NIM : 05040421079
Semester : 1
JAWABAN
1.Tiga unsur pokok dalam pembuatan UUD yaknin Unsur hukum, unsur sistem konstitusi,
unsur kedaulatan rakyat.
Unsur hukum
Negara berdasarkan atas hukum dan tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka. Itu berarti
segala kegiatan dan perilaku dalam masyarakat Indonesia tidak boleh bertentangan dengan
UUD 1945. Namun demikian, UUD 1945 hanya rnemuat aturan-aturan pokok, sedangkan
pelaksanaan dituangkan kepada perundang-undangan yang ada di bawahnya.
Unsur Sistem Konstitusi
Minya pemerintahan berdasar pada konstitusi (hukum dasar), tidak absolutisme (kekuasaan
tidak terbatas).
Unsur Kedaulatan Rakyat
Kedaulatan rakyat dipegang oleh MPR sebagai penjelmaan seluruh rakyat Indonesia, jadi
MPR memegang kekuasaan negara yang tertinggi.
Unsur Persamaan Hak
Setiap manusia Indonesia diakui memilki hak asasi yang sama, yang wajib mendapat
perlindungan hukum, seperti yang tertuang pada pasal-pasal UUD 1945.
Unsur Kekuasaan Kehakiman
Kekuasaan kehakiman haws mandiri dan bebas dari pengaruh atau tekanan dari kekuatan
manapun
Unsur Pembentuk Undang-Undang
Presiden dan DPR sebagai Lembaga Negara Pembentuk UndangUndang. Di samping
Presiden adalah DPR. Presiden dan DPR mempunyai kedudukan yang sama. Presiden harus
mendapat persetujuan DPR untuk membuat Undang-Undang dan menetapkan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dalam menjalankan tugas Presiden harus bekerja
sama dengan DPR, tetapi Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR.
Unsur Sistem Pemerintahan
Presiden sebagai mandataris MPR yang berkewajiban melaksanakan Ketetapan-Ketetapan
MPR. Presiden berhak membentuk kabinet, dan para menteri bertanggung jawab kepada
Presiden.
Unsur pokok pembentukan undang undang dasar harus berlandasan filosofis, yuridis,
sosiologis
Fungsi konstitusi dalam bernegara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara Republik
Indonesia terdiri dari tiga bagian, TUJUAN KONSTITUSI untuk memberikan pembatasan
dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan agar tidak merugikan masyarakat,
untuk memberikan perlindungan terhadap hak asasi manusia dan hak-hak masyarakat
lainnya, untuk memberikan pedoman dan batasan bagi penguasa yang melaksanakan
kekuasaannya
FUNGSI KONSTITUSI DALAM BERNEGARA yakni, Sebagai sumber hukum tertinggi di
suatu negara, Sebagai alat untuk membatasi kekuasaan dalam penyelenggaraan sebuah
negara, agar tidak sewenang-wenang, Sebagai alat pelindung hak asasi manusia dan
kebebasan masyarakat dalam suatu negara, Sebagai piagam lahirnya suatu negara, Sebagai
simbol persatuan rakyat, Sebagai sarana untuk mengendalikan masyarakat agar tidak timbul
perpecahan, Sebagai rujukan mengenai identitas dan lambang negara, dan untuk menjaga hak
hak warga negara dari tindakan berwenang wenang.
2. Hak asasi manusia dalam Islam dapat ditelusuri dari ajaran tauhidnya yang mengandung
arti hanya satu Pencipta bagi alam semesta. Ajaran dasar dalam Islam adalah la ilaaha illa
Allah, Seluruh apa yang ada di langit dan dipermukaan bumi beserta diantara keduanya
adalah ciptaan Allah Swt. Dengan demikian ajaran tauhid ide persamaan dan persaudaraan
seluruh manusia. Ajaran tauhid juga mencakup ide persamaan dan persatuan seluruh
makhluk, tumbuhtumbuhan, hewan dan manusia (tegasnya Islam mencakup ide
prikemanusiaan dan prikemakhlukan). Islam merupakan agama yang sagat toleran dan cinta
akan kedamaian, dan kesselamat umat manusia seperti yang telah dijelaskan pada Q.S Al-
Anfal : 61 “Dan, jika mereka condong kepada perdamaian, condonglah kepadanya dan
bertawakallah kepada Allah. Se sungguhnya, Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui”. Islam sangat mengakui perbedaan sebagai kenyataan tidak terbantahkan.
Adanya satu hubungan paralel antara ajaran Islam dengan HAM yang diterapkan sebagai
suatu realita bahwa nilai-nilai HAM tidak akan bertentangan dengan nilai-nilai universal
lainnya. Terdapat titik temu antara Syari'ah dengan konsep HAM dan konsep manusia yang
menyerukan kebajikan-kebajikan menyeluruh. Islam agama adalah rahmatal lil'ālamin
sehingga dengan pengakuan ini, Islam menghormati keragaman dan menganjurkan agar
keragaman menjadi instrumen kerja sama di antara manusia, sehingga perbedaan tersebut
menjadi sunnatullah, karena dengan itu manusia bisa saling melengkapi antara satu sama lain
sesuai dengan prinsip-prinsip kedudukannya sebagai manusia. Oleh karena itu sudah
sepatutnya suatu negara islam untuk menjunjung tinggi rasa toleransi dan rasa hormat
terhadap ham, agar kehidupan masyarakat dalam negara tersebut berjalan dengan damai dan
diharapkan sedikit terjadiya peluang pelanggaran HAM pada individu penduduknya. Dan
HAM juga harus ditamnamkan pada kepada seluruh umat islam.
3. sifat UUD negara indonesia tahun 1945 termasuk konstitusi yang Rigid (kaku) karena
UUD 1945 hanya bsa di rubah dengan cara tertentu secara khusus dan istimewa tidak seperti
mengubah peraturan perundangan biasa.
Hal ini dijelaskan dalam BAB XVI perubahan undang-undang dasar pasal 37 ayat 1” Untuk
mengubah UUD sekurangnya 2/3 dari pada jumlah anggota MPR harus hadir” dan pasal 2
“Putusan Diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 dari pada jumlah anggota
yang hadir”.