Npm : 194110191
Kelas : agroteknologi 2C
Judul Jurnal
penelitian ini menjelaskan resiko dan ketidakpastian yang terjadi pada usahatani mangga dalam
pengembangan agrowisata di Jawa Barat.
1. Resiko suplai
Resiko suplai mencakup : pasokan agroinput yang terbatas, kualitas tidak sesuai dengan
permintaan, rendahnya produktivitas petani, kurangnya sosialisasi kepada masyarakat.
2. Resiko oprasional
Resiko oprasional mencakup : kebutuhan petani yang serentak, jarak kebun yang jauh
dari jalan utama, tenaga kerja yang kurang trampil, keterbatasan pengetahuan petani.
3. Resiko lingkungan
Resiko lingkungan mencakup : cuaca yang tidak menentu , faktor alam atau lingkungan,
serangan hama, penggunaan pestisida yang berlebihan.
4. Resiko keuangan
Resiko keuagan mencakup : periode pembayaran, harga yang flukuatif, keterbatasan
permodalan, harga yag rendah pada saat panen raya.
Menurut hasil jurnal diatas bahwa resiko dan ketidakpastian yang paling besar adalah resiko
lingkungan (serangan hama dan penyakit) yang mengakibatkan sebagian besar kegagalan dalam
berusaha tani.
Kabupaten Cirebon adalah salah satu daerah produksi mangga di Jawa Barat, mangga
merupakan produk unggulan di Kabupaten Cirebon karena kekhasan karakteristik mangga dan
aroma yang tajam. Dalam usahatani mangga di Kabupaten Cirebon terdapat resiko dan
ketidakpastian, resiko atau ketidakpastian dalam berusahatani ini membuat banyak petani
meninggalkan pertanian mereka, padahal pertanian banyak menjanjikan peluang keberhasilan
yang sangat besar. Contoh dampak resiko dan ketidakpastian ini dapat kita lihat pada jurnal,
terdapat para petani yang ada di Kabupaten Cirebon lebih memilih untuk membiarakan pohon
mangga mereka tanpa ada pemeliharaan yang dilakukan.
Sektor pertanian jika digabungkan dengan sektor agrowisata akan menghasilkan potensi
yang besar unutuk devisa negara. Pada sektor pertanian di Kabupaten Cirebon jika
mengembangkan kawasan agrowisata harus bergantung pada agribisnis, sehingga dapat menjual
hasil usahani dengan mudah.