Disusun Oleh :
Zulfikar Qildan Budiatmadja
15.05.051.0212
MANAJEMEN S - 1
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG
ABSTRAK
Go-Jek Indonesia adalah suatu jasa transportasi yang ada di Jakarta yang beroperasi
sejak tahun 2011, Go-Jek merupakan pionir penyedia jasa layanan ojek profesional.
Berusaha menawarkan faktor kecepatan, keamanan, dan kenyamanan bagi para
pelanggannya, Go-Jek tumbuh sebagai startup yang menjanjikan di Ibukota. Untuk
mengurangi permasalahan penyediaan uang tunai, Go-Jek menawarkan solusi e-wallet
Go-Jek Credit.
Pemasaran merupakan aspek penting bagi perusahaan ini dalam menggaet banyak
konsumen. Maraknya iklan diberbagi media mulai dari cetak maupun elektronik
membuat masyarakat tertarik mencoba layanan perusahaan ini. Go-Jek memiliki banyak
layanan yang dapat diandalkan dan kelebihan maupun kekurangan masing masing dalam
layanannya. Tetap saja pilihan terakhir jatuh ketangan konsumen untuk memilih layanan
Go-Jek atau layanan transportasi yang lain.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Landasan Teori
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan
baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan
hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu
kegiatan perusahaan, dimana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka
kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam
kaitannya dengan pasar.
Dalam era persaingan usaha yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku
bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam persaingan pasar akan memberikan
perhatian penuh pada strategi pemasaran yang dijalankannya . Produk – produk yang
dipasarkan dibuat melalui suatu proses yang berkualitas akan memiliki sejumlah
keistimewaan yang mampu meningkatkan kepuasan konsumen atas penggunaan produk
tersebut.
Dengan demikian pelanggan mau dan rela untuk kembali menikmati apa yang
ditawarkan oleh perusahaan dan menjadi pelanggan yang setia bagi perusahaan.
Sedangkan untuk dapat mendistribusikan kualitas dibidang jasa merupakan hal yang tidak
mudah. Oleh karena itu, dalam proses pendistribusian barang kepada konsumen harus ada
perhatian penuh dari manajemen pemasaran paling atas hingga karyawan level bawah.
Salah satu masalah pokok yang menjadi kendala dalam pemasaran adalah banyaknya
persaingan didalam pasar itu sendiri baik dari produk sejenis maupun dari produk lain.
Hal tersebut merupakan tanggung jawab besar yang harus dimenangkan oleh suatu
perusahaan jika ingin tetap eksis didalam persaingan bisnis. Persaingan yang semakin
tajam dan perubahan yang terus terjadi harus dapat dijadikan pelajaran oleh manajemen
pemasaran agar dapat secara proaktif mengantisipasi perubahan - perubahan yang terjadi
baik untuk masa sekarang dan akan datang.
1.2 Latar Belakang
Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa itu sendiri
mempunya banyak arti, dari mulai pelayanan pribadi sampai jasa sebagai suatu produk.
(Rambat Lupiyoadi : 2013). Sebenarnya banyak pakar mengemukakan mengenai apa itu
jasa, seperti yang dikemukakan oleh kotler (2004) dalam Rambat Lupianto (2013)
mendefinisikan jasa adalah setiap tindakan dan kegiatan yang ditawarkan oleh suatu
pihak ke pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan
kepemilikan apapun. Produksi jasa mungkin berkaitan dengan produk fisik atau tidak.
Banyak sekali contoh dari usaha jasa itu sendiri seperti: Jasa Reparasi, Salon, Rumah
Sakit, sekolah dan juga transportasi yang pada kesempatan ini saya pilih untuk saya
angkat dalam pembahasan paper ini.
Dengan didukung banyaknya jumlah warga di Ibu Kota Jakarta yang membutuhkan
transportasi yang murah, cepat,dan nyaman disitulah Go-Jek Indonesia memanfaatkan
peluang tersebut untuk membuka usahanya. Tidak hanya Jakarta, Go-Jek Indonesia juga
mengembangkan sayapnya ke kota - kota besar lainnya seperti Bandung, Yogyakarta,
Malang, Surabaya, Semarang dan bahkan hingga Bali.
B. Targeting
Setelah mengevaluasi berbagai macam segmen pasar yang ada, Go-jek
memutuskan melakukan pasar target dengan melakukan strategi pemasaran tanpa
perbedaan yaitu mengabaikan perbedaan segmen pasar dan menawarkan satu macam
produk kepada seluruh pasar, karena jasa yang ditawarkan oleh Go-jek ini dirasa bisa
di nikmati atau dipakai untuk semua kalangan.
C. Positioning
Positioning mencakup perancangan dan penawaran citra perusahaan agar target
pasar mengetahui dan menganggap penting posisi perusahaan dimata pesaing.
(Lupiyoadi, R. & Hamdani, A : 2006)
Menurut kotler sebuah keunggulan yang patut ditampilkan harus memenuhi
kriteria: penting, berbeda, Lebih unggul, dapat dikomunikasikan, tidak mudah ditiru,
terjangkau dan menguntungkan. (Lupiyoadi, R. & Hamdani, A : 2006)
Saya rasa Go-jek sudah memenuhi semua kriteria diatas karena Go-jek dianggap
penting karena menjawab persoalan yang dirasakan oleh masyarakat kota karena Go-
jek hadir dengan berbagai macam kemudahan. Berbeda dalam hal ini jelas berbeda
karena Go-jek ini menawarkan berbagai macam keunggulan yang tidak dimiliki
pesaing. Superior jasa yang ditawarkan oleh Go-jek ini banyak memiliki keunggulan
karena pesaing belum memiliki layanan jasa yang ditawarkan oleh Go-jek seperti
Personal Shopping dan juga Kurir, dan juga jasa yang ditawarkan ini dapat
dikomunikasikan dengan mudah kepada konsumen karena Go-jek adalah Pelopor
jasa transportasi umum yang menawarkan keprofesionalan yang pasti terjangkau
karena disesuaikan dengan konsumen. Secara otomatis perusahaan akan mendapat
laba dari semua keunggulan yang ditawarkan tersebut. Oleh karena itu Go-Jek
Indonesia hadir dengan keunggulan sebagai berikut:
1. Satu - satunya jasa transportasi umum yang menawarkan jasa kurir dan personal
shopping.
2. Satu - satunya jasa transportasi umum yang menggunakan teknologi Mobile.
3. Aman, cepat dan menyenangkan.
4. Proses transaksi yang mudah
5. Harga terjangkau.
2.3 Saluran Distribusi
Saluran distribusi menggerakkan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.
Mereka memecahkan kesenjangan utama seperti waktu, tempat, pemilikan yang
memisahkan barang dan jasa dari mereka yang ingin menggunakannya. Anggota saluran
distribusi melakukan beberapa fungsi kunci. Sebagian membantu dalam melengkapi
transaksi seperti Informasi dan juga Promosi produk jasa yang di jual.
Saluran Distribusi Jasa yang Go-jek gunakan adalah saluran langsung karena jasa
yang kamilakukan adalah jasa murni (Pure Service) merupakan jasa yang tergolong High
Contact jadi jasa ini tidak memerlukan saluran distribusi yang sampai memerlukan
saluran satu tingkat ataupun saluran dua tingkat, karena jasa yang mereka tawarkan ini
sangat memberikan kemudahan kepada konsumen mulai dari jasa antar jemput, kurir
instan, dan personal shopping. Pelanggan tinggal memesannya lewat handphone maka
kami akan datang menghampiri konsumen tersebut dan langsung dapat menikmati jasa
yang kami tawarkan.
Dari faktor diatas maka Penetapan harga yang diambil oleh Go-Jek indonesia juga
mempertimbangkan faktor diatas utamanya persaingan, siklus hidup jasa dan kondisi
ekonomi. Meskipun Go-Jek Indonesia adalah layanan jasa tranportasi modern pertama
dan bekerja sama dengan tukang ojek pesaingnya bukan hanya tukang ojek yang tidak
bergabung di Go-Jek saja, tetapi layanan transportasi yang lain juga merupakan pesaing
go-jek, selain itu jasa kurir instan yang ditawarkan juga punya pesaing yaitu jasa kurir
yang ada di berbagai kota. Siklus hidup jasa ini juga menjadi acuan dalam penentuan
harga, karena Go-jek di dalam produk life cycle mempunyai strategi tersendiri dalam
penentuan harga apalagi Go-jek ini merupakan jasa transportasi baru jadi masih dalam
tataran perkenalan dan penentuan harganya harus tinggi tetapi masih dalam tataran harga
yang bersaing atau rata-rata pesaing, karena untuk mengembalikan modal awal yang pasti
banyak di keluarkan. Tetapi seiring berjalannya waktu dan ketika produk ini dalam tahap
kedewasaan strategi penetapan harga juga akan berubah.
Kondisi ekonomi, ketika menetapkan harga kami juga melihat pendapatan warga,
kemampuan daya beli konsumen yang kami bidik, dan juga penetapan harga ini
disesuaikan dengan jarak tempuh yang dituju konsumen. Maka dapat di simpulkan
bahwasannya taktik penetapan harga yang di gunakan oleh Go-jek Indonesia adalah
Penetapan Harga Biaya-plus (Cost-plus Pricing), yaitu penetapan harga dilakukan dengan
menaikkan harga sekian persen dari total biayanya. Selain itu juga mempertimbangkan
pesaing dimana penetapan harga ditentukan berdasarkan harga yang ditentukan oleh
pemimpin pasar atau harga rata-rata yang ditetapkan oleh pasar.
Contoh Misalnya ada pelanggan dari tempat A ingin pergi ke tempat B dan ketika di
estimasikan biaya perjalnan kesana menghabiskan bensin 1 liter dengan harga -+ Rp.
7.500 maka kita menaikkan harga 50% atau bisa sampai 60% dari biaya yang kita
keluarkan. Tetapi kenaikan harga itu tidak jauh diatas harga yang ditetapkan oleh pesaing
kita. Jadi perhitungannya 7.500 X 50% = 3.750 Maka 7.500 + 3.750 = 11.250.
• Dapat disimpulkan bahwa harga yang kami tawarkan adalah 11.250 dengan laba
yang kita dapatkan sebesar 3.750 setiap pempesangkatan dengan jarak tempuh yang
menghabiskan biaya sekitar 7.500.
• Dapat juga menaikkan harga sampai 100% asalkan sesui dengan kemampuan
ekonomi pelanggan yang kita bidik atau target market kita. Sehingga tidak
membebani konsumen kita