PENDAHULUAN
a. Tingkat harga, yaitu angka atau nominal yang menunjukkan suatu nilai,
harga, kecepatan pertumbuhan, dan produksi berdasarkan satuan ukur
tertentu.
b. Keterjangkauan harga, yaitu aspek penentuan harga yang dilakukan oleh
produsen atau penjual yang sesuai dengan kemampuan daya beli konsumen.
c. Kesesuaian harga dengan kualitas produk, yaitu aspek penentuan harga
yang dilakukan oleh produsen atau penjual yang sesuai dengan kualitas produk
yang dapat diperoleh konsumen.
d. Harga mempengaruhi daya beli konsumen, yaitu harga yang ditentukan dan
diperkirakan akan mempengaruhi daya beli konsumen terhadap suatu
barang atau jasa.
Berdasarkan penjelasan harga diatas, penulis menyimpulkan bahwa
konsumen akan merasa puas apabila barang yang diperoleh bermanfaat dan
memiliki nilai serta harganya pas atau cocok dengan kemampuan keuangan
pelanggan.
2.1.4 Variabel Kepuasan Pelanggan (Y)
2.1.4.1 Teori Kepuasan Pelanggan
Menurut ( Harjati & Venesia , 2015) menyebutkan bahwa “perasaan
menyenangkan yang dimiliki saat mendapatkan sesuatu atau ketika suatu yang
diinginkan terjadi dan aksi terpenuhinya kebutuhan dan keinginan”.
Menurut (Abdullah & Tantri, 2014) menyatakan bahwa “kepuasan
pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja
produk (atau hasil) yang ia rasakan dengan harapannya”.
Menurut (Yamit, 2018, p. 78) menyatakan bahwa “kepuasan pelanggan
merupakan evaluasi purna beli atau hasil evaluasi setelah membandingkan apa
yang dirasakan dengan harapannya”.
2.1.4.2 Indikator Kepuasan Pelanggan
Menurut (Laely, 2016) indikator dalam mengukur kepuasan pelanggan
adalah:
a. Kualitas yang dirasakan
b. Nilai yang dirasakan
c. Harapan pelanggan.
2.1.4.3 Dimensi Kepuasan Pelanggan
Menurut (Tjiptono & Chandra, 2016, p. 453) terdapat tiga dimensi kepuasan
pelanggan, antaralain:
a. Kecepatan Pelayanan
Pelayanan yang diberikan perusahaan terselesaikan sesuai dengan target
waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggaraan pelayanan.
b. Keramahan Staff
Sikap santun kepada semua orang agar orang lain merasakan
kenyamanan dan perasaan senang saat bersama kita. Bersikap ramah dan
baik belum cukup bagi karyawan dalam menjalankan tugasnya. Sikap dan
perilaku dalam dunia bisnis juga menjadi salah satu faktor untuk
mengembangkan dan memajukan usaha.
c. Fasilitas Layanan
Penyediaan yang diberikan yang terkait agar orang lain dapat merasakan
kenyamanan.
2.1.4.4 Faktor-faktor yang penentu tingkat Kepuasan Pelanggan
Menurut (Lupiyoadi, 2013, p. 158) dalam menentukan tingkat kepuasan
konsumen, terdapat lima faktor utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan
yaitu:
a. Kualitas Produk
Konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukan
bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.
b. Kualitas Pelayanan
Konsumen akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang
baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan.
c. Emosional
Konsumen akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa
orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merk
tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang tinggi.
Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi nilai
sosial yang membuat konsumen jadi puas terhadap merk tertentu.
d. Harga
Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga
yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada
konsumennya.
e. Biaya
Konsumen yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak
perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa
cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut.
2.1.4.5 Pengukuran Kepuasan Pelaggan
Menurut (Yamit, 2018, p. 80) mengemukakan beberapa metode yang dapat
digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan, metode tersebut antara lain:
a. Sistem Pengaduan
Sistem ini memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk
memberikan saran, keluhan dan bentuk ketidak puasan dengan cara
menyediakan kotak saran. Setiap saran dan keluhan yang masuk harus
menjadi perhatian bagi perusahaan, sebab saran dan keluhan itu pada
umumnya dilandasi oleh pengalaman mereka dan hal ini sebagai bentuk
kecintaan mereka terhadap produk maupun perusahaan.
b. Survey Pelanggan
Survey pelanggan merupakan cara yang umum digunakan dalam
mengukur kepuasaan pelanggan misalnya, melalui surat pos, wawancara
secara langsung.
c. Panel Pelanggan
Perusahaan mengundang pelanggan yang setia terhadap produk dan
mengundang pelanggan yang telah berhenti membeli atau telah pindah
menjadi pelanggan perusahaan lain. Dari konsumen setia akan diperoleh
informasi tingkat kepuasan yang mereka rasakan dan dari pelanggan yang
telah berhenti membeli, perusahaan akan memperoleh informasi mengapa
hal itu dapat terjadi. Apabila pelanggan yang berhenti membeli (customer
loss rate) ini meningkat, ini menunjukan kegagalan perusahaan dalam
memuaskan pelanggan.
2.1.4.6 Strategi memuaskan kebutuhan pelanggan
Menurut (Yamit, 2018, p. 93) untuk dapat memuaskan kebutuhan pelanggan
perusahaan dapat melakukan empat tahap sebagai berikut:
a. Mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan
Mencari tahu kebutuhan dan keinginan pelanggan dapat dilakukan
dengan mengetahui motif pelanggan dalam membeli suatu produk dan jasa.
Perlu diketahui bahwa tidak semua pelanggan mau dan mampu secara
terbuka mengungkapkan motif pembelian suatu produk atau jasa.
Mengetahui apa yang diinginkan oleh pelanggan atas suatu produk atau jasa,
akan memudahkan perusahaan dalam mengkomunikasikan produk kepada
sasaran pelanggannya.
b. Mengetahui proses pengambilan keputusan dalam membeli
Dengan mengetahui tipe pengambilan keputusan pelanggan dalam
membeli produk, perusahaan dapat memprediksi faktor yang mempengaruhi
pelanggan dalam memutuskan pembelian dan memilih cara pelayanan
pelanggan yang tepat.
c. Membangun citra perusahaan
Perusahaan perlu memperhatika proses informasi yang membentuk
persepsi pelanggan terhadap produk perusahaan. Persepsi positif atau negatf
sangat tergantung pada informasi yang diterima pelanggan atas produk yang
dihasilkan perusahaan.
d. Membangun kesadaran akan pentingnya kepuasan pelanggan
Membangun kesadaran harus diimplementasikan dalam tindakan nyata
bahwa semua unit yang ada dalam perusahaan bertanggung jawab untuk
memuaskan pelanggan. Jika kepuasan pelanggan menjadi motivasi setiap
unit dalam perusahaan, maka pembentukan citra akan maksimal
Berdasarkan pengertian kepuasan pelanggan menurut para ahli diatas, maka
dapat penulis simpulkan bahwa kepuasan pelanggan adalah suatu perasaan atau
penilaian dari konsumen atas penggunaan suatu produk barang atau jasa dimana
harapan dan kebutuhan mereka terpenuhi.
2.2 Penelitian Terdahulu
Kualitas Pelayanan
(X1)
Kepuasan Pelanggan
(Y)
Harga
(X2)
2.4 Hipotesis
Menurut Sugiyono (2013, p. 96) menyatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban
terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pernyataan.
H1 - Diduga terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dengan Kualitas Pelayanan
terhadap Kepuasan Pelanggan.
H2 - Diduga terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dengan Tarif Angkutan
terhadap Kepuasan Pelanggan.
H3 - Diduga terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dengan Kualitas Pelayanan
dan Tarif Angkut secara simultan terhadap Kepuasan Pelanggan.
BAB 3
METODE PENELITIAN
n ∑ xy−(∑ x)(∑ y)
r ❑=
√¿ ¿¿
( )( )
2
k ∑❑
r 11= 1− 2 t
k−1 ❑t
Keterangan :
r11 = Reliabilitas yang dicari
k = Jumlah pertanyaan yang diuji
2
∑❑t = Jumlah varians skor setiap item
❑2t = Varian total
Jika nilai > 0.7 artinya reabilitas mencukupi (sufficient rability), sementara
jika alpha > 0.80 ini mensugestikan semua item reliabel dan seluruh tes secara
konsisten memiliki reabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang memaknakannya
sebagai:
a. Jika alpha > 0.90 maka reabilitas sempurna
b. Jika alpha antara 0.70 – 0.90 maka reabilitas tinggi
c. Jika alpa 0.50 – 0.70 maka reabilitas moderat
d. Jika alpha < 0.50 maka reabilitas rendah. Jika alpha rendah, kemungkinan satu
atau beberapa item tidak reliabel
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 Pengamatan Langsung (observasi)
Pengamatan langsung adalah suatu metode pengumpulan data yang
diperoleh dengan cara meninjau dan mengamati secara langsung kegiatan
perusahan,serta meminta data dan informasi sesuai dengan penelitian. Peneliti
telah melakukan observasi di PT. Dewi Abadi Cemerlang pada tahun 2021.
3.5.2 Kuesioner (angket)
Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal yang diketahui. Penyebaran kuesioner kepada 80 Pelanggan, penyebaran
dilakukan dengan menggunakan Skala Likert.
Menurut sugiyono, (2017) “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial.” Dalam penelitian ini, Penulis menggunakan Skala Likert untuk mengukur
pernyataan responden dengan bobot nilai yaitu:
Tabel 3.4 Skala Data Model Likert
Pendapat Skor
Sangat setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak setuju 2
Y = a + bx + e
Keterangan:
Y = Kepuasan Pelanggan
X = Kualitas Pelayanan dan Tarif Angkutan
A dan b = nilai konstanta.
e = Eror
Maka untuk menentukan a dan b dapat digunakan formula berikut:
( ∑ Y ) ( ∑ X 2 )−( ∑ X )( ∑ XY )
a= 2
n ∑ X −¿ ¿
n ∑ XY −( ∑ X )(∑ XY )
b=
n ∑ X 2−¿ ¿
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan :
Y = Kepuasan Pelanggan
X1 = Kualitas Pelayanan
X2 = Tarif Angkutan
a = Intercept coefficient (nilai Y, bila X1, X2)
b1.b2 = Koefisien masing-masing variabel X1, X2
e = eror
Maka untuk menentukan a, b1, b2, dapat digunakan formula berikut:
2
( x ).( x y ) ( x1x 2 ).( x y )
2 1 2
b1 2 2 2
( x1 . x 2 ) ( x1 x 2 )
2
( x ).( x y ) ( x1x 2 ).( x y )
1 2 1
b2 2 2 2
( x1 . x 2 ) ( x1 x 2 )
Y X1 X 2
a b b
n 1 n 2 n
3.6.3 Analisis Koefisien Korelasi Berganda
a. Korelasi Berganda
Korelasi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa erat hubungan
antara keseluruhan variabel bebas X1 dan X2 dengan variabel terikat Y.
Koefisien korelasi tersebut dapat diperoleh dari Sugiyono, (2017) :
√
2 2
X 1. Y X 2 .Y
r +r −2( r X 1. Y ) .( r X 2. Y ).( r X 2. X 1 )
R X 1 X 2Y = 2
X1.X 2
1−r
Keterangan:
rX1Y = Korelasi Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Pelanggan
rX2Y = Korelasi Tarif Angkutan dengan Kepuasan Pelanggan
rX1X2 = Korelasi Kualitas pelayanan dan Tarif Angkutan dengan
Kepuasan Pelanggan
Koefisien korelasi tersebut mempunyai nilai antara –1, 0, dan 1.
RY X1, X2 = 1 atau mendekati X1, X2 dan Y adalah sangat kuat.
RYX1, X2 = 0 atau mendekati X1, X2 dan Y adalah lemah.
Tingkat hubungan yang terjadi pada suatu koefisien korelasi dapat dicari
dengan menggunakan tabel di atas.
b. Korelasi sederhana
Kolerasi sederhana Digunakan untuk mengetahui seberapa erat
hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent. Rumus dari
koefisien product moment adalah sebagai berikut:
n ∑ X Y−( ∑ X ) ( ∑ Y )
r xy= ¿¿
√¿¿¿
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi
n = Jumlah sampel
∑X = Jumlah variabel independen
∑Y = Jumlah nilai variabel dependen
∑X2 = Jumlah nilai variabel dependen
∑Y2 = Jumlah kuadrat nilai variabel dependen
∑XY = Jumlah nilai kali antara variabel independen dan dependen
Secara umum nilai koefisien korelasi terletak antara-1 dan 1 atau -1 ≤ r ≤
1. Koefisien korelasi terletak mempunyai nilai paling kecil -1 dan paling besar
1, dengan kriteria sebagai berikut:
1) Jika r = 1, korelasi antara X dan Y adalah sempurna positif yang berarti
kenaikan atau penurunan X sangat mempengaruhi kenaikan atau penurunan
Y.
2) Jika r = -1, korelasi antara X dan Y adalah sempurna negatif yang berarti
kenaikan atau penurunan X tidak mempengaruhi kenaikan atau penurunan
Y.
3) Jika r = 0, korelasi antara X dan Y lemah sekali (tidak ada pengaruh)
Tabel 3.5 Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,19 Sangat Lemah
0,20-0,39 Lemah
0,40-0,59 Sedang
0,60-0,79 Kuat
0,80-1,00 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2017)
KP = r 2 x 100%
Keterangan:
KP : Nilai koefisien penentu/determinasi
r² : Koefisien korelasi yang dikuadratkan
100% : Angka mutlak yang ditetapkan
3.7 Hipotesis Statistik
3.7.1 Pengujian secara Parsial(Uji t)
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variable
independen secara parsial terhadap variabel dependen (Riduwan, 2009), dengan
rumus :
r √ n−2
hitung = √1−r2
t
Dimana :
thitung : Nilai t
r : Nilai koefisien korelasi
n : Jumlah sampel
Dengan pengujian sebagai berikut :
X
Sumber: Sugiyono (2017) 0 Ho μ
3.7.2 Pengujian secara simultan (Uji F)
Uji F ialah pengujian hubungan regresi secara simultan dengan bertujuan
guna mengetahui apakah seluruh variabel independen (X 1 dan X2) secara
bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen
(Y).
R2 /k
F=
(1−R2 )/(n−k −1)
Gambar 3.2
Kurva Distribusi Normal Uji F