Standar 2.1
2.1. PERENCANAAN UKM (keterpaduan program,
pemberdayaan Masyarakat, RUK-RPK)
Perencanaan pelayanan UKM dilaksanakan secara terpadu. Perencanaan
pelayanan UKM Puskesmas disusun secara terpadu dengan melibatkan
lintas program dan lintas sektor sesuai dengan analisis kebutuhan
masyarakat, data hasil penilaian kinerja Puskesmas serta hasil
pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS
PK). (lihat juga KMP : 1.1.2 terkait perencanaan dan KMP : 1.6.11 )
Kriteria 2.1.1
2.1.1. Perencanaan pelayanan UKM di Puskesmas disusun berdasarkan hasil
analisis kebutuhan dan harapan masyarakat, analisis data pencapaian
kinerja pelayanan UKM serta analisis data PIS PK. (lihat juga KMP: 1.1.1
dan UKM : 2.6)
Pokok Pikiran:
Hasil analisis data capaian kinerja pelayanan UKM dan data PIS PK
dibahas bersama lintas program dan lintas sektor sebagai dasar dalam
penyusunan rencana usulan kegiatan UKM. ( Lihat juga KMP : 1.6.11)
Kegiatan-kegiatan dalam setiap pelayanan UKM di Puskesmas disusun
oleh Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab UKM Puskesmas
mengacu pada analisis data kinerja, analisis data PIS PK, pedoman atau
acuan yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, Dinas
Kesehatan Provinsi, maupun Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota,
dengan mengutamakan program prioritas nasional (antara lain penurunan
Stunting, peningkatan cakupan Imunisasi, eliminasi TB, pengendalian
Penyakit Tidak Menular, penurunan Angka Kematian Ibu/ AKI dan Angka
Kematian Neonatus/ AKN), serta memperhatikan kebutuhan dan harapan
masyarakat.
Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap kegiatan UKM
adalah proses pengidentifikasian terhadap hal-hal yang dibutuhkan dan
diharapkan masyarakat terhadap program – program yang ada di UKM yang
diperoleh dengan memanfaatkan media komunikasi yang ditetapkan seperti jajak
pendapat, temu muka, survei mawas diri, survei kepuasan masyarakat dan media
lainnya (lihat juga KMP : 1.1.1)
Pelaksanaan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat mengacu
pada kebijakan dan prosedur yang berlaku.
Hasil identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat yang telah dianalisis
dan dibahas bersama lintas program dan lintas sektor, selanjutnya
dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan rencana usulan kegiatan UKM.
Dalam standar ini, kata “pelayanan” digunakan untuk menggantikan kata
“program”, contoh: Program Promkes menjadi Pelayanan Promkes.
Elemen Penilaian:
1. Ditetapkan kebijakan, prosedur dan kerangka acuan sebagai dasar dalam
melakukan Identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat (R)
2. Dilakukan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat, kelompok
masyarakat, keluarga dan individu yang merupakan sasaran pelayanan
UKM. (D, W) survey, pertemuan LS,
3. Hasil identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat dianalisis bersama
dengan lintas program dan lintas sektor sebagai bahan untuk pembahasan
dalam menyusun rencana kegiatan. (D,W)
4. Data capaian kinerja pelayanan UKM Puskesmas dan Data PIS PK
dianalisis bersama lintas program dan lintas sektor sebagai bahan untuk
pembahasan dalam menyusun rencana kegiatan. (D,W)
5. Tersedia rencana usulan kegiatan UKM berdasarkan hasil analisis
kebutuhan dan harapan masyarakat, hasil pembahasan analisis data
capaian kinerja pelayanan UKM dan analisis data PIS PK(D,W)
Kriteria 2.1.2
2.1.2. Perencanaan pelayanan UKM Puskesmas memuat kegiatan
pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi permasalahan kesehatan dan
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat. (lihat juga KMP :1.1.2
dan UKM: 2.1.1)
Pokok Pikiran:
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan di wilayah kerja, setiap
pelaksana kegiatan, koordinator pelayanan,dan penanggung jawab UKM
Puskesmas wajib melakukan fasilitasi pembangunan yang berwawasan
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses membangun
manusia atau masyarakat melalui pengembangan kemampuan
masyarakat sampai terjadinya perubahan perilaku dan pengorganisasian
masyarakat untuk peningkatan kemampuan kolektif masyarakat dalam
upaya menolong dirinya sendiri untuk mengatasi permasalahan kesehatan
yang dihadapi.
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan untuk perubahan
perilaku adalah proses pemberian informasi kepada individu, keluarga
atau kelompok (klien) secara terus menerus dan berkesinambungan
dengan mengikuti perkembangan klien, serta proses membantu klien agar
klien berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek pengetahuan
atau knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek sikap atau attitude), dan
dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan
(aspek tindakan atau practice).
Pengembangan/pengorganisasian masyarakat (community organization)
dalam pemberdayaan dilakukan dengan mengupayakan peran dan fungsi
organisasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Membangun
kesadaran masyarakat merupakan awal dari kegiatan pengorganisasian
masyarakat yang dilakukan dengan membahas bersama tentang
kebutuhan dan harapan mereka, berdasarkan prioritas masalah kesehatan
sesuai dengan sumber daya yang dimiliki.
Bentuk pemberdayaan/pengorganisasian masyarakat dapat berupa:
Kriteria 2.2.1
2.2.1. Penjadwalan pelaksanaan pelayanan UKM Puskesmas disepakati
bersama dengan memperhatikan masukan sasaran, masyarakat,
kelompok masyarakat, lintas program dan lintas sektor yang dilaksanakan
tepat waktu sesuai dengan rencana. ( Lihat juga KMP : 1.1.4 ;1.2.2; 1.8.2;
dan UKM : 2.1.3)
Pokok Pikiran:
Jadwal pelaksanaan kegiatan disusun berdasarkan masukan dari sasaran,
masyarakat, kelompok masyarakat, lintas program dan lintas sektor terkait
sesuai dengan prosedur.
Jadwal pelaksanaan kegiatan yang disepakati dengan sasaran,
masyarakat, kelompok masyarakat, lintas program dan lintas sektor
memuat waktu, tempat dan sasaran kegiatan.
Jadwal pelaksanaan kegiatan UKM disampaikan kepada sasaran,
masyarakat, kelompok masyarakat, lintas program dan lintas sektor terkait
dengan memanfaatkan media komunikasi yang sudah ditetapkan.
Bilamana dilakukan perubahan jadwal, informasi tentang waktu dan
tempat pelaksanaan kegiatan UKM disepakati dan diinformasikan dengan
jelas dan mudah diakses oleh sasaran kegiatan UKM, masyarakat dan
kelompok masyarakat.
Elemen Penilaian:
1. Tersedia jadwal pelaksanaan kegiatan UKM disusun berdasarkan
hasil kesepakatan dengan sasaran, masyarakat, kelompok masyarakat,
lintas program dan lintas sektor terkait. (D,W)
Kriteria
2.2.2. Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan
UKM memastikan akses sasaran dan masyarakat terhadap informasi,
kegiatan UKM, dan akses untuk menyampaikan umpan balik dan
keluhan. (lihat juga KMP : 1.2.2)
Pokok Pikiran:
Informasi tentang kegiatan UKM Puskesmas, tujuan, pentahapan, dan
jadwal kegiatan, perlu disampaikan pada lintas program dan lintas sektor
terkait agar mereka dapat optimal berkontribusi dalam pencapaian tujuan
kegiatan UKM.
Masyarakat, kelompok masyarakat, dan individu yang menjadi sasaran
perlu mendapatkan informasi tentang kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan, tujuan, tahapan dan jadwal pelaksanaan, sehingga dapat
menyesuaikan dengan kebutuhan dan harapan mereka, dan menjamin
pelaksanaan kegiatan tepat sasaran dan tepat waktu.
Kejelasan informasi yang disampaikan perlu dievaluasi, yaitu evaluasi
terhadap penerimaan informasi oleh sasaran dan pemberian informasi
yang dilaksanakan Puskesmas.
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas tergantung pada
peran aktif masyarakat, kelompok masyarakat, keluarga, dan individu
yang menjadi sasaran.
Agar sasaran berperan aktif dalam kegiatan UKM,
maka
pelaksanaan kegiatan UKM perlu mempertimbangkan kondisi sosial, tata
nilai budaya masyarakat sebagai dasar untuk menetapkan metode dan
teknologi yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan UKM.
Akses sasaran terhadap kegiatan perlu dievaluasi dan ditindaklanjuti
untuk perbaikan dalam mempermudah akses dan penyediaan kegiatan
UKM.
Kemudahan akses bagi sasaran adalah kejelasan prosedur/tahapan dan
tidak berbelit-belit dalam pelaksanaan kegiatan UKM.
Metode adalah cara yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan.
Contoh: Ceramah, diskusi, pembinaan, kunjungan rumah dan lain
sebagainya. Teknologi adalah media/audio visual aid yang digunakan
dalam pelaksanaan kegiatan. Contoh: Lembar balik, model, LCD, film
dan lain sebagainya.
Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan sasaran
kegiatan diperlukan umpan balik dari masyarakat dan sasaran kegiatan
untuk melakukan penyesuaian dan perbaikan-perbaikan dalam
pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas.
Umpan balik dapat diperoleh secara langsung maupun tidak langsung
dari masyarakat, kelompok masyarakat, dan sasaran kegiatan UKM.
Masyarakat, kelompok masyarakat, dan sasaran program dapat
menyampaikan keluhan secara langsung maupun tidak langsung kepada
Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan
UKM.
Keluhan dan umpan balik ditindak lanjuti dengan pembahasan atau
pertemuan konsultatif dengan tokoh masyarakat,
kelompok masyarakat, masyarakat atau individu yang merupakan sasaran
melalui forum-forum yang ada, misalnya badan penyantun Puskesmas,
konsil kesehatan masyarakat dan forum-forum komunikasi yang lain.
Kepala Puskesmas, penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan
pelaksana kegiatan UKM membahas umpan balik dan keluhan sebagai
bahan untuk melakukan perbaikan dalam perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan UKM.
Elemen Penilaian:
1. Informasi tentang kegiatan UKM Puskesmas, tujuan, pentahapan, dan
jadwal kegiatan disampaikan kepada kelompok masyarakat, masyarkat,
sasaran, Lintas program dan lintas sektor terkait. (D,W) panduan
kegiatan
2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode dan teknologi yang
dikenal oleh masyarakat atau sasaran. (D,W) kerangka acuan
3. Umpan balik/keluhan dari masyarakat, kelompok masyarakat, dan
sasaran diidentifikasi dan ditindaklanjuti. (D,W)
4. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap akses informasi, akses
kegiatan UKM, dan akses untuk menyampaikan umpan balik dan keluhan
terhadap kegiatan UKM.(D,W)
Standar 2.3
2.3. TATA KELOLA UKM (PENGGERAKAN & PELAKSANAAN
PELAYANAN UKM
Pelayanan UKM dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur
yang ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundangan-
undangan. Pelayanan UKM dilaksanakan dengan memperhatikan
kebutuhan sasaran yang mengacu pada peraturan/ kebijakan,
pedoman/panduan, dan prosedur yang disusun berdasar
ketentuan peraturan perundangan-undangan.
Kriteria 2.3.1
2.3.1. Kebijakan, pedoman/ panduan, kerangka acuan dan prosedur
pengelolaan pelayanan UKM Puskesmas yang menjadi acuan dalam
pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan ditetapkan, dikendalikan dan
didokumentasikan. (lihat juga KMP : 1.6.7 dan 1.6.8)
Pokok Pikiran:
Kebijakan, pedoman/ panduan, kerangka acuan dan prosedur yang
menjadi acuan dalam pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan UKM
Puskesmas tersedia di Puskesmas.
Penyusunan kebijakan, pedoman/ panduan, kerangka acuan dan
prosedur mengacu pada ketentuan peraturan perundangan dan
pedoman-pedoman yang merupakan dokumen eksternal dan harus
tersedia.
Format-format dokumen yang digunakan dalam pengelolaan dan
pelaksanaan pelayanan UKM Puskesmas harus ditetapkan dan seragam
untuk satu Puskesmas (lihat juga KMP: 1.6.7)
Kegiatan pengelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas mengacu pada
rencana pelaksanaan kegiatan yang sudah ditetapkan dalam rangka
mencapai indikator kinerja dan indikator mutu yang telah ditetapkan
termasuk upaya dalam rangka mendukung Program Prioritas Nasional
seperti penurunan AKI dan AKN, pencegahan dan penurunan stunting,
peningkatan cakupan dan kualitas imunisasi, penanggulangan TB, dan
pengendalian Penyakit Tidak Menular.
Catatan hasil pengelolaan dan pelaksanaan pelayanan UKM Puskesmas
harus dikendalikan. Pengendalian dokumen meliputi:
penomoran, tanggal terbit, catatan tentang revisi, pemberlakuan, dan
tanda tangan Kepala Puskesmas.
Kebijakan, pedoman/ panduan, kerangka acuan dan prosedur yang
disusun, dapat dikaji ulang dan direvisi bila diperlukan sesuai dengan
kebutuhan dan bila terjadi perubahan kebijakan pemerintah.
Pedoman/panduan adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi
arah langkah-langkah yang harus dilakukan.
Pedoman merupakan dasar untuk menentukan dan melaksanakan
kegiatan.
Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat
diartikan pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya
mengatur 1 (satu) kegiatan.
Elemen Penilaian:
1. Ditetapkan kebijakan, prosedur dan kerangka acuan yang menjadi acuan
dalam pengelolaan dan pelaksanaan pelayanan UKM Puskesmas.(R)
2. Tersedia Peraturan Perundangan dan Pedoman Eskternal yang menjadi
acuan dalam pelaksanaan pelayanan UKM Puskesmas sebagai
dokumen eksternal yang dikendalikan. (D)
3. Peraturan, kebijakan, prosedur, dan format-format dokumen pelayanan
UKM yang digunakan dan dikendalikan sesuai dengan pedoman
pengendalian dokumen yang sudah ditetapkan. (D)
4. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap regulasi yang menjadi
acuan dalam pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas
(D.W)
Standar 2.4
2.4. PEMBINAAN UKM
Penggerakan dan Pelaksanaan Pelayanan UKM dilakukan dan
dikoordinasikan dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor
terkait. Penggerakan dan Pelaksanaan Pelayanan UKM dilakukan
sesuai dengan kebijakan, pedoman/ panduan, prosedur, dan kerangka
acuan yang disusun dan dikoordinasikan melalui forum lokakarya mini
bulanan dan triwulan.
Kriteria 2.4.1
2.4.1. Dilakukan komunikasi dan koordinasi yang jelas dalam pengelolaan
pelayanan UKM Puskesmas (lihat juga KMP : 1.6.4 dan 1.6.6)
Pokok Pikiran:
Keberhasilan pelaksanaan pelayanan UKM hanya dapat dicapai jika
dilakukan komunikasi dan koordinasi baik lintas program maupun lintas
sektor terkait mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, perbaikan
dan evaluasi pelaksanaan kegiatan UKM.
Berbagai mekanisme komunikasi dan koordinasi dapat dilakukan antara
lain melalui pertemuan-pertemuan, lokakarya mini, dan penggunaan
media/tekhnologi informasi.
Kriteria 2.5.1
2.5.1. Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan
UKM bersama dengan Tim Pembina Keluarga melaksanakan pemetaan
dan intervensi kesehatan berdasarkan permasalahan keluarga sesuai
dengan jadwal yang sudah disepakati.
Pokok Pikiran:
Kegiatan Kunjungan Keluarga yang dilaksanakan oleh Tim Pembina
Keluarga digunakan untuk menyampaikan Komunikasi Informasi dan
Edukasi kepada keluarga sebagai intervensi awal dan didokumentasikan.
Dokumentasi hasil kunjungan keluarga dilakukan dengan dientry pada
aplikasi keluarga sehat dan atau pada profil keluarga sehat (Prokesga).
Dokumentasi hasil kunjungan dapat berupa hasil intervensi awal dan
hasil intervensi lanjut.
Dokumentasi hasil kunjungan awal dan hasil intervensi
(pemutakhiran/update) dokumentasi dilakukan oleh tim data Puskesmas
(admin dan surveior). ( Lihat juga KMP : 1.6.11) Data IKS
Tim pembina keluarga menyampaikan informasi dan laporan hasil
kunjungan keluarga serta berkoordinasi dengan penanggung jawab UKM
dan koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM agar dapat
dilakukan analisis dan intervensi lanjut
Tim Pembina keluarga adalah tenaga kesehatan Puskesmas yang
dibentuk oleh Kepala Puskesmas melalui Surat Keputusan Kepala
Puskesmas.
Kriteria 2.5.2
2.5.2. Intervensi lanjut ditujukan pada wilayah kerja Puskesmas berdasarkan
permasalahan yang sudah dipetakan dan dilaksanakan terintegrasi
dengan pelayanan UKM Puskesmas.
Pokok Pikiran:
Untuk melaksanakan intervensi lanjut tingkat wilayah diperlukan
penyusunan rencana berdasarkan pemetaan wilayah kerja Puskesmas,
Elemen Penilaian :
1. Tim pembina keluarga bersama dengan penanggung jawab UKM
melakukan analisis IKS awal dan pemetaan masalah di tiap tingkatan
wilayah, sebagai dasar dalam menyusun rencana intervensi lanjut secara
terintegrasi lintas program dan dapat melibatkan lintas sektor terkait (D,
W)
2. Rencana intervensi lanjut dikomunikasikan dan dikoordinasikan dalam
lokakarya mini bulanan dan lokakarya triwulan Puskesmas.(D,W)
3. Dilaksanakan intervensi lanjutan sesuai dengan rencana yang disusun
(D,W)
4. Penanggungjawab UKM Puskesmas berkoordinasi dengan Penanggung
jawab UKPP, Penanggungjawab Jaringan dan Jejaring Pelayanan
Puskesmas melakukan perbaikan pelaksanaan intervensi lanjutan yang
dilakukan (D,W)
5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut perbaikan pada setiap tahapan PIS
PK antara lain melalui supervisi, laporan, lokakarya mini dan pertemuan-
pertemuan penilaian kinerja.(D,W)
Kriteria 2.5.3
2.5.3. Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sebagai
bagian dari intervensi lanjut terhadap masalah-masalah kesehatan
Pokok pikiran
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) adalah suatu tindakan
sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh
seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
Kegiatan Germas merupakan bagian terintegrasi dari intervensi lanjut
terhadap masalah-masalah kesehatan yang diidentifikasi dalam
mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat yang dapat dilihat dari
perubahan IKS tingkat keluarga dan wilayah yang semakin membaik.
Germas bertujuan agar masyarakat terjaga kesehatan, tetap produktif,
hidup dalam lingkungan yang bersih, ditandai dengan kegiatan- kegiatan
sebagai berikut : peningkatan edukasi hidup sehat, peningkatan kualitas
lingkungan, peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit,
penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi, peningkatan
perilaku hidup sehat dan peningkatan aktivitas fisik.
Sasaran Germas adalah sasaran untuk masing-masing kegiatan Germas,
yaitu seluruh lapisan masyarakat, termasuk individu, keluarga dan
masyarakat untuk mempraktikkan pola hidup sehat sehari-hari.
Puskesmas berperan dalam mensukseskan Germas antara lain melalui
kegiatan-kegiatan: kampanye Germas, kampanye kawasan tanpa rokok,
konseling menyusui, kampanye ASI eksklusif, sosialisasi gemar
beraktivitas fisik, deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim,
dan kegiatan-kegiatan lain untuk mendukung suksesnya Germas.
Germas merujuk pada Inpres no.1 tahun 2017 tentang Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat
Standar 2.6
2.6. PENYELENGGARAAN UKM ESENSIAL
Penyelenggaraan UKM Essensial Upaya Kesehatan Masyarakat
Essensial direnacanakan , dilaksanakan dipanatau dan dievaluasi
Kriteria 2.6.1
2.6.1. Cakupan dan pelaksanaan UKM Essensial Promosi Kesehatan
Pokok Pikiran ;
Cakupan UKM Essensial Promosi Kesehatan diukur dengan 3 indikator
yaitu :
a. Presentasi Posyandu Aktif
b. Terbentuknya tatanan sehat sesuai dengan pedoman
c. Melakukan proses pemberdayaan masyarakat
Presentase Posyandu aktif adalah posyandu yang mampu melaksanakan
kegiatan utamanya secara rutin setiap bulan ( KIA: ibu hamil, Ibu Nifas,,
Bayi, Balita , KB, Imunisasi , Gizi , Pencegahan dan Penangulangan
diare ) dengan cakupan masing-masing minimal 50 % dan melakukan
kegiatan tambahan
Terbentuknya Tatanan Sehat sesuai dengan Pedoman adalah upaya
yang dilakukan petugas Puskesmas dalam membentuk tatanan / tempat
yang mengupayakan kesehatan dengan melakukan proses untuk
memberdayakan masyarakat melalui kegaiatan menginformasikan ,
mempengaruhi dan mambantu masyarakat agar berperan aktif untuk
mendukung perubahan perilaku dan lingkungan sehat serta menjaga dan
meningkatkan kesehatan masyarakat . Contoh rumah tangga sehat,
sekolah sehat , dan lain- lain
Melakukan Proses Pemberdayaaan dengan tahapan :
a. Pengenalan kondisi desa / keluarahan
b. Survey mawas diri
c. Musyawarah di desa / keluarahan
d. Perencanaan partisipatif
e. Pelaksanaan kegaiatan dan
f. Pembinaan kelestarian
Kriteria 2.6.2
Pokok Pikiran ;
Cakupan UKM Essensial Kesehatan lingkungan diukur dengan
3 indikator yaitu :
a. Jumlah desa Sanitasi Total berbasis Masyarakat ( STBM)
b. Presentasi Fasilitas Umum ( TFU) yang memenuhi syarat
kesehatan dan
Kriteria 2.6.3
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan status gizi
d. Pemeriksan darah ( Hb, golongan darah )
e. Skrining imunisasi TT
f. KIE Kesprocatin
Pelayanan kesehatan lanjut usia meliputi ; skrining kesehatan
( pemeriksaan tekanan darah, pengkajian paripurna pasien geriatri,
pemeriksaan laboratorium sederhana : gula darah, kolesterol, asam
urat ), anamneses perilaku berresikop, pemeriksaan fisik, IMT,
pengobatan, rujukan dan pemberian Buku kesehatan lansia )
Untuk mancapai kinerja UKM Essensial KIA dilakukan upaya sebagai
berikut ;
a. Pelaksanaan kelas Ibu hamil dan kelas ibu balita, minila 50 %
desa sudah mempunyai kelas ibu hamil dan kelas ibu balita
b. Puskesmas sudah melakukan orientasi P4K
c. Puskesmas melaksanakan penyeliaan fasilitatif minimal 2 kali
dalam setahun
d. Penanggung jawab UKM tahu cara menghitung sasaran ibu hamil
dan balita
e. Peningkartan peran masyarakat dalam pemanfaatan buku KIA
melalui pelaksanaan kelas Ibu balita, sosialisasi / orientasi kader
kesehatan, guru PAUD / KB/ TK/RA dan kelompok BKB
f. Puskesmas PKPR menjangkau sasaran remaja diluar gedung
melalui UKS baik di sekolah umum maupun SLB, pesantren ,
posyandu remaja, pramuka, pelayanan ke panti / LKSA dan rutan
anak / LPKA
g. Puskesmas melakukan kerjasama dengan KUA lembaga agama
dan LS, terkait lainnya dalam mendorong Catin untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi
h. Puskesmas melakukan pelayanan kesehatan reproduksi bagi catin
yang berkualitas dengan penyediaan SDM dan sarana prasarana
untuk melakukan KIE dan screening kesehatan
i. Pemanfaatan kohort usia reproduksi dalam memantau pelayanan
catin dan pelayanan KB
Elemen Penilaian:
1. Tercapainya indicator kinerja pelayanan UKM essensial KIA (R)
( lihat Juga KMP 1.8.1 , UKM 2.8.5 )
Kriteria 2.6.4
2.6.4. Cakupan dan Pelaksanaan UKM esssensil Gizi
Pokok Pikiran ;
Ibu hamil KEK apabila tidak tangani akan beresiko melahirkan bayi Berat
Bayi Lahir Rendah ( BBLR) yang menjadi salah satu penyumbang
masalah stunting
ASI Ekslusif merupakan salah satu standar emas pemberian makan Bayi
dan Anak yang akan menyumbang kejadian Gizi kurang dan stunting
Surveilan Gizi berupaya memantau secara terus menerus masalah-
masalah yang terjadi agar bila ada maslah cepat tertangani dan menjadi
dasar untuk perencanaan yang baik
Cakupan UKM essensial Gizi diukur dengan indiaktor utama ;
a. Puskesmas melaksanakan surveilans Gizi
b. Presentasi bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapatkan ASI
Eksklusif
c. Pelaksanaan Tata laksana Gizi buruk pada Balita
Untuk mencapai kinerja pelayanan UKM Essensial Gizi dilakukan upaya
sebagai berikut ;
a. Melaksanakan surveilans Gizi melalui ;
- pengumpulan data dalam EPPGBM( elektronik pencatatan
dan pelaporan gizi berbasis masyarakat
- pengolahan dan analisis data EPPGBM
- desiminasi pemanfaatan data EPPGBM
- pemberian PMT kepada Ibu hamil KEK
- Pmberian TTD kepada ibu hamil
- Pemberian TTd pada remaja putri
b. Pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia kurang 6 bulan melalui ;
- Pelaksanaan KIE ASI Ekslusif kepada ibu hamil dan ibu
balita
- Pelaksanaan 10 langkah keberhasilan menyusui
Elemen Penilaian:
1. Tecapainya indicator kinerja pelayanan UKM essensial Gizi (R) ( lihat
Juga KMP 1.8.1 , UKM 2.8.5 )
2. Dilaksanakan Upaya –upaya untuk mencapai kinerja pelayanan UKM
essensial Gizi sebagai mana pokok pikiran ( D, W,O)
3. Dilakukan pemantauan dan penilaian serta tindaklanjut secara periodic
dan berkesinambungan terhadap capaian indicator dan upaya yang
telah dilakukan ( D,W, O )
Kriteria 2.6.5
2.6.5. Cakupan dan Pelaksanaan UKM essensial Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit
Pokok Pikiran ;
Cakupan UKM essensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ( P2P)
diukur dengan 3 indiaktor utama P2P yang ditetapkan oleh Puskesmas ;
Untuk mencapai kinerja pelayanan UKM Essensial Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit dilakukan upaya sesuai dengan pedoman yang
berlaku
Dilakukan pemantauan dan analisis serta tindak lanjut terhadap capaian
indicator kinerja pelayanan UKM essensial dan upaya pencapaian kinerja
pelayanan UKM esssensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang
telah dialkukan meliputi ;
Elemen Penilaian:
1. Tercapainya indicator kinerja pelayanan UKM essensial Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit (R) ( lihat Juga KMP 1.8.1 , UKM 2.8.5 )
2. Dilaksanakan Upaya –upaya untuk mencapai kinerja pelayanan UKM
essensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sebagai mana pokok
pikiran ( D, W,O)
3. Dilakukan pemantauan dan penilaian serta tindaklanjut secara periodic
dan berkesinambungan terhadap capaian indicator dan upaya yang telah
dilakukan ( D,W, O )
Standar 2.7
Kriteria 2.7.1
2.7.1 Upaya kesehatan Masyarakat Pengembangan direncanakan
, dilaksnakan, dipantau dan dievaluasi
Pokok Pikiran
Puskesmas melaksanakan upaya kesehatan masyarakat pengembangan
berdasarkan permaslahan yang ada diwiayah kerja.
Cakupan UKM Pengembangan diukur dengan 3 indikator utama
pengembangan yang ditetapkan oleh puskesmas
Untuk mencapai kinerja UKM pengembangan dilakukan upaya sesuai
dengan pedoman yang berlaku
Dilakukan pemantauan dan analisis serta tindak lanjut terhadap capaian
indicator kinerja pelayanan UKM Pengembangan dan Upaya pencapian
kinerja yang telah dilakukan
Elemen Penilaian
1. Tercapainya indicator kinerja pelayanan UKM pengembangan ( R) lihat juga
KMP 1.8.1 , UKM 2.9.5 )
2. Dilaksanakan upaya –upaya untuk mencapai kinerja pelayanan UKM
Pengembangan sebagaimana pokok pikiran ( D. W, O)
3. Dilakukan pemantauan dan penilaian serta tindak lanjut secara periodic dan
berkesinambungan terhadap capaian indicator dan upaya yang telah
dilakukan ( D,W, O)
-27-
Standar 2.8
2.8 PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN UKM
Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja pelayanan UKM
Puskesmas dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pelayanan
UKM ; Pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja dilakukan untuk
menilai efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pelayanan, kesesuaian
dengan rencana, dan pemenuhan terhadap kebutuhan dan harapan
masyarakat. Pengawasan, pengendalian, penilaian kinerja pelayanan
UKM dilaksanakan dalam bentuk pemantauan dan supervisi pelaksanaan
kegiatan pelayanan UKM dengan menggunakan indikator kinerja UKM (lihat
juga KMP : 1.8.1)
KRITERIA 2.8.1
2.8.1 Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan dan prosedur pengawasan
dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan UKM (lihat juga KMP :
1.8.1)
Pokok Pikiran:
Pengawasan dan pengendalian dapat dilakukan dalam bentuk
pemantauan dan /atau supervisi secara periodik untuk ditindak lanjuti
dalam upaya perbaikan.
Pemantauan dan supervisi proses pelaksanaan pelayanan UKM
Puskesmas perlu dilakukan secara periodik oleh Kepala Puskesmas dan
Penanggung jawab UKM Puskesmas untuk menjaga agar pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang sudah ditetapkan.
Agar sasaran dan tujuan pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
dicapai dengan optimal, maka perlu ditetapkan kebijakan yang mengatur
pemantauan dan supervisi pelaksanaan kegiatan UKM sampai dengan
pelaporannya.
Pemantauan dan supervisi pelaksanaan kegiatan meliputi sasaran,
waktu, tempat, dan metode kegiatan.
Elemen Penilaian:
1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur pengawasan dan pengendalian
terhadap pelaksanaan dan capaian kegiatan pelayanan UKM
Puskesmas. (R)
2. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil pelaksanaan
pengawasan dan pengendalian pelayanan UKM (D.W)
-28-
Kriteria 2.8.2
Kriteria 2.8.3
2.8.3 Penanggung jawab UKM wajib melakukan pemantauan dalam upaya
perbaikan pelaksanaan kegiatan UKM sesuai dengan jadwal yang
sudah disusun agar dapat mengambil langkah tindak lanjut untuk
perbaikan. (lihat juga KMP :1.6.4; UKM : 2.2.1 dan 2.2.2)
Pokok Pikiran:
Permasalahan atau ketidaksesuaian yang dihadapi dalam pelaksanaan
kegiatan UKM terkait dengan waktu, tempat, akses sasaran, pelaksana
dan metode serta teknologi yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
dapat menyebabkan terjadinya perubahan jadwal pelaksanaan kegiatan
UKM.
Pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan UKM sesuai jadwal yang
disusun pada bulan sebelumnya digunakan untuk menuntaskan
penyelenggaraan pelayanan UKM Puskesmas sesuai dengan rencana
pelaksanaan kegiatan yang disusun.
Pelaksanaan pembahasan kesesuaian dilaksanakan dalam Lokakarya
Mini bulanan untuk menghasilkan jadwal pelaksanaan kegiatan pada
bulan berikutnya, dan dalam lokakarya mini triwulan untuk memantau
peran lintas sektor terkait dalam pelaksanaan pelayanan UKM.
Rencana pelaksanaan kegiatan yang sedang dilaksanakan dapat direvisi
bila perlu, sesuai dengan perubahan kebijakan pemerintah dan/atau
-30-
Kriteria 2.8.4
2.8.4 Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan
UKM Puskesmas melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai
dengan uraian tugas (lihat juga KMP: 1.5.1. dan 1.5.5)
-31-
Pokok Pikiran:
Penanggungjawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan
UKM melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan uraian
tugas yang telah ditetapkan.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Penanggung jawab
UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM berpedoman
pada kebijakan dan prosedur agar dapat mencapai hasil kinerja yang
diharapkan.
Kriteria 2.8.5
Elemen Penilaian:
1. Ditetapkan indikator kinerja dan indikator mutu pelayanan UKM. (R)
2. Koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM melakukan
pengumpulan data capaian indikator kinerja dan indikator mutu pelayanan
UKM setiap bulannya yang disertai dengan analisinya. (D,W)
3. Penanggung Jawab UKM dan Koordinator pelayanan serta pelaksana
kegiatan melakukan pembahasan terhadap capaian kinerja bersama
dengan lintas program. (D,W)
4. Disusun rencana tindaklanjut berdasarkan hasil pembahasan capaian
kinerja pelayanan UKM. (D,W)
5. Dilakukan pelaporan data capaian kinerja beserta analisis dan rencana
tindaklanjut kegiatan UKM kepada Dinas Kesehatan Daerah
Kabupaten/Kota. (D)
6. Ada bukti umpan balik (feedback) dari Dinas Kesehatan Daerah
Kabupaten/kota berupa laporan upaya perbaikan terhadap capaian
kinerja pelayanan UKM Puskesmas (D)
7. Dilakukan tindak lanjut terhadap umpan balik laporan pelayanan UKM
dari Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota. (D)
Kriteria 2.8.6
Pokok Pikiran:
Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan
pelaksana kegiatan UKM bertanggungjawab dalam membudayakan
perbaikan kinerja secara berkesinambungan, konsisten dengan visi, misi
dan tujuan Puskesmas.
Kepala Puskesmas bersama Penanggung Jawab UKM, koordinator
pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM menetapkan kebijakan dan
prosedur penilaian kinerja pelayanan UKM
Kepala Puskesmas bersama Penanggung jawab UKM perlu melakukan
penilaian terhadap kinerja pelayanan UKM secara periodik.
Penilaian kinerja dimaksudkan untuk menunjukan akuntabilitas dalam
pengelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas dan melakukan
perbaikan jika hasil penilaian kinerja tidak mencapai target yang
diharapkan.
Penilaian tersebut dilakukan dalam rapat Kepala Puskesmas bersama
dengan Penanggungjawab UKM Puskesmas, koordinator pelayanan dan
pelaksana kegiatan UKM.
Elemen Penilaian:
1. Ditetapkan Kebijakan dan prosedur tentang penilaian kinerja dalam
penyelenggaraan pelayanan UKM secara berkesinambungan (R).
2. Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab UKM , Koordinator pelayanan
dan pelaksana kegiatan UKM melakukan pembahasan penilaian kinerja
paling sedikit dua kali setahun (D,W)
3. Disusun rencana tindak lanjut terhadap hasil pembahasan penilaian
kinerja pelayanan UKM (D,W).
4. Hasil penilaian kinerja dilaporkan kepada dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota (D)
5. Ada bukti umpan balik (feedback) dari Dinas Kesehatan Daerah
Kabupaten/kota terhadap laporan hasil penilaian kinerja pelayanan UKM
(D)