Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

PSMBA

A. Pengertian

Perdarahan Saluran Makan Bagian Atas (PSMBA) merupakan perdarahan pada saluran cerna yang
terletak proksimal pada ligamentum treiz. PSMBA merupakan salah satu penyakit yang sering dijumpai
di bagian gawat darurat rumah sakit. Sebahagian besar pasien datang dalam keadaan stabil dan
sebahagian lainnya datang dalam keadaan gawat darurat yang memerlukan tindakan yang cepat dan tepat.
(D. Ali, 2015)

B. Etiologi

Banyak kemungkinan penyebab perdarahan saluran cerna bagian atas yaitu : (D. Ali, 2015)

1. Duodenal ulcer
2. Gastricatauduodenal erosions
3. Varices
4. Gastric ulcer
5. Mallory – Weiss tear
6. Erosive esophagitis
7. Angioma
8. Arteriovenous malformation
9. Gastrointestinal stromal tumors

C. Patofisiologi

Secara teoritis lengkap terjadinya penyakit atau kelainan saluran cerna bagian atasdisebabkan oleh
adanya gangguan keseimbangan dari faktor agresif dan faktordefensive. Faktor agresif dibagi menjadi 2
yaitu faktor endogen dan faktoreksogen. Pada lambung normal, terdapat dua mekanisme yang bekerja
danmempengaruhi kondisi lambung yaitu faktor pertahanan lambung (factordefensive) dan faktor
perusak lambung (factor agresif). Faktor agresif antara lain asam lambung, pepsin, refluks asam empedu,
nikotin, obat NSAID dan obat kortikostiroid, infeksi Helicobacter ptlori dan factor radikal bebas
khusunya pada pasien lanjut usia. sedangkan factor defensive yang dimaksud adalah aliran darah mukosa
yang baik, sel epitel permukaan mukosa yang utuh, prostaglandin, musin atau mucus yang cukup tebal,
sekresi bikarbonat, motilitas yang normal, impermeabilitas mukosa terhadap ion H+ dan regulasi pH intra
sel. (Wilson, 2012).

D. Manifestasi Klinis
Saluran cerna bagian atas merupakan tempat yang sering mengalami perdarahan. Dari seluruh
kasus perdarahan saluran cerna sekitar 80% sumber perdarahannya berasal dari esophagus, gaster dan
duodenum. Gejala klinis pasien dapat berupa : (Djojoningrat D, 2011)

1. Hematemesis
Merupakan muntah darah berwarna hitam dan mengindikasikan adanya perdarahan saluran
cerna bagian atas, yang berwarna coklat merah atau “coffe ground”
2. Melena
Merupakan kotoran (feses) yang berwarna gelap atau seperti aspal. hal ini disebabkan karena
kotoran bercampur asam lambung
3. Hematoskezia
Adalah buang air besr berwarna merah pekat (darah segar).

E. Komplikasi
Pada kasus perdarahan saluran pencernaan kronis, penderita dapat mengalami anemia, suatu
kondisi kekurangan sel darah merah yang berpotensi mengancam jiwa. Sedangkan pada
perdarahan saluran pencernaan akut yang tidak cepat ditangani, penderita akan cepat kehilangan
darah

F. Pemeriksaan Penunjang
Dalam prosedur diagnostic perlu dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang antara lain :
(Setiyohadi, 2007)
1. laboratorium darah lengkap
2. faal hemostasis
3. faal hati
4. faal ginjal
5. gula darah
6. rontgen dada
7. EKG
Pemeriksaan lainnya pemeriksaan endoskopi

G. Penatalaksanaan
Pengelolaan pasien dengan PSMBA meliputi tindakan umum dan tindakan khusus : (Setiyohadi,
2007)
1. Tindakan umum
a. Terhadap apsien stabil setelah peemeriksaan dianggap memadai, pasien dapat segera
dirawat untuk terapi lanjutan atau persiapan endoskopi
b. untuk pasien resiko tinggi perlu dilakukan tindakan agresif seperti :
 Pemasangan IV line paling sedikit 2
 Oksigen sungkup/kanula
 Memonitor TD, Nadi, saturasi oksigen
 Melakukan bilas lambung

2. Tindakan Khusus
a. Varises gastroesofageal
 Terapi medika mentosa : obat vasoaktif seperti somatostatin dan analognonya
(oterotid)
 Terapi radiologi
 Terapi pembedahan
b. Ulcus gaster
 Terapi medikamentosa : pompa proton inhibitor
 Terapi endoskopi : Injeksi (adrenalin-saline, sklerosan, gluetanol)
DAFTAR PUSTAKA

D, Ali. Perdarahan Akut Saluran Cerna Bagian Atas. Bandung: Bagian Ilmu Penyakit Dalam RS Dr
Hasan Sadikin. Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.2015

Djojoningrat D. Perdarahan saluran cerna bagian atas (hematemesis melena). In: Rani A, Simadibrata M,
Syam AF, Editors. Buku ajar gastroenterologi. 1st ed. Jakarta pusat: interna publishing; 2011

Price S. Wilson L.2012. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.Ed 6. Vol 1. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Marcellus SK, Setiati S. 2007. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi
ke-4. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas IndonesiA

Anda mungkin juga menyukai