Anda di halaman 1dari 25

Asuhan Keperawatan pada

pasien Dengue Hemorrhagic


Fever
Christina Yuliastuti
Departemen keperawatan Medikal Bedah dan Gawat Darurat
DENGUE HAEMORRAGIC FEVER
• penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus
dengue (Albovirus) dan ditularkan oleh nyamuk
aedes, yaitu aedes aegypti dan aedes albopictus
TANDA DAN GEJALA
Kriteria WHO 1999
 Demam akut yang cukup tinggi 2 – 7 hari, kemudian
turun secara lisis. Demam disertai gejala tidak spesifik
seperti anoreksia, malaise, nyeri pada punggung, tulang
persendian, dan kepala.
 Manifestasi perdarahan seperti uji tornikuet positif,
petekie, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi,
hematemesis dan melena.
 Pembesaran hati dan nyeri tekan tanpa ikterus
 Dengan atau tanpa renjatan
 kenaikan hematokrit > 20%
 Trombositopenia (< 100.000/uL)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah
Leukopenia dijumpai pada hari ke 2 atau ke 3
trombositopenia dan hemokonsentrasi
Masa pembekuan normal, masa perdarahan memanjang
Pada pemeriksaan kimia darah tampak hipoproteinemia, hiponatremia,
SGPT/SGOT, ureum dan pH darah mungkin meningkat.
Air Seni  Mungkin ditemukan albuminurea ringan
Sumsum Tulang
Pada awal sakit biasanya hiposeluler, kemudian pada hari ke 5
hiperseluler dengan gangguan maturasi. Pada hari ke 10
kembali normal.
Uji Serologi
Dengan serum ganda ( Ig M ) dan serum tunggal ( Ig G )
Isolasi Virus
Patofisiologi
• virus dengue masuk ke dalam tubuh, penderita 
viremia, seperti demam, sakit kepala, mual, nyeri otot,
pegal seluruh tubuh, hyperemia di tenggorok, timbulnya
ruam dan kelainan yang mungkin terjadi pada retikulo
endothelial system seperti pembesaran kelenjar-kelenjar
getah bening, hati dan limpa

• Peningkatan permeabilitas dinding kapiler 


berkurangnya volume plasma, terjadinya hipotensi,
hemokonsentrasi, hipoproteinemia, efusi dan renjatan
(Shock). Sebagai akibat dari pelepasan zat anafilatoxin,
histamine dan serotonin yang mangakibatkan
ekstravasasi cairan intravaskuler ke ekstravaskuler
• Peningkatan permeabilitas dinding kapiler 
berakibat pembesaran kapiler yang kamudian bisa
terjadi perdarahan berupa petekie, epistaksis,
haematemesis dan melena, yang dalam hal ini
beresiko terjadinya shock hipovolemik.

• Hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit > 20


%) menunjukkan adanya kebocoran plasma,
sehingga nilai hematokrit sangat penting untuk
patokan pemberian cairan intravena
• Setelah pemberian cairan intravena, peningkatan
jumlah eritrosit  kebocoran plasma telah teratasi,
sehingga pamberian cairan intravena harus dikurang
untuk mencegah edema paru dan gagal jantung.

• Sebaliknya bila tidak mendapatkan cairan yang


cukup penderita akan mengalami kekurangan cairan
yang dapat mengalami hipovolemik / renjatan yang
bisa timbul anoksia jaringan, metabolic asidosis dan
kematian apabila tidak teratasi segera.
20/09/2021
Defisit Nutrisi

Nyeri akut

20/09/2021
Nyeri akut

Defisit nutrisi Hipovolemia


FASE DHF
Fase Demam Tinggi (Febris)
• pertama ini terjadi pada hari ke 1 - 3
• Tanda : demam yang mendadak tinggi disertai sakit
kepala, badan terasa ngilu dan nyeri, mual. Seringkali
disertai dengan bintik merah di kulit yang tidak hilang
saat kulit diregangkan. Pada beberapa kasus yang terjadi,
bahkan ditemukan adanya nyeri tenggorokan, infeksi
pada farings (tenggorokan) dan juga pada konjungtiva
(selaput yang melindungi kornea mata), anoreksia, mual
dan muntah.
FASE DHF
Fase Kritis
• Terjadi pada hari ke 4 – 5
• Tanda : demam yang mulai menurun disertai dengan
penurunan kadar trombosit dalam darah
• fase ini seringkali mengecohkan karena seolah-olah
demamnya turun dan penyakitnya sembuh. Namun
inilah yang disebut Fase Kritis Demam Berdarah
dan kemungkinan terjadinya Dengue Shock
Sindrome DSS.
• Pada fase ini dapat terjadi pendarahan hidung,
mulut, kulit pucat dan dingin, serta terjadi
penurunan kesadaran.
FASE DHF
Fase Penyembuhan (Pemulihan)
• Terjadi pada hari ke 6 - 7.
• Dalam fase penyembuhan ini keadaan umum dari
penderita mulai membaik.
• Nafsu makan pulih kembali, hemodinamik (peredaran
darah) stabil dan diuresis (frekuensi kencing) membaik
dan akan kembali normal.
• Dan pada saat ini akan jauh lebih baik bila penderita
diberikan gizi yang baik untuk meningkatkan
keadaannya serta juga meningkat kadar daripada
trombositnya
Tingkatan DHF
Menurut WHO
• DHF derajat I.
• tanda infeksi virus, dengan manifestasinya yang berupa
perdarahan yang tampak hanya dengan Uji Torniquet
positif.
• DHF derajat II.
• Derajat I dan adanya perdarahan spontan (mimisan,
bintik-bintik merah)
• DHF derajat III.
• disebut dengan fase pre syok, dengan tanda DHF grade
II namun penderita mulai mengalami tanda syok
ditandai dengan : kesadaran yang mulai menurun,
tangan dan kaki dingin, nadi teraba cepat dan lemah,
tekanan nadi masih terukur walaupun kecil.
• DHF derajat IV.
• fase syok (disebut juga dengue syok syndrome/DSS),
penderita syok dalam dengan kesadaran sangat
menurun hingga koma, tangan dan kaki dingin dan
pucat, nadi sangat lemah sampai tidak teraba, tekanan
nadi tidak dapat terukur
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
• Risiko syok hipovolemi berhubungan dengan
perdarahan sekunder terhadap pembesaran kapiler.
• Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan plasma
darah sekunder terhadap reaksi immunologi
• Hipertermi berhubungan dengan pelepasan asam
arakidonat pada hipotalamus sekunder terhadap
pelepasan zat pirogen.
• Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan stimulasi
nosiseptor sekunder terhadap peradangan (proses
inflamasi)
• Defisit nutrisi berhubungan dengan mual, anoreksia
sekunder terhadap penekanan pada daerah gaster.
Hipovolemia
LUARAN : Setelah dilakukan intervensi kep
selama….. MAKA status cairan membaik dengan
KRITERIA HASIL :
1. Output urine meningkat
2. Asupan cairan meningkat
3. Membran mukosa lembap
4. Turgor kulit membaik
5. Kekuatan nadi meningkat
6. Pengisian vena meningkat
7. Frekuensi nadi membaik (80-100 x/mnt)
8. Tekanan darah membaik (normal…)
Intervensi
1. Periksa tanda dan gejala hypovolemia
2. Monitor intake dan output cairan Observasi
3. Hitung kebutuhan cairan
Terapeutik
4. Berikan asupan cairan oral
5. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral Edukasi
6. Kolaborasi pemberian cairan intravena
Kolaborasi
7. Kolaborasi pemberian produk darah

20/09/2021
Risiko syok (hipovolemik)
LUARAN :

KRITERIA HASIL :
Intervensi
(pencegahan syok, manajemen cairan)
1. Monitor status kardiopulmonal (VS, MAP)
Observasi
2. Monitor status cairan (intake dan output cairan,
turgor kulit, CRT)
1. Hitung kebutuhan cairan
2. Berikan oksigen
Terapeutik
3. Pasang jalur IV (k/p)
4. Pasang kateter urine
5. Jelaskan tanda gejala awal syok Edukasi
6. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
7. Kolaborasi pemberian cairan intravena Kolaborasi
8.20/09/2021
Kolaborasi pemberian produk darah
Nyeri akut
a. Mengkaji tingkat nyeri dengan rentang nyeri
skala 0 - 10
b. Beri posisi dan suasana yang nyaman
c. Kaji bersama klien penyebab nyeri yang dialami
d. Ajarkan pada klien metoda distraksi selama
nyeri akut
e. Ajarkan tindakan penurun nyeri invasive
f. Kolaborasi untuk pemberian analgetik
Hipertermi
a. Kaji saat timbulnya demam
b. Kaji tanda- tanda vital tiap 8 jam
c. Beri penjelasan tentang penyebab demam
d. Beri penjelasan pada klien / keluarga tentang hal –hal
yang dapat dilakukan untuk mengatasi demam
e. Pertahankan tirah baring
f. Anjurkan klien untuk banyak minum 2,5 liter / 24 jam
g. Berikan kompres hangat
h. Anjurkan untuk memakai pakaian yang dapat
menyerap keringat
i. Kolaborasi untuk pemberian antipiretik
Defisit nutrisi
a. Kaji kebiasaan diit klien
b. Kaji adanya keluhan mual
c. Beri makanan yang mudah dicerna
d. Hidangkan makanan dalam porsi kecil tapi sering
e. Jelaskan manfaat nutrisi untuk proses
penyembuhan
f. Berikan reinforcement saat klien mau dan
berusaha menghabiskan makanan yang
dihidangkan
g. Pertahankan hygiene mulut baik sebelum dan
sesudah makan
h. Timbang BB setiap 2 hari sekali
Rumple leed test
• Posisi pasien supinasi berbaring
• Lakukan pengukuran tekanan darah, dapatkan
tekanan sistol dan diastol
• Hitung rata-rata tekanan sistol dan diastol (S + D)/2
• Sistol = 120, Diastol 80
• Pompa kembali manset, pertahankan pada tekanan
rata-rata sistol dan diastol, selama 15 menit.
• Observasi adanya ptechie
• RL (+)
Terimakasih

20/09/2021

Anda mungkin juga menyukai