Anda di halaman 1dari 10

DOI: 10.31002/ijel.v1i2.

649 Implementasi Kebijakan Pemerataan Guru…| 60

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERATAAN GURU


DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

Citra Dewi
Universitas Dehasen Bengkulu
Email:cCitravioleta04@unived.ac.id

Abstrak

Penelitian ini berjudul: Implementasi Kebijakan Pemerataan Guru (Studi Kasus pada SMK di Kabupaten
Bengkulu Utara). Adapun yang menjadi latar belakang dalam penelitian ini berawal dari adanya program dari
pemerintah yang telah mengeluarkan kebijakan pendidikan tingkat menengah di mana perbandingan SMA dan SMK
yaitu 70 SMK dan 30 untuk SMK. Kebijakan ini merupakan peluang bagi pengembangan sumber daya manusia akan
tetapi sekaligus menjadi tantangan baik dalam lingkungan pendidik dan tenaga kependidikan, biaya, sarana dan
prasarana, dan sistem penilaian. Tantangan yang paling konkrit adalah keseimbangan rasio dan pemerataan guru.
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang implementasi kebijakan pemerataan
guru di SMK Kabupaten Bengkulu Utara. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini berupa teori yang
berkaitan dengan implementasi kebijakan dan manajemen. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus.Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Implementasi kebijakan
pemerataaan guru yang meliputi analisis lingkungan, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan penilaian yang
prima dapat meningkatkan mutu pendidikan karena sudah terpenuhinya kebutuhan guru yang mengajar sesuai
dengan bidang ilmu yang dimiliki. Dari hasil penelitian ini maka perlu direkomendasikan beberapa hal, diantaranya;
diperlukan Undang Undang tentang profesi guru sebagai pedoman guru dalam melakukan tugasnya secara
profesional, perlu diadakan pelatihan terhadap guru dalam meningkatkan profesionalitas yang sesuai dengan bidang
keahlian dan kompetensi yang akan diberikan.

Kata kunci: Kebijakan, Pemerataan Guru, Mutu Pendidikan

Abstract
The title of this reseach is An Analysis of Teacher Distribution Policy. The main point that became the reason of this
research based on the Government has issued a policy on secondary education and vocational high school where the
ratio is 70 and 30 for vocational high school. This policy is an opportunity for the development of human resources
will be a challenge but at the same time in both the teachers and the environment, cost, facilities and infrastructure,
and the scoring system. The most concrete challenge is balancing equalization ratios and teacher. The aim of this
research is to analyze an overview of the implementation of equalization teacher policies case in vocational high
school at North Bengkulu. The approach used in this study is a qualitative approach. The method used in this study
is case study. The methods of collecting data are used interviews, observation, and documentation study. The result
of this research showed that the implementation of this policies covering teachers environmental analysis, planning,
implementation, monitoring, and assessment are primed to improve the quality of education because it is the
fulfillment of the needs of teachers who teach in areas of his knowledge. So, this is one indicator of improving the
quality of education in the schools.From the result of this research, it recommended some aspects such as it is
necessary to make the rule of how to be proffesional teachers in a law and necessary to make the training of teachers
in order to improve theirs competences.

Keywords: policy, teacher distribution, quality of education

Indonesian Journal of Education and Learning


Volume 1 Nomor 2 April 2018
DOI: 10.31002/ijel.v1i2.649 Implementasi Kebijakan Pemerataan Guru…| 61

PENDAHULUAN pada kisaran 15. Ini menunjukkan bahwa beban


guru hanya mengajar sebanyak 15 murid.
Pemerintah telah mengeluarkan pendidikan Kondisi yang berbeda terjadi pada indikator
tingkat menengah yang terbagi menjadi dua murid-kelas yang tidak menunjukkan perubahan.
yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Pada kurun waktu yang sama murid-kelas
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di mana tercatat sebanyak 35 pada tahun 2010 dan
perbandingan SMA dan SMK yaitu 70 untuk statistik ini mengalami perubahan pada tahun
SMK dan 30 untuk SMA. Kebijakan ini 2012 menjadi 28. Indikator ini memperlihatkan
merupakan peluang bagi pengembangan sumber bahwa secara rata-rata jumlah murid dalam satu
daya manusia akan tetapi sekaligus menjadi kelas sebanyak 28 orang murid.
tantangan baik dalam lingkungan pendidik dan Bengkulu utara adalah salah satu kabupaten
tenaga kependidikan, biaya, sarana dan di provinsi Bengkulu yang mengalami
prasarana, dan sistem penilaian. Tantangan yang kekurangan guru terbanyak namun Bengkulu
paling konkrit adalah keseimbanagn rasio dan Utara (BU) dilarang menerima CPNS formasi
pemerataan guru. umum, lantaran beban APBD sudah diberatkan
Kenyataan ini terlihat dari berbagai oleh belanja pegawai yang mencapai 60 persen,
pelatihan yang dilaksanakan FP3KI, lembaga namun BU masih tetap kekurangan PNS.
yang didirikan sejumlah pengusaha yang Terutama tenaga PNS di bidang pendidikan dan
terdorong untuk meningkatkan mutu guru dan kesehatan. Beban belanja pegawai yang hampir
pembelajaran di SMK, sejak tahun 60 persen dari APBD BU atau senilai Rp 400
1997. Peningkatan mutu pendidik SMK itu juga juta lebih atau lebih besar dibanding belanja
harus jadi fokus utama. Bagaimana para guru ini pembangunan per tahun. Jumlah PNS BU
bisa mentransfer keterampilan dan informasi mencapai 6.409 orang. Dari jumlah tersebut
perkembangan teknologi terbaru yang dipakai 4.000 lebih diantaranya adalah guru yang
perusahaan-perusahaan, jika mereka terbatas bertugas di seluruh wilayah BU. Sayangnya,
untuk bisa bersentuhan dengan kalangan meski jumlah guru sudah ribuan, nyatanya BU
industri. tetap kekurangan guru.
Dari data Departemen Pendidikan Nasional, Berdasarkan data dalam Education For All
sebanyak 120.764 guru SMK berpendidikan S1 (EFA) Global Monitoring Report 2013: The
dan S2 sebanyak 1.691 guru. Masih ada 33.297 Hidden Crisis, Armed Conflict and Education
guru yang berpendidikan SMA hingga DIII. yang dikeluarkan Organisasi Pendidikan, Ilmu
Pemerintah Daerah sebagai penanggung jawab Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan
distribusi guru di daerahnya diberi waktu selama Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang diluncurkan di
2 tahun untuk membenahi permasalahan New York, Indeks pembangunan pendidikan
tersebut. Hal ini sesuai dengan Permendiknas atau education development index (EDI)
39/2009 tentang Beban Kerja Guru dan berdasarkan data tahun 2013 adalah 0,934. Nilai
Pengawas pada Satuan Pendidikan. Termasuk itu menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari
harus mengacu pada NSPK (Norma, Standar, 127 negara di dunia. EDI dikatakan tinggi jika
Prosedur dan Kriteria) penempatan guru di mencapai 0,95-1. Kategori medium berada di
daerah harus dipatuhi bupati/walikota. Sehingga, atas 0,80, sedangkan kategori rendah di bawah
tidak terjadi penumpukan guru di sekolah 0,80. Programme for International Study
tertentu, sementara di tempat lain justru Assessment (PISA) 2012 menempatkan
kekurangan guru. Indonesia sebagai salah satu negara dengan
Provinsi Bengkulu merupakan salah satu peringkat terendah dalam pencapaian mutu
provinsi yang memiliki potensi pendidikan pendidikan (Kompasina, Desember
cukup baik. Berdasarkan data statistik 2013). Sementara itu menurut Education For All
pendidikan provinsi Bengkulu pada tahun 2013 Global Monitoring Report 2012 yang
tingkat melek huruf yang cukup tinggi dan terus dikeluarkan oleh UNESCO setiap tahunnya,
mengalami peningkatan pada tiga tahun terakhir. pendidikan Indonesia berada di peringkat ke-64
Rasio murid-guru tidak banyak mengalami untuk pendidikan di seluruh dunia dari 120
perubahan selama periode 2010-2012 berada negara. Data Education Development Index

Indonesian Journal of Education and Learning


Volume 1 Nomor 2 April 2018
DOI: 10.31002/ijel.v1i2.649 Implementasi Kebijakan Pemerataan Guru…| 62

(EDI) Indonesia, pada 2013 Indonesia berada di kualitas guru ini ada ditangan Pemerintah
peringkat ke-69 dari 127 negara.(Suara Merdeka, Daerah. Sementara itu dari sebanyak 8.384 guru
23 Januari 2014) Indikator lain yang menentukan peserta Uji Kompetensi Guru tahun 2012 di
rendahnya mutu pendidikan di indonesia yaitu provinsi Bengkulu, hanya 17 orang guru saja
hasil ujian nasional siswa. Kelulusan peserta yang berhasil meraih nilai tertinggi. Mereka
Ujian Nasional (UN) SMA/MA Tahun Ajaran berasal dari Bengkulu Utara, Rejang Lebong,
2010/2011 mencapai 99,22 persen atau dari Bengkulu Selatan, Bengkulu Tengah dan Kota
sebanyak 1.461.941 peserta UN SMA/MA Bengkulu.Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan
jumlah peserta yang lulus sebanyak 1.450.498, (LPMP) Provinsi memberikan apresiasi tinggi
sedangkan peserta yang tidak lulus 11.443 pada guru berprestasi tersebut.
peserta atau 0,78 persen. Dibandingkan angka Dari permasalahan di atas maka penulis
kelulusan tahun 2009/2010 ada kenaikan jumlah ingin meneliti implementasi kebijakan
kelulusan. Angka kelulusan UN tahun lalu pemerataan guru di SMK dengan judul “
gabungan ujian utama dan ujian ulang sebanyak Implementasi kebijakan Pemerataan Guru Dalam
99,04 persen. (Kemendiknas, 2010). Sementara Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan (Studi
itu berdasarkan data Kemendiknas (2013) Kasus pada SMK di Kabupaten Bengkulu
jumlah peserta UN SMA/MA tahun ajaran Utara)”.
2012–2013 adalah 1.581.286 siswa, dan siswa Penelitian ini sangat penting karena
yang dinyatakan lulus UN berjumlah 1.573.036 diharapkan dapat mengungkapkan penyebab
siswa, sedangkan yang tidak lulus berjumlah implementasi pemerataan guru tidak sejalan
8.250 siswa.Tingkat kelulusan UN SMA/MA secara optimal. Namun ada hal yang perlu
tahun ini mencapai 99,48 persen, dan persentase dibatasi oleh peneliti karena adanya keterbatasan
ketidaklulusannya adalah 0,52 persen. Artinya waktu dan pengetahuan, maka penelitian ini
persentase kelulusan tahun 2013 ini turun 0,02 difokuskan pada: (1) penjabaran analisis
persen dari tahun sebelumnya yang mencapai lingkungan kebijakan pemerataan guru, (2)
99,5 persen. kegiatan yang dilakukan pada perencanaan
Selain itu, jumlah peserta UN SMK implementasi kebijakan pemerataan guru, (3)
sebanyak 1.106.140, dan siswa yang dinyatakan kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan
lulus UN SMK berjumlah 1.105.539 siswa, implementasi kebijakan pemerataan guru, (4)
sedangkan yang tidak lulus berjumlah 601 siswa. kegiatan yang dilakukan dalam pengawasan
Hal ini berarti tingkat kelulusan untuk UN SMK implementasi kebijakan pemerataan guru, dan
tahun ini juga sangat tinggi, yaitu 99,95 persen (5) kegiatan yang dilakukan dalam penilaian
sehingga yang tidak lulus hanya 0,05 persen. implementasi kebijakan pemerataan guru.
Tingkat kelulusan ini pun lebih tinggi 0,23 James E Anderson sebagaimana dikutip
persen dibanding tahun 2011 yang hanya Islamy (2009 : 17) mengungkapkan bahwa
mencapai 99,72 persen. Kelulusan UN siswa kebijakan adalah “ a purposive course of action
SMA 2012 mencapai 99,50 persen, maka tahun followed by an actor or set of actors in dealing
2013 turun namun masih di atas angka 90 with a problem or matter of concern”
persen. Menurut Mendikbud Muhammad Nuh (Serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan
tingkat kelulusan UN SMA tahun pelajaran tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh
2012/2013 mencapai angka 99,48 persen atau seorang pelaku atau sekelompok pelaku guna
turun sekitar 0,02 persen bila dibandingkan memecahkan suatu masalah tertentu).
dengan tingkat kelulusan tahun ajaran Konsep kebijakan yang ditawarkan oleh
2011/2012. Rata-rata nilai Ujian Nasional (UN) Anderson ini menurut Winarno (2007: 18)
tingkat SMA/SMK/MA tahun ini juga dianggap lebih tepat karena memusatkan
mengalami penurunan dibandingkan tahun perhatian pada apa yang sebenarnya dilakukan
sebelumnya. Jika tahun lalu rerata nilai UN 7,7 dan bukan pada apa yang diusulkan atau
maka tahun ini hanya mencapai 6,35.Hasil rata- dimaksudkan. Selain itu konsep ini juga
rata Uji Kompetensi Guru (UKG) 2013 di membedakan secara tegas antara kebijakan
seluruh Indonesia hanya 4,25. Sejak otonomi (policy) dengan keputusan (decision) yang
daerah, maka tanggungjawab peningkatan

Indonesian Journal of Education and Learning


Volume 1 Nomor 2 April 2018
DOI: 10.31002/ijel.v1i2.649 Implementasi Kebijakan Pemerataan Guru…| 63

mengandung arti pemilihan diantara berbagai ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk
alternatif yang ada. mecapai tujuan pendidika secara efektif dn
Sementara itu konsep mutu pendidikan efisien, dan (3) Proses perencanaan,
menurut Sallis (1993:22) mengemukakan konsep pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
mutu dalam kaitan dengan Total Quality sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan
Management (TQM), dimana menurutnya mutu pendidikan secara efektif dan efisien.Dari
itu harus dipandang sebagai konsep yang relatif definisi manajemen pendidikan menurut Usman
bukan konsep yang absolut. Definisi relatif tersebut, definisi pertama lebih bersifat teknis
tersebut memandang mutu bukan sebagai dikdaktif, definisi kedua bersifat administratif
sesuatu yang dianggap berasal dari produk atau edukatif, dan definisi ketiga lebih bersifat proses
layanan tersebut. Mutu dapat dikatakan ada dalam pengambilan kebijakan publik pada level
apabila sebuah layanan memenuhi spesifikasi birokrasi, khususnya birokrat pengambil
yang ada. Mutu merupakan sebuah cara yang kebijakan yang mengurusi pengelolaan layanan
menentukan apakah produk terakhir sesuai pendidikan.
dengan standar atau belum. Produk atau layanan
yang memiliki mutu, dalam konsep relatif ini METODE PENELITIAN
tidak harus mahal dan ekslusif. Definisi relatif Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
tentang mutu tersebut memiliki dua aspek. pendekatan penelitian kualitatif, karena obyek
Pertama adalah menyesuaikan diri dengan yang akan diteliti berupa nilai, sikap, prilaku
spesifikasi dan kedua, memenuhi kebutuhan serta simbol yang digunakannya, di mana
pelanggan. Cara pertama, penyesuaian diri permasalahan cenderung belum jelas, holistik,
terhadap spesifikasi, sering disimpulkan sebagai kompleks, dinamis dan penuh makna, sehingga
’sesuai dengan tujuan dan manfaat’. Kadangkala tidak mungkin data pada situasi sosial tersebut
definisi ini sering dinamai definisi produsen dijaring dengan metode penelitian kuantitatif
tentang mutu. Mutu bagi produsen bisa diperoleh yang menggunakan instrumen seperti angket,
melalui produk atau layanan yang memenuhi kuisioner, pedoman wawancara.
spesifikasi awal yang telah ditetapkan dalam Untuk menjawab permasalahan tentang
gaya yang konsisten. implementasi kebijakan pemerataan guru
Mutu didemontrasikan oleh produsen dalam diperlukan metode deskriptif dengan pendekatan
sebuah sistem yang dikenal sebagai sistem kualitatif karena metode ini mengkaji proses
jaminan mutu, yang memungkinkan produksi pelaksanaan kebijakan pemerataan guru. Sumber
yang konsisten dari produk dan jasa untuk data dalam penelitian ini berupa sampel purposif
memenuhi standar atau spesifikasi tertentu. yang memfokuskan pada informan-informan
Bilamana produk atau jasa yang dihasilkan telah terpilih yang kaya dengan informasi kasus dan
memenuhi spesifikasi atau standar-standar yang studi yang bersifat mendalam, informan terpilih
telah ditetapkan tadi, maka produk atau jasa itu diantaranya adalah Kepala Dinas Diknas, Kepala
bermutu. Sallis (1993:38) mengindentifikasikan Sekolah.
dan mengelompokan konsumen atau pelanggan Jenis data utama dalam penelitian ini dapat
pendidikan ke dalam dua kelompok besar, yaitu berupa peristiwa, informasi, jawaban berupa
pelanggan internal dan pelanggan eksternal. kata-kata atau tindakan orang-orang yang
Teori manajemen pendidikan menurut diamati atau diwawancarai. Peneliti
Usman (2006:7) manajemen pendidikan dapat mengumpulkan data kualitatif yang berupa kata-
didefinisikan sebagai : (1) Seni dan ilmu kata dalam bentuk deskripsi dan angka-angaka.
mengelola sumber daya pendidikan untuk Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
mewujudkan suasana belajar dan proses adalah data data yang berkaitan dengan
pembelajaran agar peserta didik secara aktif implementasi kebijakan pemerataan guru SMK
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di
kekuatan spiritual kegamaan, pengendalian diri, Kabupaten bengkulu Utara. Analisis data
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta dilakukan dengan menggunakan teknik
keterampilan yang diperlukan dirinya, deskriptif. Tahapan-tahapan dalam analisis data
masyarakat, bangsa dan negara, (2) Seni dan adalah; pengumpulan data, reduksi data,

Indonesian Journal of Education and Learning


Volume 1 Nomor 2 April 2018
DOI: 10.31002/ijel.v1i2.649 Implementasi Kebijakan Pemerataan Guru…| 64

penyajian data, penarikan kesimpulan, dan penggunaan ICT, dll. Sekolah sebagai
verifikasi/penafsiran. sarana/wahana perkembangan ekonomi yang
memungkinkan koperasi sekolah dapat
HASIL DAN PEMBAHASAN berkembang dengan kongkrit serta maju untuk
a. Analisa Lingkungan Pemerataan Guru sekolah maupun masyarakat dapat diperoleh di
Akselerasi perkembangan pada bidang ilmu SMK Negeri Argamakmur kabupaten Bengkulu
pengetahuan, teknologi, serta informasi yang Utara.
begitu pesat dewasa ini, mengharuskan Dalam hal keamanan, pihak sekolah tidak
pengelola pendidikan di Kabupaten Bengkulu meragukan lagi, karena masyarakat sekitar
Utara menyusun strategi yang dapat dengan penuh kesadaran ikut mengawasi dan
menghasilkan output pendidikan yang dapat menjaga keamanan sekolah. Dukungan
mengikuti kemajuan di atas. Strategi pengelolaan pemerintah daerah dalam hal ini Kabupaten
pendidikan tidak dapat dilepaskan dari berbagai Bengkulu Utara terhadap dunia pendidikan
faktor. Di antaranya adalah faktor sosial budaya, sangat tinggi. Mereka sangat mempedulikan
sosial ekonomi, dan keadaan geografis di negara kesejahteraan, prestasi guru, karyawan dan siswa
ini yang sangat beraneka ragam. dalam berbagai bentuk seperti uang
Keanekaragaman kondisi di negeri ini kesejahteraan, beasiswa, bantuan buku dll.
sebenarnya suatu potensi yang dapat Kondisi positif eksternal sekolah yang demikian
memperkaya bangsa ini untuk dapat lebih mudah telah mampu menjadikan SMK Negeri di
maju menyesuaikan dengan perkembangan Kabupaten Bengkulu Utara cukup berprestasi
zaman tanpa harus mengorbankan karakter dalam bidang akademik maupun non akademik.
bangsa yang positif dari bangsa kita ini.
Letak geografis sekolah juga merupakan
b. Perencanaan Pemerataan Guru
faktor penting yang dapat mempengaruhi
Dalam rangka melaksanakan kebijakan
transfer budaya sekolah yang juga dapat
pemerataan guru di Kabupaten Bengkulu Utara,
menentukan kemajuan sekolah. Demikian pula
Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkulu Utara
letak geografis Kabupaten Bengkulu Utara di
melaksanakan beberapa langkah untuk
tepi jalan raya yang menghubungkan Kota
mengaplikasikan kebijakan pemerataan guru
Argamakmur dengan Kabupaten Bengkulu
pada tahap perencanaan, diantaranya; (1)
tengah. SMK di Bengkulu Utara terletak di
melakukan analisis yang mendalam tentang
daerah ketinggian 1458 m dari permukaan laut
kebutuhan guru, ketersediaan guru, kelebihan
dan bagian selatan dari Kabupaten Bengkulu
guru, serta kekurangan guru pada setiap unit
Utara. Di sekitar sekolah ini adalah areal
SMK di kabupaten Bengkulu Utara yang
pertanian sayur-sayuran, mata pencaharian
disesuaikan dengan jumlah rombongan belajar
utama masyarakat adalah bertani. Namun
dan jumlah siswa pada tiap unit sekolah, (2)
demikian animo masyarakat untuk
pada tahap selanjutnya Dinas Pendidikan
menyekolahkan anak di SMK cukup tinggi
kabupaten Bengkulu Utara mengajukan kepada
terbukti dengan meningkatnya setiap tahun
pemerintah daerah (Bupati) kebutuhan guru pada
angka penerimaan Siswa Baru. Perkembangan
setiap unit sekolah dengan jumlah guru serta
ekonomi merubah pola pikir masyarakat
mata pelajaran yang dibutuhkan agar kiranya
terhadap pendidikan dan budaya yang
pemerintah daerah dapat mengajukan kepada
berkembang.
pemerintah pusat untuk dapat memenuhi
Hasil budaya sekolah yang terbentuk
kebutuhan guru pada masing-masing unit
tentunya sangat dipengaruhi pula oleh letak
sekolah. Namun seringkali ajuan yang
geografis ini. Perkembangan sekolah sebagai
disampaikan kurang mendapat respon dari pihak
pusat perkembangan ekonomi, dan iptek dapat
pemerintah pusat. Bila mana ajuan tersebut di
didukung oleh letak geografis ini. Oleh karena
respon dalam bentuk adanya kuota untuk
itu, antusias para siswa terhadap kemajuan
pendaftaran CPNS di Kabupaten Bengkulu Utara
budaya dan iptek juga tinggi. Hal ini tampak
di tambah khusus untuk guru mata pelajaran
pada tingginya minat para siswa untuk belajar
yang menjadi kebutuhan. Namun sayangnya,
bahasa Inggris, komputer, internet,
ungkap Kepala Dinas Pendidikan Bengkulu
Indonesian Journal of Education and Learning
Volume 1 Nomor 2 April 2018
DOI: 10.31002/ijel.v1i2.649 Implementasi Kebijakan Pemerataan Guru…| 65

Utara setiap kali dibuka peluang untuk pelamar menindak lanjuti Keputusan bersama 5 Menteri,
CPNS pada mata pelajaran keahlian kuota masing-masing Mendagri No. 48 Tahun 2011,
tersebut selalu kosong. Hal ini dapat disebabkan Menkeu No. 158/ PMK.01/2011, Menpan-RB
karena tidak adanya sumber daya manusia di No. SPB/03/M.PAN-RB/10/2011, Mendikbud
provinsi Bengkulu ini yang memiliki ijazah atau No. 05/X/ PB/2011, dan Menteri Agama No. 11
latar belakang pendidikan yang sesuai dengan Tahun 2011, yang dikeluarkan Oktober Tahun
yang diharapkan. Untik mengharapkan pelamar 2011 tentang Penataan dan Pemerataan Guru.
dari luar daerah pun itu sangat jarang terjadi. Kegiatan Pelatihan ini bertujuan untuk
Sehingga Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten mengetahui keadaan guru setiap jenjang TK,
Bengkulu Utara melakukan langkah-langkah SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK secara obyektif
antisipasi dalam rangka pemertaan pendidikan dan valid, serta sebagai dasar dalam mengambil
ini. kebijakan penataan dan pemerataan guru pada
Adapun langkah selanjutnya yang ditempuh setiap sekolah di kabupaten Bengkulu Utara.
dengan mengadakan pengangkatan tes Guru Dengan adanya pelatihan ini diharapkan dapat
Bantu Daerah. Tes guru bantu daerah ini hanya mengantisipasi keluhan-keluhan akan
ada di Kabupaten Bengkulu Utara sementara kekurangan guru pada sekolah-sekolah yang ada
pada kabupaten yang lain tidak dilakukan hal di daerah pedalaman.Selain itu guru-guru juga
yang sama. Pada tahun 2014 ini, dibutuhkan dapat menerima kebijakan Pemkab Bengkulu
guru bantu daerah sebanyak 550 orang untuk Utara, karena fakta banyak guru suka mengajar
SMK. Langkah selanjutnya dengan melakukan bertumpuk dipusat kota kabupaten atau ibukota
mutasi guru dari guru yang berada di perkotaan kecamatan.
Bengkulu Utara ke daerah pelosok pada SMK Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah
yang ada di Bengkulu Utara. Mutasi guru ini beberapa kali pihak Kemendikbud melalui
dilakukan berdasarkan asas pemerataan guru Disdik kabupaten/ kota menyosialisasikan
serta UU Sisdiknas yang mengharuskan setiap program pemerataan guru PNS. Bukan cuma
guru memiliki jam wajib mengajar 24 jam tenaga teknis, guru pun diikutsertakan dalam
seminggu. Hal ini menjadikan guru yang kegiatan ini. Tujuannya agar para guru
bersangkutan merasa kekurangan dalam memahami posisinya, terutama berkaitan dengan
pemenuhan jam mengajar tersebut pada sekolah perhitungan penataan dan ketercukupan guru
yang ditugaskan karena terdapat kelebihan guru pada suatu sekolah. Selain itu, tujuannya untuk
sehingga jam mengajar pun harus dibagi, atas memberikan pemahaman kepada guru tentang
dasar inilah banyak guru mengajukan mutasi ke konsekuensi dari kebijakan pemerintah tersebut.
daerah yang lebih jauh agar pemenuhan 24 jam Pemerataan guru di satu sisi sangat beralasan
per minggu ini dapat terpenuhi. Hal ini diungkap jika dikaitkan dengan efektivitas kinerja.
Kepala Dinas Pendidikan Bengkulu Utara
memudahkan pihak pemerintah untuk c. Pelaksanaan Pemerataan Guru
merealisasikan kebijakan pemerataan guru di Pemerataan distribusi guru, saat ini menjadi
kabupaten Bengkulu Utara. Dengan kebijakan 24 permasalahan penting di Kabupaten Bengkulu
jam perminggu, mempermudah pihak Utara. Di beberapa daerah, ternyata banyak
pemerintah daerah untuk melakukan mutasi guru sekolah yang memiliki kelebihan guru
ke daerah yang lebih terpencil sehingga sedangkan di sekolah lainnya jumlah guru tidak
kebutuhan guru dapat terpenuhi. sesuai dengan kebutuhan. Akibatnya terjadi
Langkah selanjutnya Dinas Pendidikan inefisiensi pembiayaan pendidikan. Seringkali
kabupaten Bengkulu Utara juga melakukan BOS lebih banyak digunakan untuk membiayai
pelatihan entri data bagi tenaga operator staf tata belanja pegawai dibandingkan untuk kebutuhan
usaha atau guru dari UPT Dinas Dikpora pembelajaran. Pemerintah juga telah
Kecamatan dan staf TU atau guru dari SMP, menerbitkan surat peraturan bersama (Perber) 5
SMA, SMK se Kabupaten Bengkulu Utara, menteri pada 3 Oktober 2011 untuk menata
yang akan digelar selama empat hari yang pemerataan distribusi guru secara nasional.
dimulai sejak, Rabu 23 Mei 2012 hingga 26 Mei Untuk mendukung kebijakan pemerintah
2012. Pelatihan ini dilaksanakan dalam rangka tersebut, Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten

Indonesian Journal of Education and Learning


Volume 1 Nomor 2 April 2018
DOI: 10.31002/ijel.v1i2.649 Implementasi Kebijakan Pemerataan Guru…| 66

Bengkulu Utara mengembangkan program Negara jabatan seorang guru untuk waktu
Pengembangan Kapasitas dalam Penataan dan kedepannya tidak hanya akan diisi oleh Pegawai
Pemerataan Guru yang akan diimplementasikan Negeri Sipil atau PNS saja. Penerimaan P3K ini
di 10 daerah mitra. “Kami akan membantu akan menggunakan mekanisme atau sistem ujian
daerah dalam melakukan analisis kecukupan dan layaknya dalam pelaksanaan penerimaan CPNS
kebutuhan guru yang hasilnya digunakan untuk baru. Dari sejumlah pelamar yang mendaftar,
membuat kebijakan penataan dan pemerataan akan diseleksi yang disesuaikan dengan kuota
guru di daerahnya”. Bila distribusi guru merata yang telah ditetapkan oleh pihak pemerintah
dan sesuai kebutuhan maka hal itu dapat pusat. Walaupun memiliki status non PNS,
meningkatkan kualitas pendidikan dari aspek aparatur kategori P3K ini akan memperoleh hak
kecukupan guru. Pembiayaan dana BOS juga dalam kesejahteraan hidup yang hampir sama
bisa difokuskan untuk meningkatkan kualitas dengan PNS.
pembelajaran. Beberapa unsur pemerintah akan
terlibat dalam kegiatan ini, seperti dinas d. Pengawasan Pemerataan Guru
pendidikan, BKD (badan kepegawaian daerah), Kementerian Pendidikan Nasional
Bappeda, Kemenag, pengawas, dan unsur (Kemendiknas) melakukan Revitalisasi Peran
sekolah. Kegiatan ini akan menghasilkan peta Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah serta
distribusi guru dan alternatif kebijakan penataan Strategi Pengangkatan dan Pemerataan Guru
dan pemerataan guru tingkat satuan pendidikan Berkompeten. Ada satu penelitian dari Bank
dalam kabupaten/kota. Dunia dan penelitian-penelitian lain yang
Orientasi Penataan dan Pemerataan Guru berkaitan dengan peran kepala sekolah, dimana
(PPG) atau tenaga pendidik secara keseluruhan Penelitian itu mengatakan apabila kompetensi-
lebih didasari pada kebutuhan belajar siswa. kompetensi kepala sekolah itu bagus maka ada
Kondisi saat ini, jumlah guru di Indonesia sudah hubungan yang signifikan terhadap peningkatan
terlalu banyak, akan tetapi penataannya tidak mutu pendidikan di sekolah itu. Artinya dengan
merata, bahkan mutu pengajar masih di bawah kepala sekolah yang bagus tadi kepala sekolah
standar. itu bisa melakukan manajemen sekolah itu
Untuk meningkatkan efektivitas dengan baik.
pembelajaran dan efisiensi pemanfaatan sumber Upaya mendasar yang perlu mendapat
daya pendidikan, sudah saatnya penataan dan perhatian adalah; (1) Badan kepegawaian
pemerataan guru dilakukan. Hal ini akan mampu Pendidikan dan Pelatihan (BKPP), seharusnya
mengurangi kesenjangan mutu pendidikan," memiliki database yang akurat jumlah rasio
sebutnya. Untuk pemerataan guru lewat guru/pegawai yang dibutuhkan. (2) Dinas
mekanisme pemindahan guru sekolah lain, Pendidikan setiap sekolah. Laporan bulanan dari
katanya, perlu diperhatikan beban jam mengajar sekolah/madrasah perlu diteliti ke akuratkan
minimum dan rasionalitas jarak, waktu tempuh data, bukan untuk dokumentasi semata. (3)
dan akses ke lokasi satuan pendidikan. Sekolah/Madrasah. Membuat laporan yang riil
Sedangkan, kriteria pemindahtugasan, lanjutnya, jumlah kebutuhan guru tiap bidang studi. (4)
harus memperhatikan kelebihan guru dan Mengaktifkan fungsi pengawas pendidikan,
kebutuhan satuan pendidikan lainnya, jam mampu menulis laporan yang akurat dan
mengajar minimum dan sertifikasi, bahkan tepercaya. Kriteria pengawasan harus sesuai
domisili terdekat satuan pendidikan yang standar tuntutan sistem pendidikan nasional,
kekurangan guru. Dinas Pendidikan Bengkulu sehingga dapat diverifikasi untuk ditindak
Utara berupaya menjamin pelaksanaan PPG lanjuti. Kelemahan dinas pendidikan selama ini
tersebut. kurang mempertimbangkan kebutuhan quata
Guna mengisi kekosongan jabatan sebagai guru di setiap sekolah, sehingga terjadi
guru, pihak dari pemerintah akan menjalankan penumpukan pada sekolah-sekolah di ibukota
penerimaan atau rekrutmen guru dengan melalui kabupaten/kota. Sebaliknya sekolah-sekolah di
cara penjaringan Pegawai Pemerintah dengan daerah terpencil kekurangan guru.
Perjanjian Kerja atau P3K. Dengan Memperhatikan kondisi ini, kita butuh reaksi
diberlakukannya UU terkait Aparatur Sipil gerak cepat dari dinas pendidikan, melakukan

Indonesian Journal of Education and Learning


Volume 1 Nomor 2 April 2018
DOI: 10.31002/ijel.v1i2.649 Implementasi Kebijakan Pemerataan Guru…| 67

pemetaan di setiap kabupaten/kota tentang interest), karena apabila dapat bersekolah pada
kebutuhan guru dan jumlah jam wajib yang sekolah tersebut akan memperoleh berbagai
harus dilaksanakannya. fasilitas dalam proses pembelajaran. Kedua,
Sebenarnya ada kondisi lain yang tidak mutu dalam fakta bahwa sekolah favorit
terungkap, yaitu standar rasio jumlah murid dan memiliki berbagai fasilitas proses pembelajaran
jumlah ruang belajar (rombel) setiap satuan melebihi sekolah biasa, lengkap para guru
pendidikan dari berbagai tipe. Sehingga, tidak bidang studi yang profesional, dapat dijadikan
ada penumpukan murid pada sekolah tertentu pusat belajar dan pelatihan (centre training) bagi
dan ada sekolah yang minim murid. Kondisi ini sekolah di sekitarnya. Dalam hal ini, pemerintah
dapat terjadi karena kelihatannya dinas menetapkan delapan standar nasional pendidikan
pendidikan kurang kontrol terhadap manajemen yakni: (1) standar isi, (2) standar proses, (3)
kepala sekolah. Tapi, apakah ada pengaktifan standar kompetensi lulusan, (4) standar pendidik
manajemen fee di berbagai lini manajemen. Kini dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan
sudah saatnya kerja sama pengawas, satuan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar
pendidikan dan pemerintah (stakeholder) untuk pembiayaan, dan (8) standar penilaian
mendapatkan informasi real dan memberi solusi pendidikan (PP. No. 19 Tahun 2005). Pengawas
terhadap problema pendidikan. pendidikan sebagai tenaga profesional terhimpun
Para stakeholder pendidikan memiliki peran dalam organisasi profesi, mereka berhak
masing-masing dalam konteks sistem pendidikan memberikan penjaminan mutu layanan
yang dibangun dapat memberi andil yang pendidikan kepada stakeholders, masyarakat dan
signifikan terhadap mutu pendidikan. Pengawas pemerintah, sesuai dengan undang-undang yang
pendidikan adalah tenaga kependidikan yang berlaku. Kinerja pengawas setiap satuan
diangkat oleh pemerintah pada satuan pendidikan dinilai oleh tim independen yang
pendidikan. Mereka adalah orang yang mampu diangkat melalui SK Kepala kantor Kementrian
membina kemampuan profesional tenaga Pendidikan/ Kakamenag di Kabupaten/Kota.
pendidik dan kepala sekolah dalam Seharusnya, laporan pengawasan harus dapat
meningkatkan kinerjanya. Pengawas sekolah dipertanggung jawabkan, untuk melakukan audit
berfungsi sebagai supervisor akademik dan dan perbaikan seperlunya. Informasi ini
supervisor manajerial. Sebagai supervisor merupakan masukan (input dan feedback),
akademik, pengawas sekolah berkewajiban kepada para stakeholder menyangkut instrumen
untuk membantu kemampuan profesional guru yang perlu mendapat perhatian dan melakukan
agar dapat meningkatkan mutu proses kajian ulang sistem pendidikan Kabupaten
pembelajaran. Sedangkan sebagai supervisor Bengkulu Utara untuk peningkatan mutu sesuai
manajerial, pengawas berkewajiban membantu perkembangan masa depan. Kiranya pemerataan
kepala sekolah agar mencapai sekolah yang guru dapat disesuaikan dengan rasio kebutuhan
efektif. tiap bidang studi.
Pembinaan dan pengawasan kedua aspek
tersebut hendaknya menjadi tugas pokok e. Penilaian Pemerataan Guru
pengawas sekolah. Pembenahan sistem Dalam upaya untuk meningkatkan mutu
pendidikan diarahkan kepada terselenggaranya pendidikan di kabupaten Bengkulu Utara, peran
pembelajaran kontekstual sesuai dengan kondisi seorang guru membawa pengaruh yang besar
satuan pendidikan dan potensi daerah. Sehingga, sekali. oleh karena itu, dalam upaya pembenahan
peran mereka akan memberi dampak yang guru tidak hanya dilakukan dalam sektor
signifikan kepada kelangsungan pendidikan dan pembenahan pendidikan guru semata, tetapi
peradaban manusia. harus diikuti dengan pembenahan manajemen
Fokus pengawasan meliputi; (1) standar dan guru di lapangan. Sehingga ketimpangan guru di
prestasi yang diraih siswa, (2) mutu layanan lapangan nyatanya masih menjadi ironis. Untuk
pembelajaran, (3) manajemen sekolah. Dalam itu Dinas Pendidikan kabupaten Bengkulu utara
konteks mutu dibagi dua. Pertama, mutu dalam melakukan analisis tentang kebijakan
persepsi bahwa pada sekolah-sekolah favorit pemerataan guru di Bengkulu Utara.
banyak memikat masyarakat (community 1. Kekuatan/Potensi(Strenghts)

Indonesian Journal of Education and Learning


Volume 1 Nomor 2 April 2018
DOI: 10.31002/ijel.v1i2.649 Implementasi Kebijakan Pemerataan Guru…| 68

a. Tersedianya dana untuk memenuhi d. Image masyarakat bahwa SMK tidak


kebutuhan pendidikan menjanjikan masa depan yang lebih baik
b. Tersedianya peraturan perundang-
undangan pendidikan. SIMPULAN
c. Keamanan aparat untuk meningkatkan
kemampuan dan ketrampilan. a. Dalam menganalisis lingkungan, Dinas
d. Tersedianya fasilitas sarana dan Pendidikan Kabupaten Bengkulu Utara
prasarana pendidikan. menghitung kebutuhan guru dengan
e. Adanya program promosi pendidikan. mengkalkulasikan jumlah guru tiap mata
f. Adanya Dewan Pendidikan dan Komite pelajaran dengan rombongan belajar yang
Sekolah. tersedia. Kekurangan guru terletak pada guru
g. Adanya Dunia Usaha dan Industri. mata pelajaran produktif, guru mata pelajaran
2. Kelemahan / Kekurangan multi media, serta guru mata pelajaran
(Weaknesses) gambar bangunan, dan guru mata pelajaran
a. Tugas rangkap pemberi pelayanan multimedia.
pendidikan. b. Hal-hal yang dilakukan pada tahap
b. Kurangnya dedikasi dan mutu sebagian perencanaan implementasi kebijakan
tenaga kependidikan --- SDM pemerataan guru yaitu dengan dibentuknya
c. Belum optimalnya fungsi team tim, membuat pedoman, serta melakukan
perencanaan. sosialisasi ke sekolah. Perencanaan
d. Kurangnya informasi di bidang implementasi kebijakan pemerataan guru ini
pendidikan, khususnya tentang SMK. merupakan persiapan yang terarah dan
e. In Put SMK berasal dari NEM SLTP sistematis agar tujuan peningkatan mutu
yang relative rendah serta pendidikan dapat tercapai secara efektif,
dilatarbelakangi oleh Ekonomi yang efisien, produktif dan akuntabel. Dalam
Lemah. proses merencanakan peningkatan mutu
f. Kurangnya kepedulian pihak swasta pendidikan melalui pemerataan guru ini
terhadap pendidikan. Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkulu Utara
3. Peluang/Kesempatan melakukan beberapa hal yang mengandung
(Opportunities) beberapa dimensi yaitu, 1) pra rencana yang
a. Adanya partisipasi masyarakat di bidang berisi: pengumpulan dan pengolahan data,
pendidikan. diagnosis, perumusan kebijakan, estimasi
b. Adanya dukungan Pemerintah kebutuhan, menganggarkan kebutuhan dan
kabupaten Bengkulu Utara. memilih sasaran, 2) merumuskan rencana, 3)
c. Adanya Dunia Usaha / Industri yang perincian rencana, 4) implementasi rencana,
bersedia kerjasama dengan Sekolah. dan 5) revisi dan perencanaan kembali.
d. Kebutuhan masyarakat terhadap Proses perencanaan mencakup penentuan
pelayanan pendidikan. sasaran, penentuan strategi dan
e. Adanya pelayanan pendidikan swasta. pengembangan rencana untuk mengatur
f. Adanya Kebijakan Pengembangan SMK kegiatan.
dari Direktorat Dikmenjur c. Dalam pelaksanaan implementasi kebijakan
4. Ancaman (Threats) pemerataan guru terealisasi beberapa aspek
a. Perilaku dan budaya masyarakat yang dalam peningkatan mutu pendidikan dengan
kurang mendukung program pendidikan. terpenuhinya kebutuhan guru pada SMK di
b. Masih adanya krisis ekonomi yang Kabupaten Bengkulu Utara.
melemahkan kemampuan masyarakat d. Pengawasan implementasi kebijakan
secara finansial. pemerataan guru dilakukan dengan lima
c. Belum mampunya pemerintahan tahapan, yaitu: (1) penetapan standar
kabupaten membantu beaya pelaksanaan implementasi; (2) penentuan
penyelenggaraan pendidikan pengukuran pelaksanaan kegiatan
sepenuhnya. implementasi; (3) pengukuran pelaksanaan
kegiatan nyata implementasi; (4)
Indonesian Journal of Education and Learning
Volume 1 Nomor 2 April 2018
DOI: 10.31002/ijel.v1i2.649 Implementasi Kebijakan Pemerataan Guru…| 69

pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan


standard an penganalisaan penyimpangan-
penyimpangan; dan (5) pengembalian
tindakan koreksi bila diperlukan. Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkulu Utara
memiliki peran strategis dalam implementasi
kebijakan pemerataan guru ini, yaitu dengan
mengevaluasi pelaksanaan implementasi
kebijakan pemeratan guru seperti yang telah
ditetapkan dalam tahap perencanaan, (1)
mengevaluasi kinerja guru dan sumber daya
sekolah lainnya; (2) memberikan penguatan
terhadap keberhasilan yang telah dicapai oleh
guru dan sumber daya lainnya yang terlibat
dalam program peningkatan mutu
pendidikan; (4) memperbaiki
kesalahan/kelemahan yang telah dibuat oleh
guru dan sumber daya lainnya yang terlibat
dalam program peningkatan mutu pendidikan
di tiap sekolah.
e. Penilaian kebijakan pemerataan guru di
kabupaten Bengkulu Utara menjadi hal yang
efektif dan efisien sehingga kebutuhan guru
dapat terpenuhi dan dapat meningkatkan
mutu pendidikan di kabupaten Bengkulu
Utara khususnya untuk Sekolah Menengah
kejuruannya.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, J. E. (2009). Public Policy Making,


Baston:Houghton Mifflin

Departemen Pendidikan Nasional, 2005.


Undang-Undnag No 19 Tahun 2005,
Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Jakarta. Depdiknas.

Sallis, E. (1993). Total Quality Management in


Education. London: Corgan.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003. Tentang


Sistem Pendidikan Nasional.

Usman,Husaini.(2006).Manajemen-Teori Praktik
dan Riset Pendidikan. Bumi
Aksara:Jakarta.

Winarno, B. (2007) Kebijakan Publik: Teori dan


Proses. Yogyakarta, Med Press.

Indonesian Journal of Education and Learning


Volume 1 Nomor 2 April 2018

Anda mungkin juga menyukai