Sistem Manajemen Kinerja.
Jaya: Jakarta. Gramedia : Jakarta
As’ad S.U, 2001, Psikologi industri. Yogyakarta: Purwanto, 2000, Manajemen Sumber Daya
Liberty Manusia, Edisi Ketiga.
Yogyakarta:BPFE.
Cumming, 2000, Manajemen Prestasi Kerja,
Rajawali, Jakarta Robbins, 2004, Manajemen Perusahaan, Cetakan
Ke Tujuh, Penerbit Liberty
Davis, Keith dan Newstrom, John W. 2000. Yogyakarta.
Perilaku Dalam Organisasi. Alih
Bahasa : Agus Dharma. Jakarta : Santoso, Singgih. 1999, SPSS : Mengolah Data
Erlangga Statistik Secara Profesional, Jakarta :
PT. Alex Media Computindo
Dharma, 2000, Kebijakan Kinerja, Edisi pertama,
BPFE: Yogjakarta. Salbiyah, S. and B. W. Mahardhika (2017).
"PENGARUH MOTIVASI KERJA
58
Jurnal Balance
Balance Vol. XV No. 2 | Juli 2018
59
Jurnal Balance