Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengertian Alat Permainan Edukatif (APE)

Kegiatan bermain (belajar) merupakan dunia anak. Bermain dengan menggunakan alat permainan
edukatif dapat memenuhi seluruh aspek kebahagiaan anak. Pada saat anak merasakan senang, maka
pertumbuhan otak anak pun kian meningkat sempurna sehingga akan makin memudahkan anak dalam
melakukan proses pembelajarannya. Oleh karena itu, alat permainan ini tidak dapat dipisahkan dari
kebutuhan anak dan sangat dibutuhkan dalam proses perkembangan atau pembelajaran anak. Alat
permainan edukatif (APE) adalah suatu alat yang dirancang khusus untuk dapat menstimulasi beberapa
aspek perkembangan anak serta dirancang sesuai dengan karakteristik anak. Menurut Mayke Sugianto
(1995), APE adalah alat permainan yang sengaja dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan.
Badru Zaman (2007:63) menyatakan bahwa APE untuk anak TK adalah alat permainan yang dirancang
untuk tujuan meningkatkan aspek apek perkembangan anak TK. Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia
(PADU) Depdiknas (2003) mendefinisikan alat permainan edukatif adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai edukatif (pendidikan)
dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak. Berdasarkan dari uraian di atas maka dapat
disimpulkan bahwa APE

adalah suatu alat bermain yang dirancang khusus untuk edukasi anak dengan tujuan dapat menstimulasi
aspek perkembangan anak didik. APE sendiri juga dapat dimainkan oleh anak sendiri secara bebas
ataupun dengan bimbingan pendidik (orang tua ataupun guru) ketika memainkannya. Contohnya dari
APE adalah balok beraneka bentuk dan warna (motorik halus anak, kognitif anak sosial emosi). Ketika
memainkan balok anak dapat bebas mengeksplorasinya untuk membentuk sesuatu dari balok, dapat
menyusun balok dengan cara menjajarkannya ataupun bermain dengan bimbingan orang tua atau guru.

B. Fungsi Alat Permainan Edukatif (APE)

Alat-alat permainan yang dikembangkan memiliki berbagai fungsi dalam mendukung penyelenggaraan
proses belajar anak sehingga kegiatan dapat berlangsung dengan baik dan bermakna serta
menyenangkan bagi anak. Fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Menciptakan situasi bermain (belajar) yang menyenangkan bagi anak dalam proses pemberian
perangsangan indikator kemampuan anak. Sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa
kegiatan bermain itu ada yang menggunakan alat, ada pula yang tidak menggunakan alat. Khusus dalam
permainan yang menggunakan alat yaitu dengan penggunaan alat-alat permainan tersebut anak-anak
tampak sangat menikmati kegiatan belajar karena banyak hal yang mereka peroleh melalui kegiatan
belajar tersebut.

Menumbuhkan rasa percaya diri dan membentuk citra diri anak yang positif dalam suasana yang
menyenangkan, anak akan mencoba melakukan berbagai kegiatan yang mereka sukai dengan cara
menggal dan menemukan sesuai yang ingin mereka ketahui. Kondisi tersebut sangat mendukung anak
dalam mengembangkan rasa percaya diri mereka dalam melakukan kegiatan. Alat permainan edukatif
memiliki fungsi yang sangat strategis sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan anak dalam
melakukan kegiatan-kegiatannya sehingga rasa percaya diri dan citra diri berkembang secara wajar.
Pada kegiatan anak memainkan suatu alat permainan dengan tingkat kesulitan tertentu, misalnya
menyusun balok-balok menjadi suatu bentuk bangunan tertentu, pada saat tersebut ada suatu proses
yang dilalui anak sehingga anak mengalami suatu kepuasan setelah melampaui suatu tahap kesulitan
tertentu yang terdapat dalam alat permainan tersebut. Proses-proses seperti itu akan dapat
mengembangkan rasa percaya secara wajar di mana anak merasakan bahwa tiada suatu kesulitan yang
tidak ditemukan penyelesaiannya.

Memberikan stimulus dalam pembentukan perilaku dan pengembangan kemampuan dasar.


Pembentukan perilaku melalui pembiasaan dan pengembangan kemampuan dasar merupakan fokus
pengembangan pada anak usia dini. Alat permainan edukatif dirancang dan dikembangkan untuk
memfasilitasi kedua aspek pengembangan tersebut. Sebagai contoh pengembangan alat permainan
dalam bentuk boneka tangan akan dapat mengembangkan kemampuan berbahasa. Anak karena ada
dialog dari tokoh-tokoh yang diperankan boneka tersebut, anak memperoleh pengetahuan tentang
berbagai hal yang disampaikan melalui tokoh-tokoh boneka tersebut, dan pada saat yang sama anak-
anak memperoleh pelajaran berharga mengenai karakteristik dan sifat yang dimiliki oleh para tokoh
yang disimbolkan oleh boneka-boneka tersebut. Memberikan kesempatan anak bersosialisasi,
berkomunikasi dengan teman sebaya. Alat permainan edukatif berfungsi memfasilitasi anak anak
mengembangkan hubungan yang harmonis dan komunikatif dengan lingkungan di sekitar misalnya
dengan teman-temannya. Ada alat-alat permainan yang dapat digunakan bersama-sama antara satu
anak dengan anak yang lain, misalnya anak-anak menggunakan botol suara secara bersama-sama
dengan suara yang berbeda sehingga dihasilkan suatu irama yang merdu hasil karya anak-anak. Untuk
menghasilkan suatu irama yang merdu dengan perbedaan botol-botol suara tersebut perlu kerja sama,
komunikasi, dan harmonisasi antaranak sehingga dihasilkan suara yang merdu.

C. Ciri-Ciri Alat Permainan Edukatif (APE)


Sumber belajar, media pembelajaran, dan alat permainan edukati merupakan hal yang berbeda. Untuk
mengetahui perbedaannya maka perlu diketahui ciri-cirinya. Menurut Badru Zaman, dkk (2007: 63), alat
permainan dapat dikategorikan sebagai alat permainan edukatif untuk anak TK jika memenuhi ciri-ciri
sebagai berikut.

1 Ditujukan untuk anak usia TK.

2. 3. Berfungsi mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak TK

Dapat digunakan dengan berbagai cara, bentuk, dan untuk bermacam tujuan aspek pengembangan atau
bermanfaat multiguna Aman bagi anak. 4.

5.

Dirancang untuk mendorong aktivitas dan kreativitas.

Pada tahun 1972, Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) mengadakan seminar
mengenai alat permainan. Pada saat itulah dikenalkan istilah Alat Permainan Edukatif (APE). Alat
permainan edukatif adalah alat yang dapat meningkatkan perkembangan balita.

Ciri-ciri permainan edukatif adalah sebagai berikut.

1. Dapat digunakan dalam berbagai cara, maksudnya dapat dimainkan dengan bermacam-macam
tujuan, manfaat, dan menjadi bermacam

macam bentuk. 2

Ditujukan terutama untuk anak-anak usia prasekolah dan berfungsi mengembangkan berbagai aspek
perkembangan kecerdasan dan motorik anak.
Segi keamanan sangat diperhatikan, baik dari bentuk maupun penggunaan

3.

cat pada alat permainan. Membuat anak terlibat secara aktif. 4

5.

Sifatnya kreativitas.

Setiap permainan edukatif dapat difungsikan multiguna. Sekalipun masing-masing memiliki kekhususan
dalam artian mengembangkan aspek perkembangan tertentu pada anak tidak jarang dapat
meningkatkan lebi dari satu aspek perkembangan.

Selain ciri-ciri di atas yang masuk dalam kategori mainan edukatif

adalah sebagai berikut

Diperuntukkan bagi anak balita Artinya mainan yang memang sengaja dibuat untuk merangsang
berbagai kemampuan dasar pada balita.

Multifungsi

2 Dari satu mainan bisa didapat berbagai variasi-variasi mainan sehingga simulasi yang didapat anak juga
lebih beragam. Melatih problem solving
3 Dalam memainkannya anak diminta untuk melakukan problem solving. Dalam permainan puzzle
misalnya anak diminta untuk menyusun potongan-potongan menjadi utuh.

4 Melatih konsep-konsep dasar Lewat permainan ini dilatih untuk mengembangkan kemampuan
dasarnya, seperti mengenal bentuk warna, besaran, juga melatih motorik halus. Melatih ketelitian dan
ketekunan

5 Dengan mainan edukatif, anak tak hanya sekadar menikmati tetapi juga dituntut untuk teliti dan tekun
ketika mengerjakan. Merangsang kreativitas anak.

Berdasarkan dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri alat

permainan edukatif (APE) untuk anak usia dini yaitu sebagai berikut. a APE diperuntukkan untuk anak
usia dini (0-6 tahun).

b APE dibuat dengan tujuan untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak.

Pembuatan APE haruslah aman untuk anak baik dari segi bahan dan lainnya.

d APE dibuat untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitas anak

e.

Harus bersifat konstruktif.

Contoh dari APE (alat permainan edukatif) untuk anak usia dini, yaitu sebagai berikut.

Anda mungkin juga menyukai