Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nikita Aziz Tanggal : 22 – 02- 2022

NIM : 141.20.026 Dosen : Bobby Hirmawan, S.E., M,Acc

Prodi : S1 Akuntansi Malam MK : Sistem Informasi Managemen

RANGKUMAN
Ekonomi global pada titik puncak perubahan besar yang sebanding besarnya dengan munculnya revolusi
industri pertama atau perkembangan produksi atau bahkan penemuan microcip. Kemajuan teknologi
memungkinkan terjadinya otonomisasi hampir disemua bidang. Sementara itu, kepemilikan seperangkat
pintar diberbagai bagian dunia mengarah pada tingkat keterkaitan satu sama lain yang tak terbayangkan
sebelumnya. Diantara berbagai tantangan yang dihadapi dunia saat ini, mungkin yang paling besar
adalah bagaimana membentuk Revolusi Industri keempat (disebut juga sebagai industri 4.0) yang
dimulai pada permulaan abad ini.
Kita belum tahu persis apa yang akan terjadi dimasa depan, tetapi ada satu hal yang jelas; dunia harus
merespon terhadap perubahan tersebut secara terintegrasi dan komprehensif dengan melibatkan
seluruh pemangku kepentingan politik global, mulai dari sektor publik dan swasta, sampai akademisi dan
tentunya masyarakat sipil.

Pada 20 tahun lalu, ragam produk didesain dan dirancang di Eropa atau Amerika Serikat untuk
selanjutnya dikirim ke Asia untuk proses manufaktur masal yang murah. Para pelaku manufaktur Asia
berada jauh dibelakang rantasi pasokan. Tapi saat ini, berbagai perusahaan manufaktur yang dipimpin
oleh Tiongkok mengelola desain dan manufaktur secara mandiri. Singapura dan Malaysia memiliki
teknologi yang maju dan memimpin dunia di banyak segmen. Kekuatan utama negara-negara tersebut
terletak pada integrasi teknologi mikro diberbagai produk, contoh utamanya adalah fotonik.
Sementara Vietnam dan Indonesia adalah negara yang kaya dengan tenaga kerja berupah rendah yang
harus mengakhiri model lama pembangunan yaitu upah rendah dan inovasi rendah. Proses transisi yang
dilakukan Vietnam dan Indonesia akan berlangsung baik apabila pemerintah kedua negara ini memiliki
beragam kebijakan yang diperlukan untuk manufaktur yang berkualitas.

Industri 4.0 adalah industri yang menggabungkan teknologi otonomisasi degan teknologi cyber. Ini
merupakan tren otonomisasi dan pertukaran data dalam teknologi 4 manufakur. Ini termasuk sistem
cyber-fisik, Internet of Things (IoT), komputasi awan dan komputasi kognitif. Istilah “Industri 4.0”
diangkat kembali di Hannover Fair tahun 2011, Industri 4.0 bertujuan untuk menigkatkan produktivitas
pabrikan dengan mengurangi waktu pemasaran dan menekan biaya keseluruhan. Munculnya industri
4.0 dilandasi oleh banyaknya tantangan yang dihadapi pelaku manufaktur seiring tuntutan ekonomi
dunia yang semakin kompetitif. Singkatnya, revolusi ini menanamkan teknologi yag cerdas dan
terhubung tidak hanya di dalam perusahaan, tetapi juga kehidupan sehari-hari kita.

Sistem informasi adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan (terintegrasi), yang
mengumpulkan (mendapatkan), menyimpan, memproses, dan menyebarkan informasi untuk
menunjang pengambilan keputisan dan tujuan lain, baik orang maupun organisasi.

Komponen sistem informasi :


1.Infrastruktur (teknologi informasi)
2.SDM
3.Prosedur
4.Secara teori, sistem informasi dapat berupa lembaran kertas
5.Sistem informasi yang berbasis komputer (Computer-Based Information System/CBIS)
Nama : Nikita Aziz Tanggal : 22 – 02- 2022

NIM : 141.20.026 Dosen : Bobby Hirmawan, S.E., M,Acc

Prodi : S1 Akuntansi Malam MK : Sistem Informasi Managemen

Adapun peranan dan fungsi utama dari sistem informasi adalah:


1. Mendukung Operasi Bisnis .
2. Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial.
3. Mendukung Keunggulan Strategis.

Klasifikasi Sistem Informasi antara lain :


1. Sistem Informasi untuk Operasi Bisnis
2. Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen.
3. .Sistem Informasi untuk Keuntungan Strategis

Peran Strategis Untuk Sistem Informasi


1. Meningkatkan efisiensi operasional
2. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis
3. Membangun sumber-sumber informasi strategis

Dampak yang terjadi dalam penggunaan sistem informasi manajemen di era industri 4.0
Sistem Informasi manajemen di era industri 4.0 memiliki banyak manfaat. Dan ada juga dampak sistem
informasi manajemen dari segi ekonomi yaitu ; disparitas yang timbul pada pasar tenaga kerja akibat
dari perusahaan-perusahaan yang menjadi capital intensive, lebih mengedepankan modal mesin dan
perkembangan teknologi daripada tenaga kerja manusia. Industri yang saat ini terancam adalah lembaga
keuangan. Pada beberapa tahun lalu, beberapa lembaga keuangan sudah mulai melakukan pengurangan
tenaga kerja. Penggurangan tersebut dikarenakan peran pekerja front office Bank mulai tidak lagi
seperti dahulu yang selalu mengatasi masalah yang dialami oleh nasabah, tetapi kini hal ini tidak lagi
berlaku. Disebabkan ada ranasab lebih menyukai melakukan aktivitas perbankan melalui ATM (Anjungan
Tunai Mandiri) maupun melalui mobile banking maupun internet banking. Hal ini menyebabkan upah
tenaga kerja diposisi yang sama bahkan terus menurun akibat transformasi teknoogi.
Dampak positifnya adalah bagi para pekerja yang merindukan suasana rumah saat industri 4.0 ini
diidamkan banyak pekerja, mereka bisa bekerja di rumah. Terpenting mereka bisa terhubung dengan
yang namanya internet.

Dampak Dunia Digital dan Revolusi Industri Keempat :


• Ancaman
Secara global era digitalisasi akan menghilangkan sekitar 1 – 1,5 miliar pekerjaan sepanjang tahun 2015-
2025 karena digantikannya posisi manusia dengan mesin otomatis (Gerd Leonhard, Futurist);
• Peluang
Era digitalisasi berpotensi memberikan peningkatan net tenaga kerja hingga 2.1 juta pekerjaan baru
pada tahun 2025. Terdapat potensi pengurangan emisi karbon kira-kira 26 miliar metrik ton dari tiga
industri: elektronik (15,8 miliar), logistik (9,9 miliar) dan otomotif (540 miliar) dari tahun 2015-2025
(World Economic Forum).
Nama : Nikita Aziz Tanggal : 22 – 02- 2022

NIM : 141.20.026 Dosen : Bobby Hirmawan, S.E., M,Acc

Prodi : S1 Akuntansi Malam MK : Sistem Informasi Managemen

Pengembangan Skill Industri 4.0


• Complex Problem Solving
Kemampuan untuk memecahkan masalah yang asing dan belum diketahui solusinya di
dalam dunia nyata.
• Social Skill
Kemampuan untuk melakukan koordinasi, negosiasi, persuasi, mentoring, kepekaan
dalam memberikan bantuan hingga emotional intelligence
• Process Skill
Kemampuan terdiri dari: active listening, logical thinking, dan monitoring self and the
others
• System Skill
Kemampuan untuk dapat melakukan judgement dan keputusan dengan pertimbangan
cost-benefit serta kemampuan untuk mengetahui bagaimana sebuah sistem dibuat dan
dijalankan
12
• Cognitive Abilities
Skill yang terdiri dari antara lain: Cognitive Flexibility, Creativity, Logical Reasoning,
Problem Sensitivity, Mathematical Reasoning, dan Visualization

Strategi Menghadapi Industri 4.0


1. Komitmen peningkatan investasi di pengembangan digital skills
2. Selalu mencoba dan menerapkan prototype teknologi terbaru, Learn by doing!
3. Menggali bentuk kolaborasi baru bagi model sertifikasi atau pendidikan dalam ranah
peningkatan digital skill
4. Dilakukanny kolaborasi antara dunia industri, akademisi, dan masyarakat untuk
mengidentifikasi permintaan dan ketersediaan skill bagi era digital di masa depan
5. Menyusun kurikulum pendidikan yang telah memasukan materi terkait human-digital
skills

Anda mungkin juga menyukai