PRAKTIKA AUDITING I
A N G G I P U T R I KU S U M A WA R D I N I S . E . , M . A K . , P I A
PIUTANG
Piutang adalah jenis pembiayaan dalam bentuk pembelian dan
atau pengalihan piutang atau tagihan jangka pendek suatu
perusahaan yang berasal dari transaksi usaha.
P I U TA N G
Piutang lain - lain
Piutang usaha dan piutang lain lain diharapkan dapat tertagih dalam waktu kurang dari
satu tahun.
Di dalam Laporan Posisi Keuangan, piutang dinyatakan sebesar tagihan dikurangi dengan
taksiran jumlah yang tidak dapat ditagih (penyisihan piutang tak tertagih yang merupakan
countra account dari piutang usaha)
Jumlah kotor piutang harus tetap disajikan pada laporan posisi keuangan diikuti dengan
penyisihan untuk piutang yang tidak dapat ditagih
INTERAKSI ANTAR AKUN TERKAIT PIUTANG
USAHA
PENJUALAN KAS/ BANK PIUTANG
Penjualan Barang Saldo Awal Saldo Awal
1
Penerimaan Kas Pembelian kredit
2
3
Pembayaran
piutang
Penghapusan
Saldo Akhir Saldo Akhir Piutang
Saldo Akhir
JURNAL TRANSAKSI NORMAL PIUTANG USAHA
1. Penjualan Tunai ( ini memang tidak ada
kaitannya dengan piutang,, tapi penting 4. Penyisihan Piutang
untuk di ingat) Dr. Beban penyisihan piutang xxx
Dr. Kas/ Bank xxx Cr. Penyisihan Piutang xxx
Cr. Penjualan xxx 5. Penghapusan piutang dengan metode cadangan
2. Penjualan kredit Dr. Penyisihan Piutang xxx
Dr. Piutang usaha xxx Cr. Piutang Usaha xxx
Cr. Penjualan xxx 6. Penghapusan piutang dengan metode langsung
3. Pembayaran Piutang Dr. Beban penghapusan piutang usaha xxx
Dr. Kas/ Bank xxx Cr. Piutang Usaha xxx
Cr. Piutang usaha xxx
Jurnal dapat berubah sesuai dengan metode pencatatan persediaan yang digunakan oleh
perusahaan
MASUK KE
SOAL
LANGKAH LANGKAH MENGERJAKAN KERTAS KERJA
1. Baca soal secara keseluruhan dengan baik, (File soal silahkan di unduh)
2. Buat kertas kerja dengan format yang menunjukkan nama pelanggan, saldo per book,
Adjustment, Saldo per audit, aging schedule serta subsequent collection (Bagan 1)
3. Isilah nama pelanggan dan Saldo per book dengan mengambil nilai 31 Desember 2009
dari setiap kartu piutang yang sudah diberikan
4. Jumlahkan seluruhnya nilai saldo per book dan bandingkan dengan nilai pada Buku
Besar Piutang yang sudah diberikan.
Antara jumlah piutang per (yang dari katu piutang) dengan nilai yang ada pada Buku
Besar Piutang 31 Desember 2009 HARUS sama, jika ada selisih maka coba untuk
periksa kembali satu persatu.
5. Setelah itu, masukan juga nilai penyisihan piutang usahanya, lalu hitung nilai net dari
piutang usaha. (Ingat, Penyisihan piutang usaha merupakan kontra akun dari akun
Piutang usaha)
6. Setelah memperoleh nilai net piutang usaha, maka mulai membaca dan mengerjakan
informasi yang diperoleh, buat saran adjustment jika di perlukan
PT. PERDANA BAGAN I
WP : Piutang Usaha C
31 Desember 2009
Lihat soal
1. Prosedur audit sdr lakukan atas piutang usaha adalah mengirimkan konfirmasi kepada
seluruh debitur pada tanggal 8 Januari 2010, dan ternyata memberikan jawaban dan
setuju (Confirm Balance) yaitu : PT. Bahagia, PT. Rezeki, PT. Baru, CV. Agung, PT
Cempaka, PT. Pelita dan PT. Delima,
Konfirmasi kedua sdr kirim pada tanggal 25 Januari 2010 dan ternyata hanya PT. Damar
dan CV. Harum, yang menjawab setuju.
Hal ini berarti untuk saldo PT Bahagia PT. Rezeki, PT. Baru, CV. Agung, PT Cempaka, PT.
Pelita, PT. Delima, PT. Damar dan CV. Harum setuju dan mengakui nilai hutang mereka
terhadap PT Perdana.
PEMBAHASAN MENGENAI INFORMASI
YANG DIPEROLEH SELAMA AUDIT
Nilai Rp 26.565.000 nilai ini yang kita koreksi, karena nilai ini merupakan transaksi tahun 2009
yang dicatat di dalam tahun 2010 (lihat Buku besarnya terlihat bahwa retur dicatat oleh PT
Perdana tgl 2 Januari), sehingga harus kita koreksi dengan mengurangi nilai piutang CV Garuda
dan mendebit retur penjualan dan PPn nya
3. PT. Lima menjawab bahwa saldo piutang Rp 11.019.850,- perbedaannya disebabkan
adanya kelebihan pembayaran yang akan diperhitungkan dengan penjualan berikutnya
Reklasifikasi dilakukan dengan melakukan menjurnal uang muka penjualan di sisi kredit
(karena UM Penjualan termasuk ke dalam kelompok kewajiban jangka pendek) dan
mendebitkan piutang PT Lima agar piutang PT Lima menjadi nol.
4. PT. Kuning ternyata tidak menjawab dan berdasarkan informasi PT.
Kuning tersebut sedang dalam proses penetapan pailit oleh pengadilan
negeri setempat
Untuk PT Kuning, karena sudah ada penetapan pailit, maka lebih baik PT
Perdana menghapusbukukan piutang PT Kuning.
Penghapusan ini dilakukan secara langsung sehingga saran AJE yang kita
berikan adalah dengan mendebitkan beban penghapusan piutang tak
tertagih dan mengkreditkan Piutang usaha PT Kuning
5. Dalam buku besar piutang usaha ternyata ada piutang karyawan yang
dikelompokkan ke piutang usaha oleh PT Perdana. Hal ini tidak di
perbolehkan karena piutang karyawan tidak timbul dari penjualan produk
atau penyerahan jasa dalam rangka kegiatan usaha normal perusahaan.
Sehingga transaksi ini harus direklasifikasikan atau dipindahkan
pengelompokkannya ke dalam piutang lain lain.
Di akun kas ada AJE yang menyangkut piutang, maka AJE ini juga harus di
masukan baik di dalam WP Kas maupun di WP Piutang. Posisi saldonya
disesuaikan dengan posisi debit atau pun kredit nya pada ayat jurnal
penyesuaiaan
Dalam PT Perdana, saat memeriksa kas, kita memberikan saran AJE yang
ada sangkutannya dengan piutang usaha, sehingga AJE ini juga harus ditulis
di dalam WP Kas dan WP Piutang Usaha
AJE yang ada di KAS Besar yang berbunyi:
AJE 1
Dr. Piutang usaha 20.050.000
Biaya umum 10.000
Cr Kas 20.060.000
(Koreksi atas pencatatan cek mundur dan uang palsu)
Piutang yang ada pada AJE 1 adalah piutang milik PT Baru sebesar Rp.
12.550.000 dan CV Agung sebesar Rp 7.500.000 yang diakibatkan dari
pembayaran dengan menggunakan cek mundur
Maka nilai AJE PT Baru dan CV Agung ini harus dimasukkan juga ke dalam
WP Piutang Usaha
Setelah seluruh AJE masuk, maka dapat di hitung untuk nilai Saldo per
Audit nya untuk setiap pelanggan.