Anda di halaman 1dari 10

CONTOH

INFORMASI PENYELENGGARAN PEMERINTAHAN DESA


Catatan: semua nama, gambar, kegiatan, data, dan lain-lain keterangan hanya untuk memberikan
contoh belaka jadi tidak data sebenarnya

INFORMASI PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DESA BANGUNKERTO

TAHUN 2017
Kepala Desa Perangkat Desa
Bangunkerto Bangunkerto

Assalamu ‘alaikum warahmatullaahi wa barakatuh.


Salam sejahtera bagi kita semua.

Saudara-saudara warga masyarakat Desa Bangunkerto yang saya hormati dan saya
banggakan. Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas semua
limpahan rahmat dan karunia-Nya atas tersusunnya Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa Bangunkerto Tahun 2017.

Penyusunan dan penyampaian Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa ini merupakan


pemenuhan dari tanggung jawab kami sebagai Kepala Desa kepada masyarakat Desa
Bangunkerto dalam penyelenggaraan pemerintahan desa tahun 2017. Informasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa ini juga merupakan kewajiban Kepala Desa dalam
pelaksanaan ketentuan dalam Pasal 52 Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Ketentuan
dalam Pasal 10 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 tentang Laporan
Kepala Desa, dimana Kepala wajib memberikan dan/atau menyebarkan informasi
penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat desa memalui media informasi yang
mudah diakses oleh masyarakat, dalam hal ini media cetak.

Penyelenggaraan pemerintahan desa secara keseluruhan sangat terkait dengan visi-misi


Pemerintah Desa Bangunkerto sebagaimana tertuang dalam Peraturan Desa Bangunkerto
Nomor 3 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Tahun 2016-
2021, yaitu dengan visi “Terwujudnya Desa Bangunkerto sebagai Desa Pertanian, Industri
Kecil dan Pariwisata untuk Kesejahteraan Masyarakat”.

Dalam upaya mewujudkan visi tersebut, diperlukan misi yang merupakan penjabaran dari visi
dan merupakan pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan dalam usaha mewujudkan visi
dengan mempertimbangkan potensi dan permasalahan di desa, yakni : (1) mendorong serta
mendukung berbagai kegiatan keagamaan yang ada di masyarakat; (2) membangun dan
mendorong terciptanya pendidikan yang murah, berkualitas dan mudah diakses oleh semua
warga; (3) menggali sumber-sumber pendapatan potensial desa yang ditujukan untuk
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat; (4) membangun dan mendorong kemitraan dalam
upaya pengembangan terutama dalam bidang pertanian, perikanan dan perternakan; (5)
menjamin terciptanya pembangunan yang berkelanjutan dengan memperhatikan aspek
kebersamaan; (6) meningkatkan dan mendorong sikap masyaraat yang bertaggungjawab,
ramah dan mandiri; (7) meningkatkan semangat gotong royong dalam membangun desa; (8)
meningkatkan keikutsertaan masyarakat dalam berbagai program desa baik aspek
perencanaan maupun pelaksanaan; (9) menumbuhkan sektor usaha kecil menengah
masyarakat desa dengan pendampingan usaha, permodalan dan pelatihan-pelatihan di bidang
indutri kecil; dan (10) mendorong sektor budaya dan pariwisata terutama membina dan
menciptakan desa wisata.

Dalam pencapaian visi dan misi tersebut pada tahun 2017 telah ditetapkan kegiatan-kegiatan
yang dikelompokkan sesuai dengan bidang kewenangan desa yang dilaksanakan dalam
Peraturan Desa Bangunkerto Nomor 4 Tahun 2017 tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa
Tahun 2016, dan dianggarkan dalam Peraturan Desa Bangunkerto Nomor 6 Tahun 2016
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2017 dan Peraturan Desa
Bangunkerto Nomor 3 Tahun 2017 tentang Perubahan Pendapatan dan Belanja Desa Tahun
Anggaran 2017.

Pencapaian visi dan misi tersebut secara bertahap telah tertuang dan terwadahi dalam dalam 4
(empat) bidang kewenangan desa yang telah dilaksanakan pemerintah desa tahun 2017 yaitu
sebagai berikut:

1) Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa


Bidang penyelenggaran pemerintahan desa dilaksanakan atau diimplementasikan melalui
kegiatan:
a. memberikan kesejahteraan bagi aparatur pemerintah desa, lembaga kemasyarakat
desa, dan memastikan pemerintahan desa dapat
berjalan dengan optimal melalui operasional
perkantoran desa. Kepala desa, perangkat desa
dan staf pemerintah desa diberikan penghasilan
tetap sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan kemampuan keuanga
desa, tunjangan-tunjangan serta tanah pelungguh.
Jumlah perangkat desa Bangunkerto terdiri 1
kepala desa, 1 sekterataris desa, 3 kepala urusan, 3 kepala seksi, 12 dukuh dan 4 staf
pemerintah desa. Operasional perkantoran desa dimaksudkan untuk mengoptimalkan
jalannya pemerintahan desa dengan bentuk penyediaan keseluruhan kebutuhan rutin
desa, pengadaan barang modal perkantoran, pemberian tunjangan bendahara desa,
pengurus aset desa serta pemeliharaan aset desa.

b. Bagi BPD diberikan operasional pelaksanaan kegiatan yang cukup dan tunjangan setiap
bulan sesuai dengan kemampuan keuangan desa. Untuk RT/RW setiap tahun diberikan
insentif sesuai dengan kemampuan keuangan
desa sebagai penunjung kegiatan
kelembagaannya sesuai dengan tugas dan fungsi
RT/RW. Jumlah anggota BPD sebanyak 11
(sebelas) orang terdiri dari dan terbagi atas ketua,
wakil ketua, ketua kelompok kerja dan anggota.
Selama setahun di 2017 BPD telah melaksanakan
musyawarah desa sebanyak 2 (dua) kali yaitu
dalam penyusunan RKPDesa dan pembentukan BUMDesa, sedangkan sidang BPD
dilaksanakan sebanyak 4 (empat) kali untuk menyepakati peraturan desa bersama dengan
pemerintah desa.

c. Sampai dengan akhir tahun 2017 jumlah RT sebanyak 67 dan RW sebanyak 29.
Pertemuan rutin dilaksanakan dengan RT/RW dengan pemerintah desa guna menjalin
komunikasi dan menyampaikan informasi terkait dengan pemerintahan desa, yang
dilaksanakan sekali dalam sebulan atau dalam waktu yang dibutuhkan.
d. Guna meningkatkan kemampuan dan kapasitas perangkat desa dilaksanakan
pembinaan rutin mingguan sebagai sarana untuk koordinasi dan penyampaian informasi
penting dan tindaklanjut pelaksanaan kegiatan-kegiatan masing-masing pelaksana teknis
dan sekretariat. Pembinaan dengan mendatangkan narasumber dari kecamatan maupun
dari kabupaten serta narasumber lain dilaksanakan sebanyak 4 (empat) kali.

e. Pengisian kekosongan perangkat desa telah dilaksanakan dan berjalan dengan baik
serta tidak menimbulkan masalah. Dari hasil pengisian tersebut telah dilantik 3 (tiga)
perangkat desa baru yaitu kepala sekretaris desa, kepala seksi pelayanan dan kepala
urusan keuangan. Jumlah pelamar dari tiga kekosongan jabatan perangkat tersebut
sebanyak 53 orang.

f. Guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan desa juga dilakukan


kegiatan musyawarah desa atau rembug warga. Penyusunan RKPDesa dilakukan untuk
menentukan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun yang akan datang. Sebagai
bentuk pertanggungjawaban disusun pula laporan penyelenggaran pemerintahan desa
kepada Bupati dan laporan keterangan penyelenggaran pemerintahan desa kepada BPD
serta memuat informasi penyelenggaran pemerintah desa ke media cetak. Rembug desa
dilaksanakan di 12 (dua belas) padukuhan pada bulan Juli 2017 dalam rangka penyusunan
RKPDesa 2018.

g. Penyusunan anggaran, pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan desa dilakukan


sebagai bentuk akuntabilitas pengelolaan keuangan desa. Pada tahun 2107 jumlah
pendapatan yang diterima sebesar Rp2.336.067,812,00 dengan jumlah belanja
Rp2.296.263.637,00 sehingga terdapat sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) sebesar
Rp39.804.175,00.

h. Dalam menata aset pemerintah desa dalam rangka peningkatan pendapatan asli desa
dilaksanakaan pengelolaan aset desa, antara lain dengan inventarisasi tanah desa,
penataan tanah kas desa, penyelesaian tugar guling tanah desa dan juga penegasan
batas tanah-tanah desa. Selain itu juga dilakukan pembentukan kelompok penyewa tanah
kas desa dan pengurus penagih sewa.

i. Dalam rangka tugas pembantuan pencapaian pelunasan pajak bumi dan bangunan,
dilaksanakan kegiatan intensifikasi PBB, fasiltasi pekan pembayaran PBB dan juga update
data PBB yang dilakukan di setiap padukuhan. Capaian pelunasan PBB di Desa
Bangunkerto tahun 2017 dari target Rp190.230.200,00 tercapai sebanyak
Rp189.000.500,00 atau 99% dari wajib pajak sebanyak 5.687 orang.

j. Pengelolaan perpustakaan desa dilakukan untuk meningkatkan budaya baca dalam


meningkatkan wawasan masyarakat terhadap berbagai bidang ilmu yang disediakan dalam
bentuk buku bacaan. Penambahan jumlah koleksi
buku terus ditingkatkan dengan berbagai jenis buku
yang bermanfaat bagi warga desa, seperti bidang
pertanian, teknologi tepat guna, perikanan,
peternakan, buku anak-anak dan jenis lainnya.
Jumlah koleksi buku sampai dengan akhir tahun
2017 sebanyak 1.225 dari berbagai macam judul.
Jumlah kunjungan ke perpustakaan desa setiap
bulan rata-rata sebanyak 120 orang atau dalam setahun 1.440 orang meningkat dari tahun
sebelumnya sebanyak 1.360 orang.

k. Guna memberikan pemahaman tentang peraturan yang dibuat Desa, dilaksanakan


sosialisasi tentang peraturan desa kepada tokoh masyarakat. Peraturan desa yang
disosialisasikan antara lain tentang pungutan desa, APBDesa, dan peraturan-peraturan
lain diatasnya yang perlu disampaikan atau disosialisasikan kepada warga masyarakat.
l. Dalam penyusunan regulasi ditingkat desa pemerintah desa bersama BPD telah
menetapkan program legislasi desa untuk dibahas pada tahun 2017. Pada tahun 2017
jumlah peraturan desa yang ditetapkan sebanyak 6 peraturan desa. Sedangkan dalam
bentuk peraturan kepala desa sebanyak 2 buah dan dalam bentuk keputusan kepala desa
sebanyak 34 buah.

m. ..............................................................................................................Dan seterusnya
sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan di bidang penyelenggaraan pemerintahan
desa.

2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa


Bidang pelaksanaan pembangunan desa dilaksanakan atau diimplementasikan melalui
kegiatan:
a. Pembangunan sarana dan prasarana perkantoran, yaitu dengan merehab ruang
pelayanan pada masyarakat sehingga lebih representatif dan nyaman bagi warga yang
mengurus pelayanan di desa. Ruangan pelayanan berukuran 5 m x 8 m dilengkapi dengan
meja pelayanan modern, kursi tunggu, AC, papan infromasi pelayanan, kotak aduan,
komputer dan kelengkapan lain yang mendukung. Selain itu di lingkungan kantor des juga
ditata sehingga lebih rapi dan nyaman dengan penanaman pohon-pohon perindang dan
pembuatan taman. Kamar mandi dan WC diperbarui sehingga kelihatan lebih bersih.
b. Guna meningkatkan prasarana transportasi yang lebih nyaman kepada warga,
dilakukan pembangunan jalan dengan
pengaspalan, pengerasan, maupun konblok
yang tberlokasi di 12 (dua belas)
padukuhan, yaitu Padukuhan Wonosari
perbaikan jalan cor blok sepanjang 200
meter; Padukuhan Gadung rehap jalan
aspal sepanjang 230 meter; Padukuhan
Ganggong rehab jalan aspal sepanjang 320
meter, Padukuhan Bangunsari perbaikan
jalan aspal sepanjang 170 meter;
Padukuhan Kendal perbaikan jalan aspal
sepanjang 279 meter; Padukuhan Jurugan pengerasan jalan sepanjang 235 meter;
Padukuahn Kawedan perbaikan jalan kon blok sepanjang 280 meter; Padukuhan
Karangwuni perbaikan jalan aspal sepanjang 250 meter; Padukuhan Bangunharjo
pembangunan kon blok jalan sepanjang 120 meter; Padukuhan Ngentak pengerasan jalan
sepanjang 600 meter; Padukuhan Kelor rehab jalan aspal sepanjang 230 meter; dan
Padukuhan Rejodani pengasapalan jalan sepanjang 240 meter.
Selain itu juga dibangun jalan usaha tani di Padukuhan Ledoknongko sepanjang 1.500
meter dan di Padukuhan Bayeman sepanjang 980 meter, sebagai upaya mempermudah
para petani mengangkut hasil pertaniannya.
Pembangunan talud sebagai satu kesatuan pembangunan jalan dilaksanakan di
Padukuhan Candi sepanjang 200 meter, dan menyebar di beberapa tempat dalam ukuran
yang lebih pendek/kecil.
Dari tahun ke tahun kondisi jalan desa akan terus lebih baik dengan usaha
pembangungan, peningkatan, maupun dengan pemeliharaan jalan. Selain itu untuk
membuka terisolirnya beberapa wilayah desa dibuka jalan baru dan jembatan.

c. Guna menghubungkan wilayah desa yang terpisah oleh jembatan dan parit juga
dilakukan pembangunan jembatan dan gorong-gorong. Jembatan dibangun di atas sungai
yang memisahkan Padukuhan Candi
dengan Padukuhan Bayeman sepanjang 2
meter, agar mobilitas dan jarak tempuh
kedua padukuhan dapat dipersingkat dan
mempererat hubungan antara warga kedua
padukuhan. Gorong-gorong dibangun untuk
memperlancar saluran irigasi yang melewati
jalan-jalan desa. Ada 5 (lima) titik gorong-
gorong yang dibangun yaitu di Padukuhan Bayeman 2 buah, Padukuhan Wonosari 2 buah,
dan Padukuhan Kendal 1 buah total sepanjang 20 meter.
d. Di kegiatan pertanian dibangun irigasi tersier dengan maksud memperlancar arus air
dan mengurangi air terbuang, selain itu juga digunakan untuk mendukung usaha perikanan
warga desa di Padukuhan Bangunsari. Irigasi yang dibangun sepanjang 500 meter. Usaha
perikanan warga dengan membangun kolam-kolam ikan seluas satu hektar lebih, dengan
produksi ikan konsumsi dari berbagai jenis
ikan setahun sampai 100 ton.

e. Untuk meningkatkan perekenomian


di desa, pemerintah desa membangun
kios desa sebanyak 1 (satu) lokasi terdiri
dari 10 kios yang berlokasi di tepi jalan
provinsi sebagai alternatif warga untuk tempat usaha yang lebih strategis, yaitu berlokasi di
Padukuhan Jujugan. Kios dengan ukuran masing-masing 5 meter x 8 meter tersebut
sampai akhir tahun sudah disewa oleh warga desa untuk berjualan bermacam-macam
barang dagangan salah saatnya untuk kios penjualan salak pondok khas Sleman.
Pembangunan kios desa ini juga dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan tanah desa
dalam menambah pendapatan asli desa. Jumlah kios yang dibangun desa bertambah dari
tahun ketahun. Sampai akhir tahun 2017 telah terbangun 5 lokasi kios dengan jumlah
ruangan sebanyak 60 ruang, tersebar dibeberapa tempat.
f. Guna meningkatkan kreativitas dan aktivitas pemuda desa, lapangan desa juga
dilakukan rehabiltasi/perbaikan sehingga lebih dapat digunakan dengan baik. Lapangan
desa dilakukan pemerataan serta menanami dengan rumput yang lebih baik. Di sekeliling
lapangan juga dipagari untuk menjaga dari pemanfaatan lapangan diluar aktivitas oleh
raga. Volume pemerataan mencapai satu
hektar, dengan pagar keliling sepanjang
600 meter ditambah gapura masuk.
g. Mendukung pendidikan anak usia
dini dilaksanakan pembangunan gedung
PAUD yang terletak di lingkungan kantor
desa, berukuran 8 meter x 10 meter. Ini
dimaksudkan sebagai bentuk perhatian
pemerintah desa terhadap pendidikan
generasi usia dini. Gedung ini menggantikan gedung yang lama yang mnempati salah satu
ruangan di kantor desa, dengan demikian saat ini berdiri sendiri gedungnya. Selain itu
dalam upaya meningkatkan kesempatan warga untuk mengikuti PAUD dimasing-masing
padukuhan atau gabungan padukuhan juga diselenggarakan PAUD di tempat salah satu
warga yang didanai oleh pemerintah desa. Jumlah peserta anak didik PAUD sampai akhir
2017 sebanyak 120 anak yang tersebar di PAUD desa dan PAUD padukuhan atau
gabungan padukuhan.
h. Sebagai salah satu pelaksanaan misi mendorong kegiatan keagamaan warga,
pemerintah desa juga melakukan fasilitasi/bantuan terhadap rehap tempat ibadah yakni
masjid/musholla di Padukuhan Bangunsari dan Padukuhan Gadung sebanyak 2 (dua)
buah.
i. Selain kegiatan yang bersifat fisik dalam pelaksanaan pembangunan desa juga
dilaksanakan kegiatan yang bersifat non fisik yaitu pembinaan dan pengelolaan PAUD,
Posyandu, Poskesdes, Polindes, dan fasilitasi kader kesehatan dan kader KB. Pembinaan
dan pengelolaan untuk PAUD diberikan dalam bentuk uang operasional seperti pembelian
alat bantu belajar mengajar, alat-alat permainan, dan juga pemberian insentif bagi guru
PAUD.
Pembinaan dan pengelolaan Posyandu diberikan dalam bentuk uang pemberian makanan
tambahan, pembelian alat-alat posyandu, dan insentif kader Posyandu. Sedangkan untuk
kader kesehatan dan kader KB diberikan dalam bentuk fasilitasi pertemuan-pertemuan
yang diselenggarakan dan juga insentif bagi mereka.
Jumlah guru dan pengelola PAUD sampai dengan akhir tahun 2017 sebanyak 30 orang
yang berasal dari warga desa. Jumlah kader Posyandu sampai dengan akhir tahun 2017
sebanyak 50 orang, dan kader kesehatan 25 orang serta kader KB sebanyak 23 orang.

j. Meningkatnya penyalahgunaan narkoba mendorong pemerintah desa melaksanakan


kegiatan penyuluhan NAPZA yang diberikan kepada generasi muda di desa, dengan
sasaran usia SMP dan SMA serta mahasiswa. Sejumlah 200 remaja mengikuti penyuluhan
dimaksud dengan mendatangkan narasumber dari BNNK Sleman.

k. Penghijauan dilakukan dengan penanaman pohon buah manggis dan nangka


dimaksudkan sebagai upaya menambah pendapatan dari hasil panennya bagi keluarga
yang mempunyai lahan yang masih luas dan belum dimanfaatkan secara optimal.
Penanaman ini dilakukan di Padukuhan Bangunsari yang terletak di lereng Gunungapi
Merapi. Sebanyak 500 pohon diberikan kepada warga untuk ditanam di kebonnya dan
sebagian ditanam di tanah kas desa.

l. ..............................................................................................................Dan seterusnya
sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan di bidang pelaksanaan pembangunan desa.

3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa


Bidang pembinaan kemasyarakatan desa dilaksanakan atau diimplementasikan melalui
kegiatan:
a. Pembinaan kelompok seni budaya dan pengembangan seni budaya lokal, melalui
kegiatan pelaksanaan merti desa, gelar potensi desa, peringatan hari jadi Sleman.
Pembinaan kelompok seni budaya desa diberikan dengan mendatangkan pelatih dan
melakukan latihan rutin setiap minggu bertempat di balai desa atau pada kelompok seni
warga. Jumlah kelompok seni budaya yang ada sebanyak 12 kelompok dengan jenisnya
seperti kelompok jathilan, kelompok karawitan, kelompok mocopatan, kelompok ketoprak,
wayang kulit, dan lain-lain. Selain itu pengembangan seni budaya lokal dengan
memberikan kesempatan kepada kelompok-kelompok seni budaya untuk tampil dalam
even-even yang dilaksanakan oleh pemerintah desa.
Pelaksanaan merti bumi desa dilakukan untuk memperingati hari jadi dengan
memberdayakan seluruh potensi yang ada di seluruh padukuhan. Selain merti bumi desa,
juga dilaksanakan merti dusun yang dilaksanakan Dukuh beserta warga padukuhan
menyongsong merti desa.
Gelar potensi desa dilaksanakan bersamaan acara merti desa, dimana dalam gelar potensi
desa ini menampilan potensi masing-masing padukuhan, dalam bentuk seni pertunjukan,
kerajinan, olahan makanan, industri rumah tangga dan lain-lainnya. Dalam acara ini dapat
menarik perhatian warga desa setempat dan sekitarnya dan dapat mendorong transaksi
ekonomi lokal pedesaan.
Peringatan hari jadi Sleman, dilaksanakn sebagai wujud penghormatan dan handarbeni
terhadap kabupaten Sleman. Peringatan ini dilakukan dengan pengiriman bregada untuk
mengikuti upacara di kabupaten. Selain itu juga dilakukan pentas seni budaya desa serta
pentas wayang kulit dengan dalang dari warga desa setempat.

b. Guna peningkatan keimanan dan ketaqwaan warga masyarakat, pemerintah desa


melaksanakan kegiatan keagamaan yang melibatkan seluruh perangkat desa dan warga
desa yaitu pelaksanaan tarawih keliling (tarling) di bulan ramadhan. Tarling dilaksanakan di
12 Padukuhan secara bergiliran bertempat disalah satu masjid yang ada di padukuhan
yang bersangkutan. Antusiasme warga dalam mengikuti tarling tergolong sangat tinggi.
Dalam kesempatan tarling pemerintah memfasilitasi kegiatan dan juga memberikan
bantuan untuk kemakmuran masjid.
Pembinaan rois, sebagai salah satu unsur masyarakat peran rois masih sangat vital dalam
penyelenggaraan urusan dan upacara keagamaan Islam. Pemerintah desa juga
memberikan perhatian dengan memberikan pembinaan dan pelatihan dengan
mendatangkan narasumber dari berbagai instansi, tidak hanya ilmu keagamaan tetapi juga
pengetahuan lain seperti kesehatan, ketrampilan dan lain-lain. Selain itu untuk memberikan
penghargaan kepada peran rois, setiap tahunnya diberikan bingkisan. Jumlah rois
sebanyak 20 orang.
Guna mendukung peran tokoh keagamaan pemerintah desa juga memberikan fasilitasi
pembinaan imam dan khatib yang ada di desa. Hal ini dimaksudkan bahwa agar mereka
mendapat perhatian dari pemerintah desa dan diharapkan dapat memberikan ceramah-
ceramah menyejukkan dalam mewujudkan ketentraman dan ketertiban dalam hubungan
antar warga dan umat beragama. Kegiatan ini bekerjasama dengan kementerian agama
Kabupaten Sleman. Sampai dengan akhir tahun 2017 jumlah khatib yang terdaftar
sebanyak 58 orang.
Peringatan hari besar agama Islam dilaksanakan untuk memperingati Isra’ Mi’raj, Nuzulul
Qur’an, Hari Raya Idhul Adha, Syawalan di Hari Raya Idul Fitri dengan maksud
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan perangkat desa beserta warga masyarakat dan
mempererat tai persaudaraan antar warga terutama lembaga desa.
c. Mengoptimalkan lembaga kemasyarakatan desa dengan pembinaan LPMD, PKK,
Karang Taruna. Pemerintah desa memberikan perhatian bagi lembaga kemasayarakatan
desa sebagai mitra dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Untuk itu kepada LPMD,
PKK dan Karang Taruna diberikan dana operasional dalam bentuk kegiatan untuk
menjalankan tugas dan fungsi lembaganya.
LPMD desa telah terbentuk dengan kepengurusan yang masih aktif, sedangkan di masing-
masing padukuhan di 12 padukuhan sudah terbentuk sub unit LPMD padukuhan. Lembaga
PKK terbentuk dengan kepengurusan lengkap dan masing-masing padukuhan juga
terbentukkepengurusan PKK padukuhan. Demikian juga Karang Taruna kepengurusannya
masih aktif. Kegiatan masing-masing lembaga tersebut didukung dengan penganggaran
yang cukup dari APBDesa.
d. Dalam rangka menciptakan ketentraman dan ketertiban desa dilakukan pembangunan
gardu atau pos ronda dimasing-masing padukuhan pada level lingkungan RW masing-
masing dengan anggaran dari APBDesa didukung swadaya dan gotong royong warga.
Sejalan dengan itu juga dilakukan pengintesifan kelompok ronda di masing-masing
lingkungan dalam program siskamling yang melibatkan warga, dengan diberikan bantuan
dana dari pemerintah desa. Tercatat sudah terbangun sebanyak 12 pos ronda yang
dibangun dengan APBDesa dan sebanyak 56 pos ronda swadaya dan bantuan dana dari
pemerintah desa.
e. Pembinaan generasi muda dengan pembentukan dan pengkatifan kelompok olahraga
pemuda, fasilitasi kegiatan pemuda, kelompok seni pemuda. Kelompok olah raga pemuda
terdiri dari kelompok sepak bola, bola volley, bulu tangkis, futsal, tenis dan juga tenis meja
yang anggotanya dari seluruh padukuhan. Bagi kelompok ini diberikan bantuan pengadaan
sarana olah raga seperti bola, net, raket dan lainnya, serta difasilitasi apabila akan
mengadakan pertemuan kelompok dan fasilitasi kegiatan pemuda lainnya dalam
menunjang kreatifitas mereka. Tercatat ada sebanyak 15 kelompok olah raga pemuda
yang mendapatkan bantuan.
Kelompok seni budaya pemuda terdiri dari group band, group jathilan, group gamelan,
group tari dan group musik lainnya. Ada 10 group kesenian dan budaya yang dilaksanakan
oleh pemuda desa dan difasilitasi oleh pemerintah desa.
f. Pekan olah raga desa dilaksankan sebagai wahana meningkatkan derajat kesehatan
warga, mencari bibit-bibit atlit olah raga dari desa serta sebagai ajang menjalin
persahabatan antar warga melalui kompetisi yang positif. Pekan olah raga desa diikuti oleh
semua lapisan masyarakat dengan mempertandingkan cabang olah raga sepak bola, bola
volley, futsal, bulutangkis, tenis meja, catur, dan lari. Selain itu untuk menambahkan
kemeriahan juga dipertandingkan lomba-lomba olah raga permainan tradisional seperti
lomba egrang, tarik tambang, gobak sodor, bakiak kelompok dan senam tradisional kreasi.
Bagi pemenangnya diberikan hadiah. Pekan olah raga ini sekaligus dalam menyongsong
atau memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia.
g. Untuk memberikan santunan anak yatim piatu pemerintah desa memberikan kepada
mereka yang berprestasi dengan memberikan bantuan beasiswa sekolah sampai dengan
SMA. Mulai tahun 2015 tercatat 5 anak yatim, piatu, dan yatim piatu tidak mampu yang
mendapatkan bantuan beasiswa pemerintah desa.
h. Sebagai fungsi sosial pemerintah desa melaksanakan juga kegiatan penanganan bagi
orang terlantar, yaitu orang-orang yang tidak jelas keberadaannya dan membutuhkan
bantuan. Pada tahun 2017 tercatat ada 2 orang terlantar yang ditangani yaitu orang
kesasar dan mayat tidak dikenal.
i. Pembinaan desa ramah anak dilaksanakan untuk medukung kabupaten layak anak.
Kegiatan yang dilaksanakan dengan sosialisasi, pelatihan kader atau tim dan juga
mengadakan alat-alat permainan yang mendukung keberdaaan desa ramah anak. Di
ruang pelayanan disediakan ruang bermain anak, demikian juga di halaman kantor desa
juga disediakan taman yang berisi berbagai macam permainan anak.
j. ..............................................................................................................Dan seterusnya
sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan di bidang pembinaan kemasyarakatan desa.

4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa


Bidang pemberdayaan masyarakat desa dilaksanakan atau diimplementasikan melalui
kegiatan:
a. Pembinaan ekonomi usaha kecil, kelompok usaha ekonomi produktif pelatihan diberikan
kepada kelompok usaha kecil seperti pengrajin tradisional, ibu-ibu yang membuat jajanan
untuk dijual di pasar, pelatihan membuat jajanan sehat, pembuatan abon ikan. Tahun 2017
tercatat 4 jenis pelatihan yang diberikan kepada kelompok usaha kecil atau ekonomi
produktif dengan julah peserta 100 orang dari seluruh padukuhan.
b. Pelatihan bagi Lembaga Kemasyarakatan Desa. Pelatihan diberikan kepada LPMD
dalam bidang perencanaan desa yang diikutu oleh LPMD desa dan sub unit LPMD
padukuhan sebanyak 30 orang dengan mendatangkan narasumber dari kabupaten dan
Balai PMD Kalasan.
Pelatihan bagi PKK dalm bentuk pelatiham managemen organisasi dan pelatihan
kewirausahaan bagi ibu-ibu pengurus PKK desa dan padukuhan. Diikuti oleh 60 orang
dalam 2 angkatan dengan narasumber dari kabupaten dan akademisi.
Pelatihan bagi karang taruna diberikan dalam bentuk pelatihan kewirausahaan bagi
pemuda dengan titik berat pada ketrampilan individu dalam berbisnis, dengan narasumber
dari pelaku usaha yang berhasil dan diikuti oleh 40 peserta dari kalangan pemuda.
c. Pelatihan bagi kelompok perempuan, diberikan dalam bentuk pelatihan peran wanita
dalam pembangunan desa, pelatihan kesetaraan gender, pelatihan kewirausahaan wanita,
dan pelatihan kepercayaan diri wanita. Pelatihan terdiri dari empat angkatan sesuai tema
masing-masing yang dikuti oleh perempuan remaja dan juga ibu-ibu dengan jumlah
masing-masing angkatan sebanyak 30 orang.
d. Pelatihan budidaya ikan diberikan kepada kelompok petani ikan untuk memberikan
ketrampilan tentang budidaya ikan yang baik dan benar. Cara pembibitan ikan lele, ikan
gurameh, udang galah, lobster air tawar dsertai cara pemasarannya. Pelatihan diikuti
anggota kelompok perikanan sebanyak 60 orang.
e. Pelatihan pembuatan pupuk organik, diberikan kepada warga yang berminat untuk
menekuni usaha pembuatan pupuk organik yang menjadi usaha yang menjanjikan. Selain
itu di desa juga telah ada warga yang merintis pengolahan pupuk organik dari sampah dan
dari limbah cair kotoran hewan, sehingga perlu diberikan pelatihan agar lebih terarah.
Pelatihan diikuti sebanyak 40 orang warga desa. Di Desa Bangunnkerto tercatat ada 10
kelompok dan warga perseorangan yang telah memulai usaha pembuatan pupuk organik.
f. Penanggulangan kemiskinan. Data kemiskinan di Desa Bangunkerto tercatat sebanyak
100 orang terdiri dari keluarga pra KS dan KS I menurut kriteria dari KB. Untuk
mengentaskan kelompok ini pemerintah desa melaksanakan kegiatan seperti membantu
perbaikan rumah, bantuan usaha ekonomi produktif, bantuan beasiswa sekolah, dan
pelatihan ketrampilan. Untung menunjang kegiatan tersebut juga dibentuk tim
penanggulangan kemiskinan desa. Selain itu kepada kelompokini juga diberikan prioritas
untuk dapat menyewa tanah kas desa untuk diolah dan dimanfaatkan sebagai sumber
mata pencaharian seperti ditanami salak atau tanaman lain yang menghasilkan.
g. ..............................................................................................................Dan seterusnya
sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan di bidang pemberdayaan masyarakat desa.

Demikian Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa tahun 2017 kami sampaikan kepada
warga masyarakat pada umumnya dan warga Desa Bangunkerto pada khususnya, dengan
harapan akan memperoleh tanggapan serta masukan dari masyarakat baik secara lesan
maupun tertulis untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa yang lebih
baik. Tanggapan dan masukan tersebut dapat disampaikan kepada Pemerintah Desa
Bangunkerto dengan alamat Jl. Raya Tempel-Pakem Nomor 25, Bangunkerto Kecamatan Turi
atau melalui nomor telepon 0271-456787 atau melalui email
“desabangunkerto.slemankab.go.id”.

Kami menyadari masih terdapat kegiatan di bidang kewenangan yang belum sesuai dengan
harapan masyarakat. Oleh karena itu, masukan yang bersifat konstruktif senantiasa kami
harapkan untuk meningkatkan pelaksanaan kegiatan dalam mewujudkan kesejahteraan
masyarakat, sesuai dengan visi dalam rencana pembangunan jangka menengah desa yang
telah disepakati bersama.

Kegiatan di bidang kewenangan yang telah mencapai hasil optimal merupakan kerja keras
semua pihak, paik pemerintah desa, BPD, lembaga kemasyarakatan desa, dan masyarakat.
Untuk itu Pemerintah Desa mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang
setinggi-tingginya atas partisipasi dan dukungannya.
Wassalamu ‘alaikum warahmatullaahi wa barakatuh.

Bangunkerto, 30 Maret 2018


KEPALA DESA BANGUNKERTO,

ttd/cap
ANAS MAKRUF

Anda mungkin juga menyukai