Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)
GIZI SEIMBANG BALITA USIA 2-5 TAHUN

Pokok Bahasan           : Gizi Seimbang Untuk Balita Usia 2-5 tahun


Hari/tanggal Penyuluhan : Sabtu, 7 Oktober 2017
Tempat Penyuluhan : Balai Desa Wangon, Banjarnegara
Waktu/lamanya : 30 menit
Sasaran                       : Ibu - Ibu Peserta Penyuluhan tentang Gizi untuk Balita

A. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan, keluarga dapat memperoleh informasi tentang
kebutuhan gizi pada balitanya yang masih kurang dan diharapkan dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit, peserta diharapkan mampu:
a. Menjelaskan pengertian gizi balita
b. Menjelaskan manfaat makanan bergizi di usia balita
c. Tanda dan gejala kekurangan gizi
d. Menjelaskan peran gizi balita
e. Menyusun menu sehat bagi balita
f. Peran bidan dalam pemenuhan gizi balita
B. Materi: terlampir
C. Kegiatan penyuluhan
No Kegiatan Respon Waktu
1. Pembukaan : 5 Menit
Menyampaikan salam Membalas salam
Perkenalan Mendengarkan
Menjelaskan tujuan Mendengarkan
2. Pelaksanaan : 10 Menit
Menjelaskan materi Mendengarkan dengan penuh
penyuluhan sesuain perhatian
dengan materi yang
terlampir

3. Evaluasi : 10 Menit
Memberikan kesempatan Bertanya kepada penyuluh
kepada peserta
penyuluhan untuk
bertanya.
Mengajukan pertanyaan Menjawab pertanyaan penyuluh
mengenai materi yang
diberikan.
4. Penutup Menjawab salam 5 Menit
Mengucapkan salam dan
terimakasih.

D. Media : Leafleat dan materi dalam bentuk powerpoint

E. Method : Ceramah dan Tanya jawab

F. Evaluasi : Meminta peserta untuk menjelaskan kembali tentang Gizi Ibu Hamil.

G. Referensi :

Haryani S, 2011, Gizi untuk kesehatan Ibu dan Anak, Graha Ilmu, Yogyakarta
Santosa, sugeng, 2004, Kesehatan dan Gizi, Rieneka Cipta, Jakarta
Departemen Kesehatan RI, Direktorat jendral Bina Kesehatan 2009. Buku Kesehatan Ibu
dan Anak. Jakarta
Lampiran materi :
MATERI PENYULUHAN
Gizi Seimbang Bagi Balita

A. Pengertian Balita
Balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun atau lebih popular
dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun (Muaris.H, 2006). Menurut Sutomo.
B. dan Anggraeni. DY, (2010), Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun
(batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun). Masa tumbuh kembang ini merupakan periode
penting dalam proses tumbuh kembang manusia, karena itu sering disebut golden age
atau masa keemasan.

B. Pengertian Gizi
Gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu
menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-
proses kehidupan (Sunita, 2006). Sedangkan gizi anak balita adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan makanan dan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan
balita.

C. Manfaat Gizi untuk Balita


Di usia balita, seorang anak membutuhkan berbagai nutrisi untuk membantu
memaksimalkan perkembangan otak dan juga menjaga tubuhnya sehat dan kuat.
Usia balita adalah usia kritis dimana seorang anak akan bertumbuh dengan pesat
baik secara fisik maupun mental. Di masa-masa inilah seorang anak akan sangat
membutuhkan nutrisi yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan tubuh dan
otaknya. Gizi yang tepat dan lengkap akan memberikan dampak yang positif bagi
tumbuh kembang otak dan juga fisik. Jadi gizi pada usia balita sangat bermanfaat bagi
pertumbuhan otak dan tumbuh kembang balita. Balita yang tercukupi dengan baik akan
kebutuhan gizi bagi kesehatan tubuhnya, biasanya terlihat lebih aktif, cerdas dan ceria.
Ia terlihat begitu periang dan pandai bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Ini
dikarenakan gizi merupakan salah satu factor yang cukup penting bagi proses kesehatan,
pertumbuhan dan perkembangan balita.

D. Tanda dan gejala Gizi Kurang


1.      Berat badan kurang dari normal/ kurus.
2.      Nafsu makan berkurang
3.      Kurang bersemangat
4.      Mata pucat
5.      Mudah lelah
6.      Malas beraktifitas
7.      Cengeng

E. Akibat gizi kurang


1.      Kecerdasan kurang
2.      Kurang darah
3.      Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
4.      Mudah terserang penyakit.

F. Cara memotivasi makanan pada anak


1.      Membuat suasana makan anak menyenangkan.
2.      Jangan memaksa / mengomeli anak ketika anak makan.
3.     Berikan kebebasan anak dalam memilih menu makanan dengan tetap
mempertahankan gizi yang seimbang
4. Jangan berikan makanan manis sebelum waktu makan, sebab bisa mengurangi
nafsu makan.
G. Peran Makanan Bagi Balita
Didalam makanan terdapat enam jenis zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak, protein,
vitamin, mineral, dan air. Zat gizi ini diperlukan bagi balita sebagai zat tenaga, zat
pembangun , dan zat pengatur.
1.       Zat tenaga
Zat gizi yang menghasilkan tenaga atau energi adalah karbohidrat , lemak,
dan protein. Bagi balita, tenaga diperlukan untuk melakukan aktivitasnya serta
pertumbuhan dan perkembangannya.
2.      Zat Pembangun
Protein sebagai zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan organ-organ tubuh balita, tetapi juga menggantikan jaringan yang
rusak.
3.      Zat pengatur
Zat pengatur berfungsi agar faal organ-organ dan jaringan tubuh termasuk
otak dapat berjalan seperti yang diharapkan. Berikut ini zat yang berperan sebagai
zat pengatur.
a.       Vitamin, baik yang larut air ( vitamin B kompleks dan vitamin C ) maupun
yang larut dalam lemak ( vitamin A, D, E, dan K ).
b.      Berbagai mineral, seperti kalsium, zat besi, iodium, dan flour.
c.       Air, sebagai alat pengatur vital kehidupan sel-sel tubuh.

H. Sumber gizi bagi balita


1.      Karbohidrat
Berasal dari nasi, susu, gandum, umbi, roti, sereal, kentang, dan jagung.
2.      Vitamin
Buah dan Sayur
3.      Protein
Berasal dari ikan, susu, telur, daging, dan kacang-kacangan.
4. Lemak
Berasal dari daging, mertega, keju, susu.

I. Menu Seimbang Untuk balita usia 2-5 tahun


1.      Menu makan pagi
Bubur, roti isi ayam dan wortel serta susu.
2.      Menu makan siang
Nasi putih, bola-bola daging, sayur bening bayam, tahu, dan jagung.
3.      Menu makan malam
Nasi putih, sayur cah, ayam/ telur, tempe, dan buah seperti mangga, pepaya.
4.      Selingan pagi
Buah, bisa dimakan langsung atau di buat jus.
5.      Selingan siang
Susu atau biskuit kecil.

J. Peran Bidan dalam Pemenuhan Gizi Balita


Bidan memiliki peran yang besar dalam pemenuhan gizi balita. Baik sebagai
pelaksana, pengelola, pendidik, peneliti.
Peran bidan sebagai pelaksana antara lain mandiri dan kolaborasi seperti :
1. Menerapkan manjemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang
diberikan.
2. Memberikan pelayanan dasar pada bayi, balita dengan melibatkan
keluarga. Seperti mengadakan kegiatan posyandu.
Peran bidan sebagai pengelola :
1. Bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat mengkaji kebutuhan ibu
dan anak seperti kebutuhan gizi pada masa balita.
2. Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil kajian.
3. Melaksanakan pelatihan membimbing kader dan petugas kesehatan
lainnya.
Peran sebagai pendidik antara lain :
1. Memberi pendidikan pada masyarakat terkait masalah gizi pada balita.
2. Membimbing kader termasuk siswa kebidanan dan keperawatan.
Peran bidan sebagai peneliti :
Melakukan penelitian baik sendiri maupun kelompok tentang gizi pada balita
di daerah tertentu.

Anda mungkin juga menyukai